Oleh:
Komang Surya Darma Putra
202261121008
C1
1. Analisa data lalulintas untuk menentukan kelas jembatan yang sesuai dengan beban
lalulintas dan lebar jembatan.
2. Analisa data hidrologi untuk mengetahui kapasitas debit banjir rancangan, potensi
gerusan sungai, dan kecepatan aliran air.
3. Analisa data tanah untuk mengetahui parameter tanah dasar yang menentukan
pemilihan jenis pondasi.
4. Analisa geometri untuk menentukan elevasi jembatan serta mempengaruhi alinemen
vertikal dan panjang jalan pendekat.
Tahap 3: Pemilihan Lokasi
Pada dasarnya, lokasi yang paling tepat untuk dibangun jembatan adalah tempat yang
memungkinkan jembatan tersebut dibuat tegak lurus terhadap sumbu rintangan yang dilalui.
Di samping itu, lokasi pembangunan juga sebaiknya dapat mendukung jembatan yang
praktis, pendek, dan mudah diakses. Poin-poin yang juga wajib dicatat dalam memilih lokasi
pembuatan jembatan yaitu :
1. Lokasi harus direncanakan dengan efektif dan efisien sehingga pembuatan jembatan
tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.
2. Lokasi sebaiknya terletak di posisi yang strategis, tidak terlalu banyak mengenai
rumah penduduk, dan usahakan mengikuti pola as jalan existing yang tersedia.
3. Lokasi harus memenuhi faktor ekonomi dan faktor keamanan.
Tahap 4: Bahan Material
Pemilihan material bahan bangunan yang digunakan untuk membangun jembatan harus
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
1. Biaya konstruksi
2. Biaya perawatan
3. Ketersediaan material
4. Fleksibilitas
5. Kemudahan pengerjaan
6. Kemudahan mobilisasi
2.3 Ketentuan SNI Tentang Pengamanan Jembatan.
Ketentuan SNI 03-2833-2005 (2005) tentang pengamanan jembatan tentang
perencanaan isolasi dasar. Perencanaan jembatan diarahkan untuk meningkatkan redaman
dan penyerapan energi gempa tanpa terlalu memperbesar periode alami (menjadi minimal
dua kali periode alami tanpa isolasi dasar). Suatu perencanaan jembatan juga diwajibkan
supaya perpindahan yang meningkat akibat penggunaan isolasi dasar harus diatasi dengan
sela dilatasi antara bagian-bagian struktur utama yaitu pilar dan gelagar. Perencanaan isolasi
dasar (base isolation) dipertimbangkan berdasarkan periode alami.
Pada tanggal 7 September 2022 Menteri PUPR telah menetapkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan
Keamanan Jembatan, terdapat beberapa kriteria dalam penyelenggaraan Keamanan Jembatan
yang dilakukan terhadap jembatan, sebagaimana Pasal 2 antara lain:
Iqbal luthfi nur rais, l. s. (2021). ANALISIS BENCANA GEMPA BUMI DAN MITIGASI
BENCANA . Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 14-19.
Ainil Mardhiyah, J. T. (2022). PENGARUH GEMPA TERHADAP JEMBATAN . Jurnal
Peradaban Saind, rekayasa dan teknologi , 46-59.
Widya Apriani, F. L. (2020). EVALUASI KINERJA STRUKTUR JEMBATAN
PELENGKUNG AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN ANALISIS RIWAYAT
WAKTU. Jurnal Infrastruktur, 151-156.
Widya Apriani, F. L. (2020). EVALUASI KINERJA STRUKTUR JEMBATAN
PELENGKUNG AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN ANALISIS RIWAYAT
WAKTU. Jurnal Infrastruktur, 151-156.