Anda di halaman 1dari 7

Investigasi Bangunan

DISUSUN OLEH :

1. KEVIN NUGROHO DEWANTORO (1842100006)

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL – SEMESTER IV
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
Investigasi Bangunan

Bangunan dikatakan rusak jika pada bangunan tersebut mengalami perubahan bentuk.
Dan kerusakan pada bangunan yang seringkali dilihat sangat mengganggu keindahan dari
bangunan tersebut. Kerusakan pada bangunan yang dimaksud adalah seperti pondasi turun,
dinding retak, plesteran retak, cat menggelembung, keramik terangkat dan lain-lain.
Perbaikan pada bangunan yang mengalami kerusakan sangat mungkin dilakukan oleh pemilik
bangunan tersebut. Pada investigasi kali ini mengambil contoh kasus kerusakan bangunan
yang berada di daerah Kabupaten Boyolali – Jawa Tengah. Dengan tujuan untuk
mendapatkan dan mengumpulkan informasi penyebab dari kerusakan pada bangunan tersebut
dan menyediakan saran-saran yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk memperbaiki
kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut.

Gambar bangunan rumah tampak depan.

Alamat : Dusun Tegalrejo, RT 04 / RW 01


Kelurahan : Kuwiran
Kecamatan : Banyudono
Kabupaten : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
Gambar pintu dan kusen pintu yang mengalami pelapukan.
Faktor hama yang sering mengganggu operasional suatu komponen kayu adalah rayap.
Komponen yang paling sering diserang rayap adalah komponen bangunan gedung yang
terbuat dari kayu. Berdasarkan penelitian secara umum dapat dianggap bahwa di daerah
tropis sekitar 10% bangunan telah diserang oleh rayap.
Solusi, untuk menghindari rayap, paling tidak ada dua cara bisa Anda lakukan. Cara pertama
dikenal dengan upaya preventif, yaitu melapisi kayu yang akan diolah menjadi jendela
dengan cairan khusus antirayap. Cara kedua atau cara tradisional, seperti mengapur kayu,
dapat dijadikan pilihan cerdik. Kapur akan mengeluarkan hawa panas yang membuat rayap
tidak bisa hidup di dalamnya. Langkah paling praktis merawat kayu dari pelapukan ialah
dengan memberikan lapisan akhir berupa cat. Lapisan cat akan sedikit banyak menutupi pori-
pori kayu sehingga air tidak mudah meresap ke dalamnya. Untuk menghemat, lapisi material
jendela kayu dengan cat tembok sebelum dicat dengan cat kayu biasa.
Gambar talang yang mengalami kerusakan

Faktor air hujan menjadi salah satu penyebab kerusakan bangunan. Kasus yang terjadi akibat
faktor air hujan adalah kebocoran atap, talang, karat pada seng dan rembesan pada dinding
yang menyebabkan pelapukan pada dinding.

Penyebab : Kerusakan ini terjadi karena atap menerima atau mengalami gaya-gaya yang
bekerja, dalam hal ini adalah gaya tekan dan gaya isap oleh angin secara terus menerus
selama bangunan beroperasi yang dilawan / diimbangi oleh kekuatan paku sebagai pengunci
atap seng dan asam dari air hujan, setelah sekian lama mengalami gaya-gaya yang bekerja ini
seng mengalami pelebaran atau pelonggaran pada lubang paku, bahkan terjadi paku
mengalami pelemahan atau pelonggaran pada tumpuan serta karat sehingga lepas, lubang
paku yang mengalami pelonggaran dan pelebaran inilah yang kemudian meloloskan atau
dilalui oleh air atau bocor yang mana akhirnya air mengenai elemen dibawahnya. Kerusakan
ini akan lebih cepat terjadi apabila pada pemasangan seng paku tidak mengunci seng dengan
rapat / tidak kaku sehingga labil / bergerak.

Solusi, Melakukan pengecatan pada permukaan seng setelah dipasang ini sangat membantu
dalam mencegah dan melindungi seng dari karat yang disebabkan oleh air hujan dan segera
mengganti seng yang sudah rusak / lapuk oleh karat, karena jika dibiarkan akan merusak
elemen dibawahnya seperti rangka atap, kuda- kuda, gording, kasau dan langit-langit
Gambar retak secara diagonal.
Terjadi penurunan pondasi (Settlement) disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah
kondisi tanah yang tidak stabil, penggunaan pondasi yang tidak sesuai, dan beban yang
bekerja.
Retak diagonal disebabkan struktur bangunan yang tidak seimbang dikarenakan penurunan
pada bangunan yang terjadi sebagian.

Ketidakstabilan Pada Struktur Bawah


Hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, antara lain : kerusakan pada pondasi yang terjadi,
tanah tidak mampu lagi menerima beban, kesalahan pada transfer beban, adanya tanah
lempung, dan kemungkingan akibat pengaruh dari akar tumbuhan

Tindakan yang perlu dilakukan adalah merubuhkan bangunan. Atau dilakukan restorasi dan
perkuatan secara menyeluruh sebelum bangunan dihuni kembali. Dalam kondisi kerusakan
seperti ini, bangunan menjadi sangat berbahaya sehingga harus dikosongkan.
Perbedaan temperatur dan kelembaban yang tinggi dapat mempercepat proses pelapukan
kayu dan membuat retak pada beton. Selain itu bangunan juga harus dijaga dari lumut,
rumput dan tanaman yang membuat pelapukan bangunan.

Tindakan yang perlu dilakukan adalah :


a. restorasi bagian struktur atap dan perkuatan (strenghtening) untuk menahan beban atap
b. perbaikan (repair) secara arsitektur
c. bangunan dikosongkan dan dapat digunakan kembali kembali setelah proses restorasi
selesai.
d. Pemeliharaan dan perawatan sehari - hari
KESIMPULAN

Dari hasil analisis, diambil kesimpulan :


1. Kerusakan pada bangunan rumah/gedung dapat terjadi karena faktor alam, faktor
mekanis, dan faktor pelaksanaan.
2. Faktor kerusakan utama adalah Faktor umur bangunan yang sudah tua, semakin
bertambahnya usia bangunan maka daya tahan dan nilai keawetannya akan berkurang.
3. Perlu dilakukan evaluasi dan rehabilitasi bangunan.

Anda mungkin juga menyukai