Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

Pengantar Rekayasa Sipil


Struktur Beton

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. M Ivan Fadel (23 410 037.P)


2. M Egal Hardewo (22 410 011.P)
3. Delfian Jovi (23 410 045.P)

Dosen Pembimbing : Ikahariya Pratiwi Matra, S.T., M.T.

KELAS A TEKNIK SIPIL SORE


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALEMBANG

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iv

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3. Tujuan.............................................................................................................3

1.4. Manfaat...........................................................................................................3

BAB II..............................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................4

2.1. Pengertian Struktur.........................................................................................4

2.2. Peran Analisis Struktur...................................................................................6

2.3. Struktur Beton.................................................................................................7

2.3.1. Sistem – Sistem Struktur Beton......................................................................8

2.3.2. Slab ………………………………………………………………………...9

2.3.3. Balok...............................................................................................................9

2.3.4. Kolom.............................................................................................................9

2.3.5. Dinding.........................................................................................................10

2.3.6. Fondasi..........................................................................................................10

2.4. Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen Beton..............................10

BAB III...........................................................................................................................12

PENUTUP......................................................................................................................12

3.1. Kesimpulan...................................................................................................12

3.2. Saran……………………………………………………………………….12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Macam Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil............................................6


Gambar 2. Struktur Bangunan.................................................................................7

iii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Pengantar Rekayasa Sipil, dengan judul “Struktur Beton”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami milki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang mumbangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Palembang, 05 November 2023

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia. Teknik sipil
mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya terdapat pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan
dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu
ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dan
cepat, seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantangan
yang muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan adanya
perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut
pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam
memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar
global.
Proses pembangunan gedung dimulai dari keinginan klien untuk membuat
sebuah gedung, kemudian menentukan sasaran dari proyek pada umumnya.
Terlebih dahulu seorang klien akan menemui seorang arsitek untuk membicarakan
usulan atau keinginannya. Pada keadaan lain, klien akan langsung datang
langsung ke kontraktor atau pemborong, dimana jasa dan pelaksanaan atau
kontrak manajemen disatukan. Pertemuan pertama antara klien dan arsitek
umumnya mengensi penentuan tipe bangunan, ukuran, dana yang tersedia, dan
tapak bangunan. Dalam menjalankan tugas ini arsitek disarankan meninjau
lapangan agar dapat mencurahkan imajinasi dan visualisasi keinginan klien
terhadap situasi tempat dimana bangunan akan didirikan. Tentu saja perencana
diharapkan dapat memanfaatkan keunggulan tapak seoptimal mungkin.

1
Selanjutnya arsitek akan menyusun uraian singkat yang berisi daftar keperluan
klien dalam desain, konstruksi dan biaya serta jangka waktu pelaksanaan
pembangunan dan kapan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.
Klien dapat berupa lembaga pemerintah, swasta atau perorangan.
Kebutuhan klien dari pemerintah pada umumnya berbeda engan klien swasta.
Pekerjaan konstruksi dari pemerintah biasanya seringkali didasarkan atas
pertimbangan plitik maupun sosial. Sedangkan motivasi umum yang mendasari
klien swasta adalah keuntungan, meskipun beberapa diantaranya masih
memikirkan tujuan amal.
Kemajuan dibidang pembangunan dapat dilihat majunya teknologi dan
pengetahuan dalam mendesain struktur untuk mendapatkan bangunan diperlukan
desain struktur yang baik. Desain struktur merupakan salah satu bagian dari
seluruh proses perencanaan pembangunan. Proses desain sendiri dapat di artikan
sebagai gabungan antara unsur seni dan ilmu pengetahuan yang membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan dalam mengolahnya (Wahyudi dan Rahim,
1999:2). Adapun tujuan utama dari desain struktur adalah untuk mendapatkan
struktur yang aman terhadap beban atau efek beban yang bekerja selama masa
penggunaan bangunan. Pada intinya sasaran desain struktur meliputi daya layan,
kekuatan yang cukup, fungsi, estetika, dan ekonomi (Wahyudi dan Rahim,
1999:3). Tidak dipungkiri bahwa sebagian bangunan di Indonesia didesain dan
dibangun dengan campuran beton yang pada umumnya dipadu dengan baja.
Kombinasi tersebut biasa disebut beton betulang. Beton kuat tehadap tekan dan
lemah terhadap tarik, kira-kira 10-15% dari kekuatan tariknya. Oleh karena itu
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk memikul beban-beban yang
bekerja pada beton. Sistem-sistem beton tersebut dibentuk dari berbagai elemen
struktur beton yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. Salah
satunya adalah balok. Balok adalah komponen struktur yang menyalurkan beban-
beban tributary dari slab lantai ke kolom lantai yang vertikal.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa diantaranya yaitu;
1. Apa yang di maksud dengan struktur ?
2. Apa peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
3. Apa Sistem dan fungsi struktur beton bangunan teknik sipil ?

2
1.3. Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta penjelasan
tentang :

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur


 Untuk mengetahui peranan struktur bangunan dalam teknik sipil
 Untuk mengetahui sistem dan fungsi beton bangunan teknik sipil

1.4. Manfaat
 Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur beton
dalam bidang Teknik Sipil
 Memberikan pengetahuan tentang fungsi dan peranan analisis struktur
dalam perancangan bangunana teknik sipil

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Struktur

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu


dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat
fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas
subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-
bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur
berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. Menurut Prof.
Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur
yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas,
struktur bawah. Struktur mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregulatif.

Structurae adalah sebuah database yang berisi karya-karya struktural dan


teknik sipil dari semua jenis seperti jembatan, bangunan bertingkat tinggi ,
menara, bendungan dan lain lain, database ini berisikan informasi tentang
perusahaan dan orang (insinyur dan arsitek pembangun) yang terlibat dalam
desain atau pembangunan struktur. Nama Structurae didasarkan pada Latin kata
strūctūra (dalam bentuk jamak nominatif atau genitif tunggal) berkait dengan
tindakan konstruksi serta hasil tindakan.

Structurae didukung oleh kontribusi dari ratusan relawan yang ingin


berbagi data, informasi dan gambar sebagai bagaian masukan. Sebagian besar dari
masukan berisikan referensi jurnal khusus dan sumber lainnya. Pendirinya adalah
Nicolas Janberg, adalah seorang insinyur jembatan yang memutuskan untuk
membuat Structurae pada tahun 1998 setelah membuat situs kursus sambil
menjadi seorang asisten yang mengajar pada Departemen Teknik Sipil di
Universitas Princeton. Structurae ini didasarkan pada gagasan dan struktur pada
arsitektur database archINFORM dianggap sebagai perintis dalam data katalog
proyek bangunan pada Internet.

4
Situs web dan database Structurae saat ini tersedia dalam tiga bahasa -
Inggris, Perancis, dan Jerman. Proyek ini dibiayai melalui iklan online, para
sponsor, dan kelengkapan masukan utama bagi produk dan database perusahaan.
Situs web ini terdiri lebih dari 100.000 individu terlibat pada halaman program
ColdFusion dan penggunaan data MySQL.

Pengertian Struktur Dan Konstruksi Serta Kaitannya Dengan Disiplin Ilmu


Lain Pengertian Dan Sistem Penggambaran Denah Tampak Potongan Detail
Suatu Gambar Desain Yang Benar Dengan Cara Manual Dan Menggunakan
Program Komputer AUTOCAD Teori Gerakan Gerak Harmonis Gerakan Arah
Horizontal Dan Vertikal Teori Vibrasi Aplitudo Frekuensi Dan Sifat Dinamis
Tanah Perilaku Dinamis Pada Pondasi Mesin Berbagai Tipe Dan Model Pondasi
Mesin Perancangan Pondasi Mesin

Dalam dunia teknik sipil -khususnya bidang struktur- software spreadsheet


MS Excel mungkin termasuk salah satu program yang populer setelah program-
program semacam SAP2000, STAAD, dkk. Disebut “populer” karena
kemampuannya dalam memproses hitungan, atau untuk lebih gampangnya bisa
dibuat ngitung gitu… Iya lah, kan bidang ini memang banyak berisikan hitungan -
mulai dari rumus-rumus nan njlimet sampai rupiahnya- jadi semua yang bisa
dijadikan alat hitung ya pasti laris. Mau bikin hitungan tulangan sampai rincian
RAB alias hitungan duitnya bisa dilayani program ini. Faktor lain adalah karena
“menemukannya” juga (relatif) mudah, maksudnya di -hampir- semua komputer
mesti sudah ada program yang masih sekerabat MS Word dan Power Point ini,
malah kadang mungkin sudah bawaan dari komputernya. Jadi, tinggal langsung
tancap gas saja tanpa perlu repot cari “master”-nya kalau ternyata belum ada
hehehe… Selain menghitung dengan cara biasa (lewat rumus macam
=A4/B4*100 atau function seperti =MAX(C:C)), dalam MS Excel dibekali juga
dengan kemampuan programming, yaitu lewat Macro.

Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis


material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari
sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang

5
cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam
hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah struktural dari material


yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis materialbangunan
diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Dalambidang ini
dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan denganperencanaan struktur
bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga
bagunana siap digunakan.

Gambar 1. Macam Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil

2.2. Peran Analisis Struktur

Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam proses


perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan untuk mendukung
proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu
perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada beban-
beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut uang berupa :

 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya geser,
momen lentur dan momen torsi.

6
Gambar 2. Struktur Bangunan

2.3. Struktur Beton


2.3.1. Beton Bertulang

Beton kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu ,
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang
bekerja pada beton. Adanya tulangan sering kali digunakan untuk memperkuat
daerah tekan pada penampang balok. Tulangan baja tersebut perlu untuk beban-
beban berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.

Sebagai tambahan, struktur beton harus cukup mampu menerima kondisi


beban kerja dalam kaitan agar memperoleh kekuatan cadangan yang diperlukan
untuk menahan beban batas.

2.3.2. Jenis dan sifat baja tulangan

Baja tulangan beton terdiri dari batng, kawat, dan jaring kawat baja las
yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM. Sifat-sifat terpenting baja tulangan
adalah sebagai berikut ;

1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir
pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM. Pembentukan ulir tersebut harus
mermenuhi spesifikasi ASTM A16-76 agar dapat diterima sebagai batang-batang
ulir. Untuk memperoleh batang ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan

7
bentuk yang diinginkan lalu dipres. Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan spiral
pada kolom, hanya batang ulir, kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir
maupun polos yang dapat digunakan dalam beton bertulang.

Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka tersebut merupakan
kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi ( masing-masing 276,
345, dan 517 N/mm2 ), dan pada umumnya mempunyai titik leleh yang jelas , nilai
kekuatan lelahnya diambil jelasnya diambil sebagai kekuatan pada saat
regangannya 0,005 untuk mutu baja 40 dan 60 serta 0,0035 untuk baja mutu 80.
kekuatan tarik batas untuk mutu baja 40,60,dan 80 adalah 70000, 90000, 100000
psi ( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan berapa jenis baja dapat dilihat pada table 2.1
persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang bergantung pada mutu baja,
diameter batang, dan cara-cara pembuatannya bervariasi dari 4,5 % sampai 12 %
untuk suatu panjang terukur 8 in ( 203,2 mm ).

Untuk hampir semua baja, perilakunya diasumsikan sebagai elastplatis dan


modulus Young diambil sebesar 29 x 106 psi ( 200 x 106 Mpa ). te Institute (ACI).

2.3.3. Sistem – Sistem Struktur Beton


Setiap struktur merupakan perpaduan antara asitektur dan teknik
(rekayasa) sehingga memenuhi fungsi tertentu. bentuk dan fungsi sangat erat
kaitannya dan struktur yang terbaik adalah salah satu yang paling dapat memenuhi
kebutuhan calon pemakai disamping serviceable, menarik dan menghemat biaya
dari segi ekonomi walaupun hampir semua struktur dirancang jangka waktu 50
tahun., struktur beton yang dibuat dari campuran beton yang baik tercatat
mempunyai masa hidup yang lebih lama.

Banyak bangunan berciri khas, yang berstruktur beton, dibuat dengan


rancangan struktur yang mempunyai nilai seni dan pengetahuan mengenai desain
structural, disertai dengan kejujuran logika dengan imajnasi. bangunan dengan
sistem beton tersebut, antara lain terminal TWA, New York, Terminal Newark,
New jersey, Symphony Hall, Melbourne, Chicago’s Marina Tower dan Water
Tower Place, dan The Dallas Super Dome adalah contoh-contoh dari hasil
perpaduan antara bentuk dan fungsi yang didukung oleh perhitungan yang cermat.
gambar-gambar dari beberapa bangunan yang mempunyai cirri khas tersebut.

8
Sistem – sistem beton diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton
yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. secara garis besar
komponen-komponennya dapat diklasifiksikan atas (1) slab, (2) balok, (3) kolom,
(4) dinding dan (5) fundasi.

2.3.4. Slab

slab adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup


maupun beban mati kerangka pendukung vertical dari suatu sisten struktur.
elemen tersebut dapat berupa slab diatas balok atau Waffel slab, flat slab (slab
tanpa balok yang bertumupuk langsung pada kolom), atau slab komposit diatas
joist. elemen-elemen tersebut dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab
satu arah) atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan
flat pelat).

2.3.5. Balok

Balok adalah sistem struktur yang menyalurkan beban-beban tributary dari


slab lantai kekolom penyangga yang vertical. pada umumnya elemen balok dicor
secara monolit dengan slab dan structural ditulangi dibagian bawah, atau dibagian
atas dan bawah. karena balok dicor secara monolit dengan slab, maka elemen
tersebut membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok L untuk
tumpuan tepi.

2.3.6. Kolom
Kolom adalah elemen vertical yang memikul sisten lantai structural.
elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai
dengan momen lentur. kolom merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan
keamanan struktur. jika sistem struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal,
elemen ini disebut balok-kolom.

9
2.3.7. Dinding
Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. biasanya tidak harus
terbuat dar beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi
kebutuhan fungsional dan bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton
structural sering digunakan sebagai dinding fundasi, dinding tangga, dan dinding
geser yang dapat memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.

2.3.8. Pondasi
Pondasi adalah elemen beton structural yang meneruskan beban dari
struktur diatasnya ketanah yang memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai
bentuk, dan yang paling sederhana adalah fondasi setempat. Fondasi jenis ini
dapat dipandang sebagai pelat terbalik yang menruskan beban merata dari tanah
kekolom. Bentuk fundasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah,
fondasi gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan
fondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstruksi slab dan balok terbalik.

Hasil analisis dan desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang
sesuai dan standar agar pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun
seluruh sistem. dengan demikian pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga
sangat diperlukan.

2.4. Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen Beton


Tiga kemajuan yang dicapai dalam dasawarsa terakhir mempunyai banyak
pengaruh terhadap prosedur desain saat ini dan masa yang akan datang. Ketiganya
adalah kemajuan pesat dalam kemajuan analitis ekspermental elemen beton,
pendekatan secara teori kemetakan terhadap interpretasi perilaku, dan tersedianya
alat hitung yang dapat dengan cepat menganalisis keamanan dan keandalan
sistem. sampai kini hampir semua factor keamanan dalam desain mempunyai latar
belakang empiris yang berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan mengenai
keruntuhan dan sifat-sifat beton, maka factor keamanan juga semakin di sesuaikan
dan dalam banyak hal menjadi lebih rendah.

A. L. L. Baker pada tahun 1956 mengusulkan suatu metode yang


sederhana untuk menentukan factor keamanan berdasakan evolusi teori
kementakan. metode ini menharapkan para perencana mempunyai pemikiran yang

10
kritis mengenai batas-batas keamanan dalam desain. pada metode ini berbagai
factor mempengaruhi Wt untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan,
hasil keruntuhan, dan kapasitas tahanan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu


dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah
sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah
suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi
pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya,
identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada
pengetahuan yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah
bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu
sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah.
Struktur mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
 Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu perancang
struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut
uang berupa :

1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.
3.2. Saran

Saran terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan


masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat
bagi mahasiswa dan masyarakat tentang sebagai berikut:
1. Sebelum perencanaan struktur sebaiknya dilakukan estimasi awal
pada ukuran elemen struktur, sehingga tidak terjadi penentuan elemen
struktur berulang-ulang.

12
2. Dalam perancangan elemen-elemen struktur seperti penentuan
tulangan pelat, balok serta kolom sebaiknya digunakan ukuran yang
hampir seragam untuk memepermudah pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

(Hoed, Benny H. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Dinas


Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu. Komunitas Bambu.)

Wahyudi, Rahim, L., & A, S. (1999). Struktur Beton Bertulang Standar Baru SNI
T-15
1991-03. Jakrta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nawy,Edward G., 1985, Beton Bertulang. Suatu Pendekatan Dasar, Terjemahan


oleh Bambang Suryatmono, 1990. PT ERESCO, Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai