Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENGANTAR GEOLOGI C

Nama: Muhammad Arif Padanrangi


Nim: D011221087

Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk


menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur
geologi dan hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya.
Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian
bawah permukaan yang mempunyai arah, unsur-unsurnya yang merupakan
gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang
pasti.
Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai
kajian lapangan. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa pemetaan geologi
diartikan sama dengan geologi lapangan. Peta geologi umumnya dibuat diatas
suatu peta dasar (peta topografi/rupabumi) dengan cara memplot singkapan-
singkapan batuan beserta unsur struktur geologinya diatas peta dasar tersebut.
Pengukuran kedudukan batuan dan struktur di lapangan dilakukan dengan
menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum
geologi dapat ditarik batas dan sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur
unsur strukturnya sehingga menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap.
Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana
memanfaatan lahan, air dan sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta
geologi menyajikan sebaran dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat
permukaan bumi, yang merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk
mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko bencana
alam dan menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan lahan.
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah/wilayah /kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala.
Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat
batuan, umur, stratigrafi, stuktur, tektonika, fisiografi dan sumberdaya mineral
serta energi.
Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak
atau gabungan ketiganya. Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah,
tafsiran dan rekaan geologi, dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan
dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk
misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran,
memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi gunung api, karakteristik
sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan perencanaan tataguna
lahan, dan lain sebagainya. Informasi yang ada pada peta geologi sangat
dibutuhkan bagi para pengambil kepurtusan, baik untuk keperluan sektor publik
maupun swasta, seperti misalnya dalam penentuan rencana rute suatu jalan, sistem
“cut and fill” pada pembutan jalan di medan yang berbukit-bukit. Peta geologi
juga dipakai dalam “benefit-cost analysis” untuk memperkecil ketidak pastian dan
potensi penambahan biaya.
Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan
dan komposisi batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap di permukaan
bumi maupun yang berada di bawah permukaan melalui pengukuran kedudukan
batuan dan unsur struktur geologi dengan menggunakan kompas geologi serta
melakukan penafsiran geologi, baik secara induksi dan deduksi yang disajikan
diatas peta dengan menggunakan simbol atau warna. Seiring dengan
berkembangnya teknologi informasi, seperti Sistem Informasi Geografi (SIG)
maka aspek pemetaan geologi mengalami perubahan, yaitu dengan tersedianya
piranti lunak (software) sebagai alat bantu yang memungkinkan ukuran (geometri)
dan karakteristik dari suatu tubuh batuan dan kenampakan geologi lainnya
disimpan secara elektronik (dalam format digital), ditelusuri, dianalisa, dan
disajikan untuk berbagai keperluan. Dengan memanfaatkan teknologi SIG,
memungkinkan para ahli melakukan analisa spasial, misalnya dalam mencari
sebaran polusi yang mungkin terjadi disekitar suatu sumur bor didasarkan atas
sifat sifat batuannya (porositas dan permeabiliatas), penentuan rute rencana jalan
dengan menghindari wilayah wilayah yang rawan longsor dan daerah daerah yang
lerengnya tidak stabil. SIG juga menyediakan peta-peta geologi dan fasilitas untuk
keperluan analisa geologi bagi para pengguna, baik akhli geologi maupun yang
bukan.
Pada dasarnya tahapan kerja pemetaan geologi lapangan dapat dibagi
menjadi 4 (empat) tahap yaitu: 1). Tahap Persiapan; 2). Tahap Penelitian
Lapangan; 3). Tahap Kegiatan Studio dan 4). Tahap Pelaporan. Suatu pemetaan
geologi baiknya menyediakan bagan diagram alir dari kegiatan pemetaan geologi,
yaitu dimulai dari kegiatan persiapan yang meliputi penafsiran citra indraja/potret
udara, analisa peta topografi, pola aliran sungai, mempersiapkan perlengkapan
lapangan dan studi literatur. Pada tahap ini akan menghasilkan Peta Interpretasi
Citra Indraja/Potret Udara, Peta Dasar Kerja Lapangan dan Perlengkapan
lapangan yang sesuai dengan kondisi medan. Tahap penelitian lapangan terdiri
dari pengamatan geologi disepanjang sungai atau jalan setapak dimana
singkapansingkapan batuan tersingkap, melakukan pengumpulan dan perekaman
data geologi, pengambilan contoh dan pengeplotan pada peta dasar. Pada tahap ini
akan dihasilkan Peta Geologi Sementara, Peta Lokasi Data, Peta Lokasi Contoh
dan Contoh Batuan. Tahap kegiatan studio meliputi penelitian laboratorium
terhadap contoh batuan yaitu petrologi, sedimentologi, geokimia, paleontologi,
pentarikhan radiometri, analisa struktur geologi dan verifikasi hasil penafsiran
citra dengan data lapangan. Hasil dari kegiatan studio berupa database yang sudah
diverifikasi. Tahap pelaporan menghasilkan peta geologi dengan penjelasannya.
Peta geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai jenis
batuan dan struktur geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber informasi
geologi dari suatu wilayah akan bermanfaat bagi para perencana maupun
pelaksana dalam Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya Dukung
Lahan, Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Banjir, dll. Contoh lain dapat juga
sebagai Perencanaan Wilayah dan Kota (Perencanaan Tata Ruang). Pertambangan
(Potensi Bahan Galian Ekonomis) dan Perminyakan (Potensi minyak bumi dan
gas bumi).

Anda mungkin juga menyukai