Tujuan Umum :
Menjelaskan pengertian proyek berikut kriteria umum pada proyek, menjelaskan arti
progrem serta lima kriteria dalam proyek dan pemahaman tentang segitiga biaya, waktu
dan spesifikasi proyek dan klasifikasi proyek dilihat dari berbagai variable.
Tujuan Khusus:
1. Mendefinisikan proyek serta menjelaskan kata kunci dalam pengertian proyek
2. Menjelaskan lima kriteria dalam proyek
3. Menjelaskan segitiga biaya, waktu dan spesifikasi yang berkaitan dengan
kualitas proyek
4. Menjelaskan klasifikasi proyek
b. Aktivitas unik, aktivitas proyek bersifat unik. Proyek biasanya tunggal dilokasi
tertentu dan memiliki spesifikasi berbeda satu proyek dengan proyek lainnya.
Contohnya, gardu distribusi trafo dan genset.
c. Aktivitasnya komplek (complex), pekerjaan proyek tidak sederhana, ada
pekerjaan pengulangan. Contohnya instalasi listrik gedung mal, ada trafo daya
dan genset nya ada eskalator dan liftnya, ada instalasi penerangan, ada instalasi
AC, ada sistem pemadam kebakarannya.
d. Aktivitas saling berkaitan, kegiatan proyek dengan banyak pekerjaan saling
berhubungan satu dan yang lain. Pekerjaan pondasi rumah harus dikerjakan dulu
sebelum memasang tembok, dan selanjutnya pasang kusen pintu atau kusen
jendela.
e. Satu tujuan, pelaksanaan proyek memiliki satu tujuan, yaitu proyek tersebut
sukses dilaksanakan dengan tepat waktu, sesuai anggaran dan memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
1
Robert K. Wysocki dkk, Effective Management Project, Wiley, 2000.
f. Waktu yang jelas, proyek dikerjakan dalam waktu yang ditetapkan dalam
dokumen tender. Jika waktu meleset maka biaya akan bertambah dan kadang
dikenakan biaya pinalti.
Program adalah kumpulan dari beberapa proyek. Proyek harus dikerjakan secara
menyeluruh dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Mengingat program kumpulan dua
atau lebih proyek, maka program merupakan pekerjaan yang lebih besar dari pada
proyek. Program energi listrik 10.000 MW2 oleh pemerintah Indonesia merupakan
kumpulan beberapa proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik di beberapa kota
besar di Indonesia. Program listrik 10.000 MW merupakan kebutuhan energi yang
strategis untuk menggerakkan kegiatan pembangunan dan perekonomian, mengingat
saat ini Indonesia baru memiliki 15.000 MW dari total kebutuhan 25.000 MW di tahun
2010 mendatang.
Salah satu dari lima keterbatasan proyek tersebut, maka akan mengubah empat
parameter lainnya, karena disini berlaku prinsip equilibrium dari proyek.
2
Program energi listrik 10.000MW , Kompas, 2008
b. Kualitas (quality), ada dua jenis kualitas dalam pekerjaan proyek, yaitu kualitas
produk yang diserahkan pada pemakai. Kedua kualitas proses pekerjaan proyek
mengikuti ketentuan teknis.
Contoh : Pekerjaan Instalasi Listrik Rumah sederhana agar diperoleh kualitas
pekerjaan yang baik, seharusnya digunakan material instalasi meliputi Stop
kontak, Fiting Lampu, Kabel penghantar yang digunakan dari merk yang
berkualitas. Termasuk saat pekerjaan instalasi dilaksanakan oleh personel yang
kompeten di bidang instalasi listrik, dan didukung dengan alat2 bantu
pengukuran tahanan isolasi (megger).
c. Biaya (cost), merupakan komponen sangat penting dalam proyek, dengan biaya
untuk memberikan upah kerja, pembelian material, biaya sewa peralatan dsb.
Ada biaya langsung (upah kerja dan material) dan ada biaya tidak langsung
seperti biaya manajemen, satuan pengamanan.
Contoh : Penghitungan biaya Instalasi Rumah Tinggal Sederhana, dengan 12
titik cahaya x Rp 150.000/titik cahaya = Rp 1.800.000, ditambah biaya gambar
Rp 200.000,- ditambah biaya administrasi pemasangan Rp 400.000,- total biaya
besarnya = Rp 1.800.000 + Rp 200.000 + Rp 400.000 = Rp 2.400.000. Biaya-
biaya tersebut termasuk pajak PPN 10% dan keuntungan untuk instalatir.
Skala proyek bisa berbeda-beda, ada proyek dengan padat modal, ada proyek lebih
dominan teknologi, klasifikasi proyek didasarkan pada pertimbangan:
1. Resiko
2. Nilai bisnis
3. Lama/ panjang proyek
4. Kompleksitas
5. Biaya
a. Proyek A, memiliki nilai bisnis tinggi dengan waktu lebih dari 18 bulan,
memiliki kompleksitas dan padat teknologi terbaru. Proyek jenis ini memiliki
tingkat resiko tinggi. Keberhasilan proyek maka organisasi proyek harus
memanfaatkan metoda, peralatan secara maksimal.
b. Proyek B, waktu proyek antara 9-18 bulan, model ini banyak ditemukan dalam
beberapa pekerjaan proyek. Diperlukan pengerahan metode dan peralatan agar
proses pekerjaan lancar. Proyek jenis ini memiliki nilai bisnis bagus dan secara
teknologi memberikan tantangan. Resiko proyek ini sedang.
d. Proyek D, proyek jenis ini waktu sangat pendek kurang dari 3 bulan,
kompleksitasnya sagat rendah dan teknologinya praktis, resiko proyek sangat
rendah.
Proyek bisa dilaksankan oleh pemerintah maupun pihak swasta nasional atau bahkan
pihak swasta asing. Proyek dalam skala besar biasanya memerlukan dukungan
sumberdaya seperti tenaga kerja, pendanaan, material, peralatan sehingga kegiatan ini
dapat menggerakkan kegiatan perekonomian di sekitar proyek. Manfaat yang diperoleh
dari kegiatan investasi ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dari hulu sampai hilir.
Manfaat dari proyek juga pada penyerapan tenaga kerja, kebutuhan material, dan
munculnya peluang kerja sampingan yang produktif. Setiap3 jenis proyek memiliki
karakteristik yang berbeda berdasarkan kegiatan utamanya, hasil serta manfaat dari
proyek tersebut:
3
Ibrar Husen, Manajemen Proyek, Penerbit Andi, 2009. hal-7.
Perencanaan proyek bukan sekedar peta jalan bagaimana pekerjaan harus dikerjakan,
tetapi mengandung alat untuk pembuatan keputusan. Perencanaan memuat penjadwalan
dan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan (SDM, material dan peralatan) dan
menghitung biaya proyek keseluruhan. Termasuk mengidentifikasi kebutuhan jumlah
dan kompetensi SDM yang diperlukan.
Perencanaan proyek bersifat dinamis, bisa berubah setiap saat karena adanya perubahan
kondisi perekonomian seperti kenaikan harga material, perubahan suku bunga bank,
perubahan kebijakan nasional, nilai tukar dollar-rupiah. Ada tiga manfaat dengan
dikembangkannya perencanaan proyek, yaitu :
1. Perencanaan mengurangi ketidakpastian, perencanaan diharapkan sesuai dengan
hasil akhir pekerjaan. Koreksi atas perencanaan dimungkinkan.
2. Perencanaan meningkatkan pengertian, adanya perencanaan akan menumbuhkan
pengertian terhadap tujuan yang akan dicapai.
3. Perencanaan meningkatkan efisiensi, dengan penjadwaln yang baik maka
ketersediaan sumberdaya akan lebih bik Penjadwalan bisa dilakukan paralel atau
serial sesuai kebutuhan. Dengan memaksimalkan penggunaan sumberdaya maka
pekerjaan proyek bisa lebih cepat dan dicapai efisiensi.
Pada fase penutupan proyek termasuk kegiatan penting, karena sukses/ gagalnya proyek
akan berakibat pada proyek mendatang.
5. Menutup proyek
a. Memasang proyek yang diserahkan
b. Melengkapi dokumentasi proyek
c. Melakukan audit akhir
d. Laporan akhir proyek
1.8. Rangkuman
1. Definisi Projek adalah aktivitas yang unik dikerjakan secara berurutan, komplek
dan kegiatannya saling berkaitan mempunyai satu tujuan yang harus dikerjakan
dalam waktu tertentu dengan anggaran yang ditentukan dan memiliki spesifikasi
yang ditetapkan.
2. Ada lima keterbatasan dari setiap proyek yang dilaksanakan, yaitu: Lingkup
(scope), Kualitas (quality), Biaya (cost), Waktu (time), Sumberdaya (resources).
3. Dalam proyek ada dinamika yang harus dijaga equilibriumnya. dari segitiga
yang disebut sebagai lingkup kualitas memiliki tiga garis yaitu waktu, biaya dan
sumberdaya
4. Klasifikasi proyek didasarkan pada pertimbangan: Resiko, Nilai bisnis, Lama/
panjang proyek, Kompleksitas, Biaya
5. Manajemen proyek adalah metode dan memanfaatkan teknologi dengan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang digunakan untuk melakukan
perencanaan, estimasi dan mengendalikan aktivitas pekerjaan sehingga tercapai
hasil akhir sesuai dengan waktu yang tersedia sesuai dengan anggaran dan
memenuhi spesifikasi