Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH I

Geocoding Citra Pada Software Er Mapper

Disusun oleh :

1. Mutiara Jamilah (21110114120002)


2. Ardi Setyo Pratomo (21110114120004)
3. Krisna Setiaji (21110114120012)
4. Risa Bruri Utami (21110114120026)
5. Seprila Putri Darlina (21110114130051)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp.(024) 76480785, 76480788
e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

I.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

I.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1

I.4 Manfaat........................................................................................................................ 1

BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................................... 2

II.1 Pengertian Geocoding ................................................................................................. 2

II.2 Software Er Mapper .................................................................................................... 2

II.3 Citra ............................................................................................................................. 2

II.4 Koreksi Geometrik ...................................................................................................... 3

II.5 Komposit Band ............................................................................................................ 4

II.6 Pengolahan Data Er Mapper ....................................................................................... 4

BAB III PENGERJAAN GEOCODING ............................................................................................ 8

III.1 Penggabungan Band .................................................................................................... 8

III.2 Koreksi Geometrik (Rektifikasi) ............................................................................... 11

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................................... 18

i
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Geocoding atau dalam bahasa penginderaan jauh lebih dikenal dengan sebutan koreksi
geometrik adalah suatu tahapan yang dalkukan pada saat pengolahan citra. Citra yang
didapatkan atau diunduh dari situs tertentu harus dilakukan koreksi geometrik agar proses
pengolahan citra lebih mudah.

Untuk melakukan koreksi citra, dapat menggunakamn software Er Mapper. Er Mapper


adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau
satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk mengolah
data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing
perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat
dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal
Computers) dengan sistem operasi Windows 95 ke atas dan Windows NT.

Untuk melakukan geocoding, modul atau tutorial sangat diperlukan bagi orang-orang
yang masih awam dengan software Er Mapper. Untuk itu, pada laporan ini berisi tentang
tutorial melakukan geocoding citra pada software Er Mapper untuk mempermudah pemula
pengguna software Er Mapper melakukan koreksi geometrik citra.

I.2 Rumusan Masalah


Pada laporan ini akan dibahas bagaimana melakukan geocoding (Koreksi geometrik) citra pada
software Er Mapper.

I.3 Tujuan
Tujuan dari adanya laporan ini adalah :

1. Mengetahui konsep geocoding pada software Er Mapper


2. Mengetahui tata cara pengerjaan geocoding pada software Er Mapper
3. Menganalisa hasil koreksi geometrik pada citra

I.4 Manfaat
Manfaat adanya laporan ini :

1. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam melakukan geocoding pada sofware Er Mapper
2. Menjadi modul atau tutorial untuk melakukan geocoding pada software Er Mapper

1
BAB II
DASAR TEORI

II.1 Pengertian Geocoding


Geocoding diartikan sebagai proses penyimpanan identifikasi lokasi menjadi bagian
dari record data. Jika data telah di geocoding berarti pengidentifikasian telah di tambahkan
pada record ke lokasi pada peta. Geocoding sebenarnya adalah proses penggabungan dua
table dimana kedua table tersebut dapat dilakukan penggabungan karena memiliki field yang
sama. Sebagai contoh disini kita memiliki dua table data, satu table merupakan table
pelanggan dalam bentuk tabulasi data di suatu daerah (registr.dbf) dan satu table lagi adalah
table peta wilayah tersebut (dcwashs.tab) dan dalam hal ini kita akan meletakkan posisi
pelanggan pada sebuah peta.

II.2 Software Er Mapper


ER Mapper adalah software pengolah citra digital yang saat ini telah banyak dipakai.
ER Mapper telah mengalami perkembangan dari generasi ER Mapper (betha) padaβ tahun
1990 sampai generasi ER Mapper 6.3 tahun 2003 ini. Pengembangan-pengembangan yang
telah dilakukan selama kurun waktu itu membuat software ER Mapper memiliki fasilitas
yang lebih lengkap dan semakin baik untuk pengolahandata digital penginderaan jauh
dibanding versi sebelumnya.

ER Mapper mengunakan suatu konsep pengolahan data yang dinamakan algoritma,


dimana algoritma ini membuat semacam tahapan-tahapan mandiri dalam proses pengolahan
citra. Tahapan-tahapan pengolahan citra dapat disimpan dan ER Mapper memiliki fasilitas
yang lebih lengkap dan semakin baik untuk pengolahan data citra lainnya.

II.3 Citra
Citra adalah gambaran kenampakan permukaan bumi hasil penginderaan pada spectrum
elektromagnetik tertentu yang ditayangkan pada layar atau disimpan pada media rekam atau
cetak. Citra satelit adalah penginderaan jauh, yaitu ilmu atau seni cara merekam suatu objek
tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara, satelit, dan
lain-lain. Dalam hal ini yang direkam adalah permukaan bumi untuk berbagai kepentingan
manusia.

2
II.4 Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik merupakan proses memposisikan citra sehingga cocok dengan
koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Posisi geografis citra pada saat pengambilan data
dapat menimbulkan distorsi karena perubahan posisi dan juga ketinggian sensor. Dalam
akuisisi citra satelit, distorsi ini akan bertambah seiring dengan perbedaan waktu pembuatan
peta dan akuisisi citra serta kualitas dari peta dasar yang kurang baik. Akibat dari kesalahan
geometrik ini, maka posisi piksel dari citra satelit tersebut tidak sesuai dengan posisi yang
sebenarnya. Untuk memperbaiki kesalahan geometrik yang terjadi, Mather (2004)
mengelompokkan koreksi geometrik menjadi dua kategori, yakni : model geometri orbital
dan transformasi berdasarkan titik kontrol di lapangan (ground control point, GCP).

Model geometri orbital didasari oleh pengetahuan mengenai karakteristik orbit wahana
satelit. Bannari (1995) menjelaskan, faktor-faktor yang dikoreksi melalui model geometri
orbital sebagai berikut :

1. Koreksi Aspect Ratio merupakan proses untuk menghilangkan efek oversampling.


Oversampling terjadi karena adanya perbedaan kecepatan pemindaian dengan
coding dan penyimpanan data dari pantulan oleh detektor. Misalkan, untuk citra
Landsat MSS seharusnya diperoleh ground sample distance, GSD sebesar 79x79
m. Namun, pada saat perekaman hanya diperoleh GSD sebesar 56x56 m. Sehingga
perlu dilakukan aspect rasio 56:79 atau 1:1,41. Sehingga diperoleh matriks aspect
rasio (persamaan 1)

2. Koreksi Kemencengan merupakan proses menghilangkan pengaruh kemencengan


detektor saat dilaksanakan pengambilan citra oleh detektor pada satelit. Secara
matematis tertulis dalam persamaan 2, dimana θ menunjukkan besarnya sudut
kemencengan, L menunjukkan lintang tempat diambilnya citra dan θe
menunjukkan arah gerak satelit terhadap ekuator.

3. Koreksi Rotasi Bumi, merupakan proses untuk menghilangkan efek rotasi bumi
pada saat pengambilan citra oleh detektor pada satelit. Secara matematis tertulis

3
dalam persamaan 3, dimana Ve(L) menunjukkan kecepatan suatu titik pada lintang
tertentu, ωe menunjukkan kecepatan sudut bumi, dan R menunjukkan jejari bumi.

II.5 Komposit Band


Band dalam citra satelit merupakan kanal atau saluran warna. Tidak ada standar band
dalam citra, karena setiap citra memiliki band band sendiri. Jumlah band tiap citra juga tidak
sama.Komposit Band merupakan proses menggabungkan Band pada Citra Landsat untuk
membentuk suatu tampilan yang di inginkan.

II.6 Pengolahan Data Er Mapper


Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah
suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan.
Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi
suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data
geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna,
dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.

Prosedur pengolahan data citra dengan ER Mapper diawali dengan mengimport data
sampai dengan hasil akhir dalam bentuk cetakan (printing). Dari beberapa prosedur ini, tidak
semua prosedur harus dijalankan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Untuk beberapa aplikasi dapat dihasilkan keluaran yang diharapkan tanpa melalui seluruh
prosedur pengolahan citra.

a. Import Data

Langkah pertama dalam pengolahan citra adalah mengimport data satelit yang akan
digunakan ke dalam format ER Mapper. Umumnya data disimpan dalam bentuk magnetic
tape, CD-ROM atau media penyimpanan yang lain. Dua bentuk utama data yang diimport ke
dalam ER Mapper adalah data raster dan vektor.

Data raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan pengolahan citra.
Contoh data raster adalah citra satelit dan foto udara. Pada saat mengimport data raster, ER
Mapper akan membuat dua files yaitu:

- File data binary yang berisikan data raster dalam format BIL, tanpa file extension.

4
- File header dalam format ASCII dengan extension .ers

Data vektor adalah data yang terseimpan dalam bentuk garis, titik dan poligon.
Contoh data vektor adalah data yang dihasilkan dari hasil digitasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) seperti jalan, lokasi pengambilan sampel atau batas administrasi. ER Mapper juga akan
membuat dua file hasil dari mengimport data vektor:

- File data dalam format ASCII berisikan data vektor

- File header dalam format ASCII dengan extension .erv

b. Menampilkan Citra

Setelah proses mengimpor data, selanjutnya adalah menampilkan citra tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kualitas dari data yang digunakan. Apabila data/citra tersebut
memiliki kualitas yang tidak sesuai dengan keinginan (berawan, data bergaris, dll) maka kita
tidak perlu melanjutkan proses pengolahan, dan mencari data baru yang memiliki kualitas
yang lebih baik.

Di dalam ER Mapper, cara menampilkan citra disebut Color Mode. Ada beberapa
cara untuk menampilkan citra :

 Pseudocolor Displays, menampilkan citra dalam warna hitam dan putih, biasanya
hanya terdiri dari satu layer/band saja.
 Red-Green-Blue (RGB), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band, setiap
band ditempatkan pada satu layer (Red/Green/Blue), cara ini disebut juga color
composite. Contoh: False Color Composite RGB 453.
 Hue-Saturation-Intensity (HIS), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band,
setiap band ditempatkan pada satu layer (Hue/Saturation/Intensity), cara ini biasanya
digunakan bila kita menggunakan dua macam data yang berbeda, misalkan data
Radar dengan data Landsat-TM.

c. Geocoding

Data raster umumnya ditampilkan dalam bentuk “raw” data dan memiliki kesalahan
geometrik. Untuk mendapatkan data yang akurat, data tersebut harus dikoreksi secara
geometrik kedalam sistem koordinat bumi. Ada dua proses koreksi geometrik:

5
 Registrasi, koreksi geometrik antara citra yang belum terkoreksi dengan citra yang
sudah terkoreksi.
 Rektifikasi, koreksi geometrik antara citra dengan peta

d. Mosaik Citra

Mosaik citra adalah proses menggabungkan/menempelkan dua atau lebih citra yang
tumpang tindih (overlapping) sehingga menghasilkan citra yang representatif dan kontinyu.
Dalam ER Mapper proses ini dapat dilakukan tanpa membuat suatu file yang besar, kecuali
bila kita ingin menyimpannya menjadi file tersendiri.

e. Penajaman Citra

Proses penajaman citra dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam


menginterpretasikan obyek-obyek yang ada pada tampilan citra. Dengan proses Algoritma,
ER Mapper mempermudah pengguna melakukan berbagai macam proses penajaman citra
tanpa perlu membuat file-file baru yang hanya akan membuat penuh disk komputer. Jenis-
jenis operasi penajaman citra meliputi:

 Penggabungan Data (Data fusion), menggabungkan citra dari sumber yang berbeda
pada area yang sama untuk membantu di dalam interpretasi. Contoh data Landsat-
TM dengan data SPOT.
 Colodraping, menempelkan satu jenis data citra di atas data yang lainya untuk
membuat suatu kombinasi tampilan sehingga memudahkan untuk menganalisa dua
atau lebih variabel. Contoh citra vegetasi dari satelit di colordraping di atas citra foto
udara pada area yang sama.
 Penajaman kontras, memperbaiki tampilan citra dengan memaksimumkan kontras
antara pencahayaan dan penggelapan atau menaikan dan merendahkan harga data
suatu citra.
 Filtering, memperbaiki tampilan citra dengan mentransformasikan nilai-nilai digital
citra, seperti mempertajam batas area yang mempeunyai nilai digital yang sama
(enhance edge), menghaluskan citra dari noise (smooth noise), dll.
 Formula, membuat suatu operasi matematika dan memasukan nilai-nilai digital citra
pada operasi matematika tersebut., misalnya Principal Component Analysis (PCA).

6
 Klasifikasi, menampilkan citra menjadi kelas-kelas tertentu secara statistik
berdasarkan nilai digitalnya. Contoh membuat peta penutupan lahan dari citra satelit
Landsat-TM.

f. Dynamic Links

Penghubung dinamik adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat pengguna


dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu mengimportnya
terlebih dahulu. Data-data yang dapat dihubungkan termasuk kedalam format file yang
populer seperti ARC/INFO, Oracle, serta standar file format seperti DXF, DGN dll.

g. Komposisi Peta

Komposisi peta memungkinkan pengguna untuk mempresentasikan citra-citra secara


profesional dan penuh arti. Kualitas kartografik peta pada ER Mapper dapat membuat grid,
legenda, bar skala, panah arah utara, logo perusahaan, legenda klasifikasi.

h. Pencetakan

Pengguna dapat menghasilkan keluaran suatu citra dengan menggunakan peralatan


pencetakan atau printer yang meliputi printer berwarna, film, printer hitam putih dan format
grafik. Pilihan pencetakan membutuhkan suatu algoritma yang mendefinisikan semua data
dan pengolahannya dengan catatan hanya algoritma yang telah disimpan yang dapat dicetak.
Pastikan kita telah menyimpan algoritma kita sebelum mencetaknya.

7
BAB III
PENGERJAAN GEOCODING

III.1 Penggabungan Band


a) Buka aplikasi Er Mapper pada laptop atau pc

b) Buka citra landsat yang akan diolah. Pilih File pada menu bar – Open

c) Pilih data dengan ekstensi .TIF seperti terlihat pada gambar - OK.

d) Citra akan tampil seperti gambar di bawah. Lalu klik Edit Algorithm pada
toolbar.

1
e) Pada jendela Algorithm, lakukan duplikasi layer (Pseudo Layer) dengan
menekan icon Duplicate sebanyak Band yang diinginkan.

1
f) Ganti nama duplikasi layer ( band) dan input 1 data TIF ke masing-masing
layer duplikasi- OK

g) Simpan file dengan memilih File -Save As. Simpan dengan ekstensi .ERS(
citra gabung) -OK

1
III.2 Koreksi Geometrik (Rektifikasi)
a) Buka file citragabung.ers yang telah disimpan pada langkah sebelumnya
(penggabungan band). File -Open -citra_gabung.ers -OK.

b) Untuk memulai rektifikasi, pilih Process pada menu bar -Geocoding Wizard.

c) Terdapat lima langkah yang harus dilakukan untuk memulai rektifikasi


pada geocoding wizard. Pada langkah pertama, pastikan file yang diinput pada
1
“Input File” adalah citragabung.ers. Pada Geocoding Type - pilih
“Polynomial”. Polynomial biasa digunakan untuk merektifikasi objek dua
dimensi.

d) Pada langkah kedua, yaitu Polynomial Setup, pilih Polynomial Order dengan
bentuk “Linear”.

1
e) Langkah ketiga adalah GCP Setup, pada langkah ini akan diatur koodinat dari
citra. Ubah “Ouput Coordinate Space” yang masih berbentuk RAW
(koordinat masih belum diset) dengan meng-klik “Change”. Untuk lebih
jelasnya, lihat gambar di bawah.

Datum -WGS84-

Projectionn - utm -SUTM49

Coord system type -Eastings/Northings - OK

1
f) Pada langkah keempat, dibutuhkan bantuan dari Google Earth. Ini dilakukan
agar sampel titik yang diambil memiliki koordinat sesuai dengan koordinat
bumi sebenarnya.

Buka Google Earth - Ambil sampel titik -Copy koordinat Eastings (Timuran)
dan Northings (Utaraan). Berikut adalah salah satu contoh penandaan titik
sampel pada Google Earth.

1
Contoh pada titik 5, lakukan Pricking pada google earth, dan save koordinat.

g) Tentukan posisi titik yang diprick di google earth, dan lakukan prick titik tersebut
pada citra.

1
h) Copy Paste koordinat northing dan easting hasil prick di google earth, ke GCP
yang ditentukan pada citra.

Lakukan pengecekan RMS, semakin mendekati nol berarti semakin akurat posisi
titik dicitra dengan hasil prick di google earth. RMS akan muncul jika telah
menginput minimal 4 titik dan klik on.

RMS dapat di koreksi dengan menggeser-geser posisi titik di citra, sampai


mendekati angka 0.

i) Tahap ke lima, yaitu rectify - klik icon pada Output Info - Simpan dengan ekstensi
.TIF - Save File and Start Rectification - Rectification finished succesfully klik OK.

1
a) Tunggu hingga proses selesai, maka proses geocoding atau koreksi geometrik
citra telah selasai di lakukan-ok

b) Hasil

1
BAB IV
KESIMPULAN

1. Geocoding adalah proses dalam mengkoreksi geometrik pada citra. Geocoding dapat
dilakukan pada berbagai software, salah satunya adalah software Er Mapper.
2. Er Mapper adalah software pengolah citra yang salah satu funfgsinya adalah untuk
melakukan koreksi pada citra.
3. Langkah pengerjaan geocoding secara umum:
a. Buka citra yang akan dikoreksi pada Er Mapper
b. Lakukan pengaturan pada citra seperti datum, metode koreksi, jenis
resampling, dan format akhir citra (output).
c. Plot data GCP pada citra.
d. Masukkan nilai GCp dan disesuaikan dengan citra sehingga mendapatkan nilai
RMS nya
e. Final (penyimpanan file).

1
Sumber :

https://selfaseptianiaulia.wordpress.com/2013/05/17/pertemuan-1-macam-macam-jenis-citra-satelit-
dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-pada-landsat/

http://www.info-geospasial.com/2015/07/composite-band-citra-landsat-di-arcgis.html

http://malikaprianto10.blogspot.co.id/2013/04/komposit-band-pada-citra-satelit_24.html

www.academia.edu/4666612/Praktikum_er_mapper

http://dokumen.tips/documents/modul-er-mapper-55.html

http://www.oocities.org/yaslinus/b1_1.html

http://zonegeologi.blogspot.co.id/2014/09/koreksi-geometrik-dan-koreksi.html

Anda mungkin juga menyukai