Anda di halaman 1dari 13

GEOTEKNIK DALAM PEMBUATAN TEROWONGAN

Disusun oleh :

Nama : Kevin Nugroho Dewantoro


NIM : 1842100006

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Tugas Geologi Rekayasa ini dapat diselesaikan.

Tugas Geologi Rekayasa ini diberikan kepada Mahasiswa Teknik Sipil UNWIDHA KLATEN dengan
maksud agar mahasiswa mendapat pengetahuan dan memperjelas teori yang diberikan pada saat
perkuliahan.

Dalam penyusunan Tugas Geologi Rekayasa ini, penyusun telah menyelesaikan tugasnya dengan baik,
oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hari Dwi Wahyudi, ST. M.Eng selaku dosen pembimbing Geologi Rekayasa Program Studi
Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Geologi Rekayaa ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan. Semoga Tugas Geologi Rekayasa
ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan rekan mahasiswa pada umumnya.

Klaten, 1 Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER & IDENTITAS PENYUSUN

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 3

BAB.I PENDAHULUAN

a. Latar belakang................................................................................................................................. 4

b. Maksud dan tujuan penulisan.......................................................................................................... 5

c. Metode penulisan............................................................................................................................ 5

BAB II ISI

A. Konsep Terowongan Secara Umum................................................................................................. 7

B. Penyelidikan Geoteknik................................................................................................................... 9

C. Penyelidikan Geoteknik Dalam Pembuatan Terowongan............................................................. 10

BAB III.PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan saat ini benar-benar telah berkembang dengan sangat pesat, dan salah satu cabang
ilmu yang saat ini ramai diperbincangkan adalah ilmu Teknik Terowongan dan jika kita merujuk pada
pengertiannya secara singkat, maka teknik terowongan disebutkan sebagai cabang ilmu yang mengkaji
proses dan seluk beluk di dalam perencanaan, pembuatan dan pengendalian terowongan. Sementara
Terowongan pada dasarnya didefenisikana sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau
gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada
lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah tembusan di
bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas
disebut underpass.

Saat ini Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini benar-benar mengalami kemajuan
yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak yang berkompeten, untuk terus melakukan berbagai
kajian dan riset mengingat kajian tentang iptek yang tidak selalu bisa dilakukan secara mandiri maka
diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama,dan tidak terkecuali untuk ilmu pengetahuan
teknik terowongan,karena pengaplikasian pembuatan terowongan saat ini benar-benar memiliki
cakupan pengaplikasian sangat luas.

Oleh karena itu, dianggap sangat penting bagi orang-orang yang akan mempelajari dan menekuni
bidang ilmu pengetahuan yang memiliki relasi terhadap terowongan untuk mengkaji, mempelajari
mengetahui dan memaparkan lebih lanjut terkait konsep ilmu pengetahuan teknik terowongan, yang
terkhususnya di dalam penyelidikan geoteknik dalam pembuatan terowongan yang InsyaAllah akan
dibahas dalam makalah ini.

4
B. RUMUSAN MASALAH

Judul Tulisan Ilmiah yang diangkat pada makalah ini adalah “Geoteknik dalam pembuatan
terowongan ” adapun masalah /problem yang akan dibahas pada makalah kali ini diuraikan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Jelaskan konsep terowongan secara umum ?

2. Jelaskan penyelidikan geoteknik secara umum ?

C. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai konsep teknik terowongan secara umum

2. dapat memahami secara lebih detail terkait penyelidikan geoteknik dalam pembuatan terowongan

D. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu
pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat, internet dan media
lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam dunia teknik sipil, ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya suatu
infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastrukstur dapat berdiri dengan kokoh, karena
geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini
akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan
infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana.

Dalam ilmu geoteknik, ilmu dasar yang wajib dipahami adalah mekanika tanah, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang sifat-sifat dasar tanah, seperti jenis tanah, permeabilitas, kompaksi, dll.
Dengan mengetahui dan memahami berbagai sifat tanah tersebut, Seorang engineer dapat
mengantisipasi kemungkinan terburuk bahkan memutar balikkan kemungkinan buruk tersebut menjadi
inovasi baru dalam dunia teknik sipil untuk perencanaan pembangunan infrastuktur.

Ilmu lain yang tidak boleh dilupakan adalah rekayasa pondasi, dinamika tanah dan rekayasa
gempa, geologi teknik, dll. Pondasi merupakan dasar penentu bangunan dapat berdiri dengan kokoh
atau tidak, semakin baik perencanaan pondasi suatu bagunan semakin baik pula kekokahan bangunan
tersebut, oleh karena itu dengan memahami ilmu rekayasa pondasi, mengenal berbagai jenis pondasi,
dan mengetahui jenis pondasi mana yang tepat digunakan, maka akan sangat mudah bangunan tersebut
berdiri dengan kokoh dan kuat. Gempa bumi bukan hal yang langka di Indonesia, memiliki banyak
gunung aktif dan dikelilingi oleh tiga lempeng yang bergerak aktif yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia, dan Pasifik menjadikan Indonesia akrab dengan gempa bumi. Ahli geoteknik memiliki peran
yang cukup besar dalam hal ini, memikirkan berbagai cara dan inovasi baru agar infrastruktur dapat
berdiri kokoh tanpa dipengaruhi oleh gempa bumi. Seorang engineer sipil tidak harus menjadi ahli
geologi yang handal, tapi minimal ilmu-ilmu dasar geologi harus dimengerti agar mempermudah
pelaksanaan konstruksi suatu infrastruktur. Dengan memahami ilmu geologi, minimal seorang engineer
mampu menentukan lokasi yang layak dibangun suatu infrastruktur, meminimalisir kemungkinan
buruk akibat gerakan lempeng, sesar, dll.

Istilah yang akhir-akhir ini sering didengar “ilmu geoteknik selalu dipakai dalam proyek sipil”
ada benarnya. Geoteknik selalu mengambil bagian dalam proyek sipil, seperti pembangunan pelabuhan
dan bandara, pembangunan bendungan, pembangunan bangunan pencakar langit, dll. Sebelum
membangun semua infrastruktur-infrastuktur tersebut, dilakukan pengecekan tanah terlebih dahulu,
untuk mengetahui keadaan tanah yang nantinya akan dibebani oleh suatu infrastruktur tertentu. Jika
keadaan tanah telah diketahui, perencanaan pembangunan dapat direncanakan dengan mudah sesuai
kondisi tanah setempat.

”Ilmu Teknik Terowongan”

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini benar-benar mengalami kemajuan
yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak yang berkompeten, untuk terus melakukan berbagai
kajian dan riset mengingat kajian tentang iptek yang tidak selalu bias dilakukan secara mandiri maka
diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama.

6
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang saat ini sering diperbincangkan adalah teknik
terowongan, dimana dibutuhkan kajian-kajian lebih lanjut dan inovatif di dalam mengembangkan
segala macam aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan terkait perencanaan dan pembuatan
terowongan, untuk berbagai keperluan baik sipil,industry dan berbagai aspek terkait lainnya.Menurut
sejarahnya, pembuatan konstruksi terowongan untuk berbagai kepentingan sudah sejak lama dilakukan,
namun seiring berjalannya waktu, maka penggunakaan terowongan saat ini benar-benar mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, ngususnya bidang industry.

Terowongan pada dasarnya didefenisikana sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan


tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang
terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari itu
lebih pantas disebut underpass.Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya
mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendarasepeda. Selain itu, ada pula
terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi,
terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan terowongan yang menyalurkan kabel
telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai jalan bagi hewan, umumnya hewan
langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya.

A. KONSEP TEROWONGAN SECARA UMUM

Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya
tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli
teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki
panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.

Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta api) maupun
para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada pula terowongan yang berfungsi mengalirkan
air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, terowongan untuk saluran pembuangan,
pembangkit listrik, dan terowongan yang menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan
yang berfungsi sebagai jalan bagi hewan, umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya.
Beberapa terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai metode bagi jalan masuk ke atau keluar dari
suatu tempat yang aman atau berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza, dan terowongan Cu Chi di
Vietnam yang dibangun dan dipergunakan ketika perang Vietnam.

Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi umumnya di sebut subway.
Istilah ini digunakan di masa lalu, dan saat ini sering di sebut underground rapid transit system.
Berdasarkan fungsinya, terowongan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

7
a. Terowongan lalu lintas (traffic)

Beberapa penggunaan terowongan untuk lalu lintas diantaranya:

1. Terowongan kereta api

2. Terowongan jalan raya

3. Terowongan navigasi

4. Terowongan tambang

b. Terowongan angkutan

Diantaranya adalah :

1. Terowongan pembangkit tenaga listrik (hydro power)

2. Terowongan water supply

3. Terowongan sewerage water

4. Terowongan untuk utilitas umum

Terowongan dibuat melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode konstruksi
tergantung dari keadaan tanah. Metode pembuatan terowongan yang biasa digunakan adalah metode
potong-tutup, metode ini merupakan metode yang paling simpel untuk terowongan dangkal di mana
area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dengan atap
di atasnya. Setelah itu, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali. Konstruksi umumnya
bertingkat dua, yang memungkinkan adanya pengelolaan secara ekonomi dan keamanan seperti loket
tiket, stasiun, akses penumpang dan jalan keluar darurat, ventilasi, saluran asap, ruang staf, dan ruang
perlengkapan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terowongan yaitu :

a. Lokasi

b. Metode konstruksi

c. Material

d. Kegunaan

8
Rancangan terowongan perlu memperhatikan :

1. Massa batuan yang komplek ; gaya-gaya yang dihasilkan oleh redistribusi tegangan awal.

2. Sifat-sifat material di sekitar, kemungkinan failure / keruntuhan di struktur bahan dan kekuatan
batuan.

Rencana rekayasa yang baik adalah rancangan yang seimbang dalam semua faktor yang saling
berkaitan, meski tidak selalu dapat dikualifikasi tapi selalu di masukkan dalam perhitungan.Pembuatan
terowongan menggunakan mesin bor, mesin bor memungkinkan terowongan dibuat tanpa harus
menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor melubangi tanah sepanjang
lokasi terowongan. Mesin bor bisa dioperasikan secara otomatis selama proses konstruksi terowongan,
dan dapat menembus hampir seluruh jenis bebatuan. Mesin bor yang pertama kali digunakan adalah
mesin yang membangun terowongan rel Fréjus antara Prancis dan Italia melalui pegunungan Alpen
tahun

B.PENYELIDIKAN GEOTEKNIK SECARA UMUM

Geoteknik (engineering geology) merupakan bagian dari rekayasa sipil yang didasarkan pada
pengetahuan geologi tentang karakteristik batuan dan tanah.

Penyelidikan geoteknik merupakan pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan pemindahan tanah
atau penempatan beban pada tanah berlangsung. Dengan adanya perencanaan geoteknik diharapkan
dapat dicapai suatu kegiatan dengan produktivitas optimal, effisien dan aman. Sebaliknya tanpa adanya
perencanaan geoteknik yang baik maka akan dijumpai masalah – masalah yang akan menghambat
pekerjaan terutama dalam hal kestabilan lereng.

Suatu rancangan geoteknik dibuat atas dasar dua aspek utama, yaitu :

a. Aspek ekonomi, dijabarkan dalam hal – hal yang berkaitan dengan jumlah material dan biaya.
b. Aspek keselamatan, berupa rancangan dan pengawasan terhadap desain yang dibuat agar tidak
terjadi kesalahan atau kecelakaan.

Kedua aspek tersebut seringkali berbenturan, misalkan pada penentuan sudut kemiringan lereng,
ditinjau dari aspek ekonomi maka sudut kemiringan yang terjal akan semakin menguntungkan, namun
sebaliknya dari aspek keselamatan lereng yang lebih landai adalah lereng yang lebih aman.
Penyelidikan geoteknik dibutuhkan untuk menentukan sejauh mana lereng bisa tetap aman dengan nilai
ekonomis setinggi mungkin.

9
Survey Geoteknik

Penyelidikan geoteknik secara umum dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa bukaan yang
membentuk lereng terjal akan menimbulkan resiko terjadinya longsor, adapun longsor tersebut
dipengaruhi oleh faktor – faktor geometri lereng, kekuatan massabatuan, struktur geologi, kondisi
hidrogeologi dan faktor dari luar.

Untuk lereng bukaan yang tinggi keseluruhan (overall) lebih dari15 meter, harus ada kajian / analisis
geoteknik yang didukung hasil penelitian, yang menyatakan bahwa bukaan tersebut dalam keadaan
aman.Selain itu penelitian geoteknik juga dibutuhkan dalam kajian metode pembongkaran batuan,
disain penimbunan dan kajian tentang lapisan dasar.

Kajian yang dilakukan pada penyelidikan geoteknik adalah analisis kemantapan lereng, analisis
kemampu-garuan dan kemampu-galian. Analisis kemantapan lereng meliputi analisis kemantapan
lereng tunggal (individual/single slope) dan lereng keseluruhan (overall slope), baik lereng atas
(highwall) maupun bawah (lowwall) serta lereng timbunan. Sedangkan analisis kemampu-garuan dan
kemampu-galian dilakukan untuk mengetahui tipikal karakteristik material dalam kaitannya dengan
aktivitas penggalian dan penggaruan.

Tujuan dilakukannya survey geoteknik adalah:

1. Menentukan sudut kemiringan dan tinggi lereng yang aman baik pada jenjang (benches)
maupun pada lereng (slope).
2. Memberikan rekomendasi metode penggalian batuan yang efisien dan cocok dengan
karakteristik batuan.
3. Memberikan rekomendasi konstruksi jalan.

Pengambilan contoh Geoteknik dengan sistem percontoan tanah / batuan yang belum terganggu
(undisturbed sampling). Tujuannya untuk memperoleh conto inti batuan yang memenuhi syarat untuk
diproses selanjutnya di laboratorium geomekanika.Ini dilakukan dengan sistem konvensional yaitu
menggunakan tabung (thinwall tube) berukuran panjang ± 50cm dan diameter ± 2 inchi yang
dimasukkan ke dalam tanah. Tabung yang berisi perconto kedua ujungnya ditutup dengan plastik
(terisolasi dari udara luar), agar kadar air asli di dalam conto tidak berubah pada saat dilakukan
pengujian di laboratorium.

C.PENYELIDIKAN GEOTEKNIK DALAM PEMBUATAN TEROWONGAN

Penyelidikan geoteknik adalah elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan
sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai dapat ditentukan desain terowongan yang
sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang paling rasional serta
persiapan yang sebaik – baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan
sangat berpotensi membengkak karena kurang tersedianya data geologi.
10
Secara spesifik tujuan penyelidikan tersebut adalah untuk :

a. Menentukan stratifikasi tanah atau batuan pada jalur terowongan.

b. Menentukan sifat fisik batuan.

c. Menentukan parameter desain untuk batuan dan tanah.

d. Memberikan kepastian setinggi – tingginya bagi suatu proyek dan dan memberi wawasan kepada

engineer mengenai kondisi yang mungkin terjadi saat pelaksanaan.

e. Mengurangi unsur ketidakpastian bagi kontraktor.

f. Meningkatkan keselamatan kerja.

g. Memberi pengalaman bekerja sehingga dapat memperbaiki kualitas – kualitas keputusan di


lapangan.

11
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1.Terowongan merupakan sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan
umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan
luarpengolahan mineral

2.Penyelidikan geoteknik merupakan elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan
sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai dapat ditentukan desain terowongan yang
sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang paling rasional serta
persiapan yang sebaik – baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan
sangat berpotensi membengkak karena kurang tersedianya data geologi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/henyFTI/paper-geoteknik-terowongan

http://www.slideshare.net/henyFTI/paper-geoteknik-terowongan

https://www.academia.edu/5677485/
Pekerjaan_GeP3qC9cb3GZMm7BdDNxhNm9pvvU4WWSDXgan

http://junaidawally.blogspot.com/2013/09/penyelidikan-geoteknik-sebelum.html

http://fileq.wordpress.com/category/ilmu-pertambangan/teknik-terowongan/

https://id.scribd.com/doc/237083401/2/Penyelidikan-Geoteknik

13

Anda mungkin juga menyukai