Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 1

1. Cari tau metode-metode yang digunakan untuk mix design


2. Cari tau metode apa yang terbaik
3. Cari tau SNI untuk mix design
4. Cari tau prosedur untuk mix design
5. Cari tau data-data yg dibutuhkan untuk mix design

Jawaban

1. Berikut adalah beberapa metode Mix Design


1. Trial and Error (Coba-coba): Metode ini biasanya dilakukan di laboratorium
dengan mencampur bahan pembuat beton dalam berbagai perbandingan dan
ukuran. Hasil komposisi dengan workability yang spesifik diperoleh melalui
pendekatan ini.
2. Metode Fineness Modulus: Metode ini membandingkan bahan penyusun
berdasarkan ukuran butirnya. Profesor Duff Abram mengembangkan metode ini
dengan menggunakan tabel perbandingan yang telah dibuat.
3. Cara DOE (Departement of Environment): Metode ini berasal dari negara
Inggris dan memanfaatkan dasar kuat tekan pada beton dengan ukuran berkisar
15 x 15 x 15 cm.
4. Cara ACI (American Concrete Institute): Metode ini banyak digunakan di
seluruh dunia. Perancangan mix design beton ini didasarkan pada kuat tekan beton
berbentuk silinder dengan ukuran dimensi diameter mencapai 15 cm dan tinggi
hingga 30 cm.
5. Cara High Strength Concrete: Metode ini digunakan untuk beton bermutu tinggi
dengan ukuran lebih dari K350 kilogram per meter persegi.
Semua metode ini memastikan bahwa campuran beton memenuhi persyaratan kualitas
dan kekuatan yang diinginkan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
pemilihan metode tergantung pada kebutuhan proyek dan standar yang berlaku.

2. Metode Terbaik
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari beberapa metode mix design beton
yang telah disebutkan sebelumnya:
1. Trial and Error (Coba-coba):
o Kelebihan:
 Metode ini sederhana dan dapat dilakukan di laboratorium dengan
mudah.
 Memungkinkan eksperimen berbagai perbandingan bahan.
o Kekurangan:
 Memerlukan waktu dan tenaga untuk menguji berbagai komposisi.
 Tidak efisien untuk proyek besar.
2. Metode Fineness Modulus:
o Kelebihan:
 Menggunakan data ukuran butir bahan, yang dapat memberikan
hasil yang lebih akurat.
 Dapat diterapkan pada berbagai jenis bahan.
o Kekurangan:
 Memerlukan perhitungan lebih lanjut untuk menghasilkan
campuran yang sesuai.
 Tidak mempertimbangkan karakteristik lain dari bahan.
3. Cara DOE (Departement of Environment):
o Kelebihan:
 Menggunakan kuat tekan beton sebagai acuan.
 Cocok untuk proyek dengan spesifikasi tertentu.
o Kekurangan:
 Tidak mempertimbangkan faktor lain seperti ketahanan terhadap
cuaca.
 Memerlukan data yang akurat.
4. Cara ACI (American Concrete Institute):
o Kelebihan:
 Metode yang umum digunakan di seluruh dunia.
 Memperhitungkan kuat tekan beton.
o Kekurangan:
 Memerlukan data yang akurat dan pengujian laboratorium.
 Tidak mempertimbangkan faktor lingkungan.
5. Cara High Strength Concrete:
o Kelebihan:
 Cocok untuk proyek dengan persyaratan beton bermutu tinggi.
 Menghasilkan beton yang kuat.
o Kekurangan:
 Memerlukan bahan berkualitas tinggi.
 Biaya produksi lebih tinggi.

Pemilihan metode tergantung pada kebutuhan proyek, ketersediaan data, dan standar
yang berlaku. Semua metode memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-
masing, antara akurasi dan kompleksitas, jadi tidak ada yang benar-benar bisa disebut
sebagai metode terbaik. Meskipun begitu, metode yang optimal digunakan khususnya
untuk Indonesia adalah metode ACI. Metode ACI adalah metode paling umum yang
digunakan di dunia dan metode ACI sendiri meskipun hanya secara tersirat, telah
tercantum pada SNI 7656:2012. Alasan pemilihan metode ACI dibandingkan dengan
DOE adalah metode ACI menghasilkan kuat tekan beton yang lebih besar, dan metode
ini lebih ekonomis dalam penggunaan bahan.

3. SNI Mix Design


SNI Mix Design adalah:
1. SNI 03-2834-2000 (Metode DOE)
2. SNI 7656:2012 (Metode ACI)

4. Prosedur Mix Design


Metode mix design menggunakan ACI (American Concrete Institute) adalah prosedur
yang digunakan untuk merencanakan campuran beton dengan memperhitungkan
komponen-komponen dan proporsi bahan yang akan digunakan. Berikut adalah
langkah-langkah dalam metode mix design menggunakan ACI:
1. Penentuan Kuat Tekan Target:
o Dalam perencanaan campuran beton, kita tidak langsung merancang
berdasarkan kuat tekan karakteristik. Sebagai faktor keamanan, kita
menambahkannya sedikit untuk memperhitungkan variasi di lapangan.
Oleh karena itu, kita merancang berdasarkan nilai yang disebut kekuatan
rencana (kekuatan rata-rata yang direncanakan untuk pembuatan beton
bertulang).
2. Pemilihan Slump:
o Slump adalah ukuran konsistensi beton segar. Pilih nilai slump yang sesuai
dengan kebutuhan proyek.
3. Pemilihan Ukuran Maksimum Agregat:
o Tentukan ukuran maksimum agregat kasar yang akan digunakan dalam
campuran beton.
4. Estimasi Kandungan Air dan Udara:
o Hitung jumlah air campuran dan kandungan udara yang akan dimasukkan
ke dalam beton.
5. Pemilihan Rasio Air Semen (w/c):
o Tentukan rasio air semen yang sesuai. Rasio ini mempengaruhi kekuatan
dan konsistensi beton.
6. Perhitungan Kandungan Semen:
o Hitung jumlah semen yang diperlukan berdasarkan rasio air semen dan
kuat tekan target.
7. Estimasi Kandungan Agregat Kasar dan Halus:
o Hitung jumlah agregat kasar dan halus yang akan digunakan dalam
campuran beton.
8. Penyesuaian untuk Kadar Air dalam Agregat:
o Perhitungan harus memperhitungkan kadar air dalam agregat kasar dan
halus.
9. Uji Batch Percobaan:
o Lakukan uji batch percobaan untuk memastikan campuran beton
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

5. Data yang dibutuhkan dalam Mix Design


Dalam metode mix design menggunakan ACI (American Concrete Institute), ada
beberapa data yang diperlukan untuk merencanakan campuran beton. Berikut adalah
beberapa data yang harus dikumpulkan:
1. Kadar Air dan Penyerapan Air Agregat Halus dan Kasar
2. Berat Volume dalam kondisi lepas Agregat Halus dan Kasar
3. Nilai Slump Rencana
4. Kekuatan Tekan Rata-Rata Rencana
5. Perkiraan Air Pencampur
6. Perkiraan Faktor Air Semen (FAS)
7. Perkiraan Kadar Agregat Kasar
8. Perkiraan Kadar Agregat Halus
9. Koreksi Kandungan Air dalam Campuran
10. Komposisi Beton Akhir dan Perbandingan Kebutuhan Bahan Pencampur terhadap
Semen
11. Kebutuhan Campuran Beton dalam Pembuatan Sampel Uji (Batch)

Anda mungkin juga menyukai