Urutan Penyelidikan
GEOLOGI TEKNIK
Geologi Teknik = aplikasi geologi untuk
kepentingan keteknikan, yang menjamin
pengaruh faktor-faktor geologi terhadap
lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan
pembangunan (operation) dan
pemeliharaan hasil kerja keteknikan atau
engineering works (American Geological
Institute dalam Attewell & Farmer, 1976)
BATUAN - Karakteristiknya
Identifikasi karakteristik batuan melalui
deskripsi :
aneka parameter/variabel kualitatif,
idem, kuantitatif.
Meliputi sifat fisik dan mekanik,
batuan rock mechanics,
tanah (residu, transport) soil
mechanics
KARAKTERISTIK BATUAN
(Lanjutan)
Batuan :
intact rock massa batuan utuh
diwakili material properties (sebagai
sampel),
fractured rock massa batuan
terkekarkan diwakili mass properties
(sebagai sampel) rock mass class.
(geomechanics).
BATUAN
Studi tentang karakteristik batuan sangat luas,
menyangkut aspek megaskopis dan mikroskopis
tentang mineral penyusun, tekstur dan
strukturnya,
Juga termasuk tanah pelapukan dan transport
yang berasal dari batuan ybs.,
Aspek fisik dan mekanik di laboratorium.
Digunakan untuk penelusuran penyebarannya di
lapangan selaku tubuh batuan (satuan peta,
formasi).
DESKRIPSI BATUAN
Secara seragam formal di dunia batuan
dideskripsi dlm hubungannya dengan aspek
material dan massa pemahaman kedua
istilah penting (di bahas di muka),
Deskripsi meliputi batuan dan tanah, sbb:
Rock material properties,
Rock mass properties,
Soil material properties.
Soil mass properties.
BATUAN (rock)
ROCK NAME
Supplementary petrographic properties
Colour
Texture
Grain size
Other textural features & fabric
State of weathering
State of alteration
Strength
TANAH (soil)
SOIL NAME
Including minor constituents
Genetic type
Soil material properties
Colour
Texture
Particle shape and composition
State of weathering
Strength
Consistency
Undrained shear strength
Moisture condition
Relative density
Compactness
TANAH (soil)
Lanjutan
PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
Pelapukan = dekomposisi
kimiawi mineral-mineral batuan
pada temperatur dan tekanan
atmosferik (chemical
decomposition),
Terjadi di wilayah tropik-basah
(humid), bila di wilayah gurunkering (arid) terjadi desintegrasi
fisik (physical desintegration)
PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
Maka mineral membeku /terbentuk
paling akhir akan paling tahan
terhadap pelapukan Bouwen
Reaction Series
Pelapukan menghasilkan residual
soil paling tidak ada 5 lapis
pada profil tanah
PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
PELAPUKAN
VI. Lapisan paling luar (top soil) campur
humus,
V. Completely weathered zone (CWZ),
IV. Strongly weathered zone (SWZ),
III. Moderately weathered zone (MWZ),
II. Partly weathered zone (PWZ),
I. Fresh zone atau batuan segar (F).
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
d) equidimentional blocks. Eq-type
e) rhomboidal blocks. Rh-type
f) columnar blocks. Co-type (After
Matula & Holzer, 1978 in Dearman,
1991)
(f)
PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
EROSI
Material tsb pada profil tanah makin
PELAPUKAN,EROSI,dan MASS
WASTING
MASS WASTING
MASS WASTING = pergerakan sisa-
Bencana Longso
r 2003
Bencana Longso
r 1995
INDONESIA
WILAYAH LONGSOR AKTIF
Wilayah Rawan gerakan tanah di Indonesia
wilayah aktif fenomena longsor
secara kontinyu akan terus berlangsung,
akibat aneka faktor sbb :
1) faktor genesis tektonik batuan + tanah
2) faktor eksternal iklim (humid)
Faktor eksternal
a)
b)
c)
d)
FUNDASI
Dalam studi fundasi, batuan dan/atau tanah
dipelajari sebagai massa, artinya kondisi
massa batuan pada saat seolah-olah
bangunan telah bertumpu di atasnya
Oleh karena itu, data yang perlu diperoleh
adalah sifat massa batuan/tanah mass
properties (perhatikan : bukan sifat material
not material properties).
FUNDASI
PARIT-UJI
Pemboran tangan
(hand augering)
untuk pengambilan
contoh tanah tidak
terganggu
Semarang,
2000
Sondir manual di
Jakarta, sekitar
Hotel Mandarin,
(Foto F. Hirnawan,
1974-an)
Sondir mesin,
Semarang (Karim,
2000)