Anda di halaman 1dari 31

UTS

GEOLOGI
TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG
Dosen pengampu : Hendra Masvika, S.T., M.Eng.

Erwin rengga s.

ERWIN
ERWIN RENGGA
RENGGA SAPUTRA
SAPUTRA
NIM:
NIM: C.131.20.0105
C.131.20.0105
KELAS:
KELAS: TEKNIK
TEKNIK SIPIL
SIPIL BB SORE
SORE
Perbedaan Geologi, Geologi Teknik, Teknik Geologi
Dan Teknik Sipil?

Geologi Geologi teknik


Ilmu Yg Mempelajari Seluk Beluk Kerak Bumi (Earth ilmu geologi terapan dalam bidang teknik sipil yang
Crust); Mulai Dari Asal-usul, Jenis, Komposisi, Dan mempelajari hubungan dan pengaruh geologi
Penyebaran Materialnya, Hingga Struktur Dan Proses terhadap pekerjaan konstruksi (engineering practice).
Perubahan Yang Terjadi.
Geoteknik Teknik Sipil
Cabang Dari Ilmu Teknik Sipil Yang Menerapkan mempelajari bagaimana membuat struktur sebuah
Geologi Dalam Tahap Perencanaan, Pelaksanaan bangunan yang kokoh, ekonomis dan efisien. Ruang
Maupun OP Pada Pekerjaan Konstruksi. lingkup tugas teknik sipil juga mengawasi aktivitas
dan kinerja keseluruhan dari orang-orang yang
terlibat dalam proses pengerjaan proyek
pembangunan.
......... .........
SIKLUS BATUAN
Secara umum, siklus batuan berawal dari magma,
yakni batuan cair yang terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi. Seiring berjalannya waktu,
magma mendingin dan membeku. Ini disebut
sebagai proses kristalisasi. Proses kristalisasi
magma dapat terjadi pada dua jenis situasi:di bawah
permukaan bumi, atau di atas permukaan bumi
setelah letusan gunung berapi.
Di proses berikutnya, batuan beku yang terpapar di
permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Dalam proses
pelapukan, batuan beku secara perlahan hancur dan terurai
karena pengaruh sehari-hari dan cuaca dari atmosfer, hidrosfer,
dan biosfer. Material hasil pelapukan batuan beku yang berada
di permukaan lereng sering kali bergerak sebab pengaruh gaya
gravitasi, sebelum "diangkut" oleh "agen" erosi, seperti air
mengalir, gletser, angin, atau gelombang. Kemudian, partikel- SIKLUSBATUAN
partikel hasil pelapukan batuan beku serta zat terlarut yang
disebut sedimen, akan mengendap.
Sebagian Besar Endapan Itu Umumnya Bergerak Dengan Tujuan Akhir
Lautan, Ada Juga Bagian Yang Mengendap Di Dataran Sekitar Aliran Sungai,
Cekungan Gurun, Rawa, Bukit Pasir, Dan Lain Sebagainya. Sedimen Yang
Menumpuk Di Berbagai Lokasi Pengendapan Itu Lantas Mengalami Proses
Lithifikasi, Yakni Konversi Menjadi Batuan.

Endapan biasanya berubah menjadi batuan sedimen jika dipadatkan oleh beban berat lapisan
atasnya atau ketika direkatkan air tanah yang meresap mengisi pori-pori dengan bahan mineral.
Pada tahap siklus berikutnya, jika batuan sedimen terkubur jauh di bawah permukaan Bumi,
serta terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, atau diterobos oleh massa magma,
sehingga terkena tekanan atau panas yang tinggi, akan terjadi perubahan lagi.

Batuan sedimen akan bereaksi pada lingkungan baru dan berubah menjadi jenis ketiga, yakni batuan metamorf, jika
batuan metamorf terpapar tekanan atau suhu panas yang lebih tinggi lagi, bebatuan itu akan meleleh, dan kembali
menjadi magma. Berikutnya, siklus akan kembali terjadi dari awal jika magma mengkristal menjadi batuan beku.
PROSES TERBENTUKNYA TANAH
• Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan
tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini
membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-
lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon
menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan
biologi yang telah dilalui tubuh tanah
• Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss
yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa
tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim,
organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan
bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut
terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan
klasifikasi tanah.

Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan
menjadi tanah karena pelapukan yaitu proses hancurnya batuan menjadi tanah.. Batuan dapat mengalami
pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang
menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.

Tanah terbentuk dari beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup, topografi dan waktu. Adanya
berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut , maka proses pelapukan dan pembentukan tanah
berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan jenis tanah antara satu daerah dengan daerah
lainnya.
PETA GEOLOGI DAN PETA GEOLOGI TEKNIK

 Peta geologi merupakan salah satu peta yang dibuat berdasarkan topografi untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan, unsur, dan struktur geologi dan hubungan anta satuan batuan serta merangkum berbagai
data lainnya sedangkan
 Peta geologi teknik adalah jenis peta geologi yang memberikan suatu gambaran umum semua komponen dari suatu
lingkungan geologi yang dianggap penting untuk kepentingan teknik sipil
Tujuan khusus Multiguna
Memberikan informasi baik pada satu Memberikan informasi yang mencakup
aspek tertentu geologi teknik atau untuk banyak aspek teknik geologi untuk berbagai
satu tujuan tertentu. keperluan perencanaan & rekayasa.
 Parameter yang harus disajikan berupa
PARAMETER
YANG HARUS

Analitis
DISAJIKAN Auxiliary
BERUPA
Menyajikan peta dokumentasi data
Mengevaluasi komponen individu lingkungan faktual, untuk contoh, peta dokumentasi,
geologi (detail),Misalnya peta nilai peta kontur struktur, dll.
pelapukan, peta jointing, peta bahaya
seismik
Komprehensif:
Peta kondisi geologi teknik yang menggambarkan
semua prinsip komponen lingkungan geologi rekayasa.
Peta zonasi geologi teknik, evaluasi & klasifikasi unit
teritorial individu atas dasar keseragaman mereka
kondisi geologi teknik.

Analitis
Pelengkap: Peta data dasar yang terkadang
disertakan dengan satu set peta geologi teknik,
misalnya, geologi, peta tektonik, geomorfologi,
geofisika dan hidrogeologi.
Klasifikasi
KLASIFIKASI
Skala : peta berskala besar (≥1:10.000), peta
berskala sedang (<1:10.000 dan >1:100.000), peta
berskala kecil (≤1:100.000)

Isi: peta analisis, hanya menyajikan rincian suatu masalah lingkung


geologi, misalnya kegempaan, kegunungapian; untuk peta umum,
menyajikan unsur-unsur dasar geologi teknik secara umum; untuk
peta bantu, misalnya peta konstruksi kontur; untuk peta pelengkap
misalnya peta tanah, peta geomorfologi, peta geohidrologi dan
sebagainya.

Tahap awal teknik pemetaan geologi


 Dalam tahap persiapan, selain dilakukan pekerjaan yang meliputi persiapan
sebelum pemberangkatan tim menuju ke lokasi pemetaan, dilakukan juga
pengumpulan data berupa: peta topografi, data curah hujan, peta hidrogeologi,
peta penggunaan lahan, dan peta geologi sebagai dasar penyusunan peta geologi
teknik. Selain itu juga dilakukan studi literatur dari laporan-laporan
 Peralatan :
• Kompas geologi dan palu geologi ,
• Lensa pembesar dengan pembesaran antara 10-20 kali
• Komparator ukuran butir
• Kantong untuk contoh tanah atau batu
• Buku catatan lapangan komplit dengan alat tulis
• Papan penjepit
• Tas lapangan untuk menyimpan peta dan alat tulis
• Tas untuk contoh batuan dan perbekalan
• Kamera untuk pembuatan dokumentasi lapangan
• Cairan HCl,

kegunaan: untuk peta khusus hanya menyajikan salah satu aspek geologi teknik, misalnya
longsoran. Sedangkan peta serba guna menyajikan berbagai aspek geologi teknik
. PERBEDAAN TANAH LONGSOR DAN GAGAL LERENG

• Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,


bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut:
air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka
tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng.
Sedangkan kegagalan lereng , Kegagalan lereng sering terjadi pada ruas jalan,
bukit atau pada tempat lain terutama pada musim hujan. Lereng akan
kehilangan stabilitas karena kenaikan tekanan air pori akibat terjadi hujan atau
gempa
Kerusakan lereng adalah fenomena di mana lereng runtuh secara tiba-tiba
akibat melemahnya daya tahan tanah akibat pengaruh curah hujan atau gempa bumi.
Karena kemiringan yang runtuh secara tiba-tiba, banyak orang yang gagal untuk
melarikan diri jika terjadi di dekat pemukiman, sehingga mengakibatkan tingkat kematian
yang lebih tinggi.
PERISTIWA BENCANA ALAM
DI PALU , SULAWESI

• Pada 28 September di Palu, getaran-getaran kecil terjadi sepanjang


hari, namun gempa 7,4 pada skala Richter berlangsung saat Patahan
Palu Koro yang melintasi Kota Palu, bergeser sekitar 10 kilometer di
bawah permukaan tanah.
• saat itu, ada sedikitnya 500 gempa susulan di Palu, yang sebagian besar di
antaranya tidak dirasakan warga. Wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi
gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama
dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik
• Selain berada di antara lempeng-lempeng utama dunia, posisi Indonesia
terletak di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yaitu daerah 'tapal kuda' sepanjang
40.000 km yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi
yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.
• Pada pukul 18.05 WITA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis
peringatan tsunami. Lembaga itu mewanti-wanti gelombang laut akan mencapai 0,5 sampai
tiga meter. Antara tiga hingga enam menit berikutnya Kota Palu diterjang ombak setinggi
enam meter.Masyarakat setempat hanya punya waktu 10 menit, dari saat gempa
mengguncang sampai tsunami menerpa, untuk melarikan diri ke tempat tinggi. Gelombang
tsunami menerjang bagian ujung Teluk Palu, kawasan yang paling banyak dihuni penduduk di
Kota Palu dan seluruh Sulawesi Tengah.
• PENYEBAB GEMPA.Gempa disebabkan oleh lempengan bumi yang saling bertumbukan
satu sama lain. Ini terjadi secara konstan, namun kadang tumbukannya cukup besar dan
relatif dekat dengan area padat penduduk sehingga menimbulkan konsekuensi parah.
• PENYEBAB TSUNAMI,Bagaimana bisa kenaikan permukaan laut setinggi 6cm, yang
dideteksi BMKG setelah gempa, bisa membentuk gelombang setinggi 6 meter? Itu karena
bentuk Teluk Palu. Wujudnya yang panjang dan menyempit menyebabkan kecepatan dan
tinggi gelombang semakin bertambah saat menuju Kota Palu.
• PENYEBAB LIKUIFAKSI (TANAH MENCAIR),Setelah gempa dan tsunami melanda, ada
fenomena lain yang terjadi, yaitu likuifaksi. Likuifaksi berlangsung pada tanah berpasir
yang mudah terendam air, seperti tanah di Kota Palu yang dekat dengan laut.Guncangan
yang ditimbulkan gempa menyebabkan tanah kehilangan ikatan sehingga melarut seperti
air dan mengalir, membawa bangunan dan kendaraan di atasnya ikut serta.
WILAYAH JAWA TENGAH YANG BERPOTENSI
MENGALAMI GEMPA BUMI YAITU:
PURWOREJO DAN KEBUMEN

• potensi kejadian gempa bumi dikarenakan berada di pantai selatan Jawa. Namun Dalam hal
ini, potensi bisa terjadi di sepanjang pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, ataupun pantai yang berdekatan dengan patahan aktif yang berada di laut (Busur
belakang atau back arc thrusting, ataupun membentang sampai ke laut, dengan berbagai
potensi ketinggian gelombang tsunami.
• Struktur Bangunan Tahan Gempa , Konstruksi bangunan tahan gempa adalah
bangunan yang bisa merespon gempa, dengan sikap bertahan dari keruntuhan
dan bersifat fleksibel untuk meredam getaran gempat. Bangunan tahan gempa
merupakan bangunan yang dirancang dan diperhitungkan secara analisis, baik
kombinasi beban, penggunaan material, dan penempatan massa strukturnya.
Pemiliihan pondasi yang bagus untuk
bangunan gedung
• Jenis Pondasi Dan Kedalaman Aman Untuk Rencana Pembangunan Gedung
Dan Sertakan Alasan Pemilihan Jenis Pondasi untuk gedung kantor 10 lantai
• Pondasi struktural tiang pancang menjadi sangat diminati dan banyak dipakai
karena mempunyai manfaatnya sendiri bagi bangunan. Sebuah pondasi akan
menjadi tempat bertumpu sebuah bangunan dalam jangka waktu yang
sangat lama. Pondasi yang baik akan menjadi salah satu alasan mengapa
sebuah bangunan bisa menjadi bertahan atau tidak apabila terdapat sebuah
gangguan seperti gempa dan bencana alam yang lainnya. Dilansir dari Asia
Con, inilah beberapa kegunaan utama dari pondasi tiang pancang:
• Tiang pancang akan menjadi tumpuan beban utama dari bangunan dan akan disalurkan
ke dalam tanah dalam jumlah yang seimbang. Pondasi tiang pancang beton bisa
dibangun secara vertikal dan horizontal sehingga akan mampu untuk menahan beban
konstruksi secara lebih merata.Pondasi ini juga digunakan sebagai penahan gaya desakan
ke atas yang disebabkan oleh pergeseran tanah yang tidak stabil. Pondasi tiang pancang
memanfaatkan endapan yang tidak berkohesi bebas lepas dan bisa digunakan sebagai
alat bantu kontrol penurunan tanah. Selain itu juga pondasi tiang pancang akan berguna
dalam memampatkan dan membuat kaku struktur tanah agar getaran yang masuk ke
dalam bangunan bisa menjadi berkurang secara drastis dan meningkatkan keamanan
secara struktural.
• Apabila konstruksi bangunan dilakukan pada area lepas pantai maka pondasi tiang
pancang akan meneruskan beban bangunan yang berada di atas permukaan air menjadi
terbagi secara merata ke dalam tanah dan air. Struktur yang dibangun diatasnya bisa
menjadi stabil dan tidak akan banyak terpengaruh oleh air yang berada di dalam tanah.
- Jenis Pondasi Dan Kedalaman Aman Untuk Rencana Pembangunan Gedung untuk
gedung kantor 2 - 3 lantai

• Pondasi Telapak/Spread Footing Pondation, Pondasi jenis ini merupakan


pondasi dangkal yang terbuat dari campuran beton bertulang dengan
perbandingan tertentu yang berbentuk telapak dengan kedalaman berkisar
antara ± 150-200 cm. Jenis pondasi ini dapat digunakan untuk bangunan
bertingkat 2-3 lantai dengan beban sedang. Tetapi hal ini tergantung kembali
dari hasil investigasi laporan tanah guna menentukan kedalaman dan
ketebalan dari pondasi telapak. Biasanya pondasi telapak dapat
dikombinasikan dengan pondasi menerus untuk penyaluran beban secara
merata pada struktur bangunan.
RENCANA LOKASI YANG IDEAL,

.........
• PENEMPATAN PERTAMA ( SEKOLAH )
• Kali ini saya seorang planner menempatkan sekolah di bagian E , Keuntungan pertama jika kawasan
hunian dekat dengan fasilitas pendidikan adalah memudahkan masyarakat mendapatkan akses
pendidikan terbaik. Alasannya sangat sederhana, jika fasilitas dan sarana pendidikan berada di tempat
yang cukup jauh, tidak hanya menyulitkan putra-putri Anda tetapi juga diri Anda pribadi. Misalnya,
putra-putri Anda akan kesulitan belajar karena akses yang cukup jauh dan bisa membuat mereka lelah.
Sementara itu, Anda pun harus berusaha bagaimana mencari solusi mendapatkan sekolah dan fasilitas
pendidikan terbaik untuk putra-putri Anda dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jarak
salah satunya. Dan untuk penempatannya saya merancang dimana sekolah dekat dengan akses jalan
raya,akan tetapi untuk perihal sekolahan,
• PENEMPATAN KEDUA ( RUMAH SAKIT)
• Kali ini saya seorang planner menempatkan sekolah di bagian G , dengan posisi penempatan yang
sangat strategis yaitu di tengah-tengah antara pemukiman dan kawasan bisnis & pabrik dengan maksud
tujuan untuk mempermudah akses , akan tetapi di posisi ini kita harus ekstra hati hati dalam
pegerjaannya , dimana kawasan tersebut berada di dekat patahan sesar , hal tersebut harus di
perhatikan betul agar rumah sakit bisa terlindungi ,
• Aspek yang di perhatikan di bisang geologi dan aspek sturktur yang diperhatikan berupa kita harus
mempersiapkan bangunan tersebut tahan gempa dimana ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi
seperti penyusunan tersebut menggunakan bahan struktur yang antl gempa dimana untuk menjaga
bangunan agat tidak mudah hancur saat terjadi gempa bumi .
MENENTUKAN RQD
NO.1 NO.2
CARA PENGHITUNGAN

• 

• RQD 1 : 59 % dengan kualitas sedang

• RQD 2 : 57 % dengan kualitas sedang


STRATIGRAFI LAPISAN TANAH BERUPA POTONGAN
MELINTANG ATAU SAYATAN MELALUI 3 TITIK BORE LOG

Symbol: Catatan:
STRATIGRAFI LAPISAN TANAH POTONGAN MELINTANG /
SAYATAN MELALUI 3 TITIK BORE LOG
Skala: vertical. 1: 250 / horizontal: 1:2500
Digambar oleh: Erwin rengga , c.131.20.0105
Dosen:Hendra Masvika, S.T., M.Eng.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai