Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315956645

Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk Menunjang Pembangunan


Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan

Article in Bulletin of Scientific Contribution · January 2017


DOI: 10.24198/bsc.vol14.yr2016.art10971

CITATIONS READS

3 16,321

2 authors:

Zufialdi Zakaria L. Jihadi


Faculty of Geological Engineering - Universitas Padjadjaran (Unpad) 10 PUBLICATIONS 27 CITATIONS
92 PUBLICATIONS 208 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Zufialdi Zakaria on 14 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan yang
Berwawasan Lingkungan

Zufialdi Zakaria 1 & Luthfan Harisan Jihadi 2


Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran1
zufialdi.zakaria@unpad.ac.id
Mahasiswa S1, Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran 2

ABSTRAK
Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang erat hubungannya
dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian
geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti matematika, statistika, fisika, biologi, dan
kimia. Beberapa kajian geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur
seperti jalan tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng
rekayasa, dan lain-lain. Makalah ini memperlihatkan beberapa penelitian geoteknik yang
memanfaatkan ilmu dasar, yaitu desain lereng stabil, desain pondasi, hubungan antar
variabel tanah, maupun perbaikan tanah. Penelitiannya a.l.: 1) Analisis kestabilan
lereng, tujuan untuk mendapatkan lereng stabil, metode menggunakan model Starlet,
hasil yang didapatkan adalah desain lereng stabil dan antisipasi keruntuhan lereng pada
zona kerentanan gerakan tanah. 2) Analisis dayadukung tanah, tujuan untuk
menentukan dayadukung yang aman bagi fondasi, metode yang digunakan adalah
melalui cara Terzaghi, hasil yang didapatkan adalah nilai dayadukung tanah yang
diijinkan untuk peletakan fondasi. 3) Soil improvement, tujuan untuk perkuatan fondasi,
metode melalui pencampuran tanah dasar dengan kapur (CaO), hasil yang didapatkan
adalah meningkatnya kekuatan dayadukung tanah pada tanah ekspansif. Kesimpulan
dari semua penelitan geoteknik tersebut adalah kajian geoteknik tidak bisa lepas dari
ilmu dasar matematika dan ilmu pengetahuan alam.

Kata Kunci : geoteknik, pembangunan berkelanjutan, lereng stabil, dayadukung tanah,


soil improvement

ABSTRACT
Geotechnics is one of branches of geological science are closely related to
environmentally sustainable development. Geotechnical studies require some basic
sciences such as mathematics, statistics, physics, biology, and chemistry. Some
geotechnical studies related to the development of infrastructure such as toll roads,
railways, bridges, towers, building foundation, slope design engineering, and others. This
paper shows some geotechnical studies that utilize basic sciences, namely: stable slope
design, foundation design, the relationship between variables soil, and soil improvement.
The study included: 1) Slope stability analysis, objective research is to get a stable slope,
the method is using the Starlet model, the results obtained are stable slope design and
anticipation of the slope landslide on vulnerability zone of mass movement, 2) Analysis
of soil bearing capacity, in order to determine safety bearing capacity for the foundation,
the method is using Terzaghi equation, the results obtained are allowable soil bearing
capacity for safety foundation. 3) Soil improvement, the goal of strengthening the
foundation, the basic method by mixing soil with lime (CaO), the results obtained are
the increasing strength of the soil bearing capacity on expansive soil. The conclusion of
all geotechnical research are geotechnical studies cannot be separated from the basic
sciences of mathematics and natural science.

Keywords: geotechnical, sustainable development, stable slope, soil bearing capacity,


soil improvement

239
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

PENDAHULUAN University of Illinois (1980, dalam


Sebagai sebuah konsep, pembangunan Zakaria, 2015), yaitu: Geofisika,
yang berkelanjutan mengandung Geokimia, Mineralogi, Petrologi dan
pengertian sebagai pembangunan yang petrografi, Stratigrafi, Paleontologi,
memperhatikan dan mempertimbangkan Struktur geologi, Geomorfologi,
dimensi lingkungan hidup Hidrogeologi, Geologi ekonomi, Geologi
(Abdurrahman, 2003). Dalam ilmu teknik, dan Geologi lingkungan. Cabang-
geologi masa kini yang berhubungan cabang ilmu geologi tersebut didukung
dengan sumberdaya kewilayahan, selalu oleh ilmu dasar seperti fisika,
dibutuhkan konsep pembangunan matematika, biologi, dan kimia. Kini,
berkelanjutan sesuai dengan setelah masuk ke abad-21, terjadi
perkembangan jaman. Pada tahun revolusi di bidang instrumen dan
1980an, cabang-cabang geologi dikenal perangkat lunak komputer. Hal tersebut
masih terbatas. Hal ini karena didukung juga dengan munculnya
interdisiplin ilmu belum berperan luas, konsep Global Tektonik Lempeng, maka
juga didukung oleh ketiadaan perangkat geologi pun menjadi berkembang
lunak maupun instrument penunjang. dengan puluhan cabangnya. Geoteknik
Saat itu, sedikitnya ada 12 cabang ilmu merupakan salah satu cabang dari
geologi menurut George W. White, geologi (Gambar 1).

Gambar 1. Geologi beserta cabangnya (Zakaria, 2012, modifikasi dari berbagai


sumber)

Geoteknik berguna untuk kepentingan dangkal maupun fondasi dalam, untuk


manusia dalam mencapai keberhasilan berbagai keperluan
pembangunan fisik infrastruktur yang b. Bangunan jembatan (jembatan untuk
kuat dan aman dari ancaman kerusakan. jalan, jalan raya ataupun jalan kereta
Setiap perubahan roman muka bumi api).
untuk keperluan infrastruktur, selalu c. Bangunan rumah, gedung, kantor,
melibatkan kajian keamanan dan stasiun, hotel, dll.
antisipasi agar infrastruktur tersebut d. Konstruksi bawah permukaan
kuat dan aman. Untuk mendapatkan (bangunan lantai dasar, basement,
kondisi infrastruktur tersebut di atas, tempat perlindungan, bunker,
maka pendekatannya dilakukan melalui maupun bangunan-bangunan pada
geoteknik. Yang dimaksud dengan pertambangan seperti tunnel atau pit)
infrastruktur adalah semua jenis dan e. Jalan, jalan raya, dan jalan kereta api
konstruksi suatu bangunan (Zakaria, f. Lereng rekayasa (slope hasil
2003), infrastruktur dapat berupa: pekerjaan cut & fill : pemotongan dan
a. Bangunan yang langsung timbunan; lereng open pit dalam
berhubungan dengan permukaan tambang terbuka)
tanah atau fondasi, baik jenis fondasi

240
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

g. Dinding penahan (talud, retaining Jenis fondasi bisa berupa fondasi dangkal
wall) untuk lereng/jalan, bangunan dan fondasi dalam. Dalam makalah ini
tepi lereng, dll. analisis akan dilakukan pada kondisi
h. Tanggul (embankment) dayadukung tanah fondasi dangkal.
i. Saluran irigasi maupun saluran Beban konstruksi bangunan perlu
drainase diantisipasi sejak awal, dengan
j. Bendung (weir) maupun bendungan dirancang agar tidak melampaui
(dam) kekuatan dayadukung tanah yang
k. Terowongan (untuk keperluan teknik bersangkutan, sehingga dapat dihindari
sipil secara umum maupun teknik kagagalan fondasi.
pertambangan)
Berdasarkan hal di atas, pembangunan Soil Improvement
infra-struktur memerlukan antisipasi Perbaikan tanah diperlukan untuk
terhadap permasalahan yang dapat keperluan stabilisasi tanah, stabilisasi
menyebabkan kegagalan infrastruktur. lereng, maupun peningkatan
Khusus mengenai permasalahan yang dayadukung tanah. terutama pada tanah
timbul dari kajian geoteknik adalah perlu yang mempunyai kelemahan secara
dilibat-kannya faktor keamanan, baik teknik, misalnya tanah mudah
dalam dayadu-kung tanah untuk mengembang dan mengerut, atau tanah
pondasi, maupun dalam kestabilan bersifat ekspansif (Zakaria, dkk., 2014).
lereng. Dalam tulisan ini akan dibahas Untuk mengurangi sifat ekspansif
mengenai: sekaligus meningkatkan dayadukung
1) Analisis kestabilan lereng, antara tanah, maka perbaikan tanah dapat
lain dengan menghitung faktor dilakukan, misalnya dengan
keamanan lereng pencampuran kapur (CaO), batugamping
2) Analisis dayadukung tanah, antara (CaCO3), dan lain-lain.
lain menetapkan faktor keamanan
untuk nilai dayadukung yang METODE
diijinkan. Pada berbagai penelitian geoteknik
3) Soil improvement, tujuan untuk maupun geologi teknik, analisis tanah
perkuatan fondasi pada tanah yang diperlukan. Tanah perlu dideskripsi
mempunyai sifat ekspansif, metode secara cermat ketika di lapangan.
melalui pencampuran tanah dasar Sebagian sampel tanah diambil dalam
dengan kapur (CaO), tabung (shelby) untuk keperluan analisis
di laboratorium mekanika tanah. Sampel
Analisis Kestabilan Lereng tanah yang diambil berupa sampel tanah
Dalam analisis kestabilan lereng, faktor tak terganggu (undisturbed sample),
keamanan lereng perlu dihitung. Nilai diambil dengan cara test-pit atau hand-
faktor keamanan lereng memberikan auger, sampel berada dalam tabung baja
indikasi kualitas lereng stabil, kritis, atau (shelby) dengan kedua ujungnya ditutupi
labil. Cara perhitungan sederhana parafin.
namun masih dipakai sampai saat ini Dari hasil uji tanah di laboratorium
adalah perhitungan Faktor Keamanan mekanika tanah, maka didapatkan nilai
lereng dengan metode sayatan yang sifat fisik tanah dan sifat mekanik tanah.
diperkenalkan oleh Fellenius Dalam Nilai variabel tanah yang didapat dari uji
makalah ini, analisis kestabilan lereng laboratorium akan digunakan bagi
perlu dihubungkan dengan besar keperluan perhitungan kestabilan lereng
kemiringan lereng. Oleh sebab itu perlu maupun dayadukung tanah, serta untuk
diketahui kemiringan lereng pada kondisi simulasi percobaan perbaikan tanah (soil
lereng stabil, kritis, dan labil. improvement) dengan pencampuran
kapur.
Analisis Dayadukung Tanah
Analisis dayadukung tanah diperlukan Metode Pengumpulan Data
dalam menghitung kekuatan Data tanah diambil dari masing-masing
dayadukung tanah yang diijinkan dan lokasi untuk berbagai keperluan: Analisis
mendesain jenis fondasi, yang berguna kestabilan lereng, analisis dayadukung
untuk peletakan infrastruktur bangunan.

241
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

tanah, maupun perkuatan dayadukung perhitungan Faktor Keamanan lereng. Di


tanah melalui soil improvement dengan laboratorium, variabel tanah berupa sifat
cara pencampuran (mixing) fisik dan mekanik didapat. Hasil uji
menggunakan CaO (kapur). laboratorium ini digunakan untuk
Pengumpulan data sampel tanah pekerjaan geoteknik.
dilakukan dengan cermat, pengambilan
sampel tanah dapat dilakukan dengan Metode Analisis Kestabilan Lereng
cara testpit (sumuran uji), atau dengan Tujuan análisis kestabilan lereng
melalui pemboran. Jenis preparasi dilakukan bagi keperluan desain lereng
sampelnya adalah UDS (Undisturbed stabil. Salah satu model penanganan
Sample). longsor adalah dengan model Starlet
Di Laboratorium Mekanika Tanah, (Zakaria, 2010), yaitu model stabilisasi
sampel satu per-satu dikeluarkan dari dan rancangbangun lereng terpadu
shelby, dan diuji sifat fisik dan melalui tahap: (1) Pemetaan orde
mekaniknya. Beberapa hasil uji tanah longsoran, (2) Analisis kestabilan lereng,
dari sifat fisik dan mekanik yang didapat (3) Simulasi rancang-bangun lereng
adalah: kohesi (c, T/M2), sudut geser stabil, dan (4) Arahan manajemen
dalam ( , derajat), bobot isi tanah (g, lingkungan yang disertai monitoring
T/M3), persentasi ukuran butir dan lingkungan. Perhitungan nilai FS (Faktor
pesentase jumlah lempung, batas-batas Keamanan) merupakan bagian dari
Atterberg (meliputi, batas plastis, batas análisis kestabilan lereng. Cara
cair, dan indeks plastisitas). Ini akan sederhana perhitungan FS bisa
digunakan untuk menghitung Faktor menggunakan metode sayatan Felenius.
Keamanan (FS) lereng, dayadukung Peran ilmu dasar fisika dan matematika
tanah untuk fondasi dangkal, dan sangat diperlukan dalam menghitung
simulasi perkuatan tanah melalui Faktor Keamanan ini.
pencampuran kapur. Pada dasarnya perhitungan Faktor
Keamanan adalah perbandingan antara
Metode Analisis Data gaya yang mendorong dan gaya yang
Analisis data dapat dibagi menjadi dua menahan pada tubuh lereng. Uraian
aspek. Di lapangan dan di laboratorium. gaya-gaya yang bekerja pada tubuh
Untuk análisis kestabilan lereng, data di lereng dapat digambarkan pada Gambar
lapangan berupa tinggi lereng, sudut 2.
kemiringan lereng, dan panjang lereng
dapat didata untuk keperluan

Gambar 2. Uraian gaya-gaya yang bekerja pada tubuh lereng (Zakaria, 2011)

242
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Dari uraian gaya yang bekerja tersebut, 1,07 < F < Longsor pernah
maka nilai Faktor Keamanan dapat tulis 1,25 terjadi
sebagai: F > 1,25 Longsor jarang
𝑐 𝐿 + tan ∝ (𝑊 cos ∝) terjadi
𝐹𝑆 =
𝑊 sin ∝ Sumber: Bowles, 1989
Makna dari nilai FS, diterjemahkan ke
dalam kondisi lereng berdasarkan Bowles Metode Analisis Dayadukung Tanah
(1989) sebagai berikut: Tujuan análisis dayadukung tanah
adalah untuk menentukan dayadukung
Tabel 1: Makna nilai Faktor Keamanan yang diijinkan dengan
lereng mempertimbangkan faktor keamanan
Nilai Faktor bagi fondasi, metode yang digunakan
Makna
Keamanan adalah melalui cara Terzaghi. Secara
F < 1,07 Longsor sering grafis, sketsa fondasi dapat digambaran
terjadi pada Gambar 3.

Gambar 3. Gaya-gaya yang bekerja dalam sistem fondasi (Zakaria, 2006)

Sehubungan dengan dayadukung tanah Tabel 2: Kapasitas dayadukung tanah


dan besar tekanan beban dikenal untuk beberapa jenis fondasi menurut
beberapa kondisi. Untuk kondisi cara Terzaghi (Bowles, 1989)
‘seimbang’ dikenal istilah ultimate
bearing capasity (qult, dayadukung Jenis Kapasitas dayadukung
batas). Untuk kondisi aman, dikenal Fondasi (Terzaghi)
allowable bearing capacity (qa, Lajur/ qult = c.Nc + q.Nq + 0,5 γ
dayadukung-ijin dengan melibatkan menerus B Nγ
Faktor Keamanan, F= 2 s.d. 5) Segi empat qult = 1,3 c.Nc + q.Nq +
Beberapa kegagalan fondasi adalah: 0,4 γ B Nγ
1. General shear failure (keruntuhan Lingkaran qult = 1,3 c.Nc + q.Nq +
geser menyeluruh dari tanah di 0,3 γ B Nγ
bawah fondasi),
2. Local shear failure (keruntuhan Keterangan :
geser setempat dari tanah bawah qult= ultimate soil bearing capacity
fondasi) c = kohesi tanah
3. Punching shear failure (keruntuhan q = γ x D (bobot satuan isi tanah x
geser setempat ke arah bawah kedalaman)
fondasi). B = dimensi lebar atau diameter fondasi
Bentuk/tipe fondasi dapat direncanakan. φ = sudut geser dalam
Di bawah ini adalah perhitungan Nc, Nq , Nγ :Faktor dayadukung tanah
dayadukung batas: yang bergantung kepada φ

243
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Metode Soil Improvement pada kondisi 20%, 25%, 30%, 35%, dan
Tujuan untuk perkuatan fondasi, metode 40%.
melalui pencampuran tanah dasar yang
bersifat ekspansif dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
mencampurkan kapur. Pencampuran Analisis Kestabilan Lereng
tanah sampel dengan kapur (CaO) Simulasi lereng stabil dihitung dari sudut
dilakukan untuk mengetahui lereng kecil ke sudut lereng besar.
peningkatan variabel tanah dan Hubungan antara hasil perhitungan
perkuatan dayadukung tanah pada Faktor Keamanan dan besar sudut
kondisi tanah yang sudah diperbaiki. lereng, memberikan kecenderungan
Pencampuran CaO (mixing) dengan bahwa semakin semakin besar sudut
tanah asli tersebut dilakukan dengan lereng, maka semakin kecil Faktor
cara membuat remolded sampel Keamanan lereng, pada simulasi muka
kemudian ditimbang beratnya, kemudian air tanah (MAT), didapatkan hasil bahwa
ditambahkan CaO setiap 5% dari berat semakin dangkal MAT, Faktor Keamanan
tanah tadi. Percobaan dilakukan untuk semakin kecil, sebaliknya semakin dalam
penambahan CaO sebanyak 5 kali, yaitu MAT, Faktor Keamanan makin besar
(Tabel 3).

Tabel 3: Hasil perhitungan Faktor Keamanan


FS (Faktor Keamanan)
Variabel  MAT (dalam) MAT MAT
(-5M) (-3M)
 = 48,92 % 15o 1,535 1,366 1,309
d = 10,7529 KN/M3
w = 16,1442 KN/M3
30o 1,259 1,194 1,110
 = 10o 45o 1,156 1,099 0,946
c = 9,316 0 KN/M2 60o 1,116 1,051 0,978

Berdasarkan tabel di atas maka Faktor kemiringan lereng dan muka air tanah.
Keamanan lereng dapat dikontrol oleh Lereng dengan kemiringan tertentu
kemiringan lereng dan muka air tanah. dapat diketahui besar kemiringannya
Hasil yang didapatkan dari simulasi dengan asumsi jika jenis tanahnya sama,
lereng stabil tersebut adalah desain jenis batuannya sama, dan tidak verada
lereng stabil dan antisipasi lereng pada pengaruh gempa atupun getaran,
longsor pada zona kerentanan gerakan sehingga dapat dibuat tabel
tanah dengan melibatkan besar hubungannya seperti pada Tabel 4,

Tabel 4: Hubungan nilai Faktor Keamanan dengan besar kemiringan lereng


Nilai Faktor Keamanan Lereng
F < 1,07 a > 44,28o
1,07 < F < 1,25 44,28o <b< 26,29o
F > 1,25 c< 26,29o

Analisis Dayadukung Tanah fondasi segi empat, maka dayadukung


Hasil uji laboratorium mekanika tanah tanah yang diijinkan adalah antara
adalah sebagai berikut: Sampel ftg-1: 11,039 T/M2 sampai 19.503 T/M2. Untuk
Sudut geser dalam = 6,47o, kohesi = bentuk fondasi melingkar dengan
2,79 T/M2, bobot isi tanah = 1,87 T/M3. diameter 1 meter, maka dayadukung
Sampel ftg-2: Sudut geser dalam = 5,25 tanah yang diijinkan antara 10,995 T/M2
o
, kohesi = 5,73 T/M2, bobot isi tanah = sampai 19.472 T/M2. Untuk bentuk
1,73 T/M3. Berdasarkan hasil fondasi menerus dengan lebar 1 meter,
perhitungan didapatkan bahwa dengan maka dayadukung tanah yang diijinkan
kedalaman fondasi 1 meter dan besar antara 8,854 T/M2 sampai 15,283 T/M2
masing-masing sisi 1 meter, bentuk (Gambar 4 dan 5)

244
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Gambar 4. Hasil perhitungan dayadukung tanah sampel ftg-1 (Zakaria dkk. 2013)

Besar nilai dayadukung tanah sangat ( , T/M3), serta dimensi dan kedalaman
bergantung kepada variabel tanah fondasi, yaitu bentuk fondasi, lebar
berupa nilai kohesi (c, T/M2), sudut geser dimensi fondasi dan kedalaman fondasi
dalam ( , derajat), dan bobot isi tanah tersebut akan diletakkan.

245
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Gambar 5. Hasil perhitungan dayadukung tanah sampel ftg-2 (Zakaria dkk. 2013)

Soil Improvement tanah lempung didapatkan sebagai


Hasil uji laboratorium yang didapatkan berikut (Tabel 5).
dari pencampuran kapur (CaO) dengan

Tabel 5: Hasil uji mekanika tanah dengan pencampuran dengan CaO



Cao % c, T/M2 wet, T/M3 A
derajat
20 4.210 10.243 1.498 0.86
25 4.060 15.037 1.531 0.66
30 3.890 16.373 1.534 0.63
35 3.210 21.556 1.624 0.60

246
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

40 3.020 25.723 1.702 0.55


Sumber: Zakaria dkk, 2013

Pencampuran tanah dengan kapur, dalam mengembang atau mengerut.


menghasilkan peningkatan nilai sudut Untuk tanah yang bersifat ekspansif
geser dalam, pengurangan kohesi, tinggi, nilai A antara 1,0 sampai 7,0
peningkatan bobot isi tanah, dan bersifat monmorilonitk, aktivitasnya
pengurangan nilai aktivitas tanah dapat dikurangi dengan pencampuran
(Gambar 6). Nilai aktivitas tanah kapur. Perkiraan mineral menurut
menggambarkan sifat aktivitas tanah Bowles disampaikan dalam Tabel 6:

Tabel 6: Nilai dari jumlah aktivitas dari beberapa mineral tanah lempung khas
Mineral Angka Aktivitas (A) Sifat aktivitas
Kaolinite 0,4 - 0,5 Rendah
Illite 0,5 - 1,0 Sedang
Montmorilonite 1,0 - 7,0 Tinggi
Sumber: Bowles, 1989

Gambar 6. Hubungan angka aktivitas A versus penambahan CaO (Zakaria dkk,


2013)

Hasil soil improvement yang berpengaruh kepada nilai daya dukung


menggambarkan peningkatan nilai tanah sesuai dengan bentuk fondasi
sudut geser dalam, pengurangan kohesi, yang akan dirancangnya (Gambar 7, 8,
peningkatan bobot isi tanah akan dan 9).

Gambar 7. Hubungan antara dayadukung tanah fondasi dangkal bentuk square


dengan penambahan CaO

247
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

Gambar 8. Hubungan antara dayadukung tanah fondasi dangkal bentuk circular


dengan penambahan CaO

Gambar 9. Hubungan antara dayadukung tanah fondasi dangkal bentuk continous


dengan penambahan CaO

Hasil dari soil improvement diketahui serta kedalaman fondasi tersebut


bahwa dengan penambahan kapur (CaO) diletakkan
meningkatkan nilai dayadukung tanah. 3) Soil improvement, dapat digunakan
unuk tujuan analisis dayadukung
KESIMPULAN tanah untuk perkuatan fondasi.
Pada bagian ini disampaikan kesimpulan Pencampuran tanah yang bersifat
bahwa ilmu dasar fisika, matematika dan ekspansif dengan kapur (CaO) dapat
kimia, dapat berperan dalam geoteknik. meningkatkan sudut geser dalam,
Hasil dari kajian geoteknik didapatkan mengurangi kohesi, dan
sebagai berikut: meningkatkan bobot isi tanah
1) Analisis kestabilan lereng dapat sehingga dapat meningkatnya
dimanfaatkan untuk mendapatkan kekuatan dayadukung tanah.
lereng stabil dan mengantisipasi
keruntuhan lereng melalui simulasi UCAPAN TERIMA KASIH
desain stabil. Semakin besar Penulis mengucapkan terima kasih pada
kemiringan lereng, faktor keamanan Rektor Universitas Padjadjaran, tulisan
semakin menurun. Semakin dalam ini berdasarkan Penelitian Unggulan
muka air tanah, faktor keamanan Perguruan Tinggi 2013 dan 2014. Terima
semakin meningkat. kasih diucapkan kepada kolega penulis di
2) Analisis dayadukung tanah bertujuan Laboratorium Geologi Teknik, Dr. Ir.
untuk menentukan dayadukung Agung Mulyo, M.T., Dr. Ir. Dicky Muslim,
yang aman bagi fondasi, nilai M.Sc., dan R. Irvan Sophian, S.T., M.T.,
dayadukung tanah diperlukan untuk atas selesainya makalah ini.
peletakan fondasi. Nilai dayadukung
tanah bergantung kepada sifat
tanah, bentuk dan dimensi fondasi,

248
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, 2003, Pembangunan
berkelanjutan dalam pengelolaan
sumberdaya alam Indonesia,
Seminar Pembangunan Hukun
Nasional VII, Badan Pembinaan
Hukum Nasional, Denpasar 14-18
Juli 2003, 31 hal.
Bowles, J.E., 1989. Sifat-sifat Fisik &
Geoteknis Tanah, Erlangga,
Jakarta, 562 hal
Zakaria, Z., 2015, Manajemen pemetaan
geologi, Fakultas Teknik Geologi,
Universitas Padjadjaran, 208 hal.
Zakaria, Z., Muslim, D., Mulyo, A., &
Jihadi, L.H., 2014, Rekayasa
geoteknik dayadukung tanah fondasi
dangkal melalui stabilisasi tanah dan
pengelolaan lingkungan, Bulletin of
Scientific Contribution, Volume 12,
Nomor 3, Desember 2014: 124-130
Zakaria, Z., 2011, Analisis Kestabilan
Lereng, dari
http://blogs.unpad.ac.id/zufialdizak
aria, [18-10-2016, 14:11]
Zakaria, Z., 2012, Geologi beserta
cabang-cabangnya, diakses dari
http://blogs.unpad.-
ac.id/zufialdizakaria, [18-10-2016,
14:15]
Zakaria, Z., 2006, c dan untuk Analisis
Daya Dukung Tanah, Lab.Geologi
Teknik, Unpad,
dari:http://blogs.unpad.ac.id/zufiald
izakaria, [18-10-2016, 16:00]
Zakaria, Z., 2003, Implikasi
kebencanaan geologi terhadap
kerusakan infrastruktur (studi
kasus: Orde longsoran Citatah), Year
Book Mitigasi 2002, BPPT, 19 hal.
Zakaria, Z., Mulyo. A., Jihadi, L.H., dan
Anural, M.B., 2013, Dayadukung
tanah untuk berbagai tipe fondasi
tapak pada lempung plastisitas
tinggi di beberapa lokasi, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat, Bulletin of
Scientific Contribution, Volume 11,
Nomor 2, Agustus 2013: 65-73

249
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 : 239 – 250

250

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai