2. Lokasi Proyek
Proyek
Pembangunan
Apartemen
Dago
Suite
berlokasi
di
Jalan
4. Pendanaan Proyek
Sumber dana proyek berasal dari PT. Bandung Artha Mas sebagai pemilik
dari proyek tersebut. Uang muka yang dibayarkan terhadap kontraktor
sebesar 20% dengan retensi 5%. Uang muka dibayarkan setelah
kontraktor
menyerahkan
uang
jaminan
sebesar
20%.
Pembayaran
pengerjaan
struktur
selama
11
bulan
dengan
masa
PROSES PERENCANAAN
Perencanaan struktur proyek Apartemen Dago Suites Bandung mengacu
pada peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, diantaranya:
1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI-032847-2002
2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
3. Standar Perencanaan Ketahanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-031726-2002
4. Baja Tulangan Beton, SNI-07-2052-2002
5. ASTM Standar in Building Codes
6. Japanese Architectural Standard Specification, Steel Structure Work
(JASS 6)
7. Japanese Standard Association (JISS)
Perancangan
struktur
bawah
meliputi
perancangan
pondasi,
dan
2. Perancangan Pondasi
Berdasarkan hasil penyelidikan kondisi tanah, disimpulkan bahwa jenis
pondasi yang cocok sesuai dengan kondisi daya dukung lapisan atas yang
rendah dan kedalaman tanah keras adalah pondasi raft (rakit) dan bored
pile.
Raft foundation merupakan solusi dari adanya tanah lunak yang terdapat
pada kedalaman yang dangkal. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk
mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan sehingga tidak
memungkinkan untuk dipasangi telapak satu persatu.
berlereng
karena
dapat
membantu
meningkatkan
faktor
4. Perancangan Basement
Basement pada bangunan Apartemen Dago Suites berfungsi sebagai
tempat parkir serta pengolahan air kotor pada basement terbawah.
Secara umum, struktur basement hampir sama dengan struktur atas,
yakni terdiri dari kolom, balok, dinding, tangga, dan pelat lantai. Hal yang
membedakan adalah adanya ramp dan retaining wall serta perkuatan raft
pada basement terbawah.
5. Perancangan Ramp
Ramp merupakan sarana yang menghubungkan lantai basement ke area
parkir luar. Ramp dirancang menggunakan mutu beton fc=25 MPa serta
mutu tulangan yang digunakan U-50 untuk tulangan ulir dengan diameter
kurang dari 12mm.
PROSES PELAKSANAAN
Selama kerja praktek berlangsung, pengamatan di lapangan dilakukan
beberapa kali. Pengamatan di lapangan ini berguna untuk menambah
Owner
dilaksanakan
oleh
pihak
lain
sehubungan
dengan
Membantu
kontraktor
untuk
mendapat
rekomendasi
izin
yang
diperlukan.
5. Membantu kontraktor untuk berkoordinasi antar berbagai pihak yang
terlibat dalam konstruksi.
6. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas.
Sedangkan hak yang diperoleh oleh owner adalah sebagai berikut:
1. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis desain
yang telah disetujui
3. Menolak hasil pekerjaan yg diserahkan kontraktor apabila tidak sesuai
dengan spesifikasi teknis dokumen penawaran
4. Menerima as built drawing saat serah terima pekerjaan
5.
Mengesahkan
atau
menolak
perubahan
pekerjaan
yang
telah
direncanakan
6. Meminta pertanggungjawaban kepada kontraktor atas hasil pekerjaan
konstruksi
Konsultan
Pihak konsultan dalam proyek ini dibedakan menjadi konsultan perencana
dan konsultan pengawas. Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih
oleh
owner
untuk
membantu
desain
konstruksi
sampai
dengan
desain yang ditetapkan. Pada proyek ini, konsultan pengawas berasal dari
in-house PT. Bandung Artha Mas sendiri. Adapun kewajiban dari konsultan
pengawas adalah:
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak
kerja
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin selama masa pelaksanaan
konstruksi
3. Membuat laporan progres pekerjaan kepada owner
4.
Memberikan
saran
atau
pertimbangan
kepada
owner
maupun
Menghentikan
pelaksanaan
pekerjaan
jika
kontraktor
tidak
Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang dipilih oleh owner untuk membangun
konstruksi
sesuai
dengan
kontrak
dan
PT.
Bandung
Artha
Mas
sebagai
owner
menyiapkan
dokumen
Prosedur
Pengadaan
Bahan,
Peralatan,
dan
Tenaga Kerja
Proses pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja di proyek ini
melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
a. Pengadaan bahan dan peralatan
Proses pengadaan bahan dan peralatan dilakukan oleh pihak kontraktor.
Pelaksana Umum membuat daftar permintaan bahan yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek. Daftar tersebut harus disetujui terlebih dahulu
oleh Site Engineer dan Komersial. Bagian pengadaan lalu melakukan
pemesanan terhadap supplier.
Ketika barang tiba di lokasi proyek, bagian penerimaan atau gudang wajib
memeriksa barang atau material untuk memastikan kualitas, mutu,
ukuran, dan volume sesuai dengan pemesanan. Setelah itu, dibuat
dokumen PO (Purchase Order) oleh staf Gudang & ADM, kemudian
dilakukan koordinasi dengan pihak supplier untuk pengiriman bahan dan
peralatan yang telah dipesan. Bagian gudang lalu membuat Berita Acara
Penerimaan Barang (BAPB) yang ditandatangani pegawai gudang, Quality
Control, dan Komersial. BAPB tersebut kemudian diserahkan ke bagian
keuangan untuk diselesaikan pembayarannya.
Sedangkan untuk peralatan konstruksi, hampir 70% dari peralatan
merupakan pinjaman dari PT. Wika Gedung. Peralatan yang kurang disewa
dari pihak ketiga. Pihak logistik akan membuat daftar peralatan yang
diperlukan. Proses selanjutnya sama dengan proses pengadaan bahan.
Tenaga kerja disuplai oleh mandor sesuai dengan permintaan dari pihak
Komersial.
Mandor
mengajukan
penawaran
harga
per
pekerjaan,
Prosedur Pembayaran
Proses pembayaran bahan, peralatan, tenaga kerja, dan hasil pekerjaan di
proyek ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
a. Pembayaran Bahan dan Peralatan
Supplier menagih pembayaran atas bahan dan peralatan yang telah
diterima oleh pihak proyek, dilengkapi dengan surat jalan asli, fotokopi PO
(Purchase Order), kuitansi, dan faktur pajak yang kemudian dikirim ke
lokasi proyek. Selanjutnya, pihak pengadaan melengkapi Berita Acara
Penerimaan
Barang
(BAPB).
Berkas
tersebut
diberikan
ke
bagian
ke
proyek
yang
dibawahinya.
Proyek
mengusulkan
Selanjutnya,
mandor
akan
membagikan
pembayaran
berupa
Standing
mencakup
perubahan-perubahan
yang
diinginkan,
jadwal,
kontraktor
yang
dianggap
layak
dan
kredibel
untuk
Bangunan
Gedung
terpilih
menjadi
kontraktor
proyek
yang
2. Construction method
3. Staf PQ
4. Staf estimator struktur dan arsitektur
5. Staf estimator mekanikal dan elektrikal
Struktur organisasi tim pelelangan tergambarkan pada gambar di bawah
ini:
PT.
Bandung
Artha
Mas
dan
pihak
kontraktor
menjadi