Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan tentang konsep dasar dari ilmu Geologi Teknik, dikaitkan dengan bidang teknik
sipilBerikan contoh nyata pekerjaan yang menggunakan pendekatan Geologi Teknik.

Berikut ini konsep geologi Teknik menurut para ahli :


 "Geologi teknik adalah penerapan prinsip dan teknik geologi untuk perencanaan,
desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan pekerjaan teknik, seperti bangunan,
jalan, jembatan, bendungan, dan tempat pembuangan sampah, dan untuk
penyelidikan alam dan buatan manusia. bahaya yang mempengaruhi mereka." - F.
Gharabaghi et al. (2015), "Pengantar Geologi Teknik"
 Menurut Price dan De Freitas (2009), penentuan sifat dan karakteristik bumi
adalah konsep dasar dalam geologi teknik. Hal ini meliputi pengamatan dan
analisis geologi, geofisika, dan geoteknik, termasuk penentuan kedalaman air
tanah, kondisi tanah, kestabilan lereng, dan sebagainya.

Ilmu geologi memiliki peran penting dalam ilmu Teknik Sipil, terutama dalam
perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan konstruksi infrastruktur. Berikut adalah
pendapat para ahli mengenai kaitan antara ilmu geologi dengan ilmu Teknik Sipil:

 Penentuan Kondisi Tanah dan Batuan Menurut Das (2006), ilmu geologi sangat
penting dalam menentukan kondisi tanah dan batuan di lokasi konstruksi.
Pengetahuan geologi tentang jenis, sifat, dan struktur tanah dan batuan membantu
insinyur sipil dalam menentukan desain dan metode konstruksi yang tepa

 Kestabilan Lereng dan Pengendalian Bahaya Geologi Menurut Bell (1993),


kestabilan lereng dan pengendalian bahaya geologi merupakan bagian penting
dari ilmu Teknik Sipil yang terkait dengan analisis dan pengendalian risiko
kegagalan konstruksi akibat faktor geologi. Ilmu geologi membantu insinyur sipil
dalam memahami geologi lingkungan sekitar, sehingga dapat merencanakan dan
merancang infrastruktur yang aman dan tahan terhadap bahaya geologi seperti
longsor dan tanah runtuh.

 Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Fookes (1997), ilmu geologi sangat
berperan dalam memahami sumber daya alam dan lingkungan, yang dapat
mempengaruhi perencanaan dan perancangan infrastruktur. Ilmu geologi
membantu insinyur sipil dalam memahami kondisi lingkungan sekitar dan
dampaknya terhadap infrastruktur, sehingga dapat dirancang dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan.

 Penggunaan Bahan Konstruksi Menurut Price dan De Freitas (2009), ilmu geologi
penting dalam pemilihan dan penggunaan bahan konstruksi yang tepat.
Pengetahuan geologi tentang jenis dan karakteristik batuan dan tanah membantu
insinyur sipil dalam memilih bahan konstruksi yang sesuai dengan kondisi
geologi di lokasi konstruksi.
Berikut adalah beberapa contoh kaitan antara ilmu geologi dan ilmu Teknik Sipil yang
dijelaskan oleh para ahli:

 Pemilihan Lokasi Konstruksi


Menurut Fookes (1997), ilmu geologi sangat penting dalam pemilihan lokasi
konstruksi. Pengetahuan geologi tentang kondisi tanah dan batuan di lokasi
konstruksi membantu insinyur sipil dalam menentukan lokasi yang paling aman
dan sesuai untuk membangun infrastruktur.

 Perencanaan dan Perancangan Konstruksi


Menurut Bell (1993), ilmu geologi membantu insinyur sipil dalam perencanaan
dan perancangan konstruksi. Pengetahuan geologi tentang jenis dan sifat tanah
dan batuan di lokasi konstruksi membantu insinyur sipil dalam memilih metode
konstruksi yang tepat dan merancang infrastruktur yang tahan terhadap beban dan
kondisi geologi yang ada.

 Kestabilan Lereng
Menurut Price dan De Freitas (2009), ilmu geologi berperan penting dalam
analisis kestabilan lereng. Pengetahuan geologi tentang jenis dan sifat tanah dan
batuan di lereng membantu insinyur sipil dalam memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan lereng dan merencanakan tindakan pengendalian jika
diperlukan.

 Pengendalian Bahaya Geologi


Menurut Das (2006), ilmu geologi sangat penting dalam pengendalian bahaya
geologi seperti tanah longsor, banjir, dan gempa bumi. Pengetahuan geologi
tentang kondisi lingkungan sekitar dan faktor-faktor geologi yang mempengaruhi
bahaya geologi membantu insinyur sipil dalam merancang infrastruktur yang
aman dan tahan terhadap bahaya geologi.

 Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Menurut Fookes (1997), ilmu geologi juga berperan penting dalam pemanfaatan
sumber daya alam seperti air tanah, minyak, gas, dan bahan tambang.
Pengetahuan geologi tentang kondisi lingkungan sekitar dan karakteristik sumber
daya alam membantu insinyur sipil dalam merencanakan dan merancang
infrastruktur yang sesuai dengan kondisi geologi dan lingkungan yang ada.
2. Jelaskan perbedaan ilmu geologi teknik dengan ilmu geoteknik dan bagaimana
keterkaitannya. Berikan contoh ?

Sebelum kita membahas tentang perbedaan ilmu geologi Teknik dengan ilmu geoteknik
dan bagaimana keterkaitannya kita perlu mengetahui apa itu ilmu geologi Teknik dan
ilmu geoteknik itu sendiri, berikut ini arti itu ilmu geologi Teknik dan ilmu geoteknik :

Ilmu Geologi Teknik


Menurut Winterkorn dan Fang (2007), ilmu geologi teknik mempelajari tentang sifat
fisik, kimia, dan mekanik dari tanah dan batuan serta interaksinya dengan lingkungan
alami dan buatan manusia.
Selain itu, ilmu geologi teknik juga mencakup pemetaan geologi, analisis risiko geologi,
dan manajemen bahaya geologi seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan erosi.
Semua pengetahuan ini sangat penting bagi insinyur sipil dalam merancang dan
membangun infrastruktur yang aman dan tahan terhadap kondisi geologi yang ada.

Ilmu Geoteknik
Menurut Holtz dan Kovacs (1981), ilmu geoteknik mencakup pemetaan dan investigasi
geoteknik, analisis stabilitas tanah dan batuan, perencanaan dan desain pondasi, analisis
deformasi dan kelelahan struktur, pengelolaan tanah dan air, serta manajemen risiko
geoteknik.
Ilmu geoteknik sangat penting dalam merancang dan membangun infrastruktur seperti
jalan, jembatan, gedung, dan bendungan. Pengetahuan tentang kondisi geologi dan
karakteristik tanah dan batuan di lokasi konstruksi membantu insinyur sipil dalam
memilih metode konstruksi yang tepat, merencanakan pondasi yang aman dan efisien,
serta mencegah kerusakan atau kegagalan struktur akibat kondisi geoteknik yang tidak
stabil.

Perbedaan Ilmu Geologi Teknik dengan Ilmu Geoteknik


Menurut Bell (1998), perbedaan antara Geologi Teknik dan Geoteknik dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Fokus kajian
Ilmu Geologi Teknik fokus pada pengaruh kondisi geologi terhadap desain,
konstruksi, operasi, dan pemeliharaan infrastruktur. Sementara itu, Geoteknik
fokus pada perilaku dan sifat tanah dan batuan, serta interaksinya dengan struktur
yang dibangun di atasnya.

2) Tujuan kajian
Tujuan dari Geologi Teknik adalah untuk meminimalkan risiko geologi dan
menjamin keselamatan struktur, sedangkan tujuan dari Geoteknik adalah untuk
merancang struktur yang aman dan efisien di atas tanah dan batuan.
3) Pendekatan kajian
Geologi Teknik menggunakan pendekatan geologi dan melibatkan risiko analisis
geologi untuk mengidentifikasi potensi bahaya geologi di lokasi konstruksi.
Sementara itu, Geoteknik menggunakan pendekatan mekanik dan melibatkan
pengujian laboratorium dan permodelan numerik untuk memahami perilaku tanah
dan batuan.

Persamaan Ilmu Geologi Teknik dengan Ilmu Geoteknik


Berikut ini persamaan geologi Teknik menurut para ahli :
 Menurut N.M. Karamchandani (2005), Ilmu Geoteknik dan Ilmu Geologi Teknik
memiliki persamaan dalam hal penggunaan prinsip-prinsip geologi untuk
memahami karakteristik bahan tanah dan batuan serta perilaku mereka di bawah
tekanan dan beban.
 Menurut C. Craig (2012), Ilmu Geologi Teknik dan Ilmu Geoteknik memiliki
persamaan dalam hal pemahaman tentang karakteristik geologi dari lapisan tanah
dan batuan yang harus ditempuh oleh fondasi bangunan.
 Menurut R.W. Boulanger dan J.T. DeJong (2014), Ilmu Geoteknik dan Ilmu
Geologi Teknik memiliki persamaan dalam hal analisis bahaya geologi dan
mitigasi risiko, serta penanganan bencana alam seperti tanah longsor dan gempa
bumi.

3. Jelaskan perbedaan mendasar, antara Mekanika Tanah (Soil Mechanics) dengan


Mekanika Batuan (Rock Mechanics), berikan contoh penggunaan keduanya dalam bidang
teknik sipil.

Sebelum kita membahas tentang perbedaan mendasar antara Mekanika Tanah (Soil
Mechanics) dengan Mekanika Batuan (Rock Mechanics), kita perlu mengetahui arti dari
Mekanika Tanah (Soil Mechanics) dan Mekanika Batuan (Rock Mechanics). Berikut arti
dari Mekanika Tanah (Soil Mechanics) dan Mekanika Batuan (Rock Mechanics) :

Mekanika Tanah (Soil Mechanics)


Mekanika Tanah (Soil Mechanics) adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari sifat
dan perilaku tanah serta interaksi tanah dengan struktur yang ditempati di atasnya, berikut
adalah beberapa definisi Mekanika Tanah:
 Terzaghi (1943) mendefinisikan Mekanika Tanah sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku tanah saat diberi beban atau tekanan, dan menjelaskan bahwa Mekanika
Tanah meliputi mekanika dan hidrolika tanah serta interaksi tanah dengan
struktur.
 Holtz dan Kovacs (1981) mendefinisikan Mekanika Tanah sebagai ilmu yang
mempelajari sifat-sifat fisik, mekanik, dan hidrolik tanah serta metode untuk
menentukan nilai-nilai ini.
 Das (2006) mendefinisikan Mekanika Tanah sebagai ilmu yang mempelajari sifat-
sifat fisik, mekanik, dan hidrolik tanah serta perilaku tanah dalam berbagai
kondisi beban.

Mekanika Batuan (Rock Mechanics)


Mekanika Batuan (Rock Mechanics) adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari
perilaku dan sifat-sifat mekanik batuan. berikut adalah beberapa definisi Mekanika
Batuan:
 Jaeger dan Cook (1979) mendefinisikan Mekanika Batuan sebagai cabang ilmu
yang mempelajari sifat fisik, mekanik, dan hidrolik batuan, serta interaksi antara
batuan dan lingkungannya.
 Goodman (1993) mendefinisikan Mekanika Batuan sebagai ilmu yang
mempelajari sifat-sifat fisik dan mekanik batuan serta perilaku batuan dalam
kondisi beban.
 Brown dan Hoek (2007) mendefinisikan Mekanika Batuan sebagai ilmu yang
mempelajari sifat-sifat fisik, mekanik, dan hidrolik batuan serta hubungannya
dengan permasalahan teknik seperti perencanaan tambang, konstruksi
terowongan, dan desain fondasi.

Mekanika Tanah (Mekanika Tanah) dan Mekanika Batuan (Mekanika Batuan) adalah dua
cabang ilmu yang berbeda dalam teknik sipil. Berikut adalah perbedaan mendasar antara
Mekanika Tanah dan Mekanika Batuan :
 Materi yang dipelajari:
Menurut Das, BM (2016). Mekanika Tanah mempelajari perilaku material tanah,
sedangkan Mekanika Batuan mempelajari perilaku material batuan.
 Struktur material:
Menurut Hoek, E., & Brown, ET (2013).Tanah umumnya bersifat inhomogen, dan
bersifat semi-cair, sementara batuan bersifat isotropik atau anisotropik, dan
homogen. Sifat ini dapat mempengaruhi perilaku mekanik material dan teknik-
teknik yang digunakan untuk menguji dan memodelkan perilaku material.
 Sifat mekanik:
Menurut Liang, RY, Li, XB, & Li, YP (2019). Tanah dan batuan memiliki sifat
mekanik yang berbeda. Tanah lebih mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
kelembapan, kompresibilitas, dan konsolidasi, sedangkan batuan memiliki sifat
elastis yang lebih jelas dan kekuatan yang lebih besar.

Contoh pengunaan Mekanika Tanah (Soil Mechanics)dalam bidang teknik sipil.


Dalam buku "Mekanika Tanah 1" karya Mochamad Hariadi Budiyanto, dijelaskan
bagaimana Mekanika Tanah digunakan dalam menganalisis kemampuan dukung pondasi
tiang. Analisis ini mencakup perhitungan kapasitas beban akhir, distribusi beban, dan
kestabilan lateral. Hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk menentukan jenis dan
dimensi pondasi yang tepat untuk sebuah struktur. Teknik analisis yang digunakan
meliputi uji beban tiang tunggal (single pile load test) dan uji beban tarik tiang (pull out
test).
Contoh lain penggunaan Mekanika Tanah dalam teknik sipil adalah dalam perencanaan
dan desain pondasi gedung, perencanaan pengembangan lahan, perancangan struktur
penahan tanah, pengembangan proyek reklamasi pantai, dan sebagainya. Dalam semua
kasus ini, Mekanika Tanah digunakan untuk memahami perilaku tanah dan memastikan
bahwa struktur atau proyek yang dibangun aman dan stabil di atas tanah yang tepat.

Penulis: Budiyanto, Mochamad Hariadi


Tahun Terbit: 2014
Judul Buku: Mekanika Tanah 1 (Soil Mechanics 1)
Halaman: 242-244

Contoh pengunaan Mekanika Batuan (Mekanika Batuan) dalam bidang teknik


sipil.
Dalam buku "Mekanika Batuan dan Stabilitas Lereng" karya M. Hani dan E. Soebowo,
dijelaskan bagaimana Mekanika Batuan digunakan dalam analisis stabilitas lereng
batuan. Analisis stabilitas lereng batuan ini meliputi perhitungan gaya geser dan gaya
normal pada bidang potensial pergeseran di lereng batuan. Berbagai faktor yang
mempengaruhi stabilitas lereng, seperti kemiringan lereng, ketebalan lapisan tanah, dan
kekuatan batuan, juga dipertimbangkan dalam analisis ini. Hasil dari analisis ini dapat
digunakan untuk menentukan desain lereng yang stabil dan mengurangi risiko kegagalan
lereng.
Contoh lain penggunaan Mekanika Batuan dalam teknik sipil adalah dalam perencanaan
dan desain terowongan, penggalian tambang, pembangunan bendungan, dan sebagainya.
Dalam semua kasus ini, Mekanika Batuan digunakan untuk memahami perilaku batuan
dan memastikan bahwa struktur atau proyek yang dibangun aman dan stabil di atas
batuan yang tepat.

Penulis: Hani, M. & Soebowo, E.


Tahun Terbit: 2018
Judul Buku: Mekanika Batuan dan Stabilitas Lereng
Halaman: 50-55

4. Apa yang dimaksud dengan pengujian geo-fisik ? Data apa yang didapat dari uji
geolistrik tersebut ? Apa kegunaan geolistrik dibidang teknik sipil ? lampirkan 1 (satu)
lembar, contoh hasil pengujian geolistrik.
Pengujian Geo-Fisik
Dalam buku "Dasar-dasar Investigasi Geoteknik" karya Hendriyawan, dijelaskan bahwa
pengujian geofisika dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengujian fisik dan
pengujian laboratorium dalam investigasi geoteknik. Teknik pengujian geofisika dapat
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah, kepadatan, kekuatan, dan karakteristik fisik lainnya. Teknik pengujian
geofisika yang umum digunakan dalam investigasi geoteknik meliputi pengukuran
resistivitas listrik, pengukuran kecepatan gelombang seismik, dan pengukuran kecepatan
gelombang ultrasonik.

Penulis: Hendriyawan Tahun


Terbit: 2017
Judul Buku: Dasar-dasar Investigasi Geoteknik
Halaman: 133-136

Pengujian Geolistik
Dalam buku "Teknik Pengujian Tanah dan Batuan di Lapangan" karya Purwanto,
dijelaskan bahwa uji geolistrik dapat memberikan data tentang resistivitas listrik dari
tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Data ini dapat digunakan untuk memahami
struktur dan karakteristik geologi dari area tersebut, seperti kedalaman lapisan tanah atau
batuan, keberadaan air tanah, dan sebagainya.
Pada umumnya, data yang didapat dari uji geolistrik berupa kurva yang menunjukkan
perubahan resistivitas listrik dari permukaan tanah ke dalam tanah atau batuan di
bawahnya. Kurva ini dapat diinterpretasikan untuk memahami karakteristik geologi dari
area tersebut, seperti kedalaman dan ketebalan lapisan tanah atau batuan, keberadaan air
tanah, dan zona anomali geolistrik yang dapat menunjukkan keberadaan sesuatu yang
berbeda dari material sekitarnya.
Data dari uji geolistrik dapat digunakan untuk mendukung analisis geoteknik yang lebih
mendalam, seperti perencanaan fondasi dan stabilitas lereng. Data ini juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi potensi bencana geologi, seperti longsor, gempa bumi,
atau banjir.

Penulis: Purwanto
Tahun Terbit: 2015
Judul Buku: Teknik Pengujian Tanah dan Batuan di Lapangan
Halaman: 105-108

Kegunaan Geolistrik dalam bidang Teknik Sipil


Dalam buku "Geotechnical Engineering: Principles and Practices of Soil Mechanics and
Foundation Engineering" karya H. B. Nagarajappa, dijelaskan bahwa uji geolistrik
memiliki berbagai kegunaan dalam bidang teknik sipil. Beberapa di antaranya adalah:
1) Menentukan kedalaman lapisan tanah atau batuan: Data resistivitas listrik yang
diperoleh dari uji geolistrik dapat digunakan untuk menentukan kedalaman
lapisan tanah atau batuan yang mendasar.
2) Menentukan keberadaan air tanah: Uji geolistrik dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan air tanah dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
3) Memetakan struktur geologi: Data resistivitas listrik dari uji geolistrik dapat
digunakan untuk memetakan struktur geologi di bawah permukaan tanah, seperti
patahan dan lipatan.
4) Mengevaluasi stabilitas lereng: Uji geolistrik dapat digunakan untuk
mengevaluasi stabilitas lereng dengan mengidentifikasi keberadaan material
berbeda atau zona kelembaban yang dapat mempengaruhi stabilitas lereng.
5) Membantu dalam perencanaan fondasi: Data resistivitas listrik dari uji geolistrik
dapat digunakan untuk membantu dalam perencanaan fondasi dengan menentukan
karakteristik geologi dan hidrologi dari area tersebut.
Dengan demikian, uji geolistrik memiliki berbagai kegunaan penting dalam bidang teknik
sipil, terutama dalam investigasi geoteknik dan analisis stabilitas lereng.

Penulis: H. B. Nagarajappa
Tahun Terbit: 2014
Judul Buku: Geotechnical Engineering: Principles and Practices of Soil Mechanics and
Foundation Engineering
Halaman: 386-390

Anda mungkin juga menyukai