Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
saat ini Indonesia baru memiliki 15.000 MW dari total kebutuhan 25.000 MW di tahun
2010 mendatang.
batas pekerjaan proyek, berisi tentang hal-hal yang harus dikerjakan dan yang
tidak dikerjakan. Lingkup ini juga sering disebut TOR (term of reference) atau
KAK (kerangka acuan kerja).
Contoh : Kerangka Acuan Kerja Proyek
Manajemen Proyek
material,
fasilitas fisik termasuk persediaan logistik. Jumlahnya terbatas untuk itu perlu
dilakukan penjadwalan atau dapat dengan menyewa pada pihak luar. Beberapa
jenis alat harus dimiliki yang memang sering digunakan dan dipakai dalam
jangka panjang.
Contoh : Dalam Instlasi Rumah Tinggal Sederhana diperlukan [1] Material
bahan habis berupa : Kabel NYA 3 x 1,5mm satu gulung, Fiting lampu 8 buah,
Stop Kontak 4 buah, Kotak saklar 1 buah, Elektrode pentanahan 1 buah, [2]
Pekerja teknisi instalasi listrik yang berpengalaman minimal dua tahun, lulusan
Manajemen Proyek
SMK, dua orang, [3] Alat ukur berupa : Megger 1 buah, Avometer 1 buah,
Obeng, Tang Kombinas, Tangga, dsb.
disebut sebagai lingkup kualitas memiliki tiga garis yaitu waktu, biaya dan sumberdaya.
Waktu memberikan batas ketersediaan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan proyek.
Biaya memberikan batas biaya anggaran yang harus dikeluarkan untuk penyelesaian
proyek sampai tuntas. Sumberdaya memberikan ketersediaan kebutuhan sumberdaya
(manusia, biaya, material, peralatan) yang harus ada untuk menyelesaikan proyek.
Dengan kata lain proyek merupakan gabungan ketiga komponen equilibrium waktu,
biaya dan sumberdaya.
sumberdaya yang dipakai dan jadwal kerja. Dan manajemen akan mengendalikan biaya
dan level sumberdaya yang dipakai.
Manajemen Proyek
1. Resiko
2. Nilai bisnis
3. Lama/ panjang proyek
4. Kompleksitas
5. Biaya
Untuk gambaran ada lima contoh proyek sebagai berikut:
a. Proyek A, memiliki nilai bisnis tinggi dengan waktu lebih dari 18 bulan,
memiliki kompleksitas dan padat teknologi terbaru. Proyek jenis ini memiliki
tingkat resiko tinggi. Keberhasilan proyek maka organisasi proyek harus
memanfaatkan metoda, peralatan secara maksimal.
b. Proyek B, waktu proyek antara 9-18 bulan, model ini banyak ditemukan dalam
beberapa pekerjaan proyek. Diperlukan pengerahan metode dan peralatan agar
proses pekerjaan lancar. Proyek jenis ini memiliki nilai bisnis bagus dan secara
teknologi memberikan tantangan. Resiko proyek ini sedang.
c. Proyek C, proyek dengan waktu pendek dan sekaligus melibatkan teknologi.
Proyek jenis ini bisa dikerjakan secara Tim dengan lima orang, lama proyek lima
antara 3-9 bulan. Banyak menerapkan metode dan peralatan tidak begitu
dominan. Tingkat resiko rendah
d. Proyek D, proyek jenis ini waktu sangat pendek kurang dari 3 bulan,
kompleksitasnya sagat rendah dan teknologinya praktis, resiko proyek sangat
rendah.
Tabel 1.1 Klasifikasi Proyek
Klas
Waktu
Resiko
Kompleksitas
Teknologi
Masalah
Jenis A
> 18 bln
Tinggi
Tinggi
Breakthrough Pasti
Jenis B
9-18 bln
Sedang
Sedang
Terkini
Disukai
Jenis C
3-9 bln
Rendah
Rendah
Disesuaikan
Beberapa
Jenis D
<3 bln
Sangat
rendah
Sangat rendah
Praktis
Tidak ada
Manajemen Proyek
Proyek bisa dilaksankan oleh pemerintah maupun pihak swasta nasional atau bahkan
pihak swasta asing.
sumberdaya seperti tenaga kerja, pendanaan, material, peralatan sehingga kegiatan ini
dapat menggerakkan kegiatan perekonomian di sekitar proyek. Manfaat yang diperoleh
dari kegiatan investasi ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dari hulu sampai hilir.
Manfaat dari proyek juga pada penyerapan tenaga kerja, kebutuhan material, dan
munculnya peluang kerja sampingan yang produktif. Setiap3 jenis proyek memiliki
karakteristik yang berbeda berdasarkan kegiatan utamanya, hasil serta manfaat dari
proyek tersebut:
1. Proyek Konstruksi. Kegiatan utamanya adalah studi kelayakan, desain
engineering, pengadaan material dan konstruksi. Hasilnya berupa jembatan,
gedung pemerintah, bangunan komersial, menyerap banyak tenaga kerja dan
pendanaan besar dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan publik.
2. Proyek Industri Manufaktur. Memiliki kegiatan utama dalam desain
engineering, pengembangan produk, pengadaa, manufaktur, perakitan, uji coba
produk serta pemasaran. Produknya bisa kendaraan bermotor, mesin produksi,
elektronika, bahan tekstil, pakaian. Diproduksi secara massal, menyerap tenaga
kerja banyak, penggunaan individu atau produksi dan digunaka orang banyak.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan, kegiatan utamanya melakukan
penelitian dan pengembangan produk tertentu, Tujuan proyek dapat berupa
memperbaiki kinerja produk yang sudah ada, peningkatan pelayanan
atau
Manajemen Proyek
5. Proyek Pengembangan Produk Baru, proyek jenis ini gabungan antara proyek
penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal, dilanjutkan dengan
pembangunan pilot plant. Jika berhasil di bangun proyek serupa di beberapa kota
dan tentunya akan menyerap dana yang sangat besar.
Contohnya Proyek
Pelayanan
Manajemen,
proyek
ini
bersifat
non
fisik
atau
Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
proyek,
mengembangkan
rencana
proyek,
melaksanakan
rencana,
Manajemen Proyek
10
Manajemen Proyek
11
1.8. Rangkuman
1. Definisi Projek adalah aktivitas yang unik dikerjakan secara berurutan, komplek
dan kegiatannya saling berkaitan mempunyai satu tujuan yang harus dikerjakan
dalam waktu tertentu dengan anggaran yang ditentukan dan memiliki spesifikasi
yang ditetapkan.
2. Ada lima keterbatasan dari setiap proyek yang dilaksanakan, yaitu: Lingkup
(scope), Kualitas (quality), Biaya (cost), Waktu (time), Sumberdaya (resources).
3. Dalam proyek ada dinamika yang harus dijaga equilibriumnya. dari segitiga
yang disebut sebagai lingkup kualitas memiliki tiga garis yaitu waktu, biaya dan
sumberdaya
4. Klasifikasi proyek didasarkan pada pertimbangan: Resiko, Nilai bisnis, Lama/
panjang proyek, Kompleksitas, Biaya
5. Manajemen proyek adalah metode dan memanfaatkan teknologi dengan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang digunakan untuk melakukan
perencanaan, estimasi dan mengendalikan aktivitas pekerjaan sehingga tercapai
hasil akhir sesuai dengan waktu yang tersedia sesuai dengan anggaran dan
memenuhi spesifikasi
6. Dalam manajemen ada empat tahapan meliputi : perencanaan (planning),
pelaksanaan (executing), pengendalian (controlling) dan penutup (clossing).
7. Ada lima tahapan dalam manajemen proyek secara
Manajemen Proyek
12
Manajemen Proyek
13