Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK

PRAKTIK INDUSTRI CAD


2

DISUSUN OLEH :

ALFINO TOBING 214007


HERMANSYAH 214034
AREIF

AKADEMI TEKNIK SOROAKO


JURUSAN PERAWATAN & PERBAIKAN
MESIN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

II 1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, karunia dan hidayahNya-lah sehingga penyusun dapat menyelasaikan laporan
mengenai Praktik Industri CAD 2 atau biasa disingkat dengan sebutan (PIC 2).

Adapun isi laporan ini mencakup tentang lanjutan dari praktek Industri Cad 1 yang
telah dilakukan selama 5 hari di ruangan Lab Gambar Akademi Teknik Soroako, dimana
dalam prosesnya itu kami merancang sebuah ruang makan untuk kariawan yang melingkupi
segi struktural dan mechanical serta electrikalnya

Harapan kami, semoga dengan adanya laporan praktek ini dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai sumber referensi ataupun dapat memberikan
tambahan ilmu apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.

Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen terkait mata
kuliah yang senantiasa membimbing kami dan memberikan arahannya sehingga perancangan
bangunan dan laporan praktek ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Akhir kata, untuk penulisan berikutnya yang lebih baik, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan.

Sorowako, 07 April 2017

Penyusun

II 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
1.2 TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI............................................................................................................................5
2.1 INDUSTRI SIPIL........................................................................................................................5
1.1.1 Structural Steel (Konstruksi Baja)..................................................................................5
1.1.2 Konstruksi Beton...........................................................................................................8
2.2 ELEKTRICAL...........................................................................................................................11
2.3 PIPING......................................................................................................................................16
BAB III................................................................................................................................................19
PEMBAHASAN..................................................................................................................................19
3.1 ELECTRICAL DRAWING LAB GAMBAR............................................................................19
3.2 REDRAW ELECTRICAL MACHINE......................................................................................21
3.3 DRAWING PROJECT DINING ROOM (Loc. LAMPIA)........................................................21
BAB 4..................................................................................................................................................36
ANALISA PERMASALAHAN..........................................................................................................36
4.1 MASALAH.........................................................................................................................36
4.2 SOLUSI...............................................................................................................................36
4.3 SARAN................................................................................................................................36
BAB 5..................................................................................................................................................37
KESIMPULAN...................................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................38

II 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam mempelajari gambar civil perlu melakukan banyak latihan. Ini diperlukan
untuk mengerti penggambaran yang sesuai standar penggambaran civil, dan melatih
dalam menggunakan aplikasi AutoCAD, untuk itu Praktik Industri Cad diperlukan untuk
memperdalam pengetahuan mahasiswa mengenai penggambaran civil.
Mempelajari gambar sipil juga sangat berkaitan dengan berkaitan dengan bahan
atau material yang akan digunakan, seperti konstruksi baja mempunyai bermacam-
macam jenis, seperti gedung (building), platform, tangga (stairs,ladders), menara
(tower), konveyor (conveyor), balok landasan jalan derek (crane beam), dan lain-lain.
Seiring dengan proses pembelajaran tersebut, disaat yang bersamaan Akademi
Teknik Soroako (ATS) berencana akan membuat bangunan berupa pondok compressor di
area belakang Bengkel Otomotif. Bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat
penyimpanan compressor. Maka dari itu untuk mengembangkan proses pembelajaran
melalui praktikum ini, maka mahasiswa dilibatkan untuk membuat desain mengenai
bangunan yang akan dibuat.
Didalam masing-masing kategori tersebut terdapat kriteria-kriteria seperti standar
desain (standard design), standar penggambaran (standard drafting), standar spesifikasi
(standard specification), standar detail fabrikasi (standard fabrication detail).
Standar-standar tersebut digunakan sebagai petunjuk (guide) dalam proses
pengerjaan gambar, sehingga keseragaman sistim penggambaran dan efisiensi kerja
dapat ditingkatkan.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari Praktik Industri CAD ini yaitu, sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa mampu membuat gambar sesuai dengan syarat dan ketentuan
standar gambar civil,yang di lengkapi dengan Mechanical dan Electrical sesuai
standar.

II 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 INDUSTRI SIPIL
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai
peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan
manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan
menjadi kota besar.
Berdasarkan material yang digunakan pada pembuatan bangunan rumah kompressor,
maka terdapat 2 macam structural yang digunakan, yaitu :

1.1.1 Structural Steel (Konstruksi Baja)


1. Deskripsi Struktur
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari besi.
Baja ditemukan ketika dilakukan penempaan dan pemanasan yang menyebabkan
tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran, sehingga membentuk
baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada besi.
Bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyak memiliki
keunggulan-keunggulan yang tidak terdapat pada bahan-bahan konstruksi lain.
Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan kekuatan
tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang
menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu material yang umum
dipakai.
Sifat-sifat baja antara lain :
a. Kekuatan tinggi
Kekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau kekuatan
tarik fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi dibanding dengan
bahan lain, hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa
mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga
struktur lebih ringan dan efektif.

b. Kemudahan pemasangan

II 5
Komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar serta mudah
diperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan dilapangan
adalah pemasangan bagian-bagian yang telah disiapkan.
c. Keseragaman

Baja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga mutunya
seragam.

d. Daktilitas ( keliatan )

Daktilitas adalah sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar
dibawah pengaruh tegangan tarik tanpa hancur atau putus. Daktilitas mampu
mencegah robohnya bangunan secara tiba-tiba.

e. Modulus elastisitas besar

Dengan modulus yang besar, struktur akan cukup kaku sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi pemakai. Jika dibandingkan dengan bahan yang lain,
untuk regangan yang sama baja akan mengalami tegangan yang lebih besar sehingga
kekuatannya lebih optimal.

2. Bentuk dan Dimensi Struktur

Pada tugas besar Konstruksi Baja I ini struktur yang diberikan berupa bangunan
berbentuk persegi panjang yang terbuat dari baja dengan mutu BJ-41. Bangunan ini
terdiri dari dua lantai dengan tinggi lantainya yaitu 4.5 m. Jenis atap yang digunakan
pada struktur ini adalah genteng dengan sudut kemiringan 350 , dan jarak maksimum tiap
gording adalah 1,1 m.

3. Spesifikasi Material
Spesifikasi material terdiri dari :
a. Sifat mekanis baja

Tegangan putus Tegangan Leleh Peregangan


Jenis Baja Minimum fu Minimum fy Minimum
(Mpa) (Mpa) (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
II 6
BJ 55 550 410 13
Sifat mekanis baja struktur yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi
persyaratan minimum pada tabel berikut :

Tegangan Leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan ( fy ) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.

Tegangan Putus
Tegangan putus untuk perencanaan ( fu ) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.

Sifat-sifat mekanis lainnya

Sifat-sifat mekanisme lainnya baja struktural untuk perencanaan adalah sebagai


berikut :

Modulus elastis : E = 200.000 Mpa

Modulus geser : G = 80.000 Mpa

Nisbah poisson : = 0,3

Koefisien pemuaian : = 12 . 10-6 / oC

b. Baja Struktural
Syarat penerimaan baja
Laporan uji material baja dipabrik yang disahkan oleh lembaga yang berwenang
dapat dianggap sebagai bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam standar ini.

Baja yang tidak dapat teridentifikasi

Baja yang tidak dapat teridentifikasi boleh digunakan selama memenuhi


ketentuan berikut ini :

1. Bebas dari cacat permukaan.


2. Sifat fisik material dan kemudahan untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan
kemampuan layan strukturnya.

3. Ditest sesuai ketentuan yang berlaku. Tegangan leleh ( fy ) untuk perencanaan


tidak boleh lebih dari 170 mpa, sedangkan tegangan putusnya ( fu ) tidak boleh
diambil lebih dari 300 mpa.

II 7
4. Alat sambung
Baut, mur dan ring
Alat sambung mutu tinggi
Las
Penghubung geser jenis paku yang dilas
Baut angker
c. Peraturan yang digunakan
Peraturan yang digunakan dalam tugas besar Konstruksi Baja I ini adalah
peraturan standar baja. Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta
ketentuan-ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk
bangunan gedung, atau struktur lainnya yang mempunyai kesamaan karakter dengan
struktur gedung Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.

1.1.2 Konstruksi Beton

Beton adalah suatu campuran yang bahan dasarnya terdiri dari agregat (pasir dan
kerikil), semen dan air. Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan yang mudah
dibentuk dari gabungan beberapa material pilihan yang sejenis.
Beton terdiri dari beberapa jenis, untuk membedakan jenisnya dapat dilihat
berdasarkan :
1. Berdasarkan Berat (Volume)
a. Beton berat
Beton yang memiliki volume yang lebih besar dari 2,8 ton/m3. Beton ini
biasanya digunakan pada bangunan rektor nuklir, karena beton ini mampu
manahan sinar magma.Agregatnya yang dipakai: butir besi, barito, magnetik
dll.
b. Beton normal
Beton yang memiliki volume antara 1,8 2,8 ton/m3. Beton ini
digunakan pada konstruksi bangunan tempat tinggal atau konstruksi yang
umum dipakai.
Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, batu pecah dll.
c. Beton ringan
Beton yang memiliki volume antara 0,6 1,8 ton/m3. Beton ringan ini
digunakan untuk lapisan penyekat suara atau bangunan yang memikul beban
ringan.Jenis agregat yang dipakai antara lain : expended clay, batu apung
vermikulite dll.

2. Berdasakan Teknik Pembuatan

II 8
a. Beton Biasa
Beton ini langsung dibuat dalam plastis yang terdiri atas beton siap pakai
dan beton yang dibuat di lapangan. Cara pembuatan beton ini berdasarkan
atas: Beton siap pakai (ready mix concrete),dan Beton in situ (beton dibuat di
lapangan).
b. Beton Precast
Beton ini dibuat dalam bentuk elemen elemen yang merupakan rangka
dari konstruksi yang akan dibuat. Beton ini dipakai keadaan mengeras.
c. Beton Prestress
Beton yang dibuat dengan memberi tegangan dalam beton, sebelum
beton tersebut mendapat beban luar kecuali beban sendiri.
d. Klasifikasi Mutu Beton
Mutu dan Kelas Beton
Pengawasan terhadap
Kelas mutu Kelas II KelasIII Tujuan
Mutu Agregat Kuat Tekan

K0 - - non struktural sedang -


K 125 125 200 Struktural ketat Kontinu
K 175 175 250 Struktural ketat Kontinu
K 225 225 300 Struktural ketat Kontinu
K 225 225 300 Struktural ketat Kontinu

Keterangan :
1. Konstruksi non struktural adalah konstruksi yang hanya memikul beban
sendiri dan beban luar yang ringan ( tanpa memikul beban bangunan).
2. Konstruksi struktural, adalah konstruksi yang memikul beban sendiri dan
beban luar ( secara langsung memikul beban bangunan).
e. Kelebihan
1. Harganya murah karna menggunakan bahan lokal.
2. Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.
3. Mudah di bentuk sesuai ukuran yang di inginkan.
f. Kekurangan
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah.
2. Beton sulit kedap air secara sempurna.
3. Beton bersifat getas sehingga harus dihitung secara detail dan seksama.
g. Karakteristik Beton (Workability)
Workability adalah kemampuan untuk dilaksanakan atau dikerjakan,
yang meliputi bagaimana beton itu mudah untuk dibawa dan ditempatkan di
mana-mana, mudah dikerjakan, mudah dipadatkan, dan mudah untuk
dilakukan finishing.

II 9
Yang mempengaruhi workatibility :
1. Jumlah semen pasta (adukan semen). Semen pasta adalah campuran
semen dan air. Semakin banyak pasta semen yang dicampur dengan
aggregat kasar dan halus, maka semakin besar workabilitynya.
2. Tingkat gradasi aggregat. Well-graded (tergradasi dengan baik),
permukaan halus, dan bentuk cenderung bulat cenderung meningkatkan
workability dari campuran beton.

Elemen Elemen Struktur Beton


1. Slab yaitu elemen pelat (pipih) horizontal yang ada pada sebuah
gedung. Lebih banyak memikul beban gravitasi, tapi juga berperan
membentuk diafragma sewaktu menahan beban lateral.
2. Balok (beam) yaitu elemen yang mempunyai lebar dan tinggi
terbatas, dan memanjang secara horizontal atau mempunyai
kemiringan tertentu. Fungsi utamanya memikul dan meneruskan
beban yang berasal dari slab.
3. Kolom (column) merupakan elemen vertikal yang cukup kritis yang
memikul dan meneruskan beban dari slab maupun balok menuju
pondasi.
4. Dinding (wall) merupakan elemen pelat (pipih) vertikal. Selain
berfungsi untuk menahan beban gravitasi dan lateral, dinding juga
berkontribusi terhadap kekakuan struktur gedung.
5. Tapak (footing) adalah elemen berupa pad (alas, bantalan) maupun
berupa strip (jalur) yang menopang kolom atau dinding, dan
berfungsi meneruskan beban hingga ke tanah atau sistem pondasi
lain (misalnya pondasi dalam, dll).

2.2 ELEKTRICAL
A. Pengerian Electrical dan Mekanikal
Elektrikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-halyang
memerlukan tenaga listrik dalam penerapannya. Sedangkan mekanikal Mekanikal
adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal mekanis. Yang intinya
memerlukan prinsip mekanis dalam penerapannya.
Mekanikal dan Elektrikal dalam bangunan adalah sistem-sistem pendukung bangunan
yang memerlukan sebuah sistem mekanis dan sistem yang memerlukan tenaga listrik.
Sistem - sistem pendukung tersebut diaplikasikan dalam bangunan untuk tujuan
menunjang kegiatan yang dilakukan dalam bangunan, termasuk dalam hal

II 10
kenyamanan dan keamanan bagi setiap aktivitas dan pelakunya di dalam bangunan
tersebut. Sebagai contoh kecil adalah aktivitas istirahat, dalam istirahat pastinya kita
membutuhkan ruangan yang nyaman, dan aman untuk mendapatkan istirahat yang
bermutu. Untuk membuat ruangan tersebut aman dan nyaman, diperlukan penerapan
ilmu mekanikal eletrikal yaitu system pengkondisian tata udara, pergantian udara,
system tata cahaya dan juga system keamanan seperti fire fighting & dan alarm
B. Komponen-komponen Electrical
Bardasarkan cara kerjanya, komponen Electrical diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu:
1. Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat beroperasi tanpa
memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja.yang termasuk
komponen pasif yaitu:
a. Resistor (Tahanan) adalah komponen electrical yang mampu menahan arus
listrik.
o Resistor tetap yang memiliki nilai tahanan (resistansi) tetap.
o Resistor Variable yang memiliki nilai tahanan bervariasi.

b. Kapasitor (Condensator) berfungsi menyimpan muatan listrik selama waktu


tertentu.
o Kapasitor tetap yang memiliki nilai kapasitansi tetap.
o Kapasitor Variable (Varco) yang memiliki nilai kapasitansi bervariasi.

c. Inductor (kumparan) adalah komponen pasif elektronika yang dapat


menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet.

II 11
d. Trafo (Transformator) komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikan
dan menurunkan tegangan bolak-balik (AC).

e. Relay adalah piranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk


menggerakan sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun

f. Saklar (switch) merupakan alat yang berfungsi sebagai penghubung dan


pemutus arus listrik.

II 12
g. MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis
yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih
(over current)

h. Fuse adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu
rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan
arus pendek. Cara kerja fuse jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik
atau rangkaain listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus
sehingga arus listrik tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk
mengamankan komponen elektronikalain. Kelebihan arus tersebut dapat
disebabkan karena adanya hubung singkat atau karena kelebihan beban output.

II 13
2. Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus atau
tegangan internal (sumber tambahan) untuk dapat beroperasi. Komponen aktif ini
dapat menguatkan dan menyearahkan arus listrik, komponen aktif juga dapat
mengubah bentuk energi menjadi energi lain. Yang termasuk komponen aktif
yaitu:
a. Diode sebagai penyearah jika dipasang forward , tetapi akan berfungsi
sebagai penahan arus jika dipasang sebaliknya (reverse).

b. Transistor adalah komponen aktif elektronika terbuat dari bahan


semikonduktor Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide yang memiliki
beberapa fungsi di antaranya sebagai penguat, saklar (switching), dan
modulasi sinyal.

II 14
c. IC (Integrated Circuit) adalah salah satu komponen elektronika aktif yang
merupakan gabungan dari ratusan bahkan ribuan komponen elektronika
seperti transistor, resistor, dioda, dan juga kapasitor

2.3 PIPING
1. Pengertian Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaan merupakan perencanaan pembangunan alur air dari sumber air
melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak bak penampungan air
maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam
kehidupan sehari-hari.

Model Instalasi
1) Sistem tertutup, Pemipaan tertutup maksudnya ujung pipa yang terakhir (hilir)
menyambung kembali ke ujung awal pipa (hulu). Sistem seperti ini bisa juga
disebut jaringan pemipaan memutar (loop). Sistem tertutup memungkinkan
tekanan di semua outtake (pipa keluaran air) rata. Pemipaan sistem tertutup
membutuhkan jumlah pipa lebih besar dibanding pemipaan sistem terbuka.
Konsekuensinya, pemipaan sistem tertutup membutuhkan biaya lebih besar
dibanding sistem terbuka.
2) Sistem terbuka, Pemipaan terbuka adalah sistem pemipaan yang kedua ujung
pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung. Bila jaringan pemipaannya terbuka,
biasanya outtake di bagian ujung pipa akan bertekanan rendah. Pemipaan
sistem terbuka membutuhkan jumlah pipa lebih sedikit dibanding pemipaan
sistem tertutup. Keuntungan pemipaan sistem terbuka ini adalah
membutuhkan biaya lebih sedikit dibanding sistem terbuka.

II 15
2. Letak Instalasi pipa
o Instalasi di atas tanah (biasanya dalam plafon rumah) mudah pemasangannya.
Deteksi kebocoran pipa pun lebih cepat diketahui sehingga perbaikannya tidak
sesulit instalasi pipa di dalam tanah. Pada bangunan dua lantai, instalasi air
bersih kebanyakan diletakkan di atas plafon.
o Instalasi di dalam tanah Instalasi di dalam tanah sulit mendeteksinya bila ada
kerusakan. Bila sumber kerusakan sudah diketahui maka harus menggali tanah
bahkan membongkar lantai. Sehingga menggunakan instalasi ini sulit dalam
pengontrolannya.Tapi ada kebaikan dari sistem instalasi dalam tanah ini yaitu
dari sisi kerapiannya.
3. Material
Spesifikasi bahan yang dipakai untuk pembuatan pipa bermacam-macam
misalnya: carbon stell, galvanized steel, ductile, PVC, dan lain-lain. Jenis bahan
yang berbeda ini diperlukan agar pipa dapat memenuhi persyaratan tertentu dari
suatu proses perpipaan.
4. Pipe fitting
Pemesangan jelur pipe memerlukan penyambung yang disebut pipe fitting
misalnya elbow, tee, coupling, union, nipple, cap, reducer, flange dan lain-lain.
Beberapa tipe pipe fitting didesain sesuai dengan jenis sambungan pipa yang
diperlukan separti ulir sekrup, las, socket dan lain-lain .fungsi dari beberapa fitting
diatas ialah:
1) Elbow dan Tee digunakan untuk merubah arah jalur pipa
2) Reducer diguakan untuk ,erubah diameter pipa
3) Coupling, union, dan flange untuk menyambung pipa

5. Valve

Aliran benda cair atau gas didalam jalur pipa dpat dibuka atau ditutup dan diatur
besar/kecil volume oleh valve. Sesuai dengan fungsingya valve didesain dan
diberi nama yang berbeda-beda misalnya gate valve, globe valve, ball valve, dan
lain-lain.
Fungsi valve ialah:
1) Membukan dan menutup aliran, misalnya gate valve

II 16
2) Mengatur besar aliran atau tekanan, misalnya control valve
3) Mengijinkan aliran ke satu arah saja, misalnya check valve
4) Memindahkan aliran kea rah yang lain
5) Pembuangan tekanan atau aliran dengan otomatis

II 17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ELECTRICAL DRAWING LAB GAMBAR


3.1.1 SKETCHING
Tahap awal dari proses penggambaran electrical ialah dengan proses
sketching, dimana proses sketching bertujuan sebagai dasar yang nantinya akan
mempermudah dalam penggambara, pada bagian sketching telah terdapat data yang
sifatnya sudah jelas, dan sudah sesuai, pada tahap ini dilakukan analisa komponen-
komponen electrical yang akan di gunakan pada proses penggambaran, dengan
tahap ini harus sudah dilakukan proses perhitungan penggunaan kapasitas
komponen listrik, seperti MCB,lampu, dan berapa kapasitas AC yang di perlukan
untuk lab gambar yang dimana telah memiliki acuan perhitungan.

3.1.2 LAYOUT ELECTRICAL INSTALATION

Layout
electrical instalation
adalah gambar
instlasai kelistrikan
yang
dapat
disebut
sebagai pandangan atas ataupun denah dari
sebuah ruangan. Layout ini menunjukkan
posisi dari semua komponen atau peralatan
listrik yang terdapat pada suatu ruangan,
dalam hal ini lab.gambar dimana dengan jelas pada layout terdapat
posisi atau letak dari komponen listrik dan untuk memperjelas posisi
dari komponen electrical tersebut maka pada layout terdapat
pengukuran yang menunjukkan posisi antara komponen listrik yang
satu dengan komponen yang lain. Namun untuk memperjelas gambar
tersebut maka dibuatkan keterangan mengenai simbol-simbol
kelistrikan yang digunakan.

II 18

Gambar 3.1 (layout electrical lab


3.1.3 WIRING DIAGRAM
INSTALATION

Wiring diagram
instalation merupakan
gambar diagram
pengkabelan dari sumber
daya (power source) yang
terhubung ke tiap
komponen kelistrikan
(circuit breaker, fuse,
receptacle, switch, dan
lainnya) dan peralatan
elektronik (air conditioner, lamp, fan, computer, dan lainnya).pada
penggambaran wiring diagram akan di perjelas hubungan antara
komponen listrik yang di sambung melalui kabel, serta akan
memperjelas aliran listrik dari power supply ke setiap komponen listrik.

Gambar 3.2 (wiring diagram lab gambar)

Pada wiring diagram terdapat simbol-simbol dari komponen listrik yang


digunakan, serta untuk mengetahui kapasitas besar arus pada MCB yang
digunakan dapat dengan mengunakan rumus yang telah ada yaitu:

II 19
Dayalistrik total 560 watt
Total arus listrik=
220V 220 V

2.4454 A (untuk lampu florenz)

Dari hasil perhitungan telah menyatakan bahwa apabila ingin menyalakan


lampu dengan daya 560 watt maka arus yang dibutuhkan sebesar 2.45 ampere.
Hasil total arus yang telah dihitung akan menjadi acuan untuk arus yang akan
digunakan, dimana apabila ingin menggunakan arus
untuk MCB maka dari hasil perhitungan memiliki
safety factor yang dimana nilai dari hasil
perhitungan akan dikalikan 2 untuk total arus yang
akan digunakan di MCB, dari safety factor ini
berfungsi sebagai factor keamanan perangkat, dan
akan mempermudah jika ingin melakukan
penambahan daya di kemudian hari, sehingga total
arus yang digunakan untuk menyalakan lampu
sebanyak 14 dengan daya 560 watt yaitu sebesar 5
ampere.

Gambar 3.3 (Recapitulation of electrical load lab


gambar)

3.2 REDRAW ELECTRICAL MACHINE

II 20
Pada tahap proses penggambaran redraw electrical, dimana sudah terdapat data
kelistrikan suatu mesin, kemudian dilakukan proses redraw kemudian simbol yang
terdapat pada gambar harus di
perjelas agar pemastian komponen
yang digunakan. Penggambaran ini
merupakan bagian layout sutau
mesin yang terdapat di akademi
teknik
soroako,
seperti milling
machine,
shaping Gambar 3.4 (ReDraw electrical machine)

machine dan
mesin mesin
yang lainnnya.
Acuan standar
penggambaran
symbol
mengacu pada
standar yang
di terapkan
PT. INCO.

3.3 DRAWING
PROJECT DINING ROOM (Loc. LAMPIA)
3.3.1 PLAN

Plan adalah salah satu gambar yang harus ada yang dibuat oleh seorang
perancang. Karena pada gambar plan akan diketahui dimensi dari konstruksi yang
akan dibuat. Pada gambar plan akan diketahui dimana letak kolom dan letak pintu
maupun jendela berada. Pada gambar plan dijelaskan secara lengkap tentang
dimensi yang digunakan untuk bangunan yang akan dibuat.

Pada plan Ruang makan terlihat dengan jelas bahwa bangunan yang akan
dibuat memiliki luas area dengan posisi sesuai yang terlihat pada gambar dibawah

II 21
ini. Pada gambar plan juga terlihat bahwa bangunan yang akan dibuat akan
ditempati untuk peralatan-peralatan pendukung ruangan.

3.3.2 VIEW

Pada penggambaran view akan memerlihatakan tampak dari bangunan yang


dilihat dari beberapa sisi, biasanya apabila pada bagian tersebut terdapat pintu
atupun jendela, maka pada gambar view akan di tampilkan, kemudian gambar dari
jendela maupun pintu tersebut diberi pengukuran untuk memberitahukan posisi
dari komponen tersebut, selain itu juga di perlihatkan dalam bentuk sobekan isi
dari view yang di tampilkan.

Gambar 3.5 ( Plan Dining Room )

Gambar 3.6 ( View Dining Room )

3.3.3 SECTION
Pada bagian section akan diperlihatkan bagian yang dianggap pentig, untuk
section ruang makan sendirin yaitu bertujuan untuk memprlihatkan bagian posisi

II 22
dan letak pembesian, serta memperlihatkan bagaimana bentuk konstruksi dari
kuda- kuda yang digunakan, biasanya pada sction gambar yang diperlihatkan
belum jelas tetapi memperlihatkan posisi atau letak dari apa yang akan di
perlihatkan.

Untuk memperjelas dari komponen yang terdapat pada bagian section, maka
akan dilakukan detail, guna akan memperlihatkan secara jelas bentuk dan posisi
komponen tersebut, baik dari segi dimensi maupun jarak peletakan.

Gambar 3.7 ( Section Dining Room )

3.3.4 DETAIL SECTION


Detail section akan dilakukan pada bagian bagian yang penting atau yang
harus sesuiai dengan standar, sehingga dengan pendetailan akan memperjelas apa-
apa yang harus sesuai dengan standar, untuk dining room bagian yang perlu

II 23
dilakukan detail
ialah bagian dari
pembesian, serta
bagian dari detail pondasi, yang dimana diharuskan sesuai dengan standart yang di
adopsi.

Gambar 3.8 ( Detailing Section Dining Room )

3.3.5 DETAIL KUDA-KUDA


Pada suatu gambar design konstruksi bangunan detail dari kuda-kuda harus
digambarkan terpisah untuk mengetahui dengan jelas bentuk dan sambungan dari
purlin, girt, colomn, rod dll yang digunakan. Pada gambar detail kuda-kuda akan
diketahui bentuk pemasangan dari rangka yang digunakan. Oleh sebab itu
dimensi-dimensi yang dibutuhkan harus ditunjukkan dengan jelas agar pekerjaan
dilapangan dapat berjalan dengan lancar karena seluruh informasi yang
dibutuhkan telah tersedia.

Gambar 3.9 ( Detail kuda-kuda Dining Room )

II 24
Pada bagain
connection yang
terdapat pada
kuda-kuda harus
di perjelas dengan
melakukan pendetailan dengan skala yang lebih mendekati ukuran sebenarnya
sehingga akan memperlihatkan secara jelas jenis penyambungan yang digunakan
serta posisi dari
komponen tersebut,
seperti detailing posisi
dan penyambungan
bagian purlin.

Gambar 3.10 ( Detail connection kuda-kuda Dining


Room )

Untuk bagian atap akan diperjelas dengan roof plan, penjelasan mengenai
pandangan atas dari roof dan sekaligus akan memperjelas letak dan posisi dari
kuda-kuda dan komponen yang lainnya yang digunakan

Gambar 3.11 ( Roof plan )

II 25
3.3.6
FABRICATION
DETAILING
Pada detailing fabrication akan di perlihatkan bagian-bagian yang digunakan
untuk membentuk komponen kuda-kuda, setiap bagian akan diberi dengan nomor
bagian, kemudian akan di perjelas ukuan yang dibutuhkan untuk melakukan
assymbling kuda-kuda. Detail fabrikasi akan spsifik mengenai ukuran yang jelas
tetang seiap bagian, diman akan memiliki fungsi bagi para planner untuk membuat
seberapa besar ukuran setiap part penyusun kuda-kuda ruang makan.

Gambar 3.12 ( Detail fabrikasi kuda-kuda Dining


Room )

3.3.7 CONCRETE PLAN


Penggambara concrete plan,
pada project R.makan, meruapakan
bagian dari mechanical drawing
sehingga gambar plan akan memperlihatkan secara jelas posisi dari pembesian
atau struktur beton yang digunakan, selain posisi dari pembesian berupa rebar,

II 26
pada concrete plan memperlihatkan jenis floor yang digunakan untuk ruang
makan menggunakan tehel, sehingga pada concrete plan akan terdapat plan dari
floor yang digunakan, dimana akan di perjelas dengan adanya penunjukan jenis
dan ukuran tile yang
digunakan.

Gambar 3.13 ( Concrete Plan )

Dari plan terebut, maka akan dibuatkan detail penggunaan besi atau rebar,
termasuk posisi dan bentuk dari begel yang akan digunakan, selain itu terdapat
pula detail anchor bolt yang digunakan, yang kesemuanya mengacu pada standar
mechanical yang di adopsi yaitu standar PT INCO (PT VALE).

Gambar 3.14 ( Detail pembesian )


3.3.8 DETAILING
DOOR AND WINDOW
Detail ukuran dari pintu dan jendela harus di cantumkan pada gambar agar
memperjelas bagaiman bentuk serta ukuran yang digunakan, biasanya pada
gambar ini materialnya adalah wood . dengan adanya detail pintu dan jendela akan
memperjelas ukuran yang digunakan.

II 27
3.3.9
ELECTRICAL
DINING ROOM
3.3.9.1
electrical
layout
Penggambaran electrical layout dibuat seperti penjelasan
sebelumnya, dimana pada bagian plan ini akan memperlihatkan apa

Gambar 3.15 ( Detailing door and window)

saja perangkat atau komponen electrical yang digunakan. Sesuai


denga fungsinya sebagai ruang makan berate otomatis perangkat
electrical yang harus ada ialah receptacle untuk penggunaan pada

Gambar 3.16 ( Electrical layout dining


room)
electrical yang menujang ruang makan
sperti dispenser, kulkas,dll.

3.3.9.2 WIRE DIAGRAM

Pada wire diagram akan


memperjelas dan akan memberikan
informasi berapa daya yang digunakan
serta berapa kapasitas MCB yang
aman untuk digunakan. Pada instalasi listrik ruangan tersebut.

II 28
Gambar 3.17 (Wire diagram dining room)

Selanjutnya untuk mengetahui kapasitas daya yang digunakan, maka


untuk memperjelas akan di beri berupa table yang akan memperjelas
jenis komponen listrik yang digunakan, serta kapasitasnya komponen
seperti MCB.

3.3.10 PIPING PLAN

II 29
Piping
plan
adalah
gambar
perpipaan
yang
dapat
disebut
juga
sebagai pandangan atas (top view). Piping plan menunjukkan
posisi/orientasi rangkaian jalur pipa beserta komponen/peralatan
(tee, elbow, reducer, valve, union, dan lainnya) proses yang
digunakan dan referensi yang berkaitan seperti bangunan dan
peralatan lainnya, dalam hal ini adalah sistem air bersih untuk
wastafel. Karena perancangan ruang makan di dalamnya terdapat
wastafel sehingga dengan ini harus membutuhkan jalur perpipaan air
yang digunakan pada wastafel.

Gambar 3.18 (Piping plan dining room)

3.3.11 PIPING SECTION


Dengan penggambaran piping plan akan memperjelas jenis komponen-
komponenn yang digunakan pada instalasi pipa pada wastafel ruang makan,

II 30
pada

section berfungsi untuk


menampilkan posisi atau letak komponen pipa yang kurang jelas pada plan,
sehingga akan terlihat jelas.

Gambar 3.19 (Piping plan dining room)

3.3.12 PIPING ISOMETRIC


Dengan penggambaran piping isometric akan memperjelas jenis
komponen-komponenn yang digunakan pada instalasi pipa pada wastafel ruang
makan, acuan standar penggambaran tetap mengacu pada standar PT
INCO,sehingga dengan bentuk isometric akan terlihat jelas beserta dengan
posisinya.

II 31
Gambar 3.20 (Piping isometric dining room)

3.3.13 BILL OF MATERIAL


Tahap akhir dari penyelesaian sebuah desain bangunan ialah, BOM atau
bill of material, pada bagian ini akan menentukan komponen atau bahan yang
harus di persiapkan untuk memproduksi 1 unit Ruang makan, pada BOM akan
terdapat jumlah material yang akan digunakan sehingga berfungsi sebgai acuan
untuk melakukan proses order bahan.

II 32
Gambar 3.21 ( Bill Of Material )

II 33
BAB 4
ANALISA PERMASALAHAN

4.1 MASALAH
1. Terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi mengenai design yang akan dibuat,
sehingga menyita waktu kerja.
2. Ketika membuat plan untuk sistem perpiaan, pengukuran dikhawatirkan kurang
akurat, sehingga dapat terjadi ketidak sesuaian antara desain yang direncaanakan
dengan instalkasi dilapangan.
4.2 SOLUSI
1. Diharapkan agar informasi yang disampaikan dapat dipastikan sesuai dengan
keinginan konsumen. Sehingga waktu yang digunakan untuk mendesain dapat lebih
lama.
2. Akan lebih membantu daalam proses perencanaan sistem perpipaan jika gambar
layout dari bengkel yang akan dipasang sistem perpipaan dapat dibekalkan, untuk
meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian dilapangan.

4.3 SARAN
1. Pahami dan mengertilah apa yang akan di gambar terlebih dahulu kumpulkan data
sebaik dan sebanyak mungkin
2. Dalam menggambar bangunan perhitungkan materil yang akan dibutuh usahakan
material yang digunakan sesuai secara ekonomis dan ergonomisnya

II 34
BAB 5
KESIMPULAN

Dalam merencanakan suatu desain bangunan yang diperlukan yaitu,


1. Survey lapangan / site visit. Di dalam survey lapangan yang dilakukan yaitu pengukuran
dan pengambilan data dari calon pengguna bangunan. Selanjutnya membuat sketch yang
akan diolah menjadi data untuk dituangkan kedalam bentuk gambar CAD.

2. Gambar plan mengikuti layout, plan pondasi, plan elektrical, plan piping.
3. Gambar view
4. Gambar section
5. Gambar detail, detail kuda-kuda, detail pondasi, detail pembesian, detail fabrikasi, dan
detail bagian-bagian yang perlu ditunjukkan.
6. Gambar assembly, dibutuhkan untuk keperluan pemasangan.
7. BOM (Bill Of Material). BOM ini dijadikan acuan dalam pemesanan material yang
diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ka.Prodi, 2010. Modul Industri, Soroako: Akademi Teknik Soroako.


2. Fathur, Muhammad, 2016. Laporan Hasil Kegiatan Selama di Utility Section and
Maintenance. Makalah dipresentasikan pada pekan ke-2 Meeting Room PT.Jaya
Engineering, September (2), Jakarta.

II 35
3. Rizaldi, dkk. 2016. Seputar Tentang CAD/CAM, Bandung: Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) 6 Riung Bandung.
4. Wahyuningsih, Atika, Industri dan konstruksi : Dasar Teori, konstruksi baja Teknik
Mesin. Diposkan sejak 4th Januari 2013.

II 36

Anda mungkin juga menyukai