Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH STRUKTUR BETON

“Struktur Beton Dalam Air”

OLEH :

RISKY JARIMA. (C1022110400)

D-III TEKNOLOGI BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala hikmat dan Anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ilmu Bahan Teknik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Struktur Beton Dalam Air” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dandi Ruhmana Nawir, S.T selaku
dosen mata kuliah Struktur Beton yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan saya.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya sangat menantikan kritik dan saran dari kita semua yang telah membaca isi makalah ini.

Makassar, 14 Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Saat
ini berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Pentingnya peranan konstruksi
beton menuntut suatu kualitas beton yang memadai. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan
untuk memperoleh suatu penemuan alternatif penggunaan konstruksi beton dalam berbagai
bidang secara tepat dan efisien, sehingga akan diperoleh mutu beton yang lebih baik. Beton
merupakan unsur yang sangat penting, mengingat fungsinya sebagai salah satu pembentuk
struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Keadaan ini dapat dimaklumi, karena
sistem konstruksi beton mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan lain.
Keunggulan beton sebagai bahan konstruksi antara lain mempunyai kuat tekan yang tinggi, dapat
mengikuti bentuk bangunan secara bebas, tahan terhadap api dan biaya perawatan yang relatif
murah.

Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi
adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisis (filler) beton
terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai
keawetan (durability) serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan
suatu konstruksi.

Beton yang bermutu baik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mempunyai kuat
tekan tinggi, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, tahan aus,
dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, sinar matahari, hujan). Beton juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu lemah terhadap kuat tarik, mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan
suhu, sulit kedap air secara sempurna, dan bersifat getas (Tjokrodimuljo, 1996).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan struktur beton?
2. Bagaimana struktur beton dalam air?
C. Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari struktur beton; dan


2. Untuk mengetahui bagaimana struktur beton dalam air.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Beton

Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh suatu
bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus, kasar) dan ditambah dengan pasta
semen. Singkatnya dapat dikatakan bahwa pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan agregat
lain (batu kerikil, basalt, dan sebagainya). Komposit tersebut bila dituang dalam cetakan
kemudian dibiarkan maka akan mengeras. Proses terjadinya pengerasan tersebut disebabkan oleh
reaksi kimia antara air dan semen, dan dalam hal ini tingkat kekerasan beton sesuai dengan
umumya. Nilai kekuatan dan daya tahan (durability) beton mernpakan fungsi berbagai faktor
diantaranya adalah niJai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan
pengecoran, pelaksanaan finishing, temperatur dan kondisi perawatan pengerasan (Dipohusodo,
1994).

Beton merupakan bahan yang memiliki kuat tekan yang tinggi, bila dibuat dengan cara
yang baik, kuat tekan akan menyamai batu alami (Kardiyono, 1992). Tetapi beton mempunyai
kuat tarik yang rendah. Maka dari itu untuk mengimbangi kondisi beton yang lemah terhadap
kuat tarik, maka beton diperkuat dengan baja tulangan, yang biasanya disebut dengan beton
bertulang. Kemudian dalam mudahnya memperoleh bahan-bahan yang digimakan dalam
pembuatan beton menyebabkan beton banyak digunakan masyarakat. Dengan adanya hal
tersebut dan seiring dengan perkembangan pembuatan beton, maka tidak tertutup kemungkinan
adanya penggunaan bahan limbah yang sekiranya dapat digunakan sebagai altematif dalam
pembuatan campuran beton dengan tanpa mengabaikan persyaratan yang ditetapkan.

Adapun sifat-sifat beton yang baik adalah sebagai berikut (Kardiyono 1992) :

1. Mt.:mpullyai kuat tekan tinggi / kuat teknnnyll hampir sarna dengan batu alami.
2. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bet1tuk apapun
maupun sebesar apapun.
3. Mempunyai kuat lekat yang tinggi.
4. Beton segar dapat dipompakan sehingga dapat dittJang pada tempat yang sesulit
apapun.
5. Beton tennasuk tahan aus, tahan cuaca (panas - dingin, sinar matahari, hujan), tahan
terhadap zat-zat kimia (terntama sulfat), maupun tahan bakar sesuai yang disyaratkan.
6. Susutan pengerasannya kecil.
Agar sifat-sifat tersebut diatas dapat tercapai, maka ada beberapa parameter yang
harus diperhatikan antara lain (Nawy, 1990) :
1. Sifat - sifat bahan campuran untuk beton serta prinsip-prinsip perencanaan
campurannya.
2. Kualitas dari bahan-bahan campuran beton.
3. Menggunakan semen nilai tinggi.
4. Penggunaan air yang tidak terlalu banyak (fas serendah mungkin).
5. Kekuatan dan kebersihan agregat.
6. Cara-cara perhitungan proporsi perbandingan dalam campuran beton.
7. Cara-cara perawatan beton.
8. Cara-cara pengangkutan beton muda, pengecoran dan pemadatannya.

Beton yang bermutu baik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mempunyai kuat
tekan tinggi, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, tahan aus,
dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, sinar matahari, hujan). Beton juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu lemah terhadap kuat tarik, mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan
suhu, sulit kedap air secara sempurna, dan bersifat getas (Tjokrodimuljo, 1996).

Anda mungkin juga menyukai