Anda di halaman 1dari 18

“ MAKALAH”

“ASPEK-ASPEK TEHNIK SIPIL”

DOSEN PEMBIMBING

Kusnadi Jarek, S.T., M.T

DISUSUN OLEH

Hamdan Fahrul Yasin

212220101001

UNIVERSITAS DOKTOR NUGROHO

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK SIPIL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang“Aspek-
aspek tehnik sipil” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bpk. Kusnadi Jarek, S.T., M.T selaku dosen
tehnik sipil di universitas doktor nugroho

. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur beton. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 : Latar belakang…………………………………………………………... 4


1.2 : Tujuan penulisan………………………………………………………… 4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 : Aspek-aspek bidang struktur…………………………………………... 5

2.2 : Aspek-aspek bidang keairan……………………. 8

2.3 : Aspek-aspek bidang geoteknik…………………….9

2.4 : Aspek-aspek bidang manajemen proyek…………………………………

2.5 : Aspek-aspek bidang transportasi…………………………………………

2.6 : Istilah-istilah dalam tehnik sipil………………………………………….

BAB III : PENUTUP

3.1 : Kesimpulan……………………………………………………………… 27

3.2 : Saran.......................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA….....……………………………………………………….......... 28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan diatas tanah (Upper Structure) dan
bangunan di bawah tanah (Sub Structure) yang membedakan diantara keduanya adalah
bangunan atas dan tanah pendukung. Apabila tanah pendukung yang dijumpai adalah tanah
bermasalah, misalnya tanah lunak, maka pemilihan jenis pondasi akan lebih sulit. Permasalahan
utama bila suatu bangunan di atas tanah lunak adalah daya dukung dan penurunan (Bowles.
1993). Dimasa sekarang ini seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari
masa ke masa di segala bidang, khususnya dalam bidang rekayasa konstruksi bangunan. Maka
pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat harus diperhatikan beberapa aspek
penting, seperti aspek lingkungan, ekonomi serta aspek keamanan. Maka dari itu diperlukan
suatu perencanaan yang matang sehingga setiap hambatan yang mungkin bisa terjadi di masa
yang akan dating dapat diatasi dengan baik. Mengingat semakin meningkatnya tingkat
perekonomian di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Timur terutama di Kota Balikpapan
yang sedang gencar mengaadakan pembangunan di berbagai sektor mulai dari pembangunan di
sektor agama berupa dibangunnya Islamic Center yang bertujuan untuk meningkatkan taqwa di
kota Balikpapan dan juga perluasan di sektor transportasi yakni proyek perluasan Bandara Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang dimaksudkan untuk menunjang mobilitas udara yang
semakin tinggi baik yang berasal dari Kota Balikpapan maupun dari luar Kota Balikpapan. Dan
juga dengan adanya perluasan wilayah pabrik dan kilang milik Pertamina guna meningkatkan
proses produksi dipabrik maka terdapat pula pembangunan beberapa gedung apatemen untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para karyawan di Pertamina Balikpapan. Tanah
memiliki peran yang sangat penting, oleh karena itu dalam suatu pekerjaan konstruksi, bentuk
dan struktur tanah tersebut harus dicermati dengan baik karena kondisi yang tak menentu dari
jenis tanah yang berbeda-beda.

1.2 TUJUAN PENULISAN


 Mengetahui apa saja Aspek-aspek tehnik sipil

\
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ASPEK-ASPEK BIDANG STRUKTUR


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu Teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang
lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geologi,
Lingkungan hingga Komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil
dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa
dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Cabang Ilmu Teknik Sipil

 Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan
untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan
jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-
sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok
untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang
berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, trowongan, dan jembatan dari
pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

 Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan
batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya
dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan
tanah suatu daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan
batuan, seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah lunak
(soft soil tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan tanah/batuan
(earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.

 Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi


yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya
proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga
pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut
selesai tepat waktu.

 Hidrologi: Cabang yang mempelajari air,  distribusi, pengendalian dan


permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air
(berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat
material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti Pelabuhan,
Irigasi, Waduk/Bendungan(dam), Kanal

 Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu


lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air
besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara
hingga teknik penyehatan.
 Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam
perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan
pengaturan Jalan Raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

 Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk
perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian.
Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan
(Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah,
pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana
pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara,
lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan
konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup
dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari Arsitek terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek
menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas.
Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk
pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari
pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai
dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan
manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi
di bidang lain seperti yang berkaitan dengan Informatika memungkinkan untuk memodelisasi
sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir.
Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah
bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor
nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan
tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman
bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil
juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak
pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

2.2 ASPEK-ASPEK BIDANG KEAIRAN

Secara umum pengertian bangunan air yakni bangunan yang memiliki tugas utama sebagai
pengendali air yang berasal dari sungai maupun danau. Teknologi bangunan air telah ada

sejak dahulu untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya


Tujuan Bangunan Air

Bentuk dan ukuran dari bangunan air sangatlah beragam sesuai dengan kapasitas debit air dan
sifat hidraulik yang terjadi di sungai. Tujuan dari pembuatan bangunan air tentu saja untuk
mengoptimalkan sumber daya air yang diperoleh dengan memperkecil faktor yang dapat
merugikan.

Misalnya saja kemungkinan kekurangan air akibat sungai kering di musim kemarau dan
mencegah kelebihan debit air yang memicu banjir saat musim hujan. Salah satu bangunan air
yang dikenal masyarakat secara umum yakni berupa waduk dan bendungan.

Jenis Bangunan Air

Setidaknya, terdapat dua jenis bangunan air yang dipakai dalam mengelola air yang ada di
sungai. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan dibangun sesuai dengan karakteristik
sungai tempat bangunan air akan dibuat. Tentunya butuh analisis lebih mendalam jika akan
membangun suatu bangunan air agar dapat berfungsi secara optimal dalam mengendalikan,
mengumpulkan, dan mengalirkan air.

1. Groundsill

Groundsill juga sering dikenal sebagai ambang. Bangunan tersebut dibuat dalam bentuk
menyilangi sungai agar dasar sungai tidak mengalami penurunan secara drastis. Groundsill
terbentuk dari susunan batu-batu besar agar tidak terbawa arus sungai pada saat banjir.
Manfaatnya untuk memperkecil kemiringan arus sehingga kecepatan air jadi lebih kecil dan
kedalaman air bertambah.

2. Groyen

Groyen merupakan bangunan air yang memiliki fungsi merubah arah arus air sehingga arus
utama menjauhi tepi tikungan luar sungai. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kecepatan
aliran air di tebing dan kaki tanggul serta melindungi dari gerusan air pada tebing. Selain itu
manfaat groyen yakni mengatur lebar panggul sungai dan kedalaman air untuk melindungi
bangunan sadap.

1. Bangunan Utama

Bangunan utama merupakan seluruh bangunan yang berfungsi sebagai induk dalam
pembagian air. Biasanya bangunan air ini mencukupi kebutuhan air dalam skala besar untuk
kepentingan masyarakat luas, tidak hanya pada satu kawasan saja.
Bangunan utama terletak di sungai-sungai besar dengan debit air dan aliran yang deras agar

dapat beroperasi secara optimal. Contohnya seperti bendungan, PLTA, dan waduk

2. Bangunan Irigasi

Bangunan irigasi, atau nama lainnya adalah saluran pembawa berfungsi sebagai media
pembawa air dari bangunan utama ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Terdapat empat
jenis saluran pembawa dalam sistem irigasi yakni; saluran primer, sekunder, tersier dan
kuarter. Seluruh saluran ini saling sambung menyambung hingga pada tahap akhir. Dimana
saat fase saluran telah memasuki kuarter air langsung digunakan di tanah.

3. Bangunan Sadap

Sesuai dengan namanya, bangunan sadap memiliki tugas utama sebagai pengambil air dari
saluran utama ke saluran sekunder dan tersier. Bisa juga mengambil air dari saluran sekunder
kemudian dialirkan menuju saluran tersier. Bangunan sadap terletak saling berdekatan
dengan tiga jenis saluran pembawa dan bangunan bagi.

4. Bangunan Bagi

Salah satu pengertian bangunan air yang termasuk ke dalam struktur pengairan irigasi yang
jaraknya berdampingan dengan bangunan sadap dikenal sebagai bangunan bagi. Bangunan
tersebut membagi aliran air dari saluran primer ke sekunder yang memiliki pintu-pintu. Tugas
utamanya sebagai pengukur dan pengatur air yang berasal dari berbagai saluran.

Sistem kerja bangunan bagi dan bangunan sadap saling berhubungan, yang mana pintu
bangunan bagi bertugas mengatur muka air, sementara pintu yang terletak di bangunan sadap
mengatur debit air. Pintu pengatur air hanya terletak pada saluran terbesar, sementara pintu
pengukur tersebar pada bangunan sadap berskala kecil.

5. Bangunan Terjun

Bangunan terjun dibuat pada tempat tertentu untuk memotong saluran yang menyerupai
terjunan. Biasanya letak bangunan ini berada di daerah berbukit untuk mencegah terjadinya
gerusan. Pada saluran terbuka, bangunan terjung berfungsi sebagai pengubah kemiringan
saluran menjadi lebih landai serta sebagai pengendali erosi selokan dan sungai.

2.3 ASPEK-ASPEK BIDANG GEOTEKNIK

Geoteknik adalah suatu alat dalam perencanaan atau design sebuah bangunan. Data geoteknik
sendiri harus digunakan secara benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang
sudah ada. Ilmu ini juga dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang kita inginkan
(Wijaya, 2012). Seseorang yang ahli dalam ilmu geoteknik biasa disebut Engineer Geotek.
Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh seorang engineer geotek yaitu memberikan
panduan-panduan mengenai potensi geoteknik yang akan terjadi bila dilakukan secara asal-

asalan kepada pihak terkait Mekanika Tanah

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
teknik sipil. Ini adalah cabang dari ilmu teknik dimana mekanika tanah khusus mempelajari
tentang perilaku tanah serta sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang
disebabkan oleh gaya – gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan
struktur tanah serta bahan yang terdapat pada tanah tersebut. Karena pada dasarnya tanah
berasal dari bebatuan yang lapuk (badrudin, 2013).

Ilmu ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan teknik, seperti halnya pekerjaan
perkerasan jalan raya, perencanaan pembuatan pondasi, perencanaan pembangunan bawah
tanah (gorong – gorong, terowongan, dan lain-lain), sampai pada perencanaan pembangunan
penahan longsor. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah
kadar air, angka pori, porositas, serta derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan
poin terpenting dalam mekanika tanah

Mekanika Batuan

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan dan
massa batuan. Dalam geologi, mekanika batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji
tentang respons batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.

Teknik Fondasi

Teknik fondasi atau rekayasa pondasi merupakan sebuah cabang dari ilmu geoteknik yang
membahas tentang pondasi baik struktur, bentuk dan lainnya. Sebuah bangunan tidak dapat
begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi.
Pondasi merupakan suatu bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah
dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya diferential pada system
strukturnya

Struktur Bawah Tanah dan Batuan

Mengetahui struktur bawah tanah adalah hal yang perlu dan biasanya digunakan untuk
membuat bendungan, terowongan

2.4 ASPEK-ASPEK BIDANG MANAJEMEN PROYEK

Beberapa aspek yang menjadi masalah dalam manajemen proyek serta membutuhkan
penanganan yang cermat adalah :
Aspek Keuangan : Ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek . Biasanya
berasal dari modal sendiri dan/atau pinjaman dari bank 
      atau investor dari dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Aspek Anggaran Biaya : ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendali -


     an biaya selama proyek berlangsung . Perencanaan yang matang dan ter-
     perinci akan memudahkan proses pengendalian biaya , sehingga biaya yang
     dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan

Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Ini masalah kebutuhan dan alokasi SDM selama
proyek berlangsung . Agar tidak menimbulkan masalah
      yang komplek , perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk
sebelumnya dan proses staffing SDM serta tujuan proyek.

SELANJUTNYA,

Aspek Manajemen Produksi Ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek akhir proyek negatif
bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi , maka
dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses
produksi  dan kerja , meingkatkan kualitas, melalui jaminan mutu, dan pengendalian mutu.
Aspek Harga.Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persai- ngan harga, yang
dapat merugikan perusahaan karena produk yang dihasil- kan membutuhkan biaya produksi yang
tinggi dan kalah bersaing dengan produksi lain.
 Aspek Efektivitas dan Efisiensi. Ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak
terpenuhi/tidak efektif, sehingga usaha produksi membu -  
      tuhkan biaya yang besar.

Selanjutnya

Aspek Pemasaran :  Ini berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal  sehubungan dengan
persaingan harga, strategi promosi, mutu produk  serta  analisis pasar yang salah terhadap
produksi yang dihasilkan.
Aspek Mutu : Ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat meningkatkan
daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Aspek Waktu : Ini masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang
direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.
Stakeholder  proyek
Agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam suatu proyek agar dapat untuk 
pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan identifikasi terhadap  organisasi individual
(stakeholder) selama proyek
berlangsung.                                                                                                   
Stateholder  proyek secara umum seperti di bawah ini :
Manajer Proyek : seseorang yang bertanggung jawab  mengelola proyek.
Pelanggan  (customer) : seseorang /organisasi yang menggunakan produk proyek.
Organisasi proyek : Susunan tugas dan wewenang individual .
Sponsor : Penyedia sumber dana untuk proyek.
Stakeholder untuk proyek konstruksi sebagai berikut.
1. Pemilik Proyek : Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan tugas
kepada seseorang atau perusahaan yang memeliki keahliah dan pengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan agar hasil proyek sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan . 
2. Konsultan : Seseorang atau perusahaan yang ditunjuk oleh pemilik yang memiliki
keahlian dan pengalaman membangun proyek konstruksi,     
        Terdiri atas :
Konsultan Perencana : Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman
dalam merencanakan proyek konstruksi , seperti , Perencana Struktur, Perencana Arsitektur dan
lain-lain.

Konsultan Pengawas : Perusahaan yang memiliki keahlian dan pengala-   man dalam
pengawasan proyek.

Konsultan Manajemen Konstruksi : Perusahaan yang mewakili pemilik dalam pengelolaan


proyek, sejak awal sampai akhih proyek.

selanjutnya

3. Kontraktor : Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan


     pekerjaan kontruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan pemilik
     proyek  dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan fisik proyek
     Penentuan kontraktor melalui lelang/tender atau melalui penunjukan
     langsung.

Sub kontraktor  : Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik untuk
mengerjakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik proyek yang memiliki keahlian
khusus/spesialis.

Pemasok (Supplier) : Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor untuk memasok-kan material yang
memiliki kualifikasi yang dinginkan oleh pemilik.

Stakeholder proyek konstruksi


        
Kontrak-kontrak pada proyek
     Kontrak pada proyek menentukan hak dan kewajiban antara dua belah pihak  atau lebih yang
terlibat dalam kontrak, biasa dilakukan antara pemilik dengan konsultan atau kontraktor,
kontraktor dengan pemasok dan lain-lain. Dan kontrak mempunyai aspek hukum yang kuat serta
mengikat.
      sehingga yang terlibat mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, ditulis dengan jelas dalam
dokumen kontrak.

     Kontrak Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi mempunyai dua jenis kontrak, yaitu kontrak penawaran    bersaing dan kontrak
penawaran negosiasi.

1.1 Kontrak Penawaran bersaing : 


Kontrak penawaran bersaing terdiri dari atas :
1.    Kontrak Lumsump, di mana biaya yang harus dikeluarkan pemilik proyek adalah suatu
jumlah tetap yang terdapat dalam perhitungan seluruh aspek pekerjaan sesuai dengan dokumen
kontrak.
Jenis kontrak lumpsump ini mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Jumlah biaya  yang ditetapkan sudah memperhitungkan kesulitan-kesulitan serta biaya-biaya tak
terduga, sehingga tidak ada tambahan biaya lagi untuk kondisi tersebut.
Banyak dipakai karena berisiko minimal bagi pemilik proyek,
Biaya yang harus disediakan dapat diketahui lebih awal.
Kontrak ini tidak cocok untuk volume pekerjaan yang tidak pasti seperti  pekerjaan penggalian
tanah dan pekerjaan pondasi.
 2. Kontrak Unit Price : ini didasarkan atas estimasi volume pekerjaan yang telah diklarifikasi
bersama-sama pemilik proyek dengan jumlah biaya per unit pekerjaan .
      
Jenis Kontrak  ini mempunyai karateristik sebagai berikut :
Estimasi volume pekerjaan dihitung oleh wakil pemilik proyek seperti konsultan pengawas
bersama kontraktor.
Selanjutnya ,
Biaya pada awal proyek tidak dapat ditentukan secara pasti karena volume pekerjaan juga tidak
pasti.
Perlu pengawasan ketat karena pembayaran dilakukan atas volume aktual yang harus disepakati
bersama.
Biaya akhir yang telah ditetapkan dengan resikonya ditanggung bersama berdasarkan
kesepakatan yang diperoleh.

1.2 . Kontrak  Penawaran Negosiasi  Biaya.


Kontrak penawaran Negosiasi Biaya adalah : melakukan transaksi dengan cara penawaran yang
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pemillik proyek dan kontraktor pelaksana yang dikenal pemilik,
dengan harapan diperoleh harga penawran yang sesuai dengan keinginan pihak-pihak tersebut.
Kontrak  ini terdiri atas :

Kontrak Lumpsump, harga ditentukan dari negosiasi penawaran yang dilakukan oleh pemilik
proyek dengan kontraktor.

Unit Price, Jenis ini juga sama dengan cara kontrak penawaran bersaing , namun harga
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Kontrak Cost plus fee, pembayaran oleh pemilik proyek didasarkan atas daftar biaya yang
dikeluarkan oleh kontraktor setelah proyek selesai ditambah dengan keuntungannya.
Kontrak ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 1. kontrak pembayaran dan metode kerja, hasil akhir proyek serta jumlah keuntungan  utk
kontraktor harus diuraikan secara jelas.
 2. Diperlukan metode akunting.
 3. Resiko besar, yang ada pada pemilik proyek , terjadi bila kontraktor melakukan kecurangan
karena pengawasan tidak ketat.
Manajemen sumber daya
Dalam pengelolaan proyek yang cukup besar, pengambilan keputusan mengenai kuantitas dan
kualitasnya harus diperhatikan dengan cermat . Macam-macam sumber daya itu adalah tenaga
kerja/manusia, peralatan, material/bahan baku, serta modal.
Perencanaan sumber daya dengan metode yang benar dan evaluasi yang kontinu akan
memberikan tingkat efektivitas dan efisiensi tinggi , sehingga hasil yang dicapai memuaskan
pemilik proyek.

Dalam menentukan alokasi sumber daya untuk proyek, beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 
Jumlah sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan maksimal proyek.
Kondisi keuangan untuk membayar sumber  daya yang akan digunakan.
Produktivitas sumber daya .
Kemampuan dan kapasitas sumber daya yang akan digunakan.
Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang akan digunakan.

Manajemen sumber daya manusia.


Sumber daya manusia pada suatu proyek dibagi dua kategori yaitu : tenaga kerja tetap dan
tenaga kerja 
tidak tetap.

Tenaga kerja/karyawan tetap biasanya  dikelola oleh perusahaan dengan pembayaran gaji tetap
setiap bulannya dan diberi fasilitas lain dalam rangka memelihara produktivitas kerja karyawan
serta rasa kebersamaan dan rasa memiliki perusahaan.

Tenaga kerja tidak tetap , dimaksudkan agar perusahaan tidak terbebani oleh pembayaran gaji
tiap bulan bila proyek tidak ada .
Tugas , tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak dapat dijalankan sesuai dengan
rencana dan aturan-aturan perusahaan :
Tugas dikaitkan dengan kedudukan pekerjaan , berdasarkan tugas pokok, tugas tidak pokok yang
dibebankan pada sekelompok personel, hingga pekerjaan itu dapat dilaksanakan dengan
pencapaian maksimal.
Selanjutnya.

Tanggung jawab : memegang kendali pekerjaan yang diberikan berdasarkan


     kemampuan yang dimiliki personel dengan segala resikopekerjaan yang dihadapi.

Wewenang  : dikaitkan dengan otoritas seorang dalam memikul suatu tugas


     dan kewajiban dengan melakukan pengambilan keputusan atas pekerjaan yang dihadapinya.

Tugas pekerjaan manajer proyek :


1. Melapor kepada Direktur Perusahaan dan Pemilik Proyek/yang mewakilinya.
2. Mengawasi/mengarahkan Site Manajer, Site Engineer, Pelaksana, logistik, Administrasi
dan Keuangan.
3. Fungsi Pokok :
Memimpin dan mengarahkan segala sumber daya yang ada dalam proyek untuk mencapai sasaran
Proyek. Dan kewajiban serta tanggung jawab’
Menjamin terselenggaranya kegiatan proyek serta tersdianya fasilitas pendukung  sesuai rencana
yang telah ditetapkan.
Menjamin terselenggara administrasi kegiatan penanganan proyek’
Menjamin tersedianya  material, tenaga kerja, dan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
Menjamin terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja.
Selanjutnya,
4. Wewenang
Mengarahkan dan memimpin seluruh kegiatan proyek.
Mengarahkan , memimpin kegiatan penilaian hasil progress pekerjaan.
Mengawasi, mengendalikan persedian alat, material dan tenaga kerja
Membuat penjadwalan material, alat dan tenaga kerja
Mengawasi dan mengendalikan cashflow proyek
Mengarahkan tindakan perbaikan proyek
Memimpin dan mengambil keputusan dalam rapat-rapat internal proyek.
5. Hubungan Kerja.
Bekerja sama dengan pihak internal perusahaan, seperti Site Manajer, Site Engineer, Manajer
Logistik, Manajer Administrasi dan Keuangan.
Bekerja sama dengan seluruh eksternal perusahaan seperti pemilik proyek, konsultan perencana,
konsultan pengawas, subkontraktor, serta pemasok.
Tingkat kebutuhan tenaga kerja pada proyek.
Pada awal proyek, jumlah tenaga kerja sedikit, kemudian sesuai dengan jumlah volume pekerjaan
akan naik, dan turun menjelang akhir proyek.
Manajemen sumber daya perlatan
Dalam menentukan alokasi sumber daya Peralatan yang akan digunakan dalam suatu proyek ,
kondisi daerah kerja serta kondisi perlatan perlu diidentifikasi terlebih dahulu :
Beberapa yang perlu diidentifikasi adalah :
1. Medan Kerja , untuk menentukan kondisi medan kerja mudah, sedang atau berat. Kapasitas
peralatan yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi tersebut.

2. Cuaca, ini perlu dilakukan khususnya pada proyek dengan lahan terbuka, cuaca hujan
menyulitkan pengendalian peralatan, baik mobilisasi dan lain2

3. Mobilisasi Peralatan  kelokasi proyek perlu direncanakan  dengan detail, khususnya peralatan –
peralatan berat, keadaan jalan atau jembatan kecil.

4. Komunikasi yang memadai antar operator peralatan dengan pengendali


      pekerjaan harus terjalin baik,agar langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
rencana.
Selanjutnya,

5. Fungsi Peralatan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan untuk menghindari
tingkat pemakaian yang tidak efektif dan efisien.

6. Kondisi Peralatan harus laik pakai agar pekerjaan tidak tertunda karena peralatan rusak. Bila
perlu tenaga teknisi harus disiapkan di lapangan.

Pada beberapa proyek, penggunaan dan jenis peralatan dapat dibagi atas tingkat beratnya
pekerjaan :
1. Alat Berat seperti , Bulldozer, dumptruck, motor grader bachhoe dll, digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan berat, seperti pembukaan lahan, penggalian tanah dengan volume besar.

2. Peralatan Ringan seperti, mixer pengaduk beton di lokasi proyek, atau bar cutter untuk
pemotongan besi beton  dan lain-lain.

3. Pada proyek manufaktur dikenal pula peralatan forklift dan crane pengangkut barang/material
diseputar lokasi.

2.5 ASPEK-ASPEK BIDANG TRANSPORTASI

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO DAN MIKRO


 Transportasi terdiri dari dari beberapa komponen yang saling terkait. Sistem tersebut dikenal
dengan sistem transportasi secara menyeluruh (makro)

 Sistem transportasi makro dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem transportasi yang lebih
kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi

Transportasi antar moda dan simpul transportasi

 Simpul transportasi adalah tempat yang diperuntukkan bagi pergantian antar moda yang berupa
terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungan dan danau dan/atau bandar udara

 Transportasi antar moda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan
lebih dari satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan = Simpul
Transportasi Rumah Stasiun Tugu Bandara JOG Bandara CGK Kantor

MENGAPA TRANSPORTASI DIPERLUKAN ..?

1. Untuk menghubungkan antar area

2. Untuk membuka suatu area baru

3. Untuk mengembangkan suatu area

FUNGSI DAN TUJUAN TRANSPORTASI

• Fungsi transportasi adalah untuk menghubungkan orang dengan tata guna lahan, pengikat
kegiatan dan memberikan kegunaan tempat dan waktu untuk komoditi yang diperlukan

• Tujuan transportasi memberikan kemudahan dalam segala kegiatan manusia. Kemudahan


(aksesibilitas) ini diartikan sebagai mudahnya lokasi tujuan itu dicapai (tanpa memandang jauh atau
dekatnya lokasi tersebut).

TEKNIK TRANSPORTASI

 Teknik transportasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip ilmu transpotasi beserta teknologinya
dalam merencanakan, mendesain, mengoperasikan, dan mengatur fasilitas-fasilitas moda
transportasi dengan tujuan untuk menyediakan keselamatan, keamanan, kecepatan, kenyamanan,
kemurahan, dan keramahan terhadap lingkungan bagi pergerakan orang dan barang

 Teknik transportasi menjadi dasar dalam ilmu transportasi, dimana didalamnya kita akan belajar
mengenai:

1. Definisi-definisi dalam transportasi

2. Bagian-bagian dalam transportasi

3. Bidang-bidang ilmu yang terkait dengan ilmu transportasi

2.6 ISTILAH-ISTILAH DALAM TEKNIK SIPIL

1.Stakeholder
Stakeholder dapat diartikan sebagai pemangku kepentingan, baik secara
individu, kelompok. maupun organisasi. Di mana, keputusan mereka dapat
memengaruhi sebuah kesepakatan, aktivitas, dan hasil dari sebuah proyek.
Contoh stakeholder dalam dunia manajemen proyek antara lain: Sponsor,
customer dan user, seller, business partners, organizational group, functional
manager, instansi pemerintah, expert, konsultan, pegawai proyek, hingga
masyarakat disekitar lingkungan proyek.

2.Manajer Proyek (PM)

Manajer proyek atau project manager (PM) adalah pihak yang menerima
penawaran dari pemilik proyek untuk memimpin jalannya sebuah proyek. Ia
bertugas untuk melaksanakan, mengoordinasi, mengawasi dan mengontrol
segala unit kerja agar proyek selesai sesuai kesepakatan awal.

3.Manajemen Konstruksi (MK)

Manajemen Konstruksi (MK) adalah wakil atau ‘tangan kanan’ dari PM. Ia
diberi tugas melaksanakan pekerjaan di lapangan yang dibantu oleh anggota tim
lainnya yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Biasanya, MK
akan menjadi pihak yang diajak berdiskusi tentang prosedur kerja hingga
sumber daya yang diperlukan proyek setelah PM menyepakati perjanjian
dengan pemilik proyek.

4.arsitek

Arsitek adalah orang yang bertugas perancangan makro hingga mikro


lingkungan binaan proyek. Jika terlibat dalam sebuah proyek konstruksi besar,
arsitek juga berperan sebagai direksi. Sehingga, ia memiliki hak untuk
mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.

5.Konsultan Struktur

Konsultan struktur bisa dibilang berhubungan dekat arsitek dalam sebuah


proyek. Hal ini karena keduanya akan bekerja sama untuk membuat
denah bangunan sesuai dengan yang dikehendaki pemilik proyek. Tugas
konsultan struktur secara spesifik adalah merancang struktur yang sesuai
dengan keinginan pemilik proyek melalui kontraktor utama, baik struktur atas
maupun bawah. Ia juga mempertimbangkan hal-hal seperti: kondisi tanah,
bentuk bangunan, fungsi bangunan, kondisi lahan, hingga kondisi geografisnya.
6. Konsultan Mekanikal & Elektrikal (M&E)

Konsultan Mekanikal & Elektrikal (M&E) adalah pihak yang bertugas untuk
menjalankan proses mekanikal dan elektrikal. Dalam artian lain, M&E adalah
orang yang berperan sebagai pelaksana kerja (para pekerja) dalam proyek yang
sedang dijalankan, baik yang tergabung dalam anggota mekanikal, maupun
elektrikal.

7. Quantity Surveyor (QS)

Quantity Surveyor (QS) adalah merupakan istilah untuk wakil yang diangkat
oleh pemilik proyek untuk bekerja sebagai tenaga pengawas. QS juga bertugas
sebagai pengendali keuangan proyek. Sehingga, pemanfaatan anggaran proyek
tidak menyimpang dari perencanaan awal. Selain itu, QS juga bertugas untuk
membuat dokumen lelang, dokumen kontrak (termasuk Bills of Quantities),
hingga laporan pekerjaan untuk pembayaran progress pekerjaan.

8. Konsultan Khusus

Istilah dalam manajemen proyek lainnya adalah Konsultan Khusus. Konsultan


khusus adalah pihak atau seseorang yang diangkat untuk menyusun rencana dan
arahan untuk pekerjaan-pekerjaan yang spesifik, khusus, atau spesial.

9. Proyek

Proyek, istilah manajemem proyek yang satu juga tentu harus kamu ketahui, ya!

Proyek adalah kegiatan sekali lewat yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan
mutu, (triple constraint). Berbeda dengan kegiatan operasional umum
perusahaan, kegiatan proyek memiliki sifat yang khusus sehingga membuat
kedua jenis kegiatan ini terpisah. Perbedaannya antara lain terletak pada sifat
kegiatan proyek yang tidak rutin, siklusnya pendek, bersifat dinamis, dan terdiri
dari banyak pekerjaan dengan intensitas yang mudah berubah-ubah.

10. . Kontrak

Kontrak adalah istilah manajemen proyek yang merujuk pada perjanjian-


perjanjian yang dibuat dan disepakati bersama antara pihak pemilik proyek dan
kontraktor. Dalam kontrak, terdapat pasal-pasal yang sama-sama harus dipatuhi
dan dijalankan semua pihak. Jika sudah terikat dalam kontrak, semua pihak
tidak boleh melanggar maupun bertindak melenceng dari pasal-pasal dalam
kontrak.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini saya sekarang bisa mengetahui tentang apa saja sih aspek-aspek
dalam Teknik sipil,maka dari itu saya berharap dengan pembahasan-pembahasan yang ada
diatas bisa memudahkan saya tentang belajar Teknik sipil

3.2 SARAN

Untuk saran sebaiknya kita terus mencari informasi dan data tentang ilmu
sipil,yang mungkin untuk hal ini membutuhkan refrensi yang banyak,maka dari
itu kita tingkatkan lagi minat baca kita supaya bisa memperoleh informasi/data
terkait dengan dunia sipil.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti N dan Megantara Yoga. (2011). Pemodelan Struktur Bangunan Gedung Bertingkat Beton
Bertulang Rangka Terbuka Simetris di Daerah Rawan Gempa dengan Metoda Analisis Pushover.
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3, Palembang. Aguirre, Carlos. (2004). Spectrum Reduction
Factor in Steel Building. Universidad tecnica Federico. Santa Maria. Akbar, Santoso. (2010).
Menentukan Level Kinerja Struktur Beton Bertulang Pasca Gempa. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Univesitas Sebelas Maret. Surakarta. Anonim. (1983). Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung 1983. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung . Anonim. (2012). SNI
1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta. Anonim. (2013). SNI 03-2847-2013 Persyaratan
Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Applied Technology
Council. (1996). ATC 40 - Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings.Redwood City,
California, U.S.A. ASCE. (1998). FEMA 310 – Handbook for The Seismic Evaluation of Buildings.
Federal Emergency Management Agency. Washington, D.C. ASCE. (2000). FEMA 356 - Prestandard
And Commentary For The Seismic Rehabilitation Of Buildings. Federal Emergency Management
Agency. Washington, D.C. ATC-55 Project. (2004). FEMA 440 - Improvement of Nonlinear Static
Seismic Analysis Procedures.Federal Emergency Management Agency. Washington, D.C. ATC-21
Project. (2002). FEMA 154 – Rapid Visual Screening of Buildings for Potential Seismic Hazards: A
Handbook. Federal Emergency Management Agency, Washington, D.C.

Anda mungkin juga menyukai