Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

TEKNOLOGI
BAHAN
KONSTRUKSI
3 SKS
pemeriksaan, dan pengujian kualitas beton

ABSTRAK
Mahasiswa mengerti tentang Mahasiswa mengetahui rencana campuran beton

ABSTRAK
Mahasiswa mengerti tentang Pengujian Bahan, Pengujian Konsistensi, Pengujian
Kuat-Desak, Pengujian Lentur, Pengujian Tarik Tak Langsung

TUJUAN
Mahasiswa Dapat menjelaskan tentang Pengujian Bahan, Pengujian Konsistensi,
Pengujian Kuat-Desak, Pengujian Lentur, Pengujian Tarik Langsung

2019 Teknik Sipil


2 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
DEFINISI
Beton adalah termasuk bahan utama pembentuk konstruksi bangunan. Untuk mendapatkan
beton dengan mutu yang diharapkan, maka diperlukan prosedur standar pembuatan dan
pengujian mutu.

PENGUJIAN BAHAN
Karakteristik bahan untuk membuat beton hanya dapat ditentukan dengan pasti di laboratorium.
Hanya semen yang dikehendaki di pabrik agar sesuai dengan standar industri tertentu. Jika
digunakan air pencampuran beton dari sumber diketahui pasti baik mutunya, maka pengujian
mutu juga boleh tidak usah dilakukan (misalnya jika digunakan air ledeng, air sumur yang dapat
diminum). Oleh karena itu, dalam proses untuk memproduksi beton dengan karakteristik yang
diinginkan, pemeriksaan agregat (halus dan kasar) dan pengendalian mutu harus dikerjakan
secara berkala dengan pengujian di laboratorium (meliputi pemeriksaan mutu bahan dan
sampel uji yang dibuat dari campuran yang diperiksa) atau jika perlu dengan menguji struktur
beton yang ada (exixting structure). Umumnya, pengujian struktur beton yang ada baru
dikerjakan bila hasil pengujian sampel-sampel uji menunjukkan mutu di bawah yang
disyaratkan.

STANDAR PENGUJIAN

Pengujian di laboratorium harus dilakukan sesuai standar tertentu agar dapat dinyatakan benar
hasilnya. Sehubungan dengan itu, standar pengujian yang dipakai pada praktikum ini antara
lain:

1. SNI 03-2530-1991 (Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland)


2. SNI 03-6817-2002 (Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton)
3. SNI 03-6817-2002 (Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton)
Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 1999
4. SNI 06-6989.3:2019 (Cara Uji Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid/
TSS) Secara Gravimetric)

2019 Teknik Sipil


3 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
5. SNI ASTM C136:2012 (Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus
dan Kasar)
6. SNI 1969:2008 (Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar)
7. SNI 1970:2008 (Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus)
8. SNI 03-4804-1998 (Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat)
9. SNI 1971:2011 (Metode Pengujian Kadar Air Agregat)
10. SNI ASTM C117:2012 (Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos
Saringan No. 200 (0,075 mm) dalam Agregat Mineral dengan Pencucian)
11. SNI 03-4428-1997 (Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir yang Mengandung
Bahan Plastik dengan Cara Setara Pasir)
12. SNI 2816:2014 (Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran
Mortar atau Beton)
13. SNI 3407:2008 (Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat dengan Cara Perendaman
Menggunakan Larutan Natrium Sulfat atau Magnesium Sulfat)
14. SNI 2417:2008 (Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles)
15. SNI 8287:2016 (Metode Uji Kuantitas Butiran Pipih, Lonjong, atau Pipih dan Lonjong
dalam Agregat Kasar)
16. BS 812 : Part 2 : 1995 (Testing Aggregates Part 2. Methods of Determination of
Density)
17. SNI 2493:2011 (Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton dan
Laboratorium)
18. SNI 1972:2008 (Cara Uji Slump Beton)
19. SNI 03-3418:2011 (Metode Pengujian Kandungan Udara Pada Beton Segar)
20. SNI 1973:2008 (Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara
Beton)
21. SNI 1974:2011 (Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Banda Uji Silinder)

2019 Teknik Sipil


4 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
PEMERIKSAAN SEMEN

1. Percobaan Kehalusan Semen

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kehalusan semen. Kehalusan semen


merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi
antara semen dengan air.

PEMERIKSAAN AIR

1. Percobaan Pemeriksaan Ph Air


Mengetahui nilai pH air secara kasar

2. Percobaan Kadar Bahan Padat Dalam Air

Menentukan konsentrasi bahan padat atau garam mineral dalam air.

3. Percobaan Bahan Tersuspensi Dalam Air

Tes ini dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi bahan-bahan yang tersuspensi


dalam air.

4. Percobaan Kadar Organik Dalam Air

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi bahan organik dalam air.

PEMERIKSAAN AGREGAT

1. Percobaan Analisis Saringan Agregat


Mengetahui ukuran butiran dan gradasi agregat dari yang kasar hingga yang halus serta
untuk keperluan desain campuran beton serta tingkat kehalusannya yang dinyatakan
dalam modulus kehalusan

2. Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar


Mengetahui berat jenis agregat kasar dan kemampuannya menyerap air.

2019 Teknik Sipil


5 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
3. Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus
Mengetahui berat jenis agregat halus dan penyerapannya.

4. Bobot Isi Dan Rongga Udara Agregat


Menentukan bobot isi serta rongga udara agregat halus dan kasar dalam kondisi lepas
juga kondisi padat.

5. Kadar Air Agregat


Menentukan kadar air yang terkandung dalam agregat.

6. Kadar Lumpur Dan Lempung Agregat


Mengetahui kandungan lumpur dan lempung dalam agregat.

7. Sand Equivalent Test


Mengetahui kebersihan agregat halus atau pasir.

8. Kadar Bahan Organik Agregat Halus


Mengetahui kadar bahan organik yang terkandung dalam agregat halus yang akan
digunakan sebagai bahan campuran beton

9. soundness test agregat halus


Mengetahui keausan/pelapukan agregat akibat pengaruh iklim/cuaca

10. Soundness Test Agregat Kasar


Mengetahui keausan/pelapukan agregat akibat pengaruh iklim/cuaca.

11. Abrasion Test


Mengetahui keausan agregat yang diakibatkan oleh faktor-faktor mekanis

12. Percobaan Flakiness And Elongation Index Test


Mengetahui flakiness dan elongation dari agregat

2019 Teknik Sipil


6 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
13. Bulking Factor Test
Mengetahui persentase peningkatan volume pasir dengan kadar air asli dibandingkan
dalam keadaan jenuh air.

PEMERIKSAAN CAMPURAN BETON SEGAR

1. Pembuatan Dan Perawatan Beton


Pembuatan benda uji beton dilakukan untuk mendapatkan campuran beton yang
homogen sesuai perencanaan. Sedangkan perawatan benda uji beton bertujuan agar
tidak terjadi susut yang ekstrem pada beton selama fase hardening.

2. Slump Test
Mengukur nilai slump adukan beton segar sehingga dapat diketahui kemudahan untuk
mengerjakannya (workability).

3. Kadar Udara Beton Segar


Mengukur persentase kandungan udara yang terdapat dalam beton segar.

4. Berat Isi Beton Segar

Menentukan berat isi dan kadar udara beton segar dengan cara volumetri.

2019 Teknik Sipil


7 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
PEMERIKSAAN BETON KERAS

1. Percobaan Kuat Tekan Beton Keras


Mengetahui kekuatan karakteristik beton keras.

Peralatan
1. Mesin tekan hidrolik
2. Cetakan silinder/kubus
3. Capping set

Prosedur Percobaan
1. Keluarkan benda uji beton dari bak perendaman curing.
2. Keringkan beton sebelum dilakukan pengujian.
3. Ukur luas penampang tekan benda uji beton.
4. Pada beton silinder diberi capping untuk meratakan permukaan tekannya.
5. Panaskan capping compound dalam melting pot sampai mencair kemudian
tuangkan pada alas cetak. Segera letakkan silinder beton di atasnya sehingga
ujung permukaan benda uji dilapisi capping compound yang mengeras. Beton
berbentuk kubus, tidak diperlukan pelapisan capping compound.
6. Lakukan hal yang sama untuk ujung yang lain/
7. Letakkan benda uji pada meja penekanan. Periksa manometer yang akan
digunakan, diputar jarum merahnya sehingga berimpit dengan jarum hitam pada
skala nol.
8. Hidupkan mesin penggeraknya dan handle diatur pada posisi penekanan.
9. Amati pergerakan jarum manometer tadi, catat nilai maksimum beban yang
dapat ditahan oleh benda uji (sampai benda uji pecah). Setelah dibagi dengan
luas penampang benda uji, didapat nilai kuat tekan karakteristik beton tersebut.
10. Bila umur pengujian bukan 28 hari, maka harus dikali faktor konversi umur beton.

2019 Teknik Sipil


8 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Perbandingan Kekuatan Beton Pada Berbagai Benda Uji

Benda Uji Perbandingan Kekuatan Tekan


3
Kubus 15 15 15 cm 1,00
Kubus 20 20 20 cm3 0,95
Silinder 15 30 cm3 0,83
Sumber: PBI 1971

Perbandingan Kekuatan Beton Pada Berbagai Umur

Umur Beton (Hari) 3 7 14 21 28 90 365

Semen Portland Biasa 0,4 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

Semen Portland
dengan kekuatan awal 0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20
yang tinggi

KUAT TARIK BETON


Kuat tarik adalah ukuran kuat beton yang diakibatkan oleh suatu gaya yang c enderung
untuk memisahkan sebagian beton akibat tarikan. Kuat tarik beton berkisar
seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih muda, dan berkisar
seperduapuluh sesudahnya. Kuat tarik juga merupakan bagian penting didalam
menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik
biasanya diadakan untuk pembuatan konstruksi jalan raya dan lapangan terbang (L. J.
Murdock dan K. M. Brook,1991).

2019 Teknik Sipil


9 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
KUAT TARIK LANGSUNG (DIRECT TENSILE)
Kuat tarik adalah ukuran kuat beton yang diakibatkan oleh suatu gaya yang cenderung
untuk memisahkan sebagian beton akibat tarikan. Uji kuat tarik langsung dilakukan
dengan membuat benda uji dalam bentuk seperti tulang anjing (Dog Bone Specimen),
nilai kuat tarik yang diperoleh dihitung dari besar beban tarik maksimum (N) dibagi
dengan luas penampang yang terkecil (mm²) (Ronny E. Pandaleke,dkk. 2017)

Pengujian kuat tarik langsung, bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik suatu benda
uji pada perbandingan sesuai renc ana, pengujian dilakukan menurut AST M C-307-03
Nilai kuat tarik langsung beton dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑃
𝑓𝑐𝑡 = 𝐴

dimana :

fct : Kuat Tarik beton (MPa) P : beban tekan (N)


A : luas bidang tekan (mm2)

Gambar 1. Benda uji Tarik Langsung

2019 Teknik Sipil


10 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2019 Teknik Sipil
11 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
D

1. SNI 03-2834-2000 tentang “Tata cara pembuatan rencana campuran


beton normal”
2. SNI 7656:2012 SNI 7656:2012 tentang tata cara pemilihan
campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa
3. Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Diklat
Perkerasan Kaku -Modul 3-Rancangan Campuran Beton
4. Diktat Kuliah . Ferdinand Fassa, TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI,
PERTEMUAN KE-3, Agregat
5. Sifat-sifat agregat, sipilku.wordpress.com
6. Peranan Air dalam Pembuatan Beton, dwikusumadpu.wordpress.com
7. Rosie Arizki Intan Sari, dkk. “PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS
TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI
SUNGAI”. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam
Ratulangi Manado.
8. Ronny E. Pandaleke, Reky S.Windah. 2017. Jurnal Sipil Statik
Vol.5 No.10 Desember 2017 (649-66) ISSN: 2337-6732

2019 Teknik Sipil


12 Era Agita, ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai