Anda di halaman 1dari 4

MUHAMMAD MUFTI FAQIH

D111211006

Geologi Struktur

Pengaplikasian Geologi Struktur Di Bidang Pertambangan

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang

bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi

batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya

yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu

yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi

serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa

geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi,

seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang

merupakan bagian dari satuan tektonik ( tectonic unit), sedangkan tektonik dan

geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang

mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian

pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya (Noor, 2012).

Pengaplikasian ilmu ini ialah untuk mencari, menghitung nilai ekonomis

cadangan bahan-bahan galian atas dasar data-data geologi yang dikumpulkannya.

Data tersebut bisa berupa data permukaan bumi maupun bawah permukaan bumi.

Data geologi berperan penting untuk mencari, menghitung cadangan, dan penting

dalam aktivitas perencanaan pertambangan. Ketika bahan galian sudah ditemukan dan

nilainya ekonomis, nantinya bahan galian tersebut  akan dibongkar, dimuat, dan

diangkut. Di sini peranan ahli geologi sebagai tenaga eksplorasi juga profesi tambang

dan ilmu tambang sebagai tenaga eksploitasi. Data geologi yang digunakan  berisi

data-data penting yang bisa diterjemahkan ke dalam infromasi yang dapat dipakai
langsung untuk memecahkan persoalan eskplorasi bahan galian, lingkungan dan

persoalan teknis lainnya. Setelah diketahui oleh ahli geologi, keadaan geologilah yang

menentukan tingkat kesuburan tanah untuk pertanian, banyaknya air dan yang lainnya

(Asikin, 1986).

untuk suatu kawasan pertambangan ditentukan berdasarkan hasil pengamatan

terhadap lansekap lapangan yang meliputi relief, kemiringan lereng, ketinggian daerah

(elevasi), pola pengaliran sungai, litologi, dan struktur geologi yang

berkembang.Pembukaan kawasan pertambangan pada daerah dengan morfologi

curam/terjal perlu ditunjang oleh beberapa kegiatan geologi teknik/hidrogeologi seperti

pemeliharaan stabilitas lereng (slope stability) dan penirisan (dewatering), untuk

menghindari terjadinya longsor/runtuhan akibat dibukanya jalan (road cuts) dan sistem

penambangan yang diterapkan.Dalam suatu operasi pertambangan, perlu

dipertimbangkan faktor dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh pengambilan

tanah penutup, batuan dan mineral-mineral ekonomis.

Pada dasarnya pengaplikasian ilmu geologi teknik dengan ilmu bidanglaintidak dapat

dipisahkan, mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dari

eksploitasi sumberdaya alam merupakan subyek dan obyek dari ilmu geologi. Itulah

mengapa pentingya peranan geologi di bidang pertambangan terutama dalam

penataan lingkungan pasca penambangan serta rekontruksi bangunan pada saat

melakukan operasi petambangan di suatu daerah.

Reklamasi lahan pasca penambangan harus dilakukan baik pada area fasilitas

penunjang pertambangan (jalan, jembatan, bangunan-bangunan, daerah

pengendapan tailing, dsb) maupun area penggalian bahan tambang (daerah bekas

eksplorasi maupun eksploitasi).Reklamasi ini merupakan persyaratan paling penting

bagi daerah tambang, karena tingginya peran pertambangan dalam degradasi

lingkungan dan bencana geologi.Bencana geologi adalah suatu istilah umum yang
digunakan untuk menyebut potensi kerugian yang terjadi akibat interaksi antara

manusia dengan alam atau antara manusia dengan teknologinya (Burton, 1978).
Daftar Pustaka

Asikin, S. 1986. Geologi Struktur Indonesia Teknik Geologi. Bandung : Institut


Teknologi Bandung.

Noor, D. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan

Anda mungkin juga menyukai