JAN
24
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik sipil memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ketika berbicara tentang teknik sipil, maka kita tidak
akan terlepas dari ilmu pengetahuan penunjang seperti matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan sosial,
hingga komputer yang memiliki perannya masing-masing dalam bidang teknik sipil. Untuk itu kali ini akan dibahas
relevansi atau hubungan antara Ilmu pengetahuan khususnya Fisika dengan Ilmu di bidang Teknik sipil.
Peningkatan sarana transportasi sangat diperlukan sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi
pada hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga pembangunan
prasarana transportasi sangat menentukan dalam menunjang tercapainya program pembangunan yang sudah
direncanakan. Pembangunan prasarana transportasi berupa peningkatan jalan dan jembatan harus sesuai dengan
perkembangan . Ilmu teknik sipil sangat berguna bagi kemaslahatan dan mobilitas kehidupan manusia yang
Contohnya saja pembangunan jembatan yang dapat menghubungkan satu pulau dengan pulau lain. Dalam
perencanaan dan pembangunan struktur jembatan ilmu fisika dan ilmu teknik sipil akan saling melengkapi. Cukup
banyak gejala alam yang dapat dianalisa dari pembangunan sebuah struktur jembatan yang akan dibahas pada
makalah ini.
Jembatan adalah suatu struktur bangunan yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang
terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan,
jalan kereta api, waduk, dan lain-lain. Desain dari jembatan bervariasi tergantung pada fungsi dari jembatan atau
kondisi bentuk permukaan bumi dimana jembatan tersebut dibangun.
1. Menurut Kegunaanya
2. Menurut Jenis Materialnya
3. Menurut sistim struktur
Menurut Kegunaanya
1. Jembatan kayu
2. Jembatan baja
3. Jembatan beton bertulang dan pratekan
4. Jembatan komposit
1. Cabang Ilmu Teknik sipil apa saja yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan ?
2. Cabang Ilmu Fisika apa saja yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan ?
3. Bagaimana relevansi atau analogi dari cabang ilmu fisika dan cabang ilmu teknik sipil dalam perencanaan dan
pembangunan struktur jembatan ?
1. Mengetahui dan memahami cabang ilmu teknik yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan struktur
jembatan.
2. Mengetahui dan memahami cabang ilmu fisika yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan struktur
jembatan.
3. Mengetahui relevansi atau analogi ilmu fisika dan ilmu teknik sipil.
BAB II
Mekanika adalah ilmu Fisika yang mempelajari keadaan status benda, baik dalam keadaan diam atau
bergerak akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja.ilmu ini sangat penting perannya dalam sistem analisis
kerekayasaan, dan seringkali orang menyebut bahwa awal dari rekayasa adalah mekanika. ilmu mekanika tergolong
ilmu fisika yang paling tua dibandingkan ilmu-ilmu fisika yang lain
Sedangkan Mekanika teknik adalah ilmu yang sangat mendasar, hal penting yang diperlukan dalam mendesain dan merancang
mulai dari alat/mesin, transportasi, bangunan, perlengkapan,furniture. Dalam mekanika teknik kita dapat merancang suatu alat atau
proyek dengan desain terbaik (dalam arti desain yang kuat dan tahan lama), namun palingefisien/ekonomis. Mekanika
teknik dapat membantu penyusunan yang seharusnya menyajikan untuk mengurangi resiko kecelakaan yang berhubungan dengan
berat(manusia). Program pemeliharaan dihasilkan dari perhitungan mekanik teknik secaramendalam setelah mengevaluasi antara
perencanaan dan pelaksanaan, karena biasanya terjadi perbedaan antara desain dan konstruksi pada saat di lapangan.
Dengan seiring perkembangan zaman pada saat sekarang ini, segala sesuatunya tentunya semakin
mengalami perkembangan, segala sesuatunya sekarang semakin kompleks seperti tampak pada kegiatan
riset,pengembangan, perancangan, konstruksi dan pengoperasian fasilitas-fasilitas produksi. Perkembangan yang terjadi di dalam bidang
Ilmu Teknik inilah yang mendorong munculnya kesadaran untuk memberikan perlindungan yang lebih
baik terhadapmanusia, tempat kerja, industri dan lingkungan yang tentunya dapat di pelajari di dalam mekanika teknik.
Oleh karena itu maka mempelajari mekanika teknik ini sangat penting khususnya bagi yang berhubungan
langsung dengan bidang Sipil tentunya.Kita dapat mengetahui kekuatan dan keseimbangan serta perilaku suatu
struktur.Sehingga dapat menghasilkan suatu kinerja yang aman, tepat dan sesuai tentunya.Oleh karena itu mekanika
teknik yang mempelajari keergonomisan bentuk maupun struktur ini sangat perlu untuk dipelajari.
Mekanika Teknik mencakup beberapa cabang ilmu yaitu :
· Statika , studi benda tidak bergerak
· Dinamika , studi benda yang bergerak
· Mekanika fluida , pergerakan aliran air
· Mekanika tanah , studi pergerakan dan sifat tanah
· Mekanika kontinuum, analisa benda bermassa kontinuum
Cakupan mekanika teknik cukup luas, dalam bidang teknik sipil khususnya pada struktur jembatan cabang ilmu
yang dibahas adalah STATIKA. Statika adalah ilmu gaya yang mempelajari kekuatan dan stabilitas dari struktur dan
bagian bagiannya. Semua gaya adalah setimbang dan gaya-gaya dalam keadaan diam.
2.1.1. GAYA
1. Sifat Gaya
a. Mempunyai besaran (kg, ton dsb).
b. Mempunyai arah.
c. Mempunyai titik tangkap.
c. Gaya Momen.
- Momen lentur
- Momen Torsi (punti
1. Tumpuan Sendi
2. Tumpuan Roll
(mampu menahan gaya vertikal)
( tidak mampu menahan gaya horizontal)
(tidak mampu menahan gaya momen)
3. Tumpuan Jepit
contoh sederhananya balok yang ditanamkan didalak dinding/kolom
(mampu menahan gaya vertikal)
( tidak mampu menahan gaya horizontal)
(tidak mampu menahan gaya momen)
1. Momen Lentur
Sebuah balok langsing yang diberi perletakan sederhana
akan menghasilkan lenturan. Sebutan masalah lentur
diartikan pada studi mengenai tegangan dan deformasi yang
timbul pada elemen yang mengalami aksi gaya. Umumnya
tegak lurus pada sumbu elemen sehingga salah satu tepi
serat mengalami perpanjangan dan tepi serat lainnya
mengalami penyusutan.biasanya lenturan terjadi pada beban
merata(q). Persamaan sederhana untuk menentukan
tegangan lentur pada balok dengan perletakan sederhana adalah
3. Gaya Normal
gaya yang searah bidang. Balok akan mengalami gaya tekan atau tarik. Ada gaya yang sejajar balok dan
menuju kearah tumpuan maka balok akan mengalami tekanan, dan apabila ada gaya luar yang sejajar
bidang dan menjauhi tumpuan maka balok mengalami tarikan.
Truss
Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik dan elemen kolom pendek dan biasanya berbentuk segitiga.
Truss bidang disusun dari elemen-elemen yang berada pada bidang yang sama (2 matra) dan seringkali
digunakan untuk jembatan-jembatan, penopang atap. Sebaliknya, truss ruang memiliki elemen-elemen yang
dapat mengembang ke dalam tiga matra dan cocok untuk derek dan menara. Kemampuan bentangnya mulai
dari 10 m hingga 125 m. Untuk kasus jembatan di Indonesia, kemampuan bentang truss tipe Warren bisa
mencapai 60 m dibandingkan dengan jembatan balok prategang sederhana yang hanya mampu membentang
sepanjang 30 m.
Kabel
Dua bentuk lain dari struktur yang digunakan untuk bentang panjang adalah kabel dan bangunan berpola
lengkungan. Kabel biasanya fleksibel dan menyangga beban-bebannya dalam tegangan tarik. Tidak seperti
tegangan tarik yang mengikat, beban luar (eksternal) tidak dipakai sepanjang sumbu kabel, dan akibatnya kabel
mengalami bentuk kelengkungan tertentu.
Kabel umumnya digunakan untuk tujuan seperti menopang gelagar jembatan dan atap bangunan. Bila digunakan
untuk tujuan ini, kabel memiliki suatu keuntungan dibandingkan balok dan truss khususnya untuk bentang
melebihi 50 meter. Karena mereka berlaku sebagai tegangan tarik, kabel-kabel tidak akan menjadi stabil dan
runtuh secara mendadak seperti yang biasa terjadi pada balok atau truss. Dalam aspek biaya, truss akan
membutuhkan biaya tambahan dalam konstruksinya dan terjadi peningkatan ketinggian akibat bentang yang
meningkat. Penggunaan kabel-kabel pada sisi lain dibatasi hanya oleh berat dan metode-metode
penggantungan.
Lengkungan
Lengkungan atau busur (Arch) mencapai kekuatannya dalam tegangan mampat, karena ia memiliki suatu bentuk
kurva yang berlawanan dibandingkan dengan kabel. Lengkungan meskipun harus dimampatkan agar dapat
menjaga bentuknya dan akibatnya pembebanan sekunder seperti gaya geser dan momen, harus
dipertimbangkan dalam desainnya. Lengkungan seringkali digunakan dalam struktur jembatan, kubah, dan untuk
pintu masuk dinding bangunan batu.
Kerangka
Kerangka-kerangka (Frames) sering digunakan dalam bangunan yang tersusun dari balok dan kolom yang
hubungan berupa sambungan pin (sendi) ataupun sambungan kaku. Pembebanan pada suatu kerangka
menyebabkan pembengkokan anggota bagian dan akibat dari hubungan sambungan kaku, struktur ini umumnya
menjadi struktur tak tentu dari sudut pandang analisis. Kekuatan dari suatu kerangka diturunkan dari interaksi
momen antara balok dan kolom pada sambungan kaku, dan hasilnya keuntungan ekonomis dari penggunaan
suatu kerangka bergantung pada peningkatan efesiensi dalam menggunakan ukuran balok yang lebih kecil
terhadap peningkatan ukuran kolom dari aksi “balok-kolom” yang disebabkan pembengkokan pada sambungan-
sambungan.
Struktur bidang permukaan dibuat dari suatu bahan yang memiliki ketebalan yang sangat tipis dibandingkan
dengan ukuran dimensi lainnya. Kadangkala material ini sangat lentur dan dapat mengambil bentuk suatu tenda
atau struktur gelembung udara. Pada kasus ini material bekerja sebagai suatu struktur membran yang
dibebankan oleh tegangan tarik murni.
Struktur bidang permukaan bisa juga dibuat dari bahan kaku seperti beton pratekan atau ferro-semen.
Sebagaimana mereka bisa dibentuk sebagai pelat lipatan, silinder, atau parabola hiperbolik dan disebut pelat
tipis atau cangkang. Struktur ini bekerja menyerupai kabel atau lengkungan karena mereka pada pokoknya
menopang beban-beban dalam bentung tegangan tarik atau mampatan (tekanan) dengan pembengkokan yang
sangat kecil. Struktur ini rumit dianalisis kecuali dengan bantuan komputer dengan metode elemen hingga.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan.
Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara
waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih
rendah daripada beton biasa.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi dengan
semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta
dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot
dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk
reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat
dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada
bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam
beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang
mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain
agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga
sulit menyediakan tempat percetakan perawatan betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan permukaannya besar. Bila
dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu
anyaman kawat baja.
BAB III
TEORI PENUNJANG ILMU FISIKA
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai
perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
dalam teknik sipil, konsep massa jenis sangat berguna untuk menghitung massa dari suatu struktur yang sudah
diketahui dimensinya.
Gaya berat adalah gaya kebawah yang dialami setiap benda yang memiliki massa. Gaya berat akan terjadi
ketika suatu benda yang memiliki massa berada pada daerah yang dipengaruhi percepatan gravitasi. Galileo
menyatakan bahwa benda-benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama
yaitu g, jika hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut gaya gravitasi. Maka
dapat dikatakan bahwa gaya berat yang dialami suatu benda adalah hasil kali antara massa benda dan gaya gravitasi.
Setiap benda yang bermassa memiliki massa yang tetap dimana pun benda tersebut ditempatkan. akan tetapi
benda tersebut akan memiliki berat yang berbeda karena percepatan gravitasi disetiap tempat tidak sama. Sebagai
contoh, percepatan gravitasi g di permukaan bulan kira-kira 1/6 percepatan gravitasi di permukaan bumi. Sehingga
massa 1 kg di permukaan bumi yang beratnya 9,8 N, ketika berada di permukaan bulan beratnya menjadi 1,7
N. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketikabenda tersebut jatuh.
Secara Matematis persamaan gaya berat adalah :
W = m.g m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan gaya pada benda 2 maka pada saat yang
sama benda 2 memberikan gaya pada benda 1. Besar kedua gaya sama tetapi arah kedua gaya berlawanan. Salah satu
gaya disebut aksi, gaya lainnya disebut reaksi.
FAKSI = -FREAKSI
Tanda negatif menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif, sedangkan F reaksi bertanda negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya aksi dan gaya reaksi berlawanan arah.
Lakukan percobaan agar anda lebih memahami hukum III Newton. Jika anda mempunyai papan luncur, doronglah
tembok sambil berdiri di atas papan luncur. Setelah anda mendorong tembok, papan luncur bergerak mundur
menjauhi tembok. Arah dorongan anda ke depan, arah gerakan papan luncur ke belakang. Hal ini menunjukan bahwa
tembok juga mendorong anda. Ketika anda mendorong tembok, pada saat yang sama tembok juga mendorong anda.
Gaya dorong anda bekerja pada tembok, sedangkan gaya dorong tembok bekerja pada anda. Besar kedua gaya sama
tetapi berlawanan arah. Anda dapat menyebut salah satu gaya sebagai aksi dan gaya lain sebagai reaksi.
percobaan lain seperti gambar disamping. ketika seorang anak menarik tali yang terikat pada sebuah
tiang dengan gaya 500 N , maka diwaktu bersamaan tiang tersebut seakan-akan juga memberi gaya
tarik yang sama besar kepada anak tersebut.
Momen gaya merupakan ukuran efektivitas suatu gaya dalam menghasilkan rotasi benda mengelilingi sumbu
putarnya. Oleh karena itu , besar momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya F terhadap lengan momen
l. Dimana gaya harus tegak lurus terhadap lengan momen. Secara matematis dapat dituliskan :
M = F.l
Dengan :
F = gaya (N)
l = lengan momen (m)
Momen gaya merupakan besaran vektor karenanya selain mempunyai besar, momen
gaya juga mempunyai arah. Arah momen gaya diketahui dengan mudah menggunakan
aturan tangan kanan. Putar keempat jari tangan kanan anda, sedangkan ibu jari tangan
kanan ditegakkan. Arah putaran keempat jari tangan merupakan arah rotasi sedangkan
arah yang ditunjukan oleh ibu jari merupakan arah momen gaya.
Jika arah momen gaya ke atas (searah sumbu y positif) atau ke kanan (searah sumbu x positif) maka momen gaya atau
torsi bernilai positif. Sebaliknya jika arah momen gaya ke bawah (searah sumbu –y) atau ke kiri (searah sumbu –x) maka
momen gaya bernilai negatif.
Dengan kata lain, jika arah rotasi benda searah dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai negatif.
Sebaliknya jika arah rotasi benda berlawanan dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai positif. Momen
gaya merupakan besaran yang sangat sering digunakan dalam dibidang teknik sipil khususnya pada pembuatan
jembatan.
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya.
Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi, karena pada dasarnya semua benda akan mengalami
perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleha gaya atau momen gaya. Akan tetapi , karena perubahannya sangat kecil
maka pengaruhnya terhadap kesetimbangan statik dapat diabaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Ilmu Fisika adalah ilmu sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala
alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu yang sangat beragam. Beberapa sifat yang dipelajari
dalam fisika adalah sifat yang ada dalam semua hal yang sifatnya ilmiah, terbukti dan dapat diterima akal pikiran
manusia. Ilmu fisika dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang teknik sipil. Begitu
banyak relevansi atau analogi antara fisika dengan teknik sipil, sehingga fisika adalah salah satu mata kuliah
terpenting bagi mahasiswa.
Dalam pokok bahasan makalah ini yaitu Jembatan, sudah cukup banyak analogi atau relevansi ilmu fisika
dengan teknik sipil. Prinsip massa jenis dapat mempermudah kita untuk menghitung massa dari beban jembatan
dengan hanya menghitung dimensi beban tersebut. Prinsip Gaya Berat diaplikasikan dalam perhitungan gaya-gaya
yang bekerja. Prinsip Hukum III newton diaplikasikan untuk menghitung reaksi tumpuan dan menganalisis
momen lentur. Prinsip Momen Gaya dan Titik Berat diaplikasikan untuk menghitung berapa jarak antar tumpuan.
Dan Prinsip Kesetimbangan Benda Tegar diaplikasikan untuk menghitung gaya-gaya pada rangka batang
jembatan.
5.2. SARAN
Sebagai Mahasiswa Teknik sipil, ilmu fisika adalah ilmu yang sangat penting karena banyak prinsip-prinsip
dalam ilmu fisika yang dapat diaplikasikan ke bidang teknik sipil. Sehingga, kita harus lebih giat dalam
mempelajarinya agar ilmu fisika dapat dikuasai dan dapat diaplikasikan dengan baik kedalam bidang teknik sipil.
Dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan, pembahasan diatas bukan merupakan panduan.
Karena makalah ini hanya membahas relevansi atau analogi antara ilmu fisika dan ilmu teknik sipil. Sebaiknya
untuk merencanakan dan membangun struktur jembatan tidak mengikuti prosedur dalam pembahasan makalh ini.
0 Tambahkan komentar