Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

BAB 1
PENDAHLUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teknologi Bahan Konstruksi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
praktek yang membahas tata cara mengetahui bahan bangunan yang baik supaya
dapat menghasilkan beton yang kuat dan kokoh sehingga bangunan dapat bertahan
lama. Bangunan konstruksi berkaitan dengan beton, yanng merupakan campuran
dari semen portland (PC), agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir), air juga
bahan tambahan (admixtures) opsional. Adapun bahan-bahan bangunan yang
digunakan yaitu, agregat halus, agregat kasar, air, semen, besi, baja, kayu, dan zat-
zat lainnya yang dapat membantu proses pembuatan beton (Leli, 2021).
Beton (concrete) adalah salah satu bahan bangunan yang paling diminati
karena memiliki sifat keuntungan lebih banyak dari kekurangannya dan memiliki
perawatan yang cenderung mudah. Beton juga merupakan material yang kerap
digunakan pada hampir seluruh pembangunan, contohnya bangunan gedung, jalan
raya, stasiun, bandara, pelabuhan, dan masih banyak lagi. Beton pun mempunyai
sifat yang berbeda-beda pada kuat tekannya, hasil dari kuat tekan beton tersebut
dipengaruhi oleh proses pembuatannya, kualitas bahan yang digunakan,
pemadatan, dan pengadukan. Guna mendapatkan mutu beton yang diinginkan,
diperlukan bahan penyusun yang baik, dan perlu dilakukan pengujian serta
pemeriksaan bahan di laboratorium (Hidayatagung, 2012).
Pengujian dan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
bahan penyusun beton yang baik di antaranya adalah pemeriksaan semen yaitu
percobaan kehalusan semen. Pemeriksaan air meliputi percobaan pH air, kadar
bahan padat dalam air, kadar bahan tersuspensi dalam air, dan kadar bahanorganik
dalam air. Pemeriksaan agregat kasar meliputi analisis saringan agregat kasar, berat
jenis dan penyerapan agregat kasar, bobot isi dan kadar udara agregat kasar, kadar

1
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

air agregat kasar, kadar lumpung dan lempur agregat kasar. abrasion test agregat
kasar, soundness test agregat kasar, dan analisis bentuk agregat kasar. Pemeriksaan
agregat halus meliputi analisis saringan agregat halus, berat jenis danpenyerapan
agregat halus, bobot isi dan kadar udara agregat halus, kadar airagregat halus, kadar
lumpung dan lempur agregat halus, percobaan kadar bahan organik agregat halus,
soundness test agregat halus, dan bulking factor test. Pemeriksaan campuran beton
meliputi pembuatan dan perawatan beton, slump test, percobaan berat isi beton,
dan percobaan kuat tekan beton, yang harus sesuai dengan standar pengujian serta
pemeriksaan yang berlaku (Tjokrodimuljo, 1996).

2
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan dilakukannya Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui material yang digunakan pada campuran beton.
2. Mengetahui perencanaan campuran beton
3. Mengetahui cara pembuatan beton
4. Mengetahui karakteristik kekuatan dari beton

1.3 RUANG LINGKUP PRAKTIKUM


Pemeriksaan yang dilakukan pada Praktikum Teknologi Bahan
Kontruksi adalah sebagai berikut.
1. Pemeriksaan semen
Percobaan yang dilakukan yaitu percobaan kehalusan semen.
2. Pemeriksaan air
Percobaan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan pH air
b. Percobaan kadar bahan padat dalam air
c. Percobaan kadar bahan tersuspensi dalam air
d. Percobaan kadar organik dalam air
3. Pemeriksaan agregat kasar
Percobaan yang dilakukan meliputi:
a. Percobaan analisis saringan agregat kasar
b. Percobaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar
c. Percobaan bobot isi dan rongga udara agregat kasar
d. Percobaan kadar air agregat kasar
e. Percobaan kadar lumpur dan lempung agregat kasar
f. Soundness test agregat kasar
g. Abrasion test
h. Percobaan analisis bentuk agregat kasar

3
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

4. Pemeriksaan agregat halus


Percobaan yang dilakukan meliputi:
a. Percobaan analisis saringan agregat halus
b. Percobaan berat jenis dan penyerapan agregat halus
c. Percobaan bobot isi dan rongga udara agregat halus
d. Percobaan kadar air agregat halus
e. Percobaan kadar lumpur dan lempung agregat halus
f. Percobaan kadar bahan organik agregat halus
g. Soundness test agregat halus
h. Bulking factor test
i. Percobaan Flakiness and Elongation Index Test
5. Pemeriksaan campuran beton
Percobaan yang dilakukan meliputi:
a. Pembuatan dan perawatan beton
b. Slump test
c. Percobaan berat isi beton segar
d. Percobaan kuat tekan beton keras
e. Percobaan kadar udara beton segar

1.2 STANDAR PENGUJIAN


Seluruh rangkaian percobaan di laboratoirium harus dilakukan sesuai
dengan standar pengujian. Standar pengujian yang dipakai pada Praktikum
Teknologi Bahan Konstruksi adalah sebagai berikut.
1. SNI 03-2530-1991 (Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland).
2. SNI 03-6817-2002 (Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam
Beton).
3. SNI 03-6817-2002 (Metode Pengujian Mutu Airuntuk Digunakan dalam
Beton).
Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 1999.
4. SNI 06-6989.3-2019 (Cara Uji Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended
4
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Solid/TSS) Secara Gravimetric).


5. SNI ASTM C136:2012 (Metode Uji untuk Analisis Saringan Agregat Halus
dan Kasar).
6. SNI 1969:2016 (Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar).
7. SNI 1970:2016 (Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus).
8. SNI 03-4804-1998 (Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam
Agregat).
9. SNI 1971:2011 (Metode Pengujian Kadar Air Agregat).
10. SNI ASTM C117:2012 (Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang
Lolos Saringan No. 200 (0,075 mm) dalam Agregat Mineral dengan
Pencucian).
11. SNI 03-4428-1997 (Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir yang
Mengandung Bahan Plastik dengan Cara Setara Pasir).
12. SNI 2816:2014 (Metode Uji Bahan Organik dalam Agregat Halus untuk
Beton).
13. SNI 3407:2008 (Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat dengan Cara Perendaman
Menggunakan Larutan Natrium Sulfat atau Menggunakan Magnesium Sulfat).
14. SNI 2417:2008 (Cara Uji Sifat Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles).
15. SNI 8287:2016 (Metode Uji Kuantitas Butiran Pipih, Lonjong, atau Pipih dan
Lonjong dalam Agregat Kasar).
16. IS:2386-PART 1 (Methods of Test for Aggregates for Concrete, Part 1:
Particle Size and Shape).
17. BS 812: Part 2: 1995 (Testing Aggregates Part 2. Methods of Determination of
Density).
18. SNI 2493:2011 (Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton dan
Laboratorium).
19. SNI 1972:2008 (Cara Uji Slump Beton).
20. SNI 03-3418-2011 (Metode Uji Kandungan Udara pada Beton Segar).

5
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

21. SNI 1973:2008 (Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran, dan Kadar
Udara Beton).
22. SNI 1974:2011 (Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder)

6
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

1.3 SISTEMATIKA LAPORAN


Sistematika laporan adalah urutan letak atau bagian-bagian yang adadalam
sebuah laporan. Sistematika laporan dalam Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi adalah sebagai berikut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjabaran dari latar belakang, tujuan praktikum, ruang
lingkup praktikum, standar pengujian, dan sistematika laporan.
BAB 2 PEMERIKSAAN BAHAN CAMPURAN BETON
Bab ini berisi tentang pendahuluan, maksud, landasan teori, peralatan,
prosedur percobaan, data percobaan, perhitungan, dan kesimpulan dari
percobaan pemeriksaan semen, pemeriksaan air, pemeriksaan agregat
kasar, dan pemeriksaan agregat halus.
BAB 3 PERENCANAAN CAMPURAN BETON
Bab ini berisi tentang pendahuluan, perencanaan campuran beton,
prosedur perbandingan campuran, dan rancangan campuran beton yang
dilakukan sebelum pembuatan benda uji beton.
BAB 4 PEMERIKSAAN BETON
Bab ini berisi tentang pendahuluan, maksud, landasan teori, peralatan,
pembuatan dan perawatan beton, slump test, berat isi beton segar, dan
kuat tekan beton keras.
BAB 5 EVALUASI HASIL PERCOBAAN
Bab ini berisi evaluasi dari pemeriksaan bahan semen, evaluasi dari
pemeriksaan bahan air, evaluasi dari pemeriksaan bahan agregat halus,
evaluasi dari pemeriksaan bahan agregat halus, evaluasi dari pemeriksaan
beton, serta analisis permasalahan yang dihadapi selama percobaan.
BAB 6 PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari berbagai percobaan yang telah
dilakukan dalam Bahan Konstruksi.

7
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai