Anda di halaman 1dari 25

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 1

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Deskripsi Proyek

Politeknik Negeri Bandung adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang

terletak di Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong,

Kabupaten Bandung Barat. Mulanya POLBAN bernama Politeknik Institut

Teknologi Bandung (Politeknik ITB) karena berada dalam naungan ITB. Sejak

tahun 1999, Politeknik ITB menjadi institusi mandiri yang terpisah dari ITB,

sehingga namanya berubah menjadi Politeknik Negeri Bandung.Politeknik Negeri

Bandung didirikan pada tahun 1982 dengan nama Politeknik ITB karena berada

dalam naungan Institut Teknologi Bandung (ITB,semakin banyak calon peserta

didik (Mahasiswa) yang mendaftar atau berkuliah di Politeknik Negeri Bandung.

Saat ini Politeknik Negeri Bandung memiliki sekitar 9500 mahasiswa dari 10

(sepuluh) fakultas.Politeknik Negeri Bandung, Luas Kampus 246.269 m2

dilengkapi dengan laboratuim dan perpustakaan, sarana olah raga, balai

pengobatan serta fasiltas lainnya termasuk fasiltas kegiatan kemahasiswaan, di

tambah lahan praktikum bagi mahasiswa.

Salah satu tahapan penting dalam perencanaan suatu struktur bangunan

adalah pemilihan jenis material yang akan digunakan. Jenis-jenis material yang

selama ini dikenal dalam dunia konstruksi antara lain adalah baja, beton

bertulang, serta kayu. Material baja sebagai bahan konstruksi telah digunakan

sejak lama mengingat beberapa keunggulannya dibandingkan material yang lain..

Beberapa keunggulan baja antara lain mempunyai kekuatan yang tinggi,

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 2

keseragaman dan keawetan, daktilitas baja cukup tinggi, serta kemudahan

penyambungan antarelemen yang satu dengan lainnya menggunakan alat sambung

las atau baut. Selain keuntungan-keuntungan tersebut, material baja juga memiliki

kelemahan terutama dari sisi pemeliharaan. Kelemahan lain dari dari struktur baja

adalah masalah tekuk yang merupakan fungsi dari kelangsingan suatu penampang.

Struktur komposit merupakan suatu struktur yang terdiri dari dua

material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan

sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Perencanaan komposit

mengasumsi bahwa baja dan beton bekerja sama dalam memikul beban yang

bekerja, sehingga akan menghasilkan desain profil/elemen yang lebih ekonomis, .

struktur komposit juga mempunyai beberapa kelebihan di antaranya adalah lebih

kuat dan lebih kaku dari pada struktur non komposit.

Gambar 2.1 Tampak Depan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 3

Gambar 2.2Tampak Samping Kanan Gambar 2.3 Tampak Belakang

2.2 Lokasi Proyek

Proyek pembangunan gedung kuliah Administrasi Niaga ini merupakan

pusat pendidikan mahasiswa Fakultas Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Bandung di Jl.Gegerkalong Hilir Kabupaten Bandung Barat.

o Sebelah Utara : Gedung Direktorat

o Sebelah Barat : Gedung Kuliah Administrasi Niaga

o Sebelah Timur : Mesjid Lukmanul Hakim

o Sebelah Selatan : Gedung Serbaguna

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 4

Lokasi
Pembangunan

Gambar 2.4 Lokasi Proyek

2.3 Data Proyek

Perencanaan Gedung Kuliah Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Bandung adalah untuk mendapatkan suatu kontruksi bangunan yang aman

dan ekonomis. Suatu kontruksi bangunan dapat berdiri dengan kokoh dan

kuat karena didukung oleh struktur bangunan. Struktur bangunan tersebut

merupakan suatu sistem yang direncanakan untuk menerima gaya luar dan

gaya dalam yang bekerja pada struktur, uraian data teknis proyek bisa

dilihat dalam tabel tersebut.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 5

Data-data teknis proyek secara umum pada tabel sebagai berikut :

No Nama Identitas Uraian


Gedung Kuliah Administrasi Niaga
1 Nama Proyek
Politeknik Negeri Bandung
2 Pekerjaan Pembangunan Pusat Pendidikan
Jl. Gegerkalong Hilir Ds Ciwaruga
3 Alamat
Bandung
4 Waktu Pelaksanaan 150 Hari Kalender
5 Tanggal 04 Agustus 2017
6 Nilai Kontrak Rp. 7.5000.000.000,-
Pejabat Pengadaan Keuangan (PPK)
7 Pemilik Proyek ( Owner )
POLBAN
8 Konsultan ( Perencana ) CV. RAJAYA REKAYASA
9 Konsultan ( Pengawas ) CV. GELORA KARYA PANIKEL
10 Kontraktor (Pelaksana) PT. AMBER HASYA
11 Jenis bangunan Gedung Perkuliahan
12 Jumlah Lantai 3 Lantai
13 Luas total bangunan 2000 m2
14 Tinggi Bangunan 12.5 m
15 Jenis Bangunan Struktur Baja
16 Penutup Atap Genteng beton
18 Penutup Lantai Keramik
19 Tangga Beton Bertulang
20 Konstruksi Dinding Bata Ringan
21 Tipe Pondasi Tiang Pancang

22 Sumber Dana Pengadaan Keuangan (PPK) POLBAN

Pondasi

Pondasi Proyek Pembangunan Gedung Administrasi Niaga

POLBAN menggunakan jenis pondasi Tiang Pancang. Pondasi ini

menggunakan mutu beton K – 300.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 6

Kolom

Kolom yang digunakan di proyek Pembangunan Gedung Kuliah

Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung ada beberapa type

dimensi yang beragam.

Lantai 1 - 3 Mutu Beton K – 300

Tabel 2.1 Dimensi Kolom Lantai 1 – 3

TIPE DIMENSI

K1 450x450x10x15

K2 300x300x10x15

Balok

Balok yang digunakan ada beberapa type dimensi yang beragam

dengan mutu beton K – 300.

Tabel 2.2 Dimensi Balok

TIPE DIMENSI TIPE DIMENSI TIPE DIMENSI

Wf Wf Wf
W1 W5 W7
450x200x9x14 250x125xx6x9 150x75x5,7

Wf Wf
W2 W6
400x200x8x13 200x100x5x5,8

Wf 2C
W3 C1
350x175x7x11 125x50x20x3,2

Wf C
W4 C2
300x150x6x5,9 125x50x20x3,2

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 7

Pelat Lantai dan Dak

Struktur bangunan Gedung Administrasi Niaga Politeknik Negri

Bandung ini direncanakan menggunakan pelat lantai dengan ketebalan

120 mm dan pelat lantai dak menggunakan ketebalan 100 mm.kedua

material pelat menggunakan pelat beton dengan mutu K – 300.

Tangga

Struktur kontruksi tangga Gedung Administrasi Niaga Politeknik

Negri Bandung ini menggunakan jenis tangga biasa dengan

menggunakan kemiringan tangga = 350, tinggi anak tangga (Optride) =

19 cm, dan lebar anak tangga (Antride) = 30 cm, serta menggunakan

material beton bertulang dengan mutu beton K – 300.

2.4 Persiaapan Proyek

2.4.1 Pelaksanaan Pelelangan

Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran

pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada rekanan

(kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan

yang memenuhi syarat.

Penggunaan tender pada suatu proyek merupakan salah satu

proses untuk pengadaankontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pelelangan dapat dilaksanakan setelah semua persiapan pembuatan

rencana kerja telah selesai dikerjakan.

Melalui kegiatan ini diharapkan akan didapat biaya pelaksanaan

seminimal mungkin serta hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat

dipertanggung jawabkan dan tidak merugikan kedua belah pihak.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 8

Dalam tender terdapat dua pihak terkait, yaitu :

1. Pihak Owner sebagai pihak yang melelangkan.

 Pejabat Pengadaan Keuangan (PPK) Politeknik Negeri

Bandung

2. Kontraktor sebagai pihak yang mengikuti pelelangan/tender.

 Konsultan Perencanaan : CV.RAJAYA REKAYASA

 Konsultan Pengawas : CV. GELORA KARYA PANIKEL

 Kontraktor : PT.AMBER HASYA

Pelelangan berdasarkan keputusan Presiden No.29 Tahun 1984, dibagi dalam 4

cara, antara lain :

1. Pelelangan Umum

Pelelangan Umum adalah pelelangan secara terbuka, artinya dapat

diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu

(DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup atau klasifikasi

kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan secara luas

melalui media massa, media cetak, dan papan pengumuman resmi

untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang

berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Pelelangan

umum dilaksanakan untuk pengadaan barang dan jasa yang bernilai di

atas lima puluh juta rupiah.

2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas adalah pelelangan yang hanya diikuti oleh rekanan

tertentu, sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam

Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dipilih antara rekanan yang

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II 9

tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang

usaha, ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya. Rencana

kegiatan pelelangan diumumkan secara luas melalui media massa,

media cetak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum,

sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat serta memenuhi

kualifikasi dapat mengikutinya.

3. Pemilihan/Penunjukkan Langsung

Pemilihan/Penunjukan Langsung adalah pelaksanaan pengadaan

barang atau jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan

terbatas. Dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga

penawar yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai

dengan bidang usaha, ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya.

Upaya perbandingan dilakukan melalui negosiasi dari segi teknis dan

harga, sehingga diperoleh harga wajar yang secara teknis dapat

dipertanggungjawabkan. Cara pemilihan langsung diterapkan pada

pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dengan nilai diatas lima belas

juta rupiah sampai dengan lima puluh juta rupiah, dan menggunakan

Surat Perintah Kerja (SPK) atau Surat Perjanjian (Kontrak).

4. Pengadaan Langsung

Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang atau jasa

yang dilakukan diantara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa

melalui cara pelelangan umum atau pemilihan langsung. Pengadaan

sampai dengan lima juta rupiah, dilakukan tanpa Surat Perintah Kerja

(SPK). Sedangkan pengadaan yang bernilai antara Rp. 5 juta – Rp. 15

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 10

juta dilakukan dengan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada satu

penawar yang tercantum dalam daftar rekanan golongan ekonomi

lemah yang disusun oleh Kepala Daerah Tingkat II.

Pembanguna Gedung Kuliah Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Bandung termasuk dalam kategori pelelangan umum.

Adapun prosedur pelelangan yaitu :

1. Pengumuman dari pemberi tugas pada rekanan untuk ikut

prakualifikasi. Pengumuman tersebut berisi antara lain nama, lokasi

dan jenis proyek serta jadwal prakualifikasi melalui surat kabar

nasional atau di tempat-tempat penting yang biasa diketahui khalayak

ramai.

2. Perusahaan yang berminat mendaftarkan diri dan melakukan

permohonan untuk mendapatkan dokumen prakualifikasi yang berisi

antara lain struktur organisasi rekanan, pengalaman, sarana yang

dimiliki, keadaan keuangan dan lain-lain.

3. Bila dokumen prakualifikasi sudah diisi oleh rekanan dan

dikembalikan pada pemberi tugas, kemudian dianalisis oleh pemberi

tugas dan ditentukan rekanan yang lulus prakualifikasi dan diadakan

pengumuman pada rekanan yang lulus prakualifikasi.

4. Perusahaan yang dinyatakan lulus pada proses prakualifikasi

memberikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang

berisi surat undangan lelang, syarat-syarat mengikuti pelelangan,

syarat-syarat umum kontrak, spesifikasi, jadwal, informasi tambahan,

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 11

gambar-gambar rencana, daftar volume pekerjaan, daftar isian tender

dan lain-lain.

5. Penjelasan pekerjaan berupa rapat penjelasan dan peninjauan lapangan.

6. Pemasukan penawaran diikuti pelelangan pada hari dan jam yang telah

ditetapkan.

7. Evaluasi atas penawaran yang dimasukkan oleh penawar dan

keputusan atas penawar yang paling meyakinkan keputusan tersebut

diumumkan ke seluruh penawar yang turut serta dalam proses

pelelangan.

8. Setelah didapat satu pemenang tersebut diberikan Surat Perintah Kerja

(SPK) dan Surat Pelaksanaan Lapangan (SPL).

2.4.2. Sistem Kontrak

Elemen yang paling penting dalam suatu proses kerjasama antara

berbagai pihak untuk mewujudkan suatu sistem tertentu yang telah

disepakati adalah kontrak.

Kontrak kerja konstruksi dibuat secara terpisah sesuai tahapan

dalam pekerjaan yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan

perencanaan, kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan pelaksanaan dan

kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan pengawasan.

a. Jenis Kontrak Berdasarkan Penggantian Biaya

Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih

didasarkan dari karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari

sudut pandang pemilik proyek (owner), hal ini erat kaitannya dengan

antisipasi dan penanganan resiko yang ada pada proyek tersebut.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 12

1. Kontrak Harga satuan ( Unit Price Contract )

Merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap

untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu, dengan

volume pekerjaan didasarkan pada hasil pengukuran yang benar – benar

telah dilaksanakan. Penentuan harga satuan ini harus mengakomodasi

semua biaya yang mungkin terjadi seperti biaya overhead, keuntungan,

biaya – biaya tak terduga dan biaya mengantisipasi resiko.

2. Kontrak Biaya plus Jasa ( Cost Plus Fee Contract )

Merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu, dimana jenis – jenis pekerjaan dan volumenya

belum diketahui dengan pasti. Pembayaran dilakukan berdasarkan

pengeluaran biaya yang meliputipembelian barang, sewa peralatan,

upah pekerja dan lain-lain, ditambah imbalan jasa yang telah disepakati

oleh kedua pihak.

3. Kontrak Biaya menyeluruh ( Lumpsum Fixed Price )

Merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta

semua resiko dalam penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung

oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.

Pembanguna Gedung Kuliah Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

termasuk dalam Kontrak Harga satuan ( Unit Price Contract )

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 13

b. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

1. Tahun tunggal

Tahun tunggal adalah pekerjaan yang pendanaan dan pelaksanaannya

direncanakan selesai dalam 1tahun

2. Tahun jamak

Tahun jamak adalah pekerjaan yang pendanaan dan pelaksanaanya

direncanakan lebih dari tahun.

Pembanguna Gedung Kuliah Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

termasuk Tahun Tunggal

c. Cara Pembayaran Hasil Pekerjaan

1. Sesuai kemajuan pekerjaan

Pembayaran hasil kerja dengan cara ini banyak diterapkan dalam

proyek besar dimana pengukuran hasil pekerjaan berdasarkan kemajuan

hasil pekerjaan selain dilakukan dalam beberapa tahap kemajuan

pekerjaan, bisa juga dilakukan secara sekaligus pada saaat pekerjaan

fisik selesai 100%.

2. Secara berkala

Pengukuran hasil kerja secara berkala pada umumnya dilakukan

secara bulanan pada setiap akhir bulan.

2.4.3. Prosedur Pelelangan Pembangungunan Gedung Kuliah

Adiministrasi Niaga

Pada proyek ini menggunankan jenis pelelangan umum yaitu

pelelangan secara terbuka, artinya dapat diikuti oleh rekanan yang

tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 14

usaha, ruang lingkup atau klasifikasi kemampuannya. Rencana kegiatan

pelelangan diumumkan secara luas melalui media massa, media cetak, dan

papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat

luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat

mengikutinya. Dan pemenang dari pelelangan ini adalah PT. AMBER

HASYA sebagai kontraktor pelaksana proyek Pembangunan Gedungan

Kuliah Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

2.4.4. Pekerjaan Persiapan Proyek

1. Tahap pekerjaan persiapan dilokasi proyek adalah pembersihan,

pembuatan jalan kerja dan meratakan lahan,

2. Pengukuran dan pemasangan bouwplank disetiap titik yang sudah

direncanakan.

3. Menyiapkan material dan bahan yang dibutuhkan serta kebutuhan

peralatan sebagai sarana pekerjaan.

4. Merekrut tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan dari awal

sampai akhir proyek.

5. Memberi pengarahan awal, mengenai mekanisme kerja, sistem

pembayaran dan harga upah kepada para tenaga kerja. Hal ini

dilakukan agar ada kesepahaman dan kejelasan kepada para tenaga

kerja, sehingga mereka tidak merasa dirugikan.

Proses pekerjaan :

1. Direksikeet

2. Pengukuran dan Bouwplank

3. Pekerjaan Cut & Fill

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 15

4. Pembuangan Tanah

5. Pemberesan Lokasi (buangan berangkal)

2.4.4. Pekerjaan Struktur

 Pekerjaan Bobok tiang Bored  Pekerjaan Balok

Pile  Pekerjaan Pelat Lantai

 Pekerjaan Pile Cap  Pekerjaan Tangga

 Pekerjaan Tie Beam  Pekerjaan Sumpit

 Pekerjaan Retaining Wall

 Pekerjaan Kolom

2.5. Organisasi Proyek

Pengertian organisasi pada umumnya adalah suatu pola hubungan-

hubunagan yang melalui mana orang - orang di bawah pengarahan

manajer mengejar tujuan bersama. Dengan kaitanya dengan pelaksanaan

proyek bisa di artikan bahwa organisasai proyek adalah sekelompok orang

dari berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dalam wadah tertentu

yang melaksanakan tugas dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan

bersama.

Tujuan yang dimaksud adalah mengelola pelaksanaan proyek

dengan harapan pekerjaan bisa belangsung dengan lancar dan dapat

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi

perusahaan dan kepuasan pelanggan sebagai pengguna jasa.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 16

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Owner Proyek

POLITEKNIK NEGRI
BANDUNG

Konsultan Konsultan Pengawas Kontraktor


PerencanaBalok Pelaksana
CV. RAJAYA
adalah bagian dari Pengawas
CV. GELORA
PT. AMBAR HASYA
REKAYASA KARYA PANIKEL
konstruksi yang
berfungsi memikul
beban lantai
dan beban lain Gambar 2.5 Struktur Organisasi Proyek
yang bekerja di
atasnya dan
kemudian
menyalurkan
2.5.1. Pemilik Proyek (owner)
beban tersebut
ke kolom-kolom.
Balok juga Pemilik proyek apakah pemerintah, perusahaan, perseorangan,
berfungsi
swasta, plat
membagi-bagi asing apabila akan membangun proyek, ia akan memilih
menjadi
kontraktor yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya.
segmensegmen
dan sebagai
Proses
pengikat menyeleksi kontraktor yang dilakukan, biasanya diserahkan pada
kolom
yang satu dengan
ahlinya, yaitu dengan menunjuk konsultan.
yang lainnya
sehingga
Pemilik Proyek (Owner) adalah seseorang/lembaga yang
diperoleh struktur
yang kaku dan
mempunyai dana dalam pembangunan proyek. Pemilik proyek untuk
kokoh
pembangunan
Perencana Gedung Administrasi Niaga ini adalah Politeknik Negri

Bandung. Didalam pelaksanaanya owner membentuk panitia

pembangunan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 17

2.5.2 Kontraktor

Dalam Proyek Pembangunan Gedung Administrasi Niaga

Politeknik Negri Bandung ini yang menjadi kontraktor adalah PT.

AMBER HASYA yang telah ditunjuk sebagai pemenang lelang. Fungsi

dan wewenang dari kontraktor adalah sebagai pelaksana pekerjaan dan

bertanggung jawab sepenuhnya kepada owner.

Adapun yang menjadi tugas dan wewenang kontraktor atau

pelaksana anatara lain :

1. Pelaksana/panitia pembangunan wajib meneliti rencana proyeka.

Apabila terdapat perbedaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap

segi konstruksi, arsitektual, fungsi teknis baik yang menyangkut segi

kemudahan pelaksana, pelayanan maupun perawatan atau

pembiayaan kepada pengawas pelaksanaan yang akan

mempertimbangkan kebijaksanaan yang harus diambil dan disetujui

owner.

2. Pelaksana/panitia pembangunan wajib melaksanakan tugasnya dalam

pelaksanaan pekerjaan pembangunan dengan mempergunakan segala

pengetahuan dan keahliannya, sesuai dengan dokumen kontrak.

3. Menyediakan dan bertanggung jawab atas semua masalah tenaga

kerja yang akan dipekerjakan.

4. Bertanggung jawab menyediakan semua bahan dan peralatan yang

akan digunakan di lapangan.

5. Pelaksana/panitia pembangunan wajib memelihara kesejahteraan

pekerja dan menyediakan perlengkapan P3K.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 18

6. Pelaksana/panitia pembangunan harus melakukan perbaikan atas

akibat kelalaian selama pekerjaan dan semua biaya perbaikan

ditanggung oleh kontraktor.

2.5.3. Konsultan

Konsultan adalah pihak yang diberi tugas oleh owner unteuk

merencanakan/mengawasi pelaksanaan pekerjaan supaya hasil pekerjaan

sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Untuk pembangunan ini owner

menunjuk CV. GELORA KARYA PANIKEL sebagai konsultan pengawas

pembangunan Gedung Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.

Adapun yang menjadi tugas dan wewenang konsultan pengawas

antara lain :

1. Melakukan pengamatan serta pengawasan pekerjaan untuk menjaga

agar pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari ketentuan-

ketentuan yang diatur didalam kontrak dan sesuai dengan

kewenangan.

2. Melakukan pengujian terhadap setiap bahan terutama material yang

akan dipakai dan melakukan pengawasan terhadap kualitas pekerjaan

yang dilakukan oleh kontraktor. Material dan kualitas harus sesuai

dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi yang ditetapkan.

3. Memberikan rekomendasi persetujuan kepada Pelaksana untuk

menerima atau menolak suatu pekerjaan.

4. Membantu Pelaksana dalam hal-hal yang berkaitan dengan

pelaksanaaan proyek.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 19

5. Memeriksa laporan harian dari Pelaksana termasuk peralatan

Pelaksana, dan mencatat cuaca.

6. Memeriksa progres pekerjaan yang diajukan Pelaksana.

7. Membuat laporan bulanan.

2.6. Rencana Pelaksanaan

2.6.1. Rencana Anggaran Biaya

Untuk menentukan biaya yang diperlukan pada suatu proyek

perlu pengetahuan komponen – komponen pembentuk biaya tersebut

yang terdiri atas :

1. Biaya Material / Bahan

Material adalah seluruh bahan yang digunanakan dalam proyek yang

pada akhirnya merupakan bagian dari akhir proyek. Biaya material

diperoleh berdasarkan harga satuan yang dikalikan dengan besarnya

volume pekerjaan. Bila data kuantitas diperoleh dari gambar, maka

data kualitas diperoleh dari spesifikasi. Umumnya harga tersebut

berasal dari produsen maupun distributor.

2. Biaya Upah

Biaya upah buruh terdiri dari upah langsung dan upah tidak

langsung. Upah langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada

buruh pada tiap periode tertentu. Upah tidak langsung meliputi

asuransi dan berbagai macam tunjangan.Untuk menentukan upah

buruh dapat dihitung dengan menentukan banyak pekerja

berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas buruh. Upah buruh

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 20

dapat ditentukan berdasarkan pengalaman/proyek terdahulu dengan

berbagai penyesuaian, sehingga bisa dihitung total biaya upah.

3. Biaya Peralatan

Penentuan jumlah dan jenis alat disesuaikan dengan volume

pekerjaan dan kondisi lapangan. Harga pada umumnya berbeda

sesuai dengan jenis dan mutunya ( termasuk sumber daya manusia ).

Selain itu, dipengaruhi oleh keadaan perekonomian nasional serta

kebijaksanaan pemerintah. Dari sisi ekonomi harga dapat

berfluktuasi sesuai dengan supply dan demand. Yang perlu

diperhatikan adalah kemungkinan kenaikkan biaya pada saat

konstruksi.

2.6.2. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)

Jadwal pelaksanaan ( Time Schedule ) adalah suatu alat

pengendalian prestasi pelaksanaan proyek secara menyeluruh agar

pelaksanaan proyek tersebut berjalan dengan lancar.

Fungsi dari time schedule ini adalah :

1. Sebagai pedoman kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan

dan sebagai pedoman direksi untk mengontrol apakah suatu

pekerjaan berlangsung sesuai jadwal atau tidak.

2. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah

diselesaikan.

3. Sebagai pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan.

4. Untuk menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan

waktu pelaksanaan.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 21

5. Untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam jangka

waktu tertentu, serta untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja,

jumlah dan macam peralatan, serta material yang digunakan.

Pembuatan jadwal pelaksanaan (Time Schedule) harus memperhatikan

beberapa faktor :

1. Kondisi / keadaan lapangan

2. Macam dan volume pekerjaan

3. Metode pelaksanaan dan peralatan yang digunakan

4. Jumlah dan kualitas sumber daya yang tersedia

5. Perkiraan iklim dan cuaca

2.6.3. Volume Pekerjaan

Macam atau jenis alat pekerjaan ditentukan oleh konsultan

perencana pada tahap perancangan. Macam pekerjaan diuraikan dengan

berpedoman dari spesifikasi gambar rencana, dalam spesifikasi dijelaskan

tentang metoda pelaksanaan dan mutu material yang digunakan, serta

syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Volume pekerjaan ditentukan berdasarkan informasi yang

tersedia dalam gambar rencana. Dari gambar tersebut diperoleh informasi

mengenai dimensi fisik bangunan seperti balok, kolom, pelat lantai, atap,

yang diperlukan dalam proses penentuan volume pekerjaan.

2.6.4. Metode Pelaksanaan Konstruksi

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.

Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode

pelaksanan kontruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat, dan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 22

aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek

konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana

ditetapkan, dapat tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya diperlukan

suatu metode terobosan untuk menyelesaikan berbagai masalah di

lapangan. Khususnya pada saat-saat menghadapi kendala yang diakibatkan

oleh kondisi di lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya.

Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan kontruksi yang sesuai kondisi

lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi

bersangkutan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat

dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga

tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan untuk

bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan bangunan irigasi,

bangunan pembangkit listrik, kontruksi dermaga, maupun konstruksi jalan

dan jembatan. Namun demikian, pelaksanaan semua jenis proyek

konstruksi umumnya dimulai dengan pekerjan persiapan.

2.6.5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi,

pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.

Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-proyek pembangunan gedung

bertingkat, proyek pembangunan airport, jembatan, jalan, pelabuhan,

dermaga maupun proyek lainnya, secara umum tidak banyak berbeda.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 23

Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing

proyek yang akan dikerjakan.

Pekerjan persiapan harus direncanakan sebelum masa

pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Bahkan pekerjan ini harus telah

disiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran

tender dari proyek bersangkutan. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa

sehingga dapat diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa

mencakup segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek

tersebut.

Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain :

1. Direksikeet

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

3. Pekerjaan Cut dan Fill

4. Pembuangan Tanah

5. Pemberesan Lokasi (buangan berangkal)

2.6.6 Metode Pelaksanaan Up Struktur

1. Pekerjaan beton

Lingkup pekerjaan beton yang akan dilaksanakan :

o Pekerjaan Kolom

o Pekerjaan Balok

o Pekerjaan Pelat Lantai

o Pekerjaan Tangga Beton

o Pekerjaan Dinding Beton

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 24

2. Pekerjaan Pembesian

Besi tulangan yang dilaksanakan harus sesuai baik bentuk,

ukuran dan kualiatas dengan spesifikasi teknis dan gambar

rencana, mutu baja tulangan memenuhi standar Nasional

Indonesia : SNI 2052-1990- A/B dan SII 0 136-84 / 166-84.

Dalam pemansangan pembesian/ tulnagan akan diperhatikan :

o Diameter Tulangan

o Panjang dan pembengkokan tulangan

o Rangkaian atau susunan tulangan dan jarak antar tulangan

o Kekencangan atau kekeuatan kawat tulangan

o Letak penahan jarak terhadap ketebalan selimut beton

o Letak penahan tulangan

3. Pekerjaan Bekisting

Bekisting dibuat dari kayu yang jering dan lurus. Bekisting dibuat

kokoh dan tidak boleh ada celah-celah. Apabila adterdapat celah

maka akan ditutup dengan kantong semen atau plastic.

Pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton cukup umur atau

setelah beton dapat menahan beban sendiri dan atau setelah

mendapatkan ijin dari direksi.

4. Pekerjaan Pengecoran Beton

Meterial utama pembentuk mortal adalah PC (semen), pasir beton,

koral beton dengan menggunakan air sebagai media pencampur.

Material yang diguanakan adalah semen portland yang dipakai dari

jenis 1 menurut peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI-8)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga


BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK I I 25

atau British Standard No 12 tahun 1965, Koral yang diguanakan

adalah batu keras dengan ukuran 2/3 cm atau ½ cm, Pasir beton

adalah pasir sesuai dengan persyaratan adalah pasir yang baik,

tajam, keras dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%,

sedangkan air yang digunakan adalah air yang bersih, bebas dari

lumpur, bahan organic, asam, kandungan garam dan kotoran

lainya.Dicampur dengan Baching Palnt di tempat pencampuran dan

dibawa kelokasi pekerjaan dengan Truck Mixer (Beton Readymix

denganh mutu K.300).

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Administrasi Niaga

Anda mungkin juga menyukai