Anda di halaman 1dari 42

KULIAH GEOLOGI TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Urutan Penyelidikan

Upaya memperoleh data atas tuntutan tadi,


diperlukan sederetan penyelidikan sbb :
RECONNAISSANCE
PRELIMINARY STUDY
FEASIBILITY STUDY
STUDY DURING CONSTRUCTION
STUDY AFTER CONSTRUCTION
(MAINTENANCE)

GEOLOGI TEKNIK
Geologi Teknik = aplikasi geologi untuk
kepentingan keteknikan, yang menjamin
pengaruh faktor-faktor geologi terhadap
lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan
pembangunan (operation) dan
pemeliharaan hasil kerja keteknikan atau
engineering works (American Geological
Institute dalam Attewell & Farmer, 1976)

FUNGSI BATUAN dan TANAH


Fungsi batuan dan tanah adalah sebagai :

1. Massa penyangga tubuh bangunan


( = batuan fundasi) abutment
2. Material bangunan (material pengisi
tubuh bangunan termasuk batu hias
dinding-dinding bangunan)
construction materials
3. Material lereng faktor keamanan
lereng (termasuk material penyusun
wilayah (gunung, bukit, dsb)

BATUAN - Karakteristiknya
Identifikasi karakteristik batuan melalui
deskripsi :
aneka parameter/variabel kualitatif,
idem, kuantitatif.
Meliputi sifat fisik dan mekanik,
batuan rock mechanics,
tanah (residu, transport) soil
mechanics

KARAKTERISTIK BATUAN
(Lanjutan)
Batuan :
intact rock massa batuan utuh
diwakili material properties (sebagai
sampel),
fractured rock massa batuan
terkekarkan diwakili mass properties
(sebagai sampel) rock mass class.
(geomechanics).

BATUAN
Studi tentang karakteristik batuan sangat luas,
menyangkut aspek megaskopis dan mikroskopis
tentang mineral penyusun, tekstur dan
strukturnya,
Juga termasuk tanah pelapukan dan transport
yang berasal dari batuan ybs.,
Aspek fisik dan mekanik di laboratorium.
Digunakan untuk penelusuran penyebarannya di
lapangan selaku tubuh batuan (satuan peta,
formasi).

DESKRIPSI BATUAN
Secara seragam formal di dunia batuan
dideskripsi dlm hubungannya dengan aspek
material dan massa pemahaman kedua
istilah penting (di bahas di muka),
Deskripsi meliputi batuan dan tanah, sbb:
Rock material properties,
Rock mass properties,
Soil material properties.
Soil mass properties.

BATUAN (rock)
ROCK NAME
Supplementary petrographic properties

Rock material properties :

Colour
Texture
Grain size
Other textural features & fabric
State of weathering
State of alteration
Strength

Rock mass properties :


Structure
Discontinuities
Weathering profile

TANAH (soil)
SOIL NAME
Including minor constituents

Genetic type
Soil material properties

Colour
Texture
Particle shape and composition
State of weathering
Strength
Consistency
Undrained shear strength
Moisture condition
Relative density
Compactness

TANAH (soil)

Lanjutan

Soil mass properties


Structure
Discontinuities
Weathering profile

Contoh deskripsi lebih jelas/rinci lihat USBR


(United States Bureau of Reclamation, 1972
s/d sekarang, Earth Manual, John Wiley &
Sons)

DESKRIPSI BATUAN DLM WILAYAH


UNESCO guidebook (Dearman, 1991) :
Empat peta dan rencana skematik
digunakan utk ilustrasi karakteristik satuan
peta, tergantung skalanya, sbb :
Engineering type (ET) at eng. geo. type,
Lithological type (LT),
Engineering Formation (EF) at litho. Complex.
Engineering group (EG) at lithological suite.

Engineering type (ET)


Pemetaan ET hanya utk skala peta besar
(1:500 sampai 1 : 5.000), batuan dasar
dan lapisan-lapisan tanah yang berbeda
ditampilkan, single bed at small group of
beds,
Untuk keperluan terperinci (detail),
Satu jenis batuan utuh dipisahkan dari
yang terdeformasi (sesar, kekar rapat)
groundwater, strength, dsb. aspek
fondasi,

Lithological type (LT)


Utk skala peta 1:5.000 sp 1:10.000,
Tipe litologi menampilkan homogenitas
dlm artian mineral penyusun, tekstur
dan struktur,
Aspek petrografis batuan berbeda
dipisahkan sbg unit peta tersendiri.

Engineering Formation (EF)


Skala 1:10.000 dan lebih kecil pemetaan
bersifat lebih umum, cenderung mengarah
kepada upaya memproduksi peta-peta
geologi teknik regional,
Suatu engineering formation terdiri atas satu
set tipe-tipe litologi yang berhubungan genetika, yg telah berkembang dlm kondisi spesifik paleogeografi dan geoteknik tertentu,

Engineering Formation (EF)


Lanjutan

Dlm suatu eng. formation tataan batuan


bergenetika sama berkarakter litologi
dan fisik seragam,
Deskripsi umum bisa dilakukan untuk seluruh formasi (general behaviour of the
whole),
Untuk pemetaan skala medium (1:10.000
1:200.000) cocok untuk SGW.

Engineering group (EG)


Eng. group (EG) terdiri atas banyak eng.
formation (ET) identik pengertian formasi
vs kelompok,
Sebagaimana berkembang pada kondisi
paleogeografi dan tektonik serupa ,
Gabungan karakter litologi formasi-formasi
sangat umum,
Skala peta lebih kecil dari 1 : 200.000

PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
Pelapukan = dekomposisi
kimiawi mineral-mineral batuan
pada temperatur dan tekanan
atmosferik (chemical
decomposition),
Terjadi di wilayah tropik-basah
(humid), bila di wilayah gurunkering (arid) terjadi desintegrasi
fisik (physical desintegration)

PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
Maka mineral membeku /terbentuk
paling akhir akan paling tahan
terhadap pelapukan Bouwen
Reaction Series
Pelapukan menghasilkan residual
soil paling tidak ada 5 lapis
pada profil tanah

PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
PELAPUKAN
VI. Lapisan paling luar (top soil) campur

humus,
V. Completely weathered zone (CWZ),
IV. Strongly weathered zone (SWZ),
III. Moderately weathered zone (MWZ),
II. Partly weathered zone (PWZ),
I. Fresh zone atau batuan segar (F).

Dekomposisi batuan menghasilkan residual soil


(Dearman, 1991)

Rock mass block shape

(a)

(b)

(c)

A classification based on numbers of sets of


persistent discontinuities and their orientation :
a) polyhedral blocks. Po-type
b) tabular blocks. Ta-type
c) Prismatic blocks. Pr-type

Rock mass block


shape (continued)

(d)

(e)
d) equidimentional blocks. Eq-type
e) rhomboidal blocks. Rh-type
f) columnar blocks. Co-type (After
Matula & Holzer, 1978 in Dearman,
1991)

(f)

PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
EROSI
Material tsb pada profil tanah makin

sulit dierosi ke arah kedalaman,


ada kalanya partly weathered zone
banyak lanau mudah dierosi,
Puncak-puncak bukit tanah menipis
(residual), lembah-lembah menebal
(transported deposisional)

PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
MASS WASTING
MASS WASTING = pergerakan sisa-

sisa rombakan massa batuan yang


lapuk akibat kerja gaya gravitasi
(bukan oleh aliran air; bukan erosi).

Identik dengan longsoran-longsoran

Vegetasi lebatlongsor juga

Longsor, Taraju, Tasikmalaya, 1989

Bencana Longso
r 2003

Bencana Longsor 1995

Bencana Longso
r 1995

INDONESIA
WILAYAH LONGSOR AKTIF
Wilayah Rawan gerakan tanah di Indonesia
wilayah aktif fenomena longsor
secara kontinyu akan terus berlangsung,
akibat aneka faktor sbb :
1) faktor genesis tektonik batuan + tanah
2) faktor eksternal iklim (humid)

Dekomposisi kimiawi batuan sangat cepat,


Erosi sangat cepat diikuti mass wasting.

PENGARUH ANEKA FAKTOR

Faktor genesis (internal)


a) Batuan
b) Geometri lereng

Faktor eksternal
a)
b)
c)
d)

Beban bisa + atau Getaran (gempa, aktivitas manusia) (-)


Hujan Vegetasi bisa + bisa -

FUNDASI
Dalam studi fundasi, batuan dan/atau tanah
dipelajari sebagai massa, artinya kondisi
massa batuan pada saat seolah-olah
bangunan telah bertumpu di atasnya
Oleh karena itu, data yang perlu diperoleh
adalah sifat massa batuan/tanah mass
properties (perhatikan : bukan sifat material
not material properties).

FUNDASI

Sifat massa batuan yang dipelajari utk


kepentingan calon fundasi bangunan :
1) Untuk bangunan kering (gedung, jembatan,
jalan raya, air port, dsb) :
daya dukung (bearing capacity)
2) Untuk bangunan basah (bendung/weir,
bendungan/ dam, dsb) :
daya dukung, dan
Karakteristik pengaliran (drainage
characteristic)

PARIT-UJI

Pemboran tangan
(hand augering)
untuk pengambilan
contoh tanah tidak
terganggu

Pemboran mesin, biasanya disertai SPT

Semarang,
2000

Pemboran di Tanjung Batu, Balikpapan, rencana Dermaga Supply Base, 2002


(SPT sedang berlangsung)

Balikpapan Supply Base, 2002

SPT test is on the way,


Balikpapan Supply Base, 2002

Sondir manual di
Jakarta, sekitar
Hotel Mandarin,
(Foto F. Hirnawan,
1974-an)

Sondir mesin,
Semarang (Karim,
2000)

Anda mungkin juga menyukai