Anda di halaman 1dari 26

5.1.

1 Perhitungan Metode Admiralty


Proses perhitungan metode Admiralty ini penulis lakukan dengan
menggunakan pengembangan perhitungan sistem formula atau dengan bantuan
perangkat lunak Microsoft Excel, sehingga perhitungan pada metode ini akan menjadi
lebih efisien dan memiliki keakuratan yang lebih baik serta fleksibel untuk waktu
kapanpun.
Pelaksanaan perhitungan data pasang surut metode Admiralty yaitu data yang
telah diperoleh harus dihitung dengan rumus ketetapan dan mengalikannya dengan
konstanta pengali yang juga telah ditetapkan, hasil dari perhitungan tersebut selanjutnya
dimasukkan ke dalam skema pada tabel metode Admiralty yang telah tersedia. Berikut
langkah kerja perhitungan data pasang surut metoda Admiralty :

5.1.1.1 Perhitungan Skema I


Pada tahap ini akan diperoleh nilai bacaan tertinggi yang menunjukkan
kedudukan air tertinggi dan nilai bacaan terendah menunjukkan kedudukan air terendah
yang posisinya terletak pada koordinat 119˚ 45’ 27,9” BT ; 0˚ 21’ 28,5” LS, dan waktu
pengamatannya berdasarkan waktu standar GMT+8 (Greenwich Mean Time) atau dalam
waktu lokal WITA (waktu Indonesia bagian tengah), serta tanggal pengamatannya
dimulai dari tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal 28 Maret 2020. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 daftar Lampiran.

5.1.1.2 Perhitungan Skema II


Pengisian tiap kolom dan baris pada skema II ini dibantu dengan
konstanta pengali pada Tabel 5.1 yaitu dengan mengalikan nilai pengamatan pada
skema I dengan nilai konstanta pengali pada Tabel 5.1 untuk setiap hari pengamatan.
Karena nilai pengali dalam Tabel 5.1 hanya berisi nilai 1 dan -1 kecuali untuk X4 ada
bilangan 0 (nol) yang tidak dimasukkan dalam perkalian, maka dapat dilakukan
perhitungan dengan menjumlahkan saja bilangan yang harus dikalikan dengan 1 dan di
isikan pada kolom yang bertanda (+) dibawah kolom X1, Y1, X2, Y2, X4 dan Y4.
Lakukan hal yang sama untuk pengali -1 dan diisikan pada kolom yang bertanda (-)
dibawah kolom X1, Y1, X2, Y2, X4 dan Y4. Berikut dibawah ini konstanta pengali untuk
skema II dan cara perhitungannya :

V-2
Tabel 5.1 Konstanta pengali untuk skema II

Waktu (Jam)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
X1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
Y1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
X2 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1
Y2 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
X4 1 0 -1 -1 0 1 1 0 -1 -1 0 1 1 0 -1 -1 0 1 1 0 -1 -1 0 1
Y4 1 1 1 -1 -1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 1 1 1 -1 -1 -1

1. Mengisi kolom X1 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :


X1 (+) = (1.100 x 1) + (1.400 x 1) + (1.600x 1) + (1,800 x 1) + (1,800 x 1) +
(1,600 x 1) + (1,400 x 1) + (1,200 x 1) + (1,100 x 1) + (1,100 x 1)+ (1,100 x
1) + (1,000 x 1) = 28,700
Keterangan :
a. Angka 1 merupakan nilai konstanta pengali pada tabel 5.1 yang
bernilai positif.
b. Angka 1.100, 1.400, 1.600, 1.800, 1.800, 1.600, 1.400, 1.200,1.100,
1.100 dan 1.100 merupakan nilai hasil pengamatan pada tanggal 14
Maret 2020 yang harus dikalikan dengan konstanta angka 1 pada
tabel 5.1.
c. Angka 28,700 merupakan hasil perkalian untuk mengisi kolom X1
(+).
2. Mengisi kolom X1 (-) pada tanggal 14 Maret 2020:
X1 (-) = (1,100 x -1) + (0,900 x -1) + (0,700 x -1) + (0,600 x -1) + (0,700 x -
1) + (0,800 x -1) + (1,000x -1) + (1,100 x -1) + (1,200x -1) + (1,300 x -1) +
(1,300 x -1) + (1,200 x -1) = -11,900
Keterangan :
a. Angka -1 merupakan nilai konstanta pengali pada tabel 5.1 yang
bernilai negatif.
b. Angka 1.100, 0.900, 0.700, 0.600, 0.700, 0.800, 1.000, 1.100, 1.200,
1.300, 1.200, dan 1.200 merupakan nilai hasil pengamatan pada
tanggal 14 Maret 2020 yang harus dikalikan dengan konstanta angka
-1 pada tabel 5.1.
c. Angka -11,90 merupakan hasil perkalian untuk mengisi kolom X1 (-).
V-3
3. Cara perhitungan diatas juga berlaku untuk mengisi kolom-kolom X1 (+) dan
X1 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal 28 Maret 2020 .
4. Mengisi kolom Y1 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :
Y1 (+) = (1.600 x 1) + (1,400 x 1) + (1,200 x 1) + (1,100 x 1) + (1,000 x 1)
+ (1,000x 1) + (1,000 x 1) + (1,100 x 1) + (1,200 x 1) + (1,300 x 1) + (1,300
x 1) + (1,200 x 1) = 14,400.
5. Mengisi kolom Y1 (-) pada tanggal 14 Maret 2020:
Y1 (-) = (1,100 x -1) + (0,900 x -1) + (0,700 x -1) + (0,600 x -1) + (0,700 x -
1) + (0,800 x -1) + (1,100 x -1) + (1,400 x -1) + (1,600 x -1) + (1,800 x -1) +
(1,800 x -1) + (1,800 x -1) = -14,300
6. Cara perhitungan pada nomor 4 dan 5 juga berlaku untuk mengisi kolom-
kolom Y1 (+) dan Y1 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal
28 Maret 2020
7. Mengisi kolom X2 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :
X2 (+) = (1,100 x 1) + (0,900 x 1) + (0,700 x 1) + (1,800 x1 ) + (1,800 x 1)
+ (1,800x 1) + (1,600 x 1) + (1,400 x 1) + (1,200 x 1) + (1,300 x 1) + (1,300
x 1) + (1,200x 1) = 16,100.
8. Mengisi kolom X2 (-) pada tanggal 14 Maret 2020:
X2 (-) = (0,600 x -1) + (0,600 x -1) + (0,800 x -1) + (1,100x -1) + (1,400 x -1)
+ (1,600 x -1) + (1,100 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) +
(1,1000 x -1) + (1,2000 x -1) = -12,600
9. Cara perhitungan pada nomor 7 dan 8 juga berlaku untuk mengisi kolom-
kolom X2 (+) dan X2 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal
28 Maret 2020
10. Mengisi kolom Y2 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :
Y2 (+) = (1,100 x 1) + (0,900 x 1) + (0,700 x 1) + (0,600 x 1) + (0,700 x 1) +
(0,800 x 1) + (1,600 x 1) + (1,400 x 1) + (1,200 x 1) + (1,100 x 1) + (1,000 x
1) + (1,000 x 1) = 12,100.
11. Mengisi kolom Y2 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 :
Y2 (-) = (1,100 x -1) + (1,400 x -1) + (1,600 x -1) + (1,800 x -1) + (1,800 x -
1) + (1,800 x -1) + (1,000 x -1) + (1,100 x -1) + (1,200 x -1) + (1,3000 x -1)
+ (1,300x -1) + (1,2000 x -1) = -16,600.

V-4
12. Cara perhitungan pada nomor 10 dan 11 juga berlaku untuk mengisi kolom-
kolom Y2 (+) dan Y2 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal
28 Maret 2020.
13. Mengisi kolom X4 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :
X4 (+) = (1,100 x 1) + (0,800 x 1) + (1,100 x 1) + (1,800 x 1) + (1,600 x 1) +
(1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,200 x 1) = 9,60.
14. Mengisi kolom X4 (-) pada tanggal 14 Maret 2020:
X4 (-) = (0,700 x -1) + (0,600 x -1) + (1,600 x -1) + (1,800 x -1) + (1,200 x -
1) + (1,100 x -1) + (1,200 x -1) + (1,300 x -1) = -9,500.
15. Cara perhitungan pada nomor 13 dan 14 juga berlaku untuk mengisi kolom-
kolom X4 (+) dan X4 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal
28 Maret 2020.
16. Mengisi kolom Y4 (+) pada tanggal 14 Maret 2020 :
Y4 (+) = (1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x 1) +
(2,000 x 1) + (2,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x 1) + (1,000 x
1) + (1,000 x 1) = 14,000.
17. Mengisi kolom Y4 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 :
Y4 (-) = (1,000 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) + (2,000 x -1) + (2,000 x -
1) + (2,000 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) + (1,000 x -1) +
(1,000 x -1) + (1,000 x -1) = -14,000.
18. Cara perhitungan pada nomor 16 dan 17 juga berlaku untuk mengisi kolom-
kolom Y4 (+) dan Y4 (-) pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan tanggal
28 Maret 2020.
Dari hasil perhitungan data pada tanggal 14 Maret 2020 di atas didapatkan
nilai X1 (+) = 28,700 ; nilai X1 (-) = 11,900, nilai Y1 (+) = 14,400; nilai Y1 (-) =
14,300, nilai X2 (+) = 16,100 ; nilai X2 (-) = -12,600, nilai Y2 (+) = 12,100 ; nilai
Y2 (-) = -16,600, nilai X4 (+) = 9,600 ; nilai X4 (-) = -9,500, nilai Y4 (+) = 14,000 ;
nilai Y4 (-) = -14,000. Lakukan hal yang sama seperti cara perhitungan diatas
untuk menentukan nilai X2 (+/-), Y2 (+/-), X4 (+/-) dan Y4 (+/-) pada tanggal 14
Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020, namun sesuaikan dengan nilai
konstanta Xn (+/-) dan Yn (+/-) pada Tabel 5.1 yang telah ditetapkan. Untuk Hasil
perhitungan nilai X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4 pada tanggal 14 Maret 2020 sampai
dengan 28 Maret 2020 dapat dilihat pada Lampiran 9.

V-5
5.1.1.3 Perhitungan Skema III
Untuk mengisi kolom dan baris pada skema III yaitu merupakan penjumlahan
dari skema II. Berikut dibawah ini contoh cara perhitungannya dilakukan pada tanggal
14 Maret 2020:
1. Untuk nilai X0 (+) pada skema III merupakan penjumlahan antara X 1 (+)
dengan X1 (-) pada skema II tanpa melihat tanda (+) dan (-), jadi langsung
dijumlahkan saja.
Jadi X0 (+) = 16,800+ 11,900 = 28,700
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai X0 (+) mulai dari
tanggal pada tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada
skema III.
2. Untuk nilai X1 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai X1 (+)
dengan X1 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi X1 = 16,800 + (-11,900) + 2000 = 2004,900
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai X 1 mulai dari
tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
3. Untuk nilai Y1 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai Y1 (+)
dengan Y1 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi Y1 = 14,400 + (-14,300) + 2000 = 2000,100
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai Y 1 mulai dari
tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
4. Untuk nilai X2 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai X2 (+)
dengan X2 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi X2 = 16,100 + (-12,600) + 2000 = 2003,500
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai X 2 mulai dari
tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
5. Untuk nilai Y2 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai Y2 (+)
dengan Y2 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
V-6
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi Y2 = 12,100 + (-16,600) + 2000 = 1995,500
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai Y 2 mulai dari
14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
6. Untuk nilai X4 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai X4 (+)
dengan X4 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi X4 = 9,600 + (-9,500) + 2000 = 2000,100
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai X 4 mulai dari
tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
7. Untuk nilai Y4 pada skema III merupakan penjumlahan dari nilai Y4 (+)
dengan Y4 (-) pada skema II dengan melihat tanda positif (+) dan negatif (-)
nya, jadi untuk mengatasi hasilnya berjumlah negatif (-), maka hasilnya
harus ditambah dengan nilai konstanta B yang telah ditetapkan yaitu 2000.
Jadi Y4 = 14,300 + (-14,400) + 2000 = 1999,900
Selanjutnya cara perhitungan diatas berlaku juga untuk nilai Y 4 mulai dari
tanggal 14 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III.
Kemudian untuk hasil perhitungan X0, X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4 tanggal 14
Maret 2020 sampai dengan 28 Maret 2020 pada skema III dapat diliahat
pada tabel Lampiran 10.

5.1.1.4 Perhitungan Skema IV


Pengisian kolom-kolom dan baris pada skema IV yaitu merupakan
penjumlahan dari skema III dibantu dengan konstanta pengali pada Tabel 5.2. Berikut
dibawah ini konstanta pengali untuk skema IV :

Tabel 5.2 Konstanta pengali untuk skema IV (15 hari pengamatan)

Indeks Kedua 0 2 b 3 c 4 d
Konstanta perkalian untuk 29 hari -29 -1 0 -1 0 -1 0
Konstanta perkalian untuk 15 hari -15 1 0 5 0 1 0
Konstanta perkalian untuk X+B dan Y+B 1 1 0 -1 1 1 0

V-7
1 1 -1 -1 1 1 -1
1 1 -1 1 1 -1 -1
1 1 -1 1 1 -1 -1
Untuk 29 hari
1 -1 -1 1 1 -1 1
1 -1 -1 1 -1 1 1
1 -1 -1 1 -1 1 1
1 -1 0 -1 -1 1 0
1 -1 1 -1 -1 1 -1
1 -1 1 -1 -1 -1 -1
Untuk 15 hari digunakan pertengan 15 baris 1 -1 1 -1 1 -1 -1
1 1 1 -1 1 -1 1
1 1 1 1 1 -1 1
1 1 1 1 1 1 1
Waktu Menengah 1 1 0 1 0 1 0
1 1 -1 1 -1 1 -1
1 1 -1 1 -1 -1 -1
1 1 -1 -1 -1 -1 -1
Untuk 15 hari digunakan pertengan 15 baris 1 -1 -1 -1 -1 -1 1
1 -1 -1 -1 1 -1 1
1 -1 -1 -1 1 1 1
1 -1 0 -1 1 1 0
1 -1 1 1 1 1 -1
1 -1 1 1 1 1 -1
1 -1 1 1 -1 -1 -1
Untuk 29 hari 1 1 1 1 -1 -1 1
1 1 1 1 -1 -1 1
1 1 1 -1 -1 1 1
1 1 0 -1 -1 1 0

Berikut dibawah ini akan dijelaskan mengenai arti index pada skema IV dan cara
perhitungannya
1. Index 00 untuk X (tambahan) berarti X00 positif (+) (tambahan), yaitu nilai
perkalian antara X0 pada skema III dan konstanta 0 pada tabel 5.2, lalu
dijumlahkan. Berikut dibawah ini cara perhitungannya :

V-8
Jadi X00 (+) tambahan = (28,7 x 1) + (28,4 x 1) + (28,6 x 1) + (29 x 1) +
(28,8 x 1) + (29,3 x 1) + (29,1 x 1) + (29 x 1) + (29,2 x 1) + (28,7 x 1) +
(29 x 1) + (28,7 x 1) + (28 ,6x 1) + (28,4 x 1) + (13,87 x 1) = 417,37
2. Index 00 untuk Y (tambahan) berarti Y00 positif (+) (tambahan), yaitu nilai
perkalian antara Y0 pada skema III dan konstanta 0 pada tabel 5.2.
Dikarenakan nilai Y0 tidak ada pada skema III, jadi nilai untuk Y00 positif
(+) (tambahan) = tidak ada.
3. Index 10 untuk X (tambahan) berarti X10 positif (+) dan negatif (-)
(tambahan), yaitu nilai perkalian antara X1 pada skema III dan konstanta 0
pada tabel 5.2.
a. Jadi X10 (+) tambahan = (20004,9 x 1) + (2004,8 x 1) + (2003,8 x 1) +
(2002,6 x 1) + (2001,4 x 1) + (2000,3 x 1) + (1999,3 x 1) + (1999,2 x
1) + (1999,2 x 1) + (1999,9 x 1) + (2001,0 x 1) + (2002,3 x 1) +
(2003,2 x 1) + (2004,4 x 1) + (1998,9 x 1) = 30025,05
b. Dikarenakan konstanta 0 pada tabel 5.2 tidak ada yang bernilai negatif
(-), maka nilai X10 negatif (-) = tidak ada.
Tetapi jika nilai index untuk X10 negatif (-) (tambahan) tidak mempunyai
nilai negatif (-) pada konstanta pengali di tabel 5.2, maka pengisiannya
dilakukan dengan cara mengalikan nilai 1500 dengan jumlah hari
pengamatan yaitu 15 piantan.
Jadi X10 (-) tambahan = -15 x 2000 = -30000
4. Index 10 untuk Y (tambahan) berarti Y10 positif (+) dan negatif (-)
(tambahan), yaitu nilai perkalian antara Y1 pada skema III dan konstanta 0
pada tabel 5.2.
a. Jadi Y10 (+) tambahan = (2000,1 x 1) + (2001,0 x 1) + (2001,8 x 1) +
(2002,0 x 1) + (2002,2 x 1) + (2001,9 x 1) + (2000,7 x 1) + (2000,0 x
1) + (1999,2 x 1) + (1998,1 x 1) + (1997, 6x 1) + (1997,3 x 1) +
(1997,6 x 1) + (1998,4 x 1) + (1999,1 x 1) = 29997,05
b. Dikarenakan konstanta 0 pada tabel 5.2 tidak ada yang bernilai negatif
(-), maka nilai Y10 negatif (-) = tidak ada.
Tetapi jika nilai index untuk Y10 negatif (-) (tambahan) tidak mempunyai
nilai negatif (-) pada konstanta pengali di Tabel 5.2, maka pengisiannya
dilakukan dengan cara mengalikan nilai 1500 dengan jumlah hari
pengamatan yaitu 15 piantan.
V-9
Jadi Y10 (-) tambahan = -15 x 2000 = -30000
5. Index 12 untuk X (tambahan) berarti X12 positif (+) dan negatif (-)
(tambahan), yaitu nilai perkalian antara X1 pada skema III dan konstanta 2
pada tabel 5.2.
a. Jadi X12 (+) tambahan = (2001,4x 1) + (2000,3 x 1) + (1999,3 x 1) +
(1999,2 x 1) + (1999,2 x 1) + (1999,9 x 1) + (2001x 1) = 14000,3
b. Jadi X12 (-) tambahan = (2004,9 x -1) + (2004,8 x -1) + (2003,8 x -1)
+ (2002,6 x -1) + (2002,3 x -1) + (2003,2 x -1) + (2004,2 x -1) +
(1999 x -1) = -16025
6. Index (15) untuk X positif (+) negatif (-) (tambahan) dan untuk Y positif
(+) negatif (-) (tambahan) yaitu konstanta ketetapan bernilai 2000.
Jadi (15) (+) (-) X = 2000 dan (15) (+) (-) Y = 2000
7. Begitu seterusnya cara perhitungan index (n) untuk Xn (tambahan) dan Yn
(tambahan), selalu perhatikan nilai konstanta pengali yang diminta.
8. Index 00 untuk X (jumlah) berarti X00 positif (+) (jumlah), yaitu nilai
index X00 positif (+) (tambahan). Dikarenakan tidak ada nilai
pengurangnya, jadi hasilnya tetap yaitu = 417,37
9. Index 00 untuk Y (jumlah) berarti Y00 positif (+) (jumlah), yaitu nilai
index Y00 (tambahan). Tetapi nilai Y00 (tambahan) tidak ada, karena tidak
ada perhitungannya.
10. Index 10 untuk X (jumlah) berarti X10 positif (+) (jumlah), yaitu nilai
index X10 positif (+) (tambahan) dikurangi dengan nilai index X10 negatif
(-) (tambahan).
Jadi X10 (+) (jumlah) = 30025,05 – 30000 = 25,050
11. Index 10 untuk Y (jumlah) berarti Y10 positif (+) (jumlah), yaitu nilai
index Y10 positif (+) (tambahan) dikurangi dengan nilai index Y10 negatif
(-) (tambahan).
Jadi Y10 (+) (jumlah) = 29997,050 – 30000 = -2,950
12. Index 12 untuk X (jumlah) berarti X12 positif (+) (jumlah), yaitu nilai
index X12 positif (+) (tambahan) dikurangi dengan nilai index X 12 negatif
(-) (tambahan) dan ditambahkan dengan index (15) yang bernilai 2000
(tambahan).
Jadi X12 (+) (jumlah) =14000,3 –16025+ 2000 = -24,450

V - 10
13. Index 12 untuk Y (jumlah) berarti Y12 (jumlah), yaitu nilai index Y12
positif (+) (tambahan) dikurangi dengan nilai index Y 12 negatif (-)
(tambahan) dan ditambahkan dengan index (15) yang bernilai 2000
(tambahan).
Jadi Y12 (+) ( jumlah) = 13999,7 –15997,4 + 2000 = 2,350
14. Begitu seterusnya cara perhitungan untuk menentukan nilai index (n)
untuk Xn (jumlah) dan Yn (jumlah). Kemudian untuk hasil perhitungan
nilai X dan Y indeks kedua dapat dilihat pada Lampiran 11.

5.1.1.5 Perhitungan Skema V dan Skema VI


Untuk mengisi kolom dan baris pada skema V yaitu pengurangan dari nilai X
(jumlah) dan Y (jumlah) pada skema IV dan dibantu dengan konstanta pengali pada
tabel 5.3 yang telah ditetapkan. Begitu pula untuk mengisi kolom dan baris pada skema
VI yaitu penjumlahan dari nilai X (jumlah) dan Y (jumlah) pada skema IV dan dibantu
dengan konstanta pengali pada Tabel 5.3 yang telah ditetapkan. Dibawah ini konstanta
pengali pada Tabel 5.3 tersebut :

Tabel 5.3 Konstanta Pengali untuk skema V dan VI pengamatan 15 hari

KONSTANTA PENGALI UNTUK SKEMA V dan SKEMA VI

Konstanta S0 M2 S2 N2 K1 O1 M4 MS4

X00 = 1,00

X10 = 0,01 -0,01 0,01 0,03 1 -0,07 0,01

X12 - Y1b = -0,02 0,09 -0,01 -0,09 -0,09 1 -0,02 0,02


SKEMA V

X13 - Y1c = 0,04 -0,07 0,01 0,13 0,2 -0,59 0,03

X20 = -0,01 -0,15 1 0,29 0,01 0,02

X22 - Y2b = 0,01 1 -0,14 -0,61 -0,02 -0,03 0,03 -0,01

X23 - Y2c = -0,02 -0,65 0,25 1 0,03 -0,05 -0,01

X42 - Y4b = 0,01 0,01 0,1 1

X44 - Y4d = -0,01 0,01 0,02 1,01 -0,05

V - 11
Y10 = -0,01 0,02 1,01 -0,08 0,01 0,01
Y12 + X1b = 0,05 0,01 -0,05 -0,12 1,05 -0,03 0,01
Y13 + X1c = -0,02 -0,02 0,09 0,24 -0,65 0,04 0,02
SKEMA VI

Y20 = -0,16 1 0,3 -0,01 0,02 -0,03 -0,01


Y22 + X2b = 1,04 -0,15 -0,64 0,02 -0,1 0,04 -0,02
Y23 + X2c = -0,7 0,26 1,03 -0,03 0,09 -0,07 -0,03
Y42 + X4b = 0,02 0,11 1
Y44 + X4d = -0,03 0,01 0,05 1 -0,06
S0 M2 S2 N2 K1 O1 M4 MS4

Untuk Skema VII Deler P 360 175 214 166 217 177 273 280

Untuk Skema VII


333 345 327 173 160 307 318
Konstanta p
Berikut dibawah ini cara perhitungan untuk mengisi skema V dan skema VI :
1. Nilai X00 pada skema V adalah nilai index X00 (jumlah) pada skema IV.
Jadi X00 = 417,370
2. Nilai X10 pada skema V adalah nilai index X10 (jumlah) pada skema IV.
Jadi X10 = 25,050
3. Nilai X12 – Y1b pada skema V adalah hasil pengurangan antara index X12
(jumlah) dikurangi dengan index Y1b (jumlah) pada skema IV.
Jadi X12 – Y1b = (-24,450) – 21,400= - 45,580
4. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, tinggal mengikuti
konstanta yang diminta.
5. Nilai Y10 pada skema VI adalah nilai index Y10 (jumlah) pada skema IV.
Jadi Y10 = - 2,950
6. Nilai Y12 + X1b pada skema VI adalah hasil penjumlahan antara index Y12
(jumlah) ditambah dengan index X1b (jumlah) pada skema IV.
Jadi Y12 + X1b = (2,350) + 2,400 = 4,750
7. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, tinggal mengikuti
konstanta yang diminta.
8. Nilai X00 untuk S0 pada skema V yaitu nilai X00 pada skema V dikali
dengan konstanta pengali X00 untuk S0 pada tabel 5.6.
Jadi X00 (S0) = 417,370 x 1 = 417,370
9. Kemudian untuk nilai (M2, S2, N2, K1, O1, M4, dan MS4) pada skema V dan
VI, lakukan perhitungan seperti di atas dengan cara nilai konstanta (X dan
V - 12
Y) pada skema V dan VI dikali dengan konstanta pengali yang sudah
ditetapkan pada Tabel 5.3. Hasil perhitungan skema V dan VI dapat dilihat
pada Lampiran 12.

5.1.1.6 Perhitungan Skema VII


Untuk mengisi kolom dan baris pada skema VII yaitu merupakan penjumlahan
dari skema V dan skema VI dan dibantu dengan konstanta pengali pada tabel 5.3 dan
Tabel 5.4 yang telah ditetapkan, serta data hasil perhitungan f, V, u dan r. Dibawah ini
konstanta pengali pada Tabel 5.4, serta cara perkalian untuk menyusun skema VII dan
menghitung f, V, u dan r :

Tabel 5.4 Konstanta pengali untuk skema VII

Nilai Konstanta Pengali Untuk Nilai r Pada Skema VII (Tabel 17)
± tg r r (˚) ± tg r r (˚)

0.000 0 180 180 360 1 45 135 225 315


0,017 1 179 181 359 1,036 46 134 226 314
0,035 2 178 182 358 1,072 47 133 227 313
0,052 3 177 183 357 1,111 48 132 228 312
0,070 4 176 184 356 1,150 49 131 229 311
0,087 5 175 185 355 1,192 50 130 230 310
0,105 6 174 186 354 1,235 51 129 231 309
0,123 7 173 187 353 1,280 52 128 232 308
0,141 8 172 188 352 1,327 53 127 233 307
0,135 9 171 189 351 1,376 54 126 234 306
0,176 10 170 190 350 1,428 55 125 235 305
0,194 11 169 191 349 1,483 56 124 236 304
0,213 12 168 192 348 1,540 57 123 237 303
0,231 13 167 193 347 1,600 58 122 238 302
0,249 14 166 194 346 1,664 59 121 239 301
0,268 15 165 195 345 1,732 60 120 240 300
0,287 16 164 196 344 1,804 61 119 241 299
0,306 17 163 197 343 1,881 62 118 242 298
0,325 18 162 198 342 1,963 63 117 243 297
0,344 19 161 199 341 2,050 64 116 244 296

V - 13
Nilai Konstanta Pengali Untuk Nilai r Pada Skema VII (Tabel 17)
± tg r r (˚) ± tg r r (˚)
0,364 20 160 200 340 2,140 65 115 245 295
0,384 21 159 201 339 2,250 66 114 246 294
0,404 22 158 202 338 2,360 67 113 247 293
0,424 23 157 203 337 2,480 68 112 248 292
0,445 24 156 204 336 2,610 69 111 249 291
0,446 25 155 205 335 2,750 70 110 250 290
0,488 26 154 206 334 2,900 71 109 251 289
0,510 27 153 207 333 3,080 72 108 252 288
0,532 28 152 208 332 3,270 73 107 253 287
0,554 29 151 209 331 3,490 74 106 254 286
0,577 30 150 210 330 3,730 75 105 255 285
0,601 31 149 211 329 4,010 76 104 256 284
0,625 32 148 212 328 4,330 77 103 257 283
0,649 33 147 213 327 4,700 78 102 258 282
0,675 34 146 214 326 5,140 79 101 259 281
0,700 35 145 215 325 5,670 80 100 260 280
0,727 36 144 216 324 6,310 81 99 261 279
0,754 37 143 217 323 7,120 82 98 262 278
0,781 38 142 218 322 8,440 83 97 263 277
0,810 39 141 219 321 9,510 84 96 264 276
0,839 40 140 220 320 11,400 85 95 265 275
0,869 41 139 221 319 14,300 86 94 266 274
0,900 42 138 222 318 19,100 87 93 267 273
0,933 43 137 223 317 28,600 88 92 268 272
0,966 44 136 224 316 57,300 89 91 269 271
1,000 45 135 225 315 > 90 90 270 270
PR cos PR cos
+ - - + + - - +
r r
PR sin PR sin
+ + - - + + - -
r r
Berikut dibawah ini akan dijelaskan cara perhitungan untuk mengisi skema VII dan
cara perhitungan menentukan nilai f, V dan u sebagai berikut :

V - 14
1. Baris 1 pada skema VII untuk V : PR cos r merupakan penjumlahan semua
nilai dalam kolom pada skema V untuk masing-masing kolom. Penjumlahan
dilakukan dari kolom atas sampai kolom bawah pada skema V.
a. Contoh untuk kolom (S0) pada skema V dianggap tidak ada
perhitungannya jadi kolom untuk (S0) dikosongkan.
b. Contoh untuk kolom (M2) pada skema V sebagai berikut :
Jadi V : PR cos r (M2) = 0 + (-0,250) + (-4,126) + 2,527+ 11,500 + (-
157,930) + 59,735 + (-0,087) + (-0,033) = -88,664
Kemudian lakukan perhitungan seperti di atas untuk baris 1 pada setiap konstanta
yang telah ditetapkan. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 13 daftar
Lampiran.
2. Baris 2 pada skema VII untuk VI : PR sin r merupakan penjumlahan semua
nilai dalam kolom pada skema VI untuk masing-masing kolom. Penjumlahan
dilakukan dari kolom atas sampai kolom bawah pada skema VI.
a. Contoh untuk kolom (S0) pada skema V dianggap tidak ada
perhitungannya jadi kolom untuk (S0) dikosongkan.
b. Contoh untuk kolom (M2) pada skema VI sebagai berikut :
Jadi VI : PR sin r (M2) = 0 + (0,237) + 0,064 + 10,309 + (-3,921)+ (-5,152) + (-
0,046) + (-0,063) = 1,429
Kemudian lakukan perhitungan seperti di atas untuk setiap konstanta yang telah
ditetapkan. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 13 daftar Lampiran.
3. Baris 3 pada skema VII untuk PR dicari dengan rumus : PR = √(PR sin r)² +
(PR cos r)². Berikut dibawah ini contoh perhitungannya :
a. Untuk PR (S0) yaitu nilai S0 pada skema V, nilai ini langsung di turunkan
saja karena tidak ada perhitungannya.
Jadi PR (S0) = 418,119
b. Untuk PR (M2) pada skema VII yaitu merupakan perhitungan dari akar
nilai V : PR sin r (M2) pada skema VII dipangkatkan ² ditambah VI : PR
cos r (M2) pada skema VII dipangkatkan ².
Jadi PR (M2) = √ (1,429² + (-88,664)² = 88,675
Untuk PR (S2) sampai dengan nilau PR (MS4) pada skema VII perhitungannya sama
seperti perhitungan konstanta (M2) di atas yaitu merupakan perhitungan dari akar nilai
V : PR sin r pada skema VII dipangkatkan ² ditambah VI : PR cos r pada skema VII
dipangkatkan ². Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 13 daftar Lampiran.
V - 15
4. Baris 4 pada skema VII untuk P didapat dari nilai konstanta pengali pada tabel
5.3 yang telah ditetapkan nilainya.
5. Baris 5 pada skema VII untuk f didapat dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
a. Dapatkan nilai : i, D, (Y-1900), (D+i), S, h, P, N terlebih dahulu. Dibawah
ini akan dijelaskan cara perhitungan dan persamaannya :
1) i = (Y-1901) / 4 = (tahun pengamatan) dikurang (tahun kabisat) dibagi
4.
Jadi i = (2020-1901) / 4 = 29,750
2) D = 336 (jumlah hari yang berlalu dari jam 00:00 pada tanggal 1
januari tahun pengamatan sampai jam 00:00 tanggal pertengahan
pengamatan).
Jadi D = (November = 30) + (Desember = 31) + (Januari = 31) +
(Februari = 29) + (Maret yaitu tanggal tengah pengamatan = 21) = 142
3) (Y-1900) = (tahun pengamatan) dikurang (bukan tahun kabisat).
Jadi (Y-1900) = 2020 – 1900 = 120
4) (D + i) = 142 + 29,750 = 171,75
5) S = 277,025 + 129,38481 (Y-1900) + 13,17640 (D+i).
Jadi nilai S = 277,025 + (129,38481 x 120) + (13,17640 x 171,750)
= 18016,249
6) h = 280,190 – 0,23872 (Y-1900) + 0.98565 (D+i)
Jadi nilai h = 420,829
7) P = 344,385 + 40,66249 (Y-1900) + 0.11140 (D+i).
Jadi nilai P = 5233,017
8) N = 259,157 – 19,32818 (Y-1900) – 0.05295 (D+i).
Jadi nilai N = -2069,319
b. Setelah tahapan diatas selesai, maka pencarian nilai f untuk M2, S2, N2, K2,
O1, K1, P1, M4, dan MS4 pada skema VII dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan yang telah ditentukan sebagai berikut :
1) Nilai f :
a) fM2 = 1,0004 – 0,0373 cos N + 0,0002 cos 2N
Jadi fM2 = 1,0004 – (0,0373 x cos -2069,319) + ((0,0002 x cos (2
x -2069,319)) = 1,001
b) fK2 = 1,0241 + 0,2863 cos N + 0,0083 cos 2N – 0,0015 cos 3N
V - 16
Jadi nilai fM2 = 1,023
c) fO1 =1,0089 + 0,1871 cos N + -0,0147 cos 2N + 0,0014 cos 3N
Jadi nilai fO1 = 1,004
d) fK1 = 1,0060 + 0,1150 cos N – 0,0088 cos 2N + 0,0006 cos 3N
Jadi nilai fK1 = 1,004
e) fS2 = 1,0 (tetap).
f) fP1 = 1,0 (tetap).
g) fN2 = fM2 = 1,001
h) fM4 = (fM2)² = 1,001² = 1,002
i) fMS4 = fM2 = 1,001
6. Baris 6 pada skema VII untuk (1+W) dapat dilihat pada skema VIII, karena
pengisiannya merupakan hasil dari perhitungan pada skema VIII.
7. Baris 7 untuk V diperoleh dari persamaan berikut ini :
a. VM2 = -2s + 2h
Jadi VM2 = (-2 x 18016,249 + (2 x 420,829) = -35190,84
Karena nilainya negatif (-), diusahakan agar nilainya positif (+) dengan
cara menambahkan jumlah nilai VM2 dengan kelipatan 360. Disini nilai
kelipatan yang digunakan adalah 98,5 x 360 = 35460.
Jadi nilai VM2 = -35190,84 +35460 = 269,16
b. VK1 = h + 90
Jadi VK1 = 420,829 + 90 = 510,829
Karena nilainya terlalu besar, diusahakan agar nilainya menjadi lebih kecil
dengan cara mengurangi jumlah nilai VK1 dengan kelipatan 360. Disini
nilai kelipatan yang digunakan adalah 1 x 360 = 360.
Jadi nilai VK1 = 510,829 – 360 = 158,829
c. Untuk perhitungan VO1, VN2, VK2, VP1, dan VM4 sama seperti cara di atas,
tinggal mengikuti konstanta yang ditetapkan. Jika nilai Negatif (-) maka
ditambahkan kelipatan 360 dan jika nilainya terlalu besar maka di kurangi
kelipatan 360. Hasil perhitungan VO1, VN2, VK2, VP1, dan VM4 dapat
dilihat pada Lampiran 13.
d. VMS4 = VM2 = 269,16
e. VS2 = 0 (tetap)
8. Baris 8 pada skema VII untuk u diperoleh dari persamaan berikut ini :
a uM2 = -2,14 sin N
V - 17
Jadi nilai uM2 = -2,140
b uK2 = -17,74 sin N + 0,68 sin 2N – 0,04 sin 3N
Jadi nilai uK2 = -17,715
c uK1 = -8,86 sin N + 0,68 sin 2N – 0,07 sin 3N
Jadi nilai uK1 = -8,806
d uO1 = 10,80 sin N – 1,34 sin 2N + 0,19 sin 3N
Jadi nilai uO1 = 10,641
e uS2 = 0 (tetap)
f uP1 = 0 (tetap)
g uM4 = 2(uM2)
Jadi uM4 = 2 x -2,140 = -4,280
h uMS4 = uM2 = -2,140
i uN2 = uM2 = -2,140
9. Baris 9 pada skema VII untuk w dapat dilihat pada skema VIII, karena
pengisiannya merupakan hasil dari perhitungan pada skema VIII.
10. Baris 10 pada skema VII untuk p didapat dari nilai konstanta pengali pada tabel
5.3 yang telah ditetapkan nilainya.
11. Baris 11 pada skema VII untuk r ditentukan dari perhitungan tangen r = PR sin
r / PR cos r. Berikut dibawah ini cara perhitungan untuk menentukan nilai
tangen r pada skema VII :
a. Tangen r (S0) pada skema VII = tidak ada
b. Tangen r (M2) pada skema VII yaitu tangen r = PR sin r pada skema VII
dibagi dengan PR cos r pada skema VII, jadi tangen r = 1,429/ (-88,664)= -
0,923. Setelah itu nilai hasil pembagian tersebut dicari pendekatan tangen
r-nya untuk menentukan nilai r pada tabel 5.8 yang telah ditetapkan.
Penentuan nilai r pada tabel 5.4 dilihat dari masing-masing tanda positif
(+) atau negatif (-) yang terdapat pada nilai PR cos r dan PR sin r pada
skema VII tersebut. Dari hasil perhitungan r untuk M2 ini didapat nilai r =
164,053
c. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, Setelah itu nilai
hasil pembagian tersebut dicari pendekatan tangen r-nya untuk
menentukan nilai r pada tabel 5.8 yang telah ditetapkan.

V - 18
12. Baris 12 pada skema VII untuk jumlah g ditentukan dari perhitungan g = V + u
+ w + p + r. Berikut cara perhitungannya setelah dilakukannya perhitungan w
pada skema VIII.
a. Jumlah g (M2) = 269,160 + (-2,140) + 0 + 333 + 164,053= 764,073
b. Jumlah g (S2) = 0 + 0 + 15,872 + 345 + 210,458 = 571,330
c. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, tinggal mengikuti
konstanta yang diminta.
13. Baris 13 pada skema VII untuk (n x 360) ditentukan dari kelipatan 360, hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi nilai pada jumlah g yang nilainya lebih dari
angka 360 dan menambah nilai pada jumlah g yang nilainya negatif, namun
tetap tidak lebih dari angka 360.
14. Baris 14 pada skema VII untuk A = PR / (P x f x (1+ W)) yaitu hasil dari
perhitungan dari PR / (P x f x (1 + W)). Berikut cara perhitungannya setelah
dilakukannya perhitungan (1 + W) pada skema VIII.
a. A (S0) = 418,119 / 360 = 1,161
b. A (M2) = 88,675/ (175 x 1,001 x 1) =0,506
c. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, tinggal mengikuti
konstanta yang diminta.
15. Baris 15 pada skema VII untuk g ditentukan dari hasil pengurangan dari jumlah
g dan (n x 360) pada skema VII.
a. g (S0) = Tidak ada
b. g (M2) = 571,330– (360) = 211.330
c. Begitu seterusnya cara perhitungan sama seperti diatas, tinggal mengikuti
konstanta yang diminta. Untuk hasil perhitungan pada skema VII dapat
dilihat pada Tabel 13 daftar Lampiran.

5.1.1.7 Perhitungan Skema VIII


Untuk mengisi kolom dan baris pada skema VIII yaitu merupakan perhitungan
dari nilai V dan nilai u pada skema VII dibantu dengan konstanta pengali pada Tabel 5.5
dan data hasil perhitungan f, V, u dan r. Dibawah ini konstanta pengali pada Tabel 5.5
tersebut.

V - 19
Tabel 5.5 Konstanta pengali untuk Skema VIII

Konstanta Pengali Untuk Skema VIII


S2, MS4, 2MS6 K1, MK3 N2, MN4, 2MN6
Angle w/f W/f Angle wf Wf Angle w 1+W
0 0,700 -0,214 0 0,000 0,330 0 0,000 1,180
10 -6,600 -0,192 10 -2,500 0,330 10 1,600 1,160
20 -12,300 -0,131 20 -4,900 0,320 20 3,100 1,170
30 -15,500 -0,046 30 -7,300 0,300 30 4,600 1,160
40 -16,500 0,047 40 -9,600 0,270 40 5,900 1,150
50 -15,600 0,130 50 -11,800 0,240 50 7,200 1,130
60 -13,400 0,210 60 -13,800 0,200 60 8,300 1,100
70 -10,300 0,260 70 -15,600 0,160 70 9,200 1,080
80 -6,600 0,280 80 -17,100 0,110 80 9,900 1,050
90 -2,600 0,280 90 -18,300 0,050 90 10,400 1,020
100 1,600 0,260 100 -19,100 0,000 100 10,600 0,980
110 5,600 0,200 110 -19,300 -0,060 110 10,400 0,950
120 9,200 0,130 120 -19,000 -0,120 120 10,000 0,920
130 12,000 0,040 130 -17,800 -0,170 130 9,100 0,890
140 13,700 -0,060 140 -15,900 0,220 140 7,800 0,870
150 13,600 -0,060 150 -13,100 -0,270 150 6,200 0,850
160 11,200 -0,250 160 -9,300 -0,300 160 4,300 0,830
170 6,000 -0,310 170 -4,900 -0,320 170 2,200 0,820
180 -0,900 -0,330 180 0,000 -0,330 180 0,000 0,820
190 -7,800 -0,310 190 4,900 -0,320 190 -2,200 0,820
200 -12,600 -0,247 200 9,300 -0,300 200 -4,300 0,830
210 -14,900 -0,160 210 13,100 -0,270 210 -6,200 0,850
220 -14,800 -0,067 220 15,900 -0,220 220 -7,800 0,870
230 -13,000 0,029 230 17,800 -0,170 230 -9,100 0,890
240 -9,800 0,120 240 19,000 -0,120 240 -10,000 0,920
250 -6,000 0,190 250 19,300 -0,060 250 -10,400 0,950
260 -1,800 0,240 260 19,100 0,000 260 -10,600 0,980
270 2,600 0,260 270 18,300 0,050 270 -10.4 1,017
280 6,900 0,270 280 17,100 0,110 280 -9,900 1,050
290 10,800 0,240 290 15,600 0,160 290 -9,200 1,080

V - 20
Konstanta Pengali Untuk Skema VIII
S2, MS4, 2MS6 K1, MK3 N2, MN4, 2MN6
Angle w/f W/f Angle wf Wf Angle w 1+W
300 14,100 0,190 300 13,800 0,200 300 -8,300 1,100
310 16,500 0,120 310 11,800 0,240 310 -7,200 1,130
320 17,500 0,040 320 9,600 0,270 320 -5,900 1,150
330 16,800 0,050 330 7,300 0,300 330 -4,600 1,160
340 13,700 -0,130 340 4,900 0,320 340 -3,100 1,170
350 8,000 -0,193 350 2,500 0,330 350 -0,600 1,820
360 0,700 -0,210 360 0,000 0,330 360 0,000 1,840
Angle is (V+u) Angle is (2V+u) Angle is (3V for M2)
for K1 for K1 minus (2V for N2)
f is f (K2) f is f (K1) (2V for N2)

Untuk data hasil perhitungan f, V, u dan r bisa didapat dari cara perhitungan pada
tahap penyusun skema VII. Dalam pelaksanaan perhitungannya, skema VIII dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok perhitungan, yaitu :

1. Menghitung (1 + W) dan w untuk S2 dan MS4 pada baris 6 dan 9 di skema VII.
2. Menghitung (1 + W) dan w untuk K1 pada baris 6 dan 9 di skema VII.
3. Menghitung w dan (1 + W) untuk N2 pada baris 6 dan 9 di skema VII.

Berikut cara perhitungan penyusun skema VIII :

1. Menghitung (1 + W) dan w untuk S2 dan MS4 pada baris 6 dan 9 di skema VII :
a. Baris 1 adalah harga V (K1) pada skema VII.
Jadi V (K1) = 150,829
b. Baris 2 adalah harga u (K1) pada skema VII.
Jadi u (K1) = -8,806
c. Baris 3 adalah nilai penjumlahan antara harga V dan harga u.
Jadi V + u = 150,829 + (-8,806)= 142,023
d. Baris 4 adalah nilai w/f (S2) diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan
konstanta pada tabel 5.5 Berikut cara perhitungannya:
1) w/f (S2) = (konstanta w/f di sudut 150 pada konstanta pengali tabel 5.5)
ditambah ((jumlah V + u) dikurang (sudut 150) dibagi (10) dikali
((konstanta w/f di sudut 160 pada konstanta pengali Tabel 5.5) dikurang
(konstanta w/f di sudut 150 pada konstanta pengali Tabel 5.5)).

V - 21
Jadi w/f (S2) = 13,6 + (142,023-150) / 10 x (11,2 – 13,6)) = 15,514
e. Baris 5 adalah nilai W/f (S2) diperoleh dengan cara interpolasi
menggunakan konstanta pada tabel 5.10. Berikut cara perhitungannya :
1) W/f (S2) = (konstanta W/f di sudut 150 pada konstanta pengali tabel 5.5)
dikurang ((jumlah V + u) dikurang (sudut 150) dibagi (10) dikali
((konstanta W/f di sudut 150 pada konstanta pengali tabel 5.5) dikurang
(konstanta W/f di sudut 160 pada konstanta pengali tabel 5.5)).
Jadi W/f (S2) = -0,06 - (142,023-150) / 10 x (-0,06 – (-0.250)) = -0,092
f. Baris 6 adalah harga f (K2) yang telah dihitung.
Jadi f (K2) = 1,023
g. Baris 7 adalah harga w untuk skema VII pada baris 9 (S 2). Berikut cara
perhitungannya :
1) w (S2) dan w (MS4) = (nilai w/f yang telah dihitung) dikali (nilai f (K2))
Jadi w (S2) dan w (MS4) = 15,514 x 1,025 = 15,872
h. Baris 8 adalah harga W. Berikut cara perhitungannya :
1) W = (nilai W/f yang telah dihitung) dikali (nilai f untuk K2)
Jadi W = -0,092 x 1,023 = -0,094
i. Baris 9 adalah harga (1 + W) untuk skema VII pada baris 9 (S 2). Berikut
cara perhitungannya :
1) (1 + W) (S2) = 1 + (harga W pada baris 8)
Jadi (1 + W) (S2) = 1 + (-0,094) = 1,0940
2. Menghitung (1 + W) dan w untuk K1 pada baris 6 dan 9 di skema VII :
a. Baris 1 adalah harga 2V (K1) pada skema VII
Jadi 2V (K1) = 2 x 150,829 = 301,658
b. Baris 2 adalah harga u (K1) pada skema VII.
Jadi u (K1) = -8,806
c. Baris 3 adalah nilai penjumlahan antara harga 2V dan harga u.
Jadi 2V + u = 301,658 + -8,806 = 292,852
d. Baris 4 sampai baris 9 perhitungan w dan (1+W) untuk K1 cara
perhitungannya sama seperti perhitungan w dan (1+W) untuk S 2, tinggal
mengikuti konstanta yang ditetapkan.
3. Menghitung w dan (1 + W) untuk N2 pada baris 6 dan 9 di skema VII.
a. Baris 1 adalah harga 3V (M2) pada skema VII.
Jadi 3V (M2) = 3 x 269,16 = 807,481
V - 22
b. Baris 2 adalah harga 2V (N2) pada skema VII.
Jadi 2V (N2) = 2 x 625,928 = 1251,856
c. Baris 3 adalah selisih antara 3V dan 2V.
Jadi 3V – 2V = 807,481–1251,856= -444,376
Karena nilainya negatif, diusahakan agar nilainya positif dengan cara mengurangi
jumlah nilai 3V – 2V dengan kelipatan 360. Disini nilai kelipatan yang digunakan
adalah 2 x 360 = 720.
Jadi (3V – 2V) – 720 = (-444,376) – 720 = 275,624
d. Baris 4 adalah nilai w (N2) diperoleh dari cara interpolasi menggunakan
konstanta pada tabel 5.5. Berikut cara perhitungannya:
1) w (N2) = (konstanta w di sudut 270 pada konstanta pengali tabel 5.5)
ditambah ((selisih 3V – 2V) dikurang (sudut 30) dibagi (10) dikali
((konstanta w di sudut 280 pada konstanta pengali tabel 5.5) dikurang
(konstanta w di sudut 270 pada konstanta pengali tabel 5.5)).
Jadi w (N2) = -10,4 + (275,624 – 270) / 10 x (9,9 – (10,4) = -10,119
e. Baris 5 adalah nilai (1+ W) (N2) diperoleh dari cara interpolasi
menggunakan konstanta pada tabel 5.5. Berikut cara perhitungannya:
1) 1 + W (N2) = (konstanta (1 + W) di sudut 270 pada konstanta pengali
tabel 5.5) dikurang ((selisih 3V – 2V) dikurang (sudut 30) dibagi (10)
dikali ((konstanta (1 + W) di sudut 280 pada konstanta pengali tabel 5.5)
dikurang (konstanta (1 + W) di sudut 270 pada konstanta pengali tabel
5.5)).
Jadi (1 + W) (N2) = 1,017 - (275,624 – 270) / 10 x (1,050 – 1,017) =
0,998

Untuk hasil perhitungan dari skema VIII dapat dilihat pada Lampiran 13.

5.1.1.8 Hasil Akhir Perhitungan


Setelah perhitungan pada skema I, skema II, skema III, skema IV, skema V,
skema VI, skema VII dan skema VIII terselesaikan, maka hasil akhir dari perhitungan
metode Admiralty akan didapatkan yaitu berupa nilai komponen harmonik utama
pasang surut. Namun sebelum itu penulis harus melakukan perhitungan untuk
menetukan nilai K2 dan P1 terlebih dahulu yang terdapat pada tabel hasil terakhir.
Berikut cara perhitungannya nya dibawah ini :
1. Untuk A (K2) yaitu nilai A (S2) dikali 0,27

V - 23
Jadi A (K2) = 0,422 x 0,27 = 0,114
2. Untuk g (K2) yaitu nilai g (S2)
Jadi g (K2) = 211,330
3. Untuk A (P1) = yaitu nilai A (K1) dikali 0,33
Jadi A (P1) = 0,086 x 0,33 = 0,028
4. Untuk g (P1) yaitu nilai g (K1)
Jadi g (P1) = 261,652

5.1.1.9 Hasil Analisis Data


Berdasarkan hasil analisis data pasang surut di Pantai Oti Kabupaten Donggala
dengan metode Admiralty diperoleh nilai komponen pasang surut dari 2 konstanta
Harmonik yaitu Amplitudo dan Beda fase. Berikut Tabel 5.6 Hasil akhir konstanta
harmonik antara Amplitudo (A) dan Beda Fase (g◦) metode Admiralty.

Tabel 5.6 Hasil Akhir, Konstanta harmonik Metode Admiralty


Komponen Pasang Surut (Cm)
Lokasi Konstanta
S0 M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4
Pantai A 1,2 0,506 0,422 0,122 0,114 0,086 0,230 0,028 0,011 0,024
oti g' 404,073 211,330 509,636 211,330 261,652 499,555 261,652 649,988 428,004

Hasil dari perhitungan dengan metode Admiralty ini, dapat diperoleh jenis atau tipe
pasang surut berdasarkan bilangan Formzahl dengan perbandingan [ F = (AK1) +
(AO1) / (AM2) + (AS2) ], Berikut cara perhitungannya dengan perbandingan nilai F :

F = [ (AK1) + (AO1) / (AM2) + (AS2) ]


= [ (0,086) + (0,230) / (0,506) + (0,422)]
= 0,340

Syarat :
F ≤ 0,25 : Pasang harian ganda (semi diurnal)
0,25 < F < 1,50 : Pasang campuran condong ke harian ganda (mixed tide
prevailing semi diurnal)
1,50 < F < 3,00 : Pasang campuran condong ke harian tunggal
(mixed tide prevailing diurnal)
F ≥ 3,00 : Pasang harian tunggal (diurnal tide)

Berdasarkan syarat bilangan Formzahl diperoleh nilai F untuk metode Admiralty


yaitu 0.340 (0,25 < F < 1,50), maka jenis atau tipe pasang surut untuk daerah Pantai
V - 24
Oti Kabupaten Donggala adalah campuran condong ke harian ganda (mixed tide
prevailing semi diurnal). Hal ini berarti yang tiap harinya dua kali pasang dan dua kali
surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan
memiliki tinggi dan waktu berbeda. Berikut Ini Gambar 5.2 Sebaran Pasang Surut di
perairan Indonesia.

Gambar 5.2 Sebaran Pasang Surut di perairan Indonesia (Anugrah Nontji, 1987)

5.2 Tingkat Kesalahan (Error)


Tingkat akurasi dari metode Admiralty dapat dihitung menggunakan Root Mean
Square Error (RMSE). Perhitungan RMSE yang dilakukan yaitu dari hasil validasi data
15 hari. Diperoleh tingkat kesalahan (Error) pada Tabel 5.7 sebagai berikut :
Tabel 5.7 Data Hasil Prediksi dan Hasil Hitung RMSE
Metode Admiralty
Waktu Penelitian Data Data
( Yi - Ŷi )2
(perjam) Observasi (Yi) Prediksi (Ŷi)
00:00 1,100 1,170 0,005
01:00 0,900 0,931 0,001
02:00 0,700 0,730 0,001
03:00 0,600 0,602 0,000
04:00 0,700 0,572 0,016
05:00 0,800 0,663 0,019
06:00 1,100 0,881 0,048
07:00 1,400 1,195 0,042
08:00 1,600 1,531 0,005
09:00 1,800 1,796 0,000
18:00 1,000 1,059 0,004
19:00 1,100 1,140 0,002
20:00 1,200 1,227 0,001

V - 25
Metode Admiralty
Waktu Penelitian Data Data
( Yi - Ŷi )2
(perjam) Observasi (Yi) Prediksi (Ŷi)
21:00 1,200 1,265 0,004
22:00 1,200 1,220 0,000
23:00 1,200 1,107 0,009
30,800
0,292

Untuk mendapatkan Nilai Prediksi Contoh Sebagai Berikut :


M2 + S2 +N2 + K2 +K1 +O1+P1+M4 +MS4 + So
0,497 +(-0,253) + 0,049+(-0,008)+0,086+(-0,227)+0,027+(-0,008)+0,022 +1,2 =1,70

∑𝑛
𝑖=1( 𝑌𝑖−Ŷ𝑖)
2 3,905
RMSE = √ =√ = 0.292
𝑛 360

Perhitungan RMSE yang dilakukan yaitu dari hasil validasi data 15 hari, dimana
jika hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin mendekati angka nol nilai
RMSE maka semakin akurat pula data yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, nilai RMSE yang dihasilkan sebesar
0.104. Maka besar perbedaan data hasil prediksi dengan data observasi merupakan data
yang akurat. Berikut adalah Gambar 5.3 Grafik menunjukan perbandingan antara data
observasi dan data prediksi.

Grafik Perbandingan DataObservasi Dan


Data Prediksi
3.000
Data Observasi Data Prediksi

2.500
2.000
1.500
Series1
1.000
Series2
0.500
0.000
-0.500
Waktu Perjam

Gambar 5.3 Grafik perbandingan antara data Observasi dan data Prediksi.

V - 26
5.3 Menentukan Elevasi Muka Air Rencana
Setelah didapatkan analisa jenis atau tipe pasang surut air laut dengan metode
Admiralty, maka berdasarkan konstanta harmonik pasang surut tersebut dapat tentukan
kedudukan muka air rata-rata, kedudukan muka air tinggi tertingi dan kedudukan muka
air rendah terendah, menurut tipe pasang surut yang diperoleh maka diperoleh nilai
MSL = S0 = 1,2
HHWL = S0 + Z
= 1,2 + 1,544
= 2,705
MHWL = Z0 + (M2 + S2)
= 1,636 + (0,506 + 0,422 )
= 2,473
LLWL = S0 - (M2 + S2+ N2 + K1 + O1 + P1 + M4 + MS4)
= 1,2 – ( 0,506 + 0,422 + 0,122 + 0,086 + 0,028 +0,011+ 0,024)
= - 0,383
MLWL = Z0 - (M2 + S2)
= 1,544 – (0,506+ 0,422 )
= 0,615
Z0 = M2 + S2+ N2 + K2 + K1 + O1 + P1 + M4 + MS4
= 0,506 + 0,422 + 0,122 + 0,086 + 0,230 + 0,028 + 0,011+0,024
= 1, 544
Jadi nilai MSL=1,2 , HHWL=2.705 , MHWL=2.473 , LLWL=-0.383 , MLWL=
0.615. Berikut grafik elevasi muka air rencana Gambar 5. 4

Grafik Pengamatan Pasang Surut Pantai Oti


2.95 HHWL
2.7
Tinggi muka aiir (m)

2.45 MHWL
2.2
1.95
1.7
1.45
1.2 MSL
0.95
0.7
0.45 MLWL
0.2
-0.05
-0.3
LLWL
22:00

14:00

06:00

22:00

07:00
00:00
11:00

09:00
20:00
07:00
18:00
05:00
16:00
03:00

01:00
12:00
23:00
10:00
21:00
08:00
19:00

17:00
04:00
15:00
02:00
13:00
00:00
11:00

09:00
20:00

18:00
05:00
16:00

Waktu (jam)

Gambar 5.4 Grafik elevasi muka air rencana pada data pasang surut Pantai Oti
V - 27

Anda mungkin juga menyukai