PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dan cepat,
seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantangan yang
muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan adanya
perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut
pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam
memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar
global.
1
tapak bangunan. Dalam menjalankan tugas ini arsitek disarankan meninjau
lapangan agar dapat mencurahkan imajinasi dan visualisasi keinginan klien
terhadap situasi tempat dimana bangunan akan didirikan. Tentu saja perencana
diharapkan dapat memanfaatkan keunggulan tapak seoptimal mungkin.
Selanjutnya arsitek akan menyusun uraian singkat yang berisi daftar keperluan
klien dalam desain, konstruksi dan biaya serta jangka waktu pelaksanaan
pembangunan dan kapan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.
Klien dapat berupa lembaga pemerintah, swasta atau perorangan. Kebutuhan
klien dari pemerintah pada umumnya berbeda dengan klien swasta. Pekerjaan
konstruksi dari pemerintah biasanya seringkali didasarkan atas pertimbangan
politik maupun sosial. Sedangkan motivasi umum yang mendasari klien swasta
adalah keuntungan, meskipun beberapa diantaranya masih memikirkan tujuan
amal.
kemajuan dibidang kontruksi yang semakin berkembang pesat saat ini. Mulai dari
2
khususnya Indonesia. Seluruh infrastruktur yang ada di Indonesia berdiri karena
peran serta teknologi dalam prakteknya, ditambah dengan kualitas sumber daya
Bangunan akan berdiri kokoh, bila didukung oleh sistem portal yang kokoh
pula yang melalui proses mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Portal
Berdirinya suatu konstruksi bangunan tidak serta merta, semua melalui proses
Rancang bangun gedung mempunyai peran integral dalam system sarana yang
dipakai masyarakat nantinya. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu konstruksi
gedung dapat berdiri kokoh dan kuat karena didukung oleh struktur gedung.
mampu menahan gaya-gaya baik internal maupun eksternal yang bekerja pada
struktur tersebut. Banyak dapat dilakukan baik dari perencanaan awal hingga
perencanaan ulang dari struktur yang ada demi mendapatkan jaminan keamanan
pada struktur.
suatu perencanaan struktur dari sebuah bangunan gedung bertingkat yang sudah
3
ada kemudian didesain ulang dengan perencanaan sesuai dengan peraturan-
yang ada, berbagai macam inovasi dapat dilakukan pada perencanaan struktur
1.3 Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta penjelasan
tentang :
1.4 Manfaat
1. Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur dalam
bidang Teknik Sipil
2. Memberikan pengetahuan tentang fungsi dan peranan analisis struktur
dalam perancangan bangunana teknik sipil
4
BAB II
PEMBAHASAN
sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur
tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap
masing-masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari
struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban
bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
permukaan tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang
5
3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk
memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain
Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan
Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada
Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk
Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk
System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk
terbentang pada dua titik tumpuan adalh contoh system satu arah.
System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik
6
Gambar 1. Mengkategorikan elemen berdasarkan transfer beban
Struktur kayu
Struktur baja
Struktur beton,dll
7
2.1.2 Elemen-elemen utama struktur
Elemen kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat
Elemen tidak kaku atau fleksibel seperti kabel, membrane atau kabel
Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari elemen elemen tunggal : rangka,
8
1.Balok dan kolom
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal diatas
beban yang bekerja secara transveral sehingga balok sering disebut memikul
umum nya mengalami gaya aksial saja.Pada suatu bangunan struktur balok dapat
2.Rangka
struktur yang berbeda karena adanya tititk hubung kaku antara elemen vertical dan
lateral.Pada system rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat
dari adanya aksi pada struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen
3.Rangka batang
Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier
berbentuk batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola
segitiga.Rangka batang yang terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut
9
secarakeseluruhan apabila mengalami pembebanan seperti yang hal nya di alami
4.Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung
tergantung dari bahan penyusun nya serta beban yang akan bekerja
Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu
dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah
vertical maupun arah horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil
maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat
daribeton bertulang ataupun baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola susunan
elemen garis yang kaku dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan
10
6.Cangkang dan terowongan
7.Kubah
material kaku seperti beton bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata.
Kubah adalah struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar
8.Kabel
berbentuk lurus saja di sebut tierod..Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik
eksternal maka bentuk kabel akan berupa segmen segmen garis .Jika yang di pikul
adalah beban yang terbagi merata maka kabel akan berbentuk lengkungan
sedangkan berat sendri struktur kabel akan menyebabkan bentuk lengkung yang
disebut catenary-curve.
11
lengkungan ganda permukaan actual harus tersusun dari segmen yang jauh lebih
menggantungkan pada sisis cembung berarah kebawah itupun jika berarah keatas
diperluhkan analisis yang optimal terhadap kekuatan dan kelayakan suatu struktur
bangunan tersebut. Pada saat ini teknologi dalam menganalisis suatu struktur
suatu konstruksi seperti efek terhadap beban sendiri, beban hidup, beban
angin dan terhadap gempa di tiap zona daerah yang akan dibangun. Oleh karena
laksanakan haruslah memenuhi kriteria dan standar yang berlaku seperti Standar
12
lapangan yang sering terjadi mengenai kegagalan struktur bangunan seperti
runtuhnya bangunan gedung, runtuhnya jembatan serta masih banyak lagi kasus
yang terjadi yang akhirnya berujung pada tnimbulkan korban jiwa dan materi.
Bagi masyarakat umum sering ditemui asumsi bahwa jika ingin memperkuat
demikian sangatlah tidak analitis dan rasional dalam perencanaan suatu struktur
bangunan, dimana dalam mendesain suatu elemen struktur baik berupa kolom,
balok, plat, pondasi dan elemen struktural lainnya haruslah menghasilkan output
analisis yang proporsional dalam hal ini haruslah memenuhi syarat Aman dan
Efisien yang berdasarkan pada analisis dan standar yang berlaku. Dalam hal
ini tidak hanya dilihat dari segi kuantitasnya saja, misalnya dengan banyaknya
tulangan atau dimensi yang diperbesar hal ini justru membuat struktur berisiko
menumbulkan kegagalan struktur akibat bobot volume strukturnya dan dari segi
biaya juga sangat tidak ekonomis begitupun sebaliknya. Oleh karena itu dalam
mendesain dan merancang suatu struktur bangunan yang aman dan ekonomis
selayaknya dilakukan oleh seorang inisnyur sipil dalam bidang struktur yang
adanya hasil analisis dan penjelasan dari konsultan sipil terhadap desain struktur
bangunan kiranya dapat memberikan rasa aman bagi pihak owner maupun pihak-
13
tujuan agar menghindari timbulkan korban jiwa dan materi yang berpotensi
Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja
tersebut.
Beton mempunyai sifat yang bagus, yaitu mempunya kapasitas tekan yang
tinggi. Akan tetapi, beton juga mempunyai sifat yang buruk, yaitu lemah jika
terhadap beban tarik, tetapi mempunyai kapasitas tekan yang rendah karena
bentuknya yang langsing (akan mudah mengalami tekuk terhadap beban tekan).
Demikian juga bila baja tulangan ditaruh dibagian beton yang mengalami
kombinasi dari kedua bahan bangunan ini menghasil bahan bangunan baru yang
memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibanding sifat-sifat dari masing-masih bahan
14
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari semen (Portland cement atau
semen hidrolik lainnya), pasir atau agregat halus, kerikil atau agregate kasar, air
dan dengan atau tanpa bahan tambahan. Kekuatan tekan beton yang digunakan
hari. Meskipun sekarang kita dapat menghasilkan beton dengan kekuatan tekan
lebih 100 MPa, kekuatan tekan beton yang umum digunakan dalam perencanaan
kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang rendah,
hanya berkisar antara 8% sampai 15% dari kekuatan tekannya. Untuk mengatasi
kelemahan dari bahan beton inilah maka ditemukan bahan bangunan baru dengan
mengalami tarik.
tulangan ulir/sirip (deformed bar). Sedangkan tulangan polos (plain bar) hanya
dapat digunakan untuk tulangan spiral dan tendon, kecuali untuk kasus-kasus
tertentu.
a. Kuat Tekan
15
Kuat tekan beton (f’c) dilakukan dengan melakukan uji silinder beton dengan
ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Pada umur 28 hari dengan tingkat
100%. Meskipun ada beton yang memiliki kuat maksimum 28 hari dari 17 Mpa
hingga 70 -140 Mpa, kebanyakan beton memiliki kekuatan pada kisaran 20 Mpa
hingga 48 Mpa. Untuk aplikasi yang umum, digunakan beton dengan kekuatan 20
Mpa dan 25 Mpa, sementara untuk konstruksi beton prategang 35 Mpa dan 40
Mpa. Untuk beberapa aplikasi tertentu, seperti untuk kolom pada lantai-lantai
bawah suatu bangunan tingkat tinggi, beton dengan kekuatan sampai 60 Mpa telah
Nilai-nilai kuat tekan beton seperti yang diperoleh dari hasil pengujian sangat
dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk dari elemen uji dan cara pembebanannya. Di
banyak Negara, spesimen uji yang digunakan adalah kubus berisi 200 mm. untuk
mm menghasilkan kuat tekan yang besarnya hanya sekitar 80% dari nilai yang
Kekuatan beton bisa beralih dari beton 20 Mpa ke beton 35 Mpa tanpa perlu
itu adalah 15% sampai 20%. Namun untuk mendapatkan kekuatan beton diatas 35
atau 40 Mpa diperlukan desain campuran beton yang sangat teliti dan perhatian
16
penuh kepada detail-detail seperti pencampuran, penempatan, dan perawatan.
Persyaratan ini menyebabkan kenaikan biaya yang relatife lebih besar. Kurva
uji kompresi terhadap sejumlah silinder uji standar berumur 28 hari yang
kekuatannya beragam.
1) Kurva hampir lurus ketika beban ditingkatkan dari niol sampai kira-kira 1/3 -
2) Diatas kurva ini perilaku betonnya nonlinear. Ketidak linearan kurva tegangan-
regangan beton pada tegangan yang lebih tinggi ini mengakibatkan beberapa
3) Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kenyataan bahwa berapapun
besarnya kekuatan beton, semua beton akan mencapai kekuatatan puncaknya pada
4) Beton tidak memiliki titik leleh yang pasti, sebaliknya kurva beton akan tetap
bergerak mulus hingga tiba di titik kegagalan (point of rupture) pada regangan
tergantung dari kekuatan beton, umur beton, jenis pembebanan, dan karakteristik
dan perbandingan semen dan agregat. Sebagai tambahan, ada beberapa defenisi
17
a) Modulus awal adalah kemiringan diagram tegangan-regangan pada titik asal
dari kurva.
b) Modulus tangen adalah kemiringan dari salah satu tangent (garis singgung)
pada kurva tersebut di titik tertentu di sepanjang kurva, misalnya pada 50% dari
c) Kemiringan dari suatu garis yang ditarik dari titik asal kurva ke suatu titik
pada kurva tersebut di suatu tempat di antara 25% sampai 50% dari kekuatan
d) Modulus yang lain, disebut modulus semu (apparent modulus) atau modulus
elastisitas beton yang memiliki berat beton (wc) berkisar dari 1500-2500 kg/m3.
Dimana :
sesaat yang sangat kecil, biasanya diperoleh dari uji sonik. Nilainya biasanya lebih
besar 20%-40% daripada nilai modulus elastisitas statis dan kira-kira sama dengan
18
modulus nilai awal. Modulus elastisitas dinamis ini biasanya dipakai pada analisa
d. Perbandingan Poisson
Ketika sebuah beton menerima beban tekan, silinder tersebut tidak hanya
0,11 untuk beton mutu tinggi dan 0,21 untuk beton mutu rendah, dengan nilai
rata-rata 0,16. Sepertinya tidak ada hubungan langsung antara nilai perbandingan
agregat, dan sebagainya. Pada sebagian besar desain beton bertulang, pengaruh
dari perbandingan poisson ini tidak terlalu diperhatikan. Namun pengaruh dari
e. Kuat Tarik
Kuat tarik beton bervariasi antara 8% sampai 15% dari kuat tekannya. Alasan
utama dari kuat tarik yang kecil ini adalah kenyataan bahwa beton dipenuhi oleh
retak-retak halus. Retak-retak ini tidak berpengaruh besar bila beton menerima
memungkinkan terjadinya penyaluran tekanan. Jelas ini tidak terjadi bila balok
menerima beban.
19
Meskipun biasanya diabaikan dalam perhitungan desain, kuat tarik tetap
merupakan sifat penting yang mempengaruhi ukuran beton dan seberapa besar
retak yang terjadi. Selain itu, kuat tarik dari batang beton diketahui selalu akan
mengurangi jumlah lendutan. (Karena kuat tarik beton tidak besar, hanya sedikit
usaha yang dilakukan untuk menghitung modulus elastisitas tarik dari beton.
menahan tegangan tarik yang terjadi pada suatu batang lentur dan baja yang
terdapat pada baja hingga saat itu akan membuat penggunaannya menjadi tidak
ekonomis. Kuat tarik beton tidak berbanding lurus dengan kuat tekan ultimitnya
fc’. Meskipun demikian, kuat tarik ini diperkirakan berbanding lurus terhadap
akar kuadrat dari fc’. Kuat tarik ini cukup sulit untuk diukur dengan beban-beban
tarik aksial langsung akibat sulitnya memegang spesimen uji untuk menghindari
tersebut. Sebagai akibat dari kendala ini, diciptakanlah dua pengujian yang agak
tidak langsung untuk menghitung kuat tarik beton. Keduanya adalah uji modulus
keruntuhan dan uji pembelahan silinder. Kuat tarik beton pada waktu mengalami
lentur sangat penting ketika kita sedang meninjau retak dan lendutan pada balok.
Untuk tujuan ini, kita selama ini menggunakan kuat tarik yang diperoleh dari uji
20
membebani sebuah balok beton persegi (dengan tumpuan sederhana berjarak 6 m
dengan beban terpusat yang besarnya sama pada 1/3 dari titik-titik pada balok
tersebut sesuai dengan yang disebutkan dalam ASTM C-78. Beban ini terus
ditingkatkan sampai keruntuhan terjadi akibat retak pada bagian balok yang
lentur. Tegangan yang ditentukan dengan cara ini tidak terlalu akurat karena
keadaan elastic sempurna dengan tegangan yang berbanding lurus terhadap jarak
f. Kuat Geser
leleh yang terletak di antara 1/3 sampai 4/5 dari kuat tekan maksimumnya.
g. Kurva Tegangan-Regangan
beton.
h. Kolom
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial desak vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral
21
terkecil. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktur yang
memikul beban dari balok induk maupun balok anak. Kolom meneruskan beban
dari elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah
melalui`pondasi.
Keruntuhan pada suatu kolom merupakan kondisi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur. Kolom adalah struktur yang mendukung beban dari
atap, balok dan berat sendiri yang diteruskan ke pondasi. Secara struktur kolom
menerima beban vertical yang besar, selain itu harus mampu menahan beban-
perencanaan, mutu beton dan baja yang digunakan dan eksentrisitas pembebanan
yang terjadi.
i. Balok
Balok adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai pendukung beban vertikal
dan horizontal. Beban vertikal berupa beban mati dan beban hidup yang diterima
plat lantai, berat sendiri balok dan berat dinding penyekat yang di atasnya.
Sedangkan beban horizontal berupa beban angin dan gempa. Balok merupakan
bagian struktur bangunan yang penting dan bertujuan untuk memikul beban
tranversal yang dapat berupa beban lentur, geser maupun torsi. Oleh karena itu
perencanaan balok yang efisien, ekonomis dan aman sangat penting untuk suatu
struktur bangunan terutama struktur bertingkat tinggi atau struktur berskala besar.
j. Pengantar Gempa
22
Kerak bumi terdiri dari beberapa lapisan tektonik keras yang disebut litosfer
yang mengapung di atas medium fluida yang lebih lunak yang disebut mantle,
sehingga kerak bumi ini dapat bergerak. Teori yang dipakai untuk menerangkan
pergerakan-pergerakan kerak bumi tersebut adalah teori perekahan dasar laut (Sea
pada tahun 1963 (Irsyam, 2005). Bersatunya masa batu atau pelat satu sama lain
karena ada gerakan kontinyu dari fluida dibawahnya dua pelat yang akan
bertumbukan satu sama lain akan menimbulkan gerakan tiba-tiba yang bersifat
transient yang menyebar dari satu titik kesuatu arah yang disebut gempa bumi.
Gempa bumi yang menimbulkan kerusakan yang paling luas adalah gempa
tektonik. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh terjadinya pergeseran kerak bumi
membuat para insinyur struktur dapat mendesain suatu struktur yang aman ketika
mengalami bebangempa yang besar, selain itu dapat pula mendesain bangunan
yang tetap dapat terus beroperasi selama dan setelah gempa terjadi. Struktur suatu
bangunan bertingkat tinggi harus dapat memikul beban-beban yang bekerja pada
struktur tersebut, diantaranya beban gravitasi dan beban lateral. Beban gravitasi
adalah beban mati struktur dan beban hidup, sedangkan yang termasuk beban
23
Gempa yang bekerja pada suatu struktur menyebabkan struktur tersebut akan
tinggi terhadap beban gravitasi seperti balkon, kanopi dan balok kantilever
berbentang panjang, balok transfer pada struktur gedung tinggi yang memikul
beban gravitasi dari dua atau lebih tingkat diatasnya serta balok beton pratekan
berbentang panjang. Sedangkan gaya gempa lateral bekerja pada setiap pusat
massa lantai.
Berdasarkan UBC 1997, tujuan desain bangunan tahan gempa adalah untuk
mencegah terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga
Beban gempa nilainya ditentukan oleh 3 hal, yaitu oleh besarnya probabilitas
beban itu dilampaui dalam kurun waktu tertentu, oleh tingkat daktilitas struktur
yang mengalaminya, dan oleh kekuatan lebih yang terkandung didalam struktur
24
tersebut. Peluang dilampauinya beban nominal tersebut dalam kurun waktu umur
gedung 50 tahun adalah 10% dan gempa yang menyebabkannya adalah gempa
rencana dengan periode ulang 500 tahun. Tingkat daktilitas struktur gedung dapat
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan faktor kuat lebih (f1) untuk
struktur gedung secara umum nilainya adalah 1,6. Dengan demikian, beban gempa
simpangan pasca-elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat
sehingga struktur gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sudah berada dalam
kondisi diambang keruntuhan. Faktor daktilitas struktur gedung (μ) adalah rasio
pada saat mencapai kondisi diambang keruntuhan (δmax) dan simpangan struktur
Untuk μ =1 adalah nilai faktor daktilitas untuk struktur gedung yang berprilaku
elastik penuh, seangkan μm adalah nilai faktor daktilitas maksimum yang dapat
25
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Beton Bertulang Sebagai Suatu Bahan
Struktur
1. Kelebihan :
Beton bertulang boleh jadi adalah bahan konstruksi yang paling penting. Beton
bertulang digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur, besar
fasilitas irigasi, tangki, dan sebagainya. Sukses besar beton sebagai bahan
konstruksi yang universal cukup mudah dipahami jika dilihat dari banyaknya
a. Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
b. Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air,
mengalami keruntuhan.
e. Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang sangat
sampai kapan pun tanpa kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. Ini
26
dapat dijelaskan dari kenyataannya bahwa kekuatan beton tidak berkurang dengan
semacam itu.
g. Salah satu ciri khas beton adalah kemampuannya untuk dicetak menjadi
bentuk yang sangat beragam, mulai dari pelat, balok, dan kolom yang sederhana
h. Di sebagian besar daerah, beton terbuat dari bahan-bahan lokal yang murah
(pasir, kerikil, dan air) dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen dan tulangan
lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti struktur baja.
2. Kelemahan
lain :
tempatnya sampai beton tersebut mengeras. Selain itu, penopang atau penyangga
27
sementara mungkin diperlukan untuk menjaga agar bekisting tetap berada pada
bagian-bagian beton ini cukup kuat untuk menahan beratnya sendiri. Bekisting
hingga dua pertiga dari total biaya suatu struktur beton bertulang, dengan nilai
sekitar 50%. Sudah jelas bahwa untuk mengurangi biaya dalam pembuatan suatu
struktur beton bertulang, hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi
biaya bekisting.
bentang-panjang dimana berat beban mati beton yang besar akan sangat
pengadukannya. Selain itu, penuangan dan perawatan beton tidak bisa ditangani
seteliti seperti yang dilakukan pada proses produksi material lain seperti struktur
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
29