FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2023 Judul Jurnal : - Analisis Sifat Mekanik Beton Geopolymer Berbahan Dasar Fly Ash PLTU Pangkalan Susu - Analisis Pengaruh Lingkungan Asam Terhadap Beton Bertulang Ditinjau Dari Corrosion Rate Tulangan
I. Jenis Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang diuji dalam penelitian ini adalah beton. Beton merupakan sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral, semen dan air.
II. Penggunaan dalam Industri Kimia
Beton merupakan material konstruksi yang populer digunakan, dalam pembangunan infrastruktur seperti gedung, jalan raya, tangki penyimpanan, dan lain-lain. Konsumsi dunia terhadap beton diperkirakan sekitar 8,8 juta ton setiap tahun, dan kebutuhan material ini akan meningkat setiap tahunnya (Mehta, 2001). Beton merupakan material tersusun dari komposisi utama agregat kasar, agregat halus, air dan pengikat yakni semen portland.
III. Alasan Pemilihan Bahan Terkait dengan Penggunaannya
- Beton adalah bahan yang sangat kuat dan tahan terhadap tekanan, tahan lama, dan mampu menahan beban yang besar. - Bahan yang tahan terhadap api, menjadikannya pilihan yang baik untuk konstruksi bangunan dan struktur yang perlu menjaga keamanan terhadap bahaya kebakaran. - Beton tahan terhadap cuaca, korosi, dan kerusakan lingkungan lainnya. - Produksi beton sering lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, terutama jika bahan baku lokal tersedia. Selain itu, beton memiliki umur layanan yang panjang, sehingga mengurangi biaya perawatan dan penggantian dalam jangka panjang. - Bahan baku untuk pembuatan beton, seperti pasir, kerikil, dan semen, umumnya mudah ditemukan di berbagai lokasi. - Beton dapat dicampur dengan berbagai aditif dan bahan tambahan untuk mengubah sifatnya, seperti kekuatan, ketahanan terhadap retakan, dan isolasi termal. Ini memberikan fleksibilitas dalam penggunaan beton sesuai dengan kebutuhan proyek.
IV. Sifat-Sifat Mekanik Bahan
1. Kekuatan Tekan 2. Kuat Tarik Belah Beton 3. Ketahanan Terhadap Korosi
V. Cara Pengujian Sifat Mekanik Bahan
Pengujian sifat mekanik beton dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pengujian tarik beton, pengujian ketahanan terhadap korosi dengan merendam dalam larutan asam simulasi, dan pengujian kekuatan tekan dengan menggunakan uji tekan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa beton memenuhi persyaratan ketahanan terhadap asam dan mempertahankan kekuatan mekaniknya dalam lingkungan kimia yang keras. 1. Kuat Tekan Beton Tujuan utama dari dilakukannya uji kuat tekan beton adalah untuk mengetahui seberapa besar gaya tekan yang dapat diterima suatu campuran beton yang dibuat. Standar nasional yang digunakan adalah SNI 03-1974-2011. Dimensi dari beton silinder yang digunakan sebagai benda uji adalah beton dengan diameter 15 cm dan memiliki tinggi 30 cm. 2. Kuat Tarik Belah Beton Analisa kuat tarik dilakukan pada beton geopolymer dengan umur beton 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Pengujian dilakukan pada benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian dilakukan berdasarkan SNI 03- 2491-2002, Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton. 3. Ketahanan Terhadap Korosi Pada uji corrosion rate beton, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kuat beton untuk menahan penetrasi air yang dapat mengakibatkan terjadinya initial crack yang disebabkan oleh munculnya karat yang ada pada tulangan. Laju korosi umumnya dinyatakan dengan pengurangan berat logam per satuan luas, atau laju penipisan. Satuan yang umum digunakan adalah mils per year. Untuk perhitungan laju korosi akan menggunakan Persamaan berdasarkan ASTM G1 – 90 seperti pada Persamaan 2.1:
K : Konstanta laju korosi (μA/cm2 )
W : Massa tulangan yang hilang (gr) A : Luas permukaan tulangan (cm2 ) D : Berat jenis (gr/cm3 ) T : Waktu terekspos (jam)