ARDIANSYAH (190110144) A3 / METODOLOGI PENELETIAN DAN PERSENTASI
TANGGAL DIBERIKAN TUGAS SELASA, 21 SEPTEMBER 2021
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2021 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton adalah suatu elemen dalam kontruksi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, kerikil, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah atau kerikil, udara serta bahan campur lainnya. Struktur beton mempunyai standarisasi karakteristik beton yang baik yaitu kepadatan, kekuatan, factor air semen, tekstur, dan parameter. Pada struktur beton juga terdapat beberapa komponen diantaranya adalah slab atau plat, blok, kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung. Beton merupakan material kontruksi yang sangat umum digunakan pada saat ini. Berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Perkuatan pada konstruksi beton menjadi hal yang sangat penting, terlebih pada struktur yang telah mengalami penurunan kekuatan akibat umur, pengaruh lingkungan, perubahan fungsi struktur, desain awal yang kurang, kelemahan perawatan, ataupun kejadian-kejadian alam seperti gempa bumi(Mr, 2016). Beton yang bermutu baik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mempunyai kuat tekan tinggi, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, tahan aus, dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, sinar matahari, hujan). Beton juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu lemah terhadap kuat tarik, mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sulit kedap air secara sempurna, dan bersifat getas(Melinda, Dapas and Sumajouw, 2020). Beton juga sangat rentan terkena masalah atau kerusakan yang terjadi pada kontruksi bangunan seperti beton yang menyerap air, beton berpori, beton cacat, beton keropos, beton retak dan lain sebagainya. Hal yang mempengaruhi kerusakan pada beton salah satunya adalah campuran material yang tidak baik atau tidak sesuai standart yang sudah ditentukan yang juga berpengaruh terhadap mutu rencana. Apabila kuat tekan beton tidak mencapai target otomatis beton tersebut berkurang ketahanannya sehingga terjadi kerusakan beton. Agar mutu beton yang ditentukan dapat dilakaksanakan dengan pasti pada saat dilapangan, maka saat proses pembuatannya harus dipertimbangkan baik-baik segala hal yang mempengaruhi mutu beton sperti jumlah semen pada tiap , fakotr air semen, gradasi agregat, kekerasan agregat, kebersihan agregat, jenis dan kualitas semen, cara dan lama pengadukan, cara pemadatan, finishing dan transport, temperatur, pemeliharaan, dan umur beton. Dengan memperhatikan hal- hal tersebut, maka membuat beton sesuai dengan mutu yang ditentukan mejadi mudah.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka muncul lah masalah-masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap keretakan pada kontruksi beton 2. Seberapa besar pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap beton yang berpori dan keropos.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari masalah-masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap keretakan pada kontruksi beton. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap beton yang berpori dan keropos.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap keretakan pada kontruksi beton dn juga mengetahui besarnya pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap beton yang berpori dan keropos, maka dapat bermanfaat untuk informasi secara ilmiah dan dapat diterapkan saat pembuatan beton dengan segala ketentuan yang ada.
1.5 Batasan Penelitian
Agar penelitian yang dilakukan terarah maka kita harus menentukan batasan-batasan penelitian sebagai berikut: 1. Kuat tekan beton rencana ( ) = 25 MPa. 2. Penelitiaan ini menggunakan campuran beton non pasir menggunakan perbandingan semen banding agregat kasar 1:5 dengan factor semen (FAS) 0,4 untuk konsentrasi serat roving panjang 3cm. 3. Tinjauan analisis = kuat tekan beton.
1.6 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah metode kuantitatif, yang mana dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode survey ke lokasi bangunan yang menggunakan kotruksi beton. Selain metode kuantitatif dalam penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dikarenakan dalam penelitian ini membahas mengenai pengaruh material beton dan kuat tekan beton terhadap keretakan pada kontruksi beton.