Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI PENELITIAN DAN PERSENTASI

TUGAS IV

BAB I

PENGARUH MATERIAL BETON DAN KUAT TEKAN BETON


TERHADAP KERETAKAN BETON

Disusun Oleh :

ARDIANSYAH (190110144)
A3 / METODOLOGI PENELETIAN DAN PERSENTASI

TANGGAL DIBERIKAN TUGAS SELASA, 21 SEPTEMBER 2021

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton adalah suatu elemen dalam kontruksi yang merupakan struktur
sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, kerikil, agregat halus, agregat
kasar yang berupa batu pecah atau kerikil, udara serta bahan campur lainnya.
Struktur beton mempunyai standarisasi karakteristik beton yang baik yaitu
kepadatan, kekuatan, factor air semen, tekstur, dan parameter. Pada struktur beton
juga terdapat beberapa komponen diantaranya adalah slab atau plat, blok, kolom,
dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung.
Beton merupakan material kontruksi yang sangat umum digunakan pada
saat ini. Berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Perkuatan
pada konstruksi beton menjadi hal yang sangat penting, terlebih pada struktur
yang telah mengalami penurunan kekuatan akibat umur, pengaruh lingkungan,
perubahan fungsi struktur, desain awal yang kurang, kelemahan perawatan,
ataupun kejadian-kejadian alam seperti gempa bumi(Mr, 2016). Beton yang
bermutu baik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mempunyai kuat tekan
tinggi, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan,
tahan aus, dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, sinar matahari, hujan). Beton
juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu lemah terhadap kuat tarik,
mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sulit kedap air secara
sempurna, dan bersifat getas(Melinda, Dapas and Sumajouw, 2020).
Beton juga sangat rentan terkena masalah atau kerusakan yang terjadi pada
kontruksi bangunan seperti beton yang menyerap air, beton berpori, beton cacat,
beton keropos, beton retak dan lain sebagainya. Hal yang mempengaruhi
kerusakan pada beton salah satunya adalah campuran material yang tidak baik
atau tidak sesuai standart yang sudah ditentukan yang juga berpengaruh terhadap
mutu rencana. Apabila kuat tekan beton tidak mencapai target otomatis beton
tersebut berkurang ketahanannya sehingga terjadi kerusakan beton.
Agar mutu beton yang ditentukan dapat dilakaksanakan dengan pasti pada
saat dilapangan, maka saat proses pembuatannya harus dipertimbangkan baik-baik
segala hal yang mempengaruhi mutu beton sperti jumlah semen pada tiap ,
fakotr air semen, gradasi agregat, kekerasan agregat, kebersihan agregat, jenis dan
kualitas semen, cara dan lama pengadukan, cara pemadatan, finishing dan
transport, temperatur, pemeliharaan, dan umur beton. Dengan memperhatikan hal-
hal tersebut, maka membuat beton sesuai dengan mutu yang ditentukan mejadi
mudah.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka muncul lah masalah-masalah yang akan
diteliti yaitu sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap
keretakan pada kontruksi beton
2. Seberapa besar pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap
beton yang berpori dan keropos.

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dari masalah-masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton
terhadap keretakan pada kontruksi beton.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton
terhadap beton yang berpori dan keropos.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan
beton terhadap keretakan pada kontruksi beton dn juga mengetahui besarnya
pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap beton yang berpori dan
keropos, maka dapat bermanfaat untuk informasi secara ilmiah dan dapat
diterapkan saat pembuatan beton dengan segala ketentuan yang ada.

1.5 Batasan Penelitian


Agar penelitian yang dilakukan terarah maka kita harus menentukan
batasan-batasan penelitian sebagai berikut:
1. Kuat tekan beton rencana ( ) = 25 MPa.
2. Penelitiaan ini menggunakan campuran beton non pasir menggunakan
perbandingan semen banding agregat kasar 1:5 dengan factor semen (FAS)
0,4 untuk konsentrasi serat roving panjang 3cm.
3. Tinjauan analisis = kuat tekan beton.

1.6 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah metode kuantitatif,
yang mana dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode
survey ke lokasi bangunan yang menggunakan kotruksi beton. Selain metode
kuantitatif dalam penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dikarenakan
dalam penelitian ini membahas mengenai pengaruh material beton dan kuat tekan
beton terhadap keretakan pada kontruksi beton.

Anda mungkin juga menyukai