Disusun Oleh :
DENSYA YUSUF
NIM : 1320013018
PRODI D -III
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI AMBON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Jl. Ir. M. Putuhena Wailela –Rumahtiga Ambon 97234 Telp./Fax. (0911) 322715
NIM : 1320013018
Pembimbing Utama
4
satu cara untuk mengurangi kecuraman sudut lereng sehingga meminimalisir
terjadinya longsor.
Dinding penahan badan jalan merupakan komponen struktur bangunan
penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang
berhubungan dengan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda.
Menurut Setiawan (2011), dinding penahan tanah atau juga biasa disebut
tembok penahan tanah adalah suatu konstruksi yang dibangun untuk menahan
tanah atau mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun
di tempat yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng itu sendiri, serta
untuk mendapatkan bidang yang tegak. Dinding penahan badan jalan berfungsi
sebagai penahan gaya tekanan lateral yakni pergerakan dari jalan ataupun air.
Adapun tujuan dari dibangunnya dinding penahan badan jalan ini yang utama
ialah untuk menahan badan jalan agar terhindar dari timbulnya bahaya tanah
longsor saat musim hujan. Pembuatan dinding penahan badan jalan ini
direncanakan sekuat mungkin agar jalan yang dibangun diatasnya awet dan
kuat. “Menurut sekdes Haruku, menyusul kondisi geografis Desa Haruku
merupakan perbukitan dengan kontur tanah labil, sehingga pembangunan talud
di beberapa lokasi jalan sangat vital, untuk ketahanan jalan, “ tukasnya. Ada
banyak jenis dinding penahan badan jalan berdasarkan material dan bentuk
konstruksi yang digunakan yaitu dinding gravitasi, dinding semi gravitasi,
dinding kantilever, dinding counterfort, dinding krib, dinding tanah bertulang
(reinforced earth wall).
Perancangan pembangunan konstruksi Dinding penahan badan jalan
haruslah benar-benar sesuai perhitungan kestabilan serta faktor keselamatan,
supaya dinding penahan badan jalan aman terhadap kerusakan yang di
akibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja.
7
BAB V : Penutup, yang berisikan Kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
faktor keamanan stabilitas lereng tanpa pengaruh muka air tanah yaitu 0,93
yang menunjukkan bahwa keadaan lereng tersebut tidak aman. Faktor
keamanan stabilitas dinding penahan tanah terhadap geser, guling, dan
kapasitas daya dukung masing – masing nilainya 4.78, 3.91, dan 7,78.
10
Gambar 1 : Tegangan Lateral Tanah
Sumber (rumaheris.blogspot.com)
11
Jika dinding bergerak menekan ke arah tanah hingga runtuh, koefisien K
mencapai nilai maksimum yang dinamakan tekanan tanah pasif (Kp)
Jika dinding menjauhi tanah, hingga terjadi keruntuhan, nilai K mencapai
minimum yang dinamakan tekanan tanah aktif (Ka).
Keterangan :
φ = Sudut geser tanah ( ֯ )
Ka = Koefisien tanah aktif
1. Menghitung tekanan tanah aktif untuk tanah non kohesif
Nilai Pa untuk tanah non kohesif dinyatakan dalam persamaan
berikut :
1
Pa = γ . H2 . Kɑ ………………………………………………………………(2)
2
2. Menghitung tekanan tanah aktif untuk tanah kohesif
Nilai Pa untuk tanah kohesif dinyatakan dalam persamaan berikut:
12
1
Pa = γ . H2 . Kɑ - 2c √ k ɑ ………………………………………..(3)
2
Keterangan :
Pa = tekanan tanah aktif (kN/m)
γ = berat isi tanah (kN/m3)
H = tinggi dinding (m)
c = kohesi (kN/m2)
Kɑ= koefisien tanah aktif
Untuk nila tekanan tanah pasif untuk tanah lateral dihitung dengan cara
yang sama pada tekanan tanah aktif menggunakan teori Rankine yang dibagi
menjadi nilai tekanan tanah pasif untuk tanah datar dan nilai tekanan pasif
untuk tanah miring. Prosedur perhitungannya digunakan metode Rankine
Seperti rumus di bawah ini.
1−sin φ 2
Kp ¿ =tan .¿ ……………………………………………………. (4)
1+sinφ
Keterangan :
13
Kp = Koefisien tanah pasif
Perhitungan tekanan tanah pasif dihitung menggunakan persamaan
dibawah ini :
1. Menghitung tekanan tanah pasif untuk tanah non kohesif
Nilai Pp untuk tanah non kohesif dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
1
Pp = γ . H2 . Kp ……………………………………………………………….....
2
(5)
1
Pa = γ . H2 . Kp - 2c √ kp ……………………………………………………...(6)
2
Keterangan :
c = kohesi (kN/m2)
14
Tekanan tanah lateral yang diakibatkan oleh tanah urug di belakang
dinding penahan, cenderung menggulingkan dinding dengan pusat rotasi pada
ujung kaki depan pelat fondasi. Momen penggulingan ini, dilawan oleh momen
akibat berat sendiri dinding penahan dan momen akibat berat tanah di atas pelat
fondasi.Untuk contoh keadaan guling yang kemungkinan terjadi dapat dilihat di
gambar dibawah ini:
15
∑ Pav = jumlah gaya vertical (kN)
Keterangan :
∑ Rh =¿ tahanan dinding penahan tanah terhadap penggeseran
W = berat total dinding penahan dan tanah di atas pelat fondasi (kN)
δb = sudut gesek antara tanah dan dasar fondasi, biasanya di ambil 1/3 – 2/3 φ
c a = ad x c = adhesi antara tanah dan dasar dinding (kN/m2)
c = kohesi tanah dasar (kN/m2)
ad = faktor adhesi
B = lebar fondasi (m)
∑Ph = jumlah gaya-gaya horisontal (kN)
f = tan δ b = koefisien gesek antara tanah dasar dan dasar fondasi
17
menghitung stabilitas dinding penahan tanah, seperti persamaan kapasitas
dukung Terzaghi (1943) dalam Hardiyatmo (2014). Untuk contoh keadaan
keruntuhan daya dukung tanah yang kemungkinan terjadi dapat dilihat di
Gambar dibawah ini :
18
qu
SF= ≥ 3 …………………………………………………………………(13)
q
dengan q adalah tekanan akibat beban struktur. Umumnya faktor aman (SF)
terhadap keruntuhan tanah dasar minimum diambil sama dengan 3.
Tekanan struktur pada tanah dasar fondasi dapat dihitung seperti Persamaan
(14), Persamaan (15) dan Persamaan (16).
a. Bila lebar dipakai cara lebafr efektif fondasi (asumsi Mayerhorf):
v
q= ' ……………………..…………………………………………(14)
B
dengan V = beban vertikal total dan B’ = B – 2e
b. Bila distribusi tekanan kontak antara tanah dasar fondasi dianggap
linier.
q=
V
B( )
'
1+
6e
B
B
bila e ≤ ………………..………………………..(15)
6
2V B
q= bila e ≤ …………..…………………………………(16)
3(B−2 e) 6
Berikut di bawah ini adalah nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi
(1943) dalam Hardiyatmo (2014) yang dapat dilihat pada Tabel
20
τd = tegangan geser yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan longsor
SF = faktor aman.
BAB III
Metodologi Penelitian
21
Penelitian ini juga mengumpulkan data sekunder dari buku-buku
maupun jurnal-jurnal untuk menunjang penulisan tugas akhir ini.
Rumusan Masalah
Survey Lokasi
Pengumpulan Data :
Analisis Data
22
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
SELESAI
2 Waktu Penelitian
Bulan
No Uraian Mei Ju Jul Agu Se Okt Nov Des
n p
1 Proposal
2 Seminar Proposal
3 Penelitian
4 Ujian Skripsi
Sumber : Waktu Penelitian 2023
23