Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MIX DESAIN

ABDULLAH MUTHI TARESO

2230331010

FAKULTAS PASCASARJANA

MAGISTER REKAYASA INFRASTUKTUR DAN LINGKUNGAN

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dankarunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “MIX DESAIN BETON” ini. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menulis dalammenyusun makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis
menanti kritik dan sarannya demi perbaikan makalah ini kearah yang lebih baik,
dan memberikan manfaat kepada pembacanantinya. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Campuran beton merupakan perpaduan dari komposit material
penyusunnya. Karakteristik dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil
rancangan.Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui
komposisi atau proporsi bahan-bahan penyusun beton. Proporsi campuran
dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentun melalui sebuah perancangan
beton ( mix design ). Halini dilakukan agar proporsi campuran dapat
memenuhi syarat teknis sertaekonomis. Dalam menentukan proporsi
campuran dapat digunakan beberapametode yang dikenal antara lain: (1).
Metode Ameican Concrete Institute, (2).Portland Cement Association, (3).
Road Note No. 4, (4). British Standard atauDepartement of Environment,
(5). Departemen Pekerjaan Umum, dan (6). Caracoba-coba
Perencanaan campuran beton (mi* design) dimaksudkan untuk
pemilihanmaterial+bahan" menentukan proporsi masing-masing bahan"
sehingga diperoleh beton yang mempunyai kuat tekan seperti yang
direncanakan" mudah diker'akan(pengadukan" pengangkutan" penuangan"
pemadatan dan perataan) tanpakecenderungan akan ter'adi segregasi dan
bleeding" tahan lama" serta ekonomis.,eton adalah material yang
mempunyai kuat tekan yang besar" karena itumutu beton selalu diukur
berdasarkan kuat tekan (fc). edangkan faktor-fakor yang
mempengaruhi kuat tekan beton adalah fas dan kepadatan" umur beton"
'enissemen dan 'umlah semen" dan sifat agregat

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub
masalah sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Bagaimana kriteria perencanaan mix desain beton?
2. Bagaimana tata cara pembuatan rencana pembuatan beton normal mix
desain beton?
3. Bagaimana persyaratan-persyaratan mix desain beton?
4. Bagaimana perhitungan proporsi campuran mix desain beton?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk
menambahpengetahuan kita semua tentang perancangan beton (mix
design), khususnyayaitu kriteria perencanaan, metode-metode yang
digunakan dalamperancangan campuran beton, pelaksanaan campuran di
laboratorium, besertacontoh perhitungan campuran agregat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kriteria Perencanaan


Perencanaan campuran beton merupakan suatu hal komplek jika
dilihatdari perbedaan sifat dan karakteristik bahan penyusunnya. Karena
bahanpenyusun tersebut akan menyebabkan variasi dari produk beton
yangdihasilkan. Pada dasarnya perancangan campuran dimaksudkan
untukmenghasilkan suatu proporsi campuran bahan yang optimal dengan
kekuatanmaksimum. Pengertian optimal adalah penggunaan bahan yang
minimumdengan tetap mempertimbangkan kriteria standar dan ekonomis
dilihat daribiaya keseluruhan untuk membuat truktur beton
tersebut.Kriteria dasar perancangan beton adalah kekuatan tekan
danhubungannya dengan faktor air semen yang digunakan.
Kriteria ini sebenarnya kontradiktif dengan kemudahan pengerjaan
karena menurut Abram, 1920 (Neville, 1981) untuk menghasilkan
kekuatan yang tinggipenggunaan air dalam campuran beton harus
minimum. Jika air yangdigunakan sedikit, akan timbul kesulitan dalam
pengerjaan sesuai dengan pendapat Feret (1896) yang mempertimbangkan
pengaruh rongga (voids). Kriteria lain yang harus diprtimbangkan adalah
kemudahan pengerjaan. Seperti yang disebutkan di atas, faktor air semen
yang kecil akanmenghasilkan kekuatan yang tinggi, tetapi kemudahan
dalam pengerjaan takakan tercapai.
Perancangan beton tetap harus mempertimbangkan hal ini,salah
satunya dengan menggunakan bahan tambah jenis plastisizer atausuper-
plastisizer. Jika pengerjaan beton menggunakan pumping-concrete,mutlak
dibutuhkan keenceran tertentu agar sifat pemompaan bwton
saatpengecoran dapat berjalan dengan baik. Pemilihan agregat yang
digunakan juga mempengaruhi sifatpengerjaan. Butiran yang besar akan
menyebabkan kesulitan, terutama karenaakan menimbulkan segregasi. Jika
ini terjadi, kemungkinan terbentuknyarongga-rongga pada saat beton
mengeras akan semakin besar. Selain dua kriteria utama tersebut, hal lain
yang patut dipertimbangkan adalah keawetan(durability) dan permeabilitas
beton sendiri.
1. Variabilitas
Variabilitas dalam beton akan mempengaruhi nilai kekuatan
tekandalam perancangan. Pengertian variabilitas dalam kekuatan beton
padadasarnya tercermin melalui standar deviasi. Asumsi yang
digunakan dalamperencanaan bahwa kekuatan beton akan terdistribusi
normal selama masapelaksanaan yang diambil melalui hasil pengujian
di laboratorium. Secara umum rumusan mengenai kekuatan tekan
dengan mempertimbangkanvariabilitas ditulis sebagai:

f'cr = f'c + k. S

Dimana f’cr adalah kekuatan tekan rencana rata-rata, f’c


adalahkekuatan tekan rencana, S nilai standar deviasi dan k adalah
suatu konstantayang diturunkan dari distribusi normal kekuatan tekan
yang diijinkanbiasanya diambil sebesar 1,64. Nilai k di Amerika
adalah 1,64, di Inggrisdibulatkan menjadi 1,64, sedangkan di Australia
1,65.
Beberapa peneliti di komite ACI memberikan nilai dasar k
sebesar 1,64atas variasi pengujian dari beton normal dengan kekuatan
tekan 25 – 55 Mpa.Untuk variasi kekuatan tekan beton dengan nilai
lebih besar dari 55 MPa nilai variasi yang digunakan merupakan nilai
variasi sebenarnya dari hasil ujistatistik.

2. Keamanan dan Umur Rencana


Nilai keamanan dalam perancangan beton dicerminkan dari
batas yangdiijinkan ditolak sebsar 5%, yang merupakan suatu nilai
variabilitasdikalikan dengan nilai standar penyimpangan yang diduga
terjadi. Nilaikeamanan dalam perancangan beton dinamakan suatu
nilai tambah(margin). Kekuatan tekan rencana dalam perancangan
didasarkan atas kekuatantekan maksimum yang terjadi selama masa
pengerasan. Kekuatan tekanbeton maksimum biasanya tercapai setelah
umur 28 hari. Umur 28 hari inidijadikan sebagai umur recana.

2.2 Metode SNI 03-2834-1993 (Tata Cara Pembuatan Rencana


Pembuatan Beton Normal)
1. Ruang lingkup
Tata cara ini meliputi persyaratan umum dan persyaratan
teknisperencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai
salah satuacuan bagi para perencana dan pelaksana dalam
merencanakan proporsicampuran beton tanpa menggunakan bahan
tambah untuk menghasilkanmutu beton sesuai dengan rencana.

2. Pengertian
Dalam standar ini yang dimaksud dengan:
1) Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen
hidraulik yanglain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau
tampa bahan tambahmembentuk massa padat;
2) Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 –
2500) kg/m3menggunakan agregat alam yang dipecah;
3) Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara
alamidari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah
batu danmempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm
4) Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari
batu atauberupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah
batu danmempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 mm
5) Kuat tekan beton yang disyaratkan f’c adalah kuat tekan yang
ditetapkanoleh perencana struktur (berdasarkan benda uji
berbentuk silinder diameter150 mm, tinggi 300 mm);
6) Kuat tekan beton yang ditargetkan f’cr adalah kuat tekan rata rata
yangdiharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f’c;
7) Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton
untukmencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang
diserap olehagregat;
8) Factor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas
danberat semen dalam beton;
9) Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton
dinyatakandalam mm ditentukan dengan alat kerucut abram (SNI
03-1972-1990tentang Metode Pengujian Slump Beton Semen
Portland);
10) Pozolan adalah bahan yang mengandung silica amorf, apabila
dicampurdengan kapur dan air akan membentuk benda padat yang
keras dan bahanyang tergolongkan pozolan adalah tras, semen
merah, abu terbang, danbubukan terak tanur tinggi
11) Semen Portland-pozolan adalah campuran semen Porland dengan
pozolanantara 15% - 40% berat total camnpuran dan kandungan
SiO2 + Al2O3 + Fe2O3dalam pozolan minimum 70%;
12) Semen Portland tipe I adalah semen Portland untuk penggunaan
umumtanpa persyaratan khusus;
13) Semen Portland tipe II adalah semen Portland yang dalam
penggunaannyamemerlukan ketahan terhadap sulfat dan kalor
hidrasi sedang;
14) Semen Portland tipe III adalah semen Portland yang dalam
penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan
setelah pengikatan terjadi
15) Semen Portland tipe V adalah semen Portland yang dalam
penggunaannyamemerlukan ketahan yang tinggi terhadap sulfat;
16) Bahan tambah adalah bahan yang ditambahkan pada campuran
bahanpembuatan beton untuk tujuan tertentu.

2.3 Persyaratan-Persyaratan
Persyaratan umum yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Proposi campuran beton harus menghasilkan beton yang
memenuhipersyaratan berikut:
a) kekentalan yang memungkinkan pengerjaan beton
(penuangan,pemadatan, dan perataan) dengan mudah dapat
mengisi acuan danmenutup permukaan secara serba sama
(homogen);
b) keawetan;
c) kuat tekan;
d) ekonomis;
2. Beton yang dibuat harus menggunakan bahan agregat normal tanpa
bahantambah.

2.4 Perhitungan Proporsi Campuran


Pemilihan proporsi campuran beton harus ditentukan berdasarkan
hubungan antara Kuat Tekan Beton dan Faktor Air Semen (fas).
Perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data
sifat-sifat bahan yang digunakan. Bila pada bagian pekerjaan konstruksi
yang berbeda akan digunakan bahanyang berbeda, maka proporsi
campuran yang akan digunakan harus direncanakan secara terpisah.
Susunan campuran beton yang diperoleh dari perhitungan perencanaan
campuran harus dibuktikan melalui campuran coba yang menunjukkan
bahwa proporsi tersebut memenuhi kekuatan beton yang disyaratkan.
Bahan untuk campuran coba harus mewakili bahan yang akan digunakan
pada campuran sebenarnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mix design beton pada dasarnya merupakan pemilihan bahan
campuran beton dengan mempertimbangkan kuantitas atau perbandingan
dari setiap materialnya agar beton mencapai kualitas yang disyaratkan.
Tentunya saat membuat beton untuk bangunan pasti sudah tidak asing lagi
dengan istilah desain hybrid beton. Dalam pelaksanaan seorang batcher
wajib mempertimbangkan kuantitas atau proporsi setiap material agar
beton mencapai kualitas yang diinginkan. Indikator kualitas spesifik
didasarkan pada kualitas, intensitas, kemudahan kerja, dan nilai ekonomi
yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Beton Jurusan Teknis Sipil ITS Surabaya

SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh
Departemen Pekerjaan Umum.

https://www.academia.edu/3636945/BAHAN_KULIAH_TEKNOLOGI_BETON

http://www.researchgate.net/publication/
26844024_CONCRETE_MIX_DESIGN_OPTIMIZED_APPROACH

Anda mungkin juga menyukai