Anda di halaman 1dari 16

OUTLINE

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER


MENGGUNAKAN PROGRAM GEO 5 PADA PEMBANGUNAN
GEDUNG GEREJA BETFAGE

Disusun Oleh :

JOSHUA MICHAEL LATUHERU


NIM. 1319154026

PRODI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Outline Skripsi berjudul :

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER


MENGGUNAKAN PROGRAM GEO 5 PADA PEMBANGUNAN
GEDUNG GEREJA BETFAGE

Yang disusun oleh :


JOSHUA MICHAEL LATUHERU
NIM. 1319154026

Telah disetujui oleh Kaprodi Manajemen Proyek Konstruksi

Ambon, 12 April 2023


Prodi Manajemen Proyek Konstruksi
Koordinator,

Henriette Dorothy Titaley, ST.,MT


NIP. 19830316 200812 2 004
JUDUL : ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH
KANTILEVER MENGGUNAKAN PROGRAM GEO 5 PADA
PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA BETFAGE.

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat, termasuk perkembangan teknologi dalam bidang geoteknik, banyak
program bantu yang telah diciptakan guna memudahkan dalam perencanaan
desain dan untuk meminimalisir kesalahan dalam perhitungan. Salah satu
program yang sering digunakan dalam bidang geoteknik adalah program Geo5.
Geo5 merupakan sederetan program yang dibuat untuk memecahkan
berbagai macam permasalahan geoteknik. Tujuan dari perencanaan dinding
penahan tanah dengan menggunakan program Geo5 adalah merencanakan
dimensi dan stabilitas dinding penahan tanah terhadap bahaya pergeseran,
penggulingan dan keruntuhan daya dukung tanah dengan metode manual.
Kemudian diolah dengan menggunakan program Geo5.
Penggunaan program Geo5 untuk mencari nilai keamanan dari
stabilitas dinding penahan tanah. Untuk menghindari adanya perluasan
pembahasan, maka dipakai batasan masalah dalam perencanaan ini, yaitu
perencanaan ini dilakukan di Jalan Sirimau – Desa Soya pada Pembangunan
Gedung Gereja Betfage, penelitian ini menggunakan dinding penahan tanah
jenis dinding penahan beton bertulang dengan balok kantilever (Reinforced
concrete cantilever walls) yang menggunakan struktur dari beton, kontrol
stabilitas dinding penahan tanah terhadap gaya pergeseran, penggulingan, serta
terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah yang menggunakan persamaan
Vesic (1975).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan
masalahnya yaitu :
1. Mencari nilai keamanan dari stabilitas dinding penahan tanah
2. Merencanakan dimensi dan stabilitas dinding penahan tanah terhadap
bahaya pergeseran, penggulingan dan keruntuhan daya dukung tanah
dengan metode manual. Kemudian diolah dengan menggunakan
program Geo5.

C. RUANG LINGKUP
Berdasarkan penulisan latar belakang diatas maka masalah penulisan ini
dibatasi pada :
1. Pengambilan data yang dilakukan pada proyek pembangunan Gedung
Gereja Betfage
2. Pengambilan sampel tanah pada proyek pembangunan Gedung Gereja
Betfage.

D. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dilakukan penelitiaan ini adalah :
1. Merencanakan desain dinding penahan tanah yang aman terhadap bahaya
guling, geser, dan keruntuhan daya dukung yang dilakukan dengan metode
manual kemudian diolah dengan program Geo5.
E. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah/ turap adalah suatu konstruksi yang bertujuan


untuk menahan tanah agar tidak longsor dan meninggikan lereng alam suatu
tanah. Di lapangan dinding penahan tanah dapat ditemui pada saluran air di
samping jalan, pada pinggir sungai agar tebing sungai tidak longsor, pada
bendungan dan saluran irigasi dan dinding penahan bukit agar tidak longsor.
 Bahan konstruksi untuk dinding penahan yaitu:
1. Dari kayu
2. Dari beton
3. Dari pasangan batu
4. Dari baja
 Bentuk bentuk dinding penahan tanah:
1. Profil persegi
2. Profil jajaran genjang
3. Profil trapesium siku
4. Profil trapesium
5. Profil segitiga
Untuk merencanakan sebuah dinding penahan tana perlu diperhatikan syarat
kestabilitasan dinding:
1. Dinding tidak terjungkal
2. Dinding tidak tergeser
3. Dinding tidak amblas
4. Dinding tidak pecah
Dinding penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan penting
utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan tanah
berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda. Secara singkat dinding
penahan merupakan dinding yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas
struktur atau bangunan yang dibuat. Bangunan dinding penahan umumnya terbuat
dari bahan kayu, pasangan batu, beton hingga baja. Bahkan kini sering dipakai
produk bahan sintetis mirip kain tebal sebagai dinding penahan tanah.
 Klasifikasi dinding penahan

Berdasarkan bentuk dan penahanan terhadap tanah, dinding penahan dapat


klasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yakni: (1) dinding gravity, (2) dinding semi
gravity dan (3) dinding non gravity. Dinding gravity merupakan dinding penahan
tanah yang mengandalkan berat bahan sebagai penahan tanah umumnya berupa
pasangan batu atau bronjong batu (gabion).
Dinding semi gravity selain mengandalkan berat sendiri, memanfaatkan
berat tanah tertahan untuk kestabilan struktur. Sedangkan dinding non gravity
mengandalkan konstruksi dan kekuatan bahan untuk kestabilan.

 Tekanan tanah lateral

Untuk dapat memperkirakan dan menghitung kestabilan dinding penahan,


diperlukan menghitung tekanan ke arah samping (lateral). Karena massa tanah
berupa butiran, maka saat menerima tegangan normal (σn) baik akibat beban yang
diterima tanah maupun akibat berat kolom tanah di atas kedalaman atau duga
tanah yang kita tinjau, akan menyebabkan tekangan tanah ke arah tegak lurus atau
ke arah samping. Tegangan inilah yang disebut sebagai tegangan tanah lateral
(lateral earth pressure). Tengangan tanah akibat kolom tanah tersebut merupakan
besaran tegangan efektif (σeff) yang sebanding dengan γeff x H. Pengetahuan
tentang tegangan lateral ini diperlukan untuk pendekatan perancangan kestabilan.
Tekanan tanah lateral dibedakan menjadi tekanan tanah lateral aktif dan tekanan
lateral pasif. Tekanan lateral aktif adalah tekanan lateral yang ditimbulkan tanah
secara aktif pada struktur yang kita selenggarakan. Sedangkan tekanan lateral
pasif merupakan tekanan yang timbul pada tanah saat menerima beban struktur
yang kita salurkan pada secara lateral.Besarnya tekanan tanah sangat dipengaruhi
oleh fisik tanah, sudut geser, dan kemiringan tanah terhadap bentuk struktur
dinding penahan.
 Kestabilan dinding penahan tanah

Besaran tekanan lateral ini menjadi salah satu faktor utama yang
diperhitungkan untuk perancangan kestabilan dinding penahan tanah. Tekanan
lateral tersebut dapat menyebabkan dinding penahan terguling (overturning) atau
bergeser (slidding). Selain besaran tekanan lateral kestabilan dinding penahan
dipengaruhi pula oleh bentuk struktur dan faktor pelaksanaan konsruksi.
Buruknya pemadatan tanah tertahan di belakang dinding penahan merupakan
penyebab keruntuhan undermining.

 Kestabilan geser dinding penahan

Untuk memberikan kekuatan yang cukup melawan geseran horisontal,


dasar dinding penahan harus memeiliki kedalaman minimum 3 ft (1m) di bawah
muka tanah. Untuk dinding permanen, kekuatan tersebut harus stabil tanpa adanya
struktur penahan pasif di bagian kaki dinding. Jika syarat kekuatan diatas tak
mencukupi, dapat ditambahkan pengunci geser di bawah telapak pondasi atau
tiang pancang untuk menahan geseran. Selain persyaratan kekuatan tersebut, harus
dipertimbangkan pula adanya kemungkinan bahaya erosi akibat aliran maupun
pengaruh hujan.

 Longsoran

Longsoran adalah perpindahan massa tanah atau batu pada arah tegak,
mendatar atau miring dari kedudukan semula, gerakan tanah mencakup gerak
rayapan dan aliran maupun longsoran. Sehingga dari definisi gerakan tanah dapat
disimpulkan bahwa longsoran adalah bagian dari gerakan tanah. (Widjojo dalam
Pangular, 1985). Berdasarkan pergerakan massa runtuhnya, longsor dapat
dikelompokkan menjadi beberapa, yaitu: Runtuhan (falling); merupakan jatuhnya
bongkahan batu atau material yang terlepas dari lereng yang terjal; Gelinciran
(sliding); merupakan pergerakan massa ke arah bawah dan keluar yang
disebabkan oleh tegangan geser yang bekerja pada permukaan runtuh melebihi
tahanan geser yang dimiliki oleh material pada permukaan runtuh; Gulingan
( toppling ); merupakan tergulingnnya beberapa blok – blok batuan yang
diakibatkan oleh momen guling yang bekerja pada blok – blok batuan tersebut;
Aliran ( flowing ); merupakan material yang bergerak ke arah bawah lereng
seperti suatu cairan.

Kegunaan dan manfaat program Geo 5 v.17

Program bantu ini dikhususkan untuk menghitung dan menganalisis


masalah- masalah yang berkaitan dengan pekerjaan tanah, misalnya pekerjaan
pemancangan, dinding penahan tanah (Retaining Wall), menganalisis penurunan
tanah (Settlement), menganalisis stabilitas lereng (Slope Stability), dan lain
sebagainnya. Geo 5 dapat menghitung dan menganalisis dalam waktu yang
singkat, akan tetapi akurat dan tepat. Geo 5 dapat menghitung dan menganalisis
stabilitas lereng, stabilitas dinding penahan tanah, menganalisis keamanan dari
dimensi dinding penahan tanah yang telah dibuat, dan lain sebagainya.

Tekanan tanah aktif dan pasif

Konsep tekanan tanah aktif dan pasif sangat penting untuk masalah-
masalah stabilitas tanah, pemasangan batang-batang penguat pada galian.
Persamaan tekanan tanah aktif pada tanah pasir murni diberikan di bawah ini :

Pa = Ka γ H2 kN/m

Di mana harga Ka Untuk tanah datar adalah :

Ka =
1−sin ϕ
1+sin ϕ (
= tan 2 45−
ϕ
2 )
Untuk tanah miring harga Ka adalah:

|√ |
cos ϕ
Ka = Sinϕ. sin(ϕ−δ )
1+
cos δ

Tekanan tanah aktif pada tanah berkohesi dihitung dengan cara sebagai berikut:
Kohesi adalah lekatan antara butirbutir, sehingga kohesi mempunyai pengaruh
mengarungi tekanan aktif tanah sebesar 2c √ Ka
Pa = Ka γ H2 – 2c√ Ka

Tekanan tanah pasif :


1
Pp1 = . γw . h12
2

1
Pp2 = . γ h 2 K + 2c √ Ka
2 w. 2 p

Kp =
1−sin ϕ
1+sin ϕ
= tan2 45−(ϕ
2 )
Teori Rankine untuk tanah non-kohesi

Gaya horisontal yang menyebabkan keruntuhan ini merupakan tekanan


tanah aktif dan nilai banding tekanan horisontal dan vertikal pada kondisi ini,
merupakan koefisien tanah aktif (coefficient of active pressure) atau Ka bila
ditanyakan dalam persamaan umum (Hardiyatmo, 2007).

cos ω− √ cos ω−cos ϕ


2 2
Ka = cos ω
cos ω+ √ cos ω−cos ϕ
2 2

cos ω+ √ cos ω−cos ϕ


2 2
Kp = cos ω
cos ω− √cos ω−cos ϕ
2 2

Stabilitas dinding penahan terhadap penggulingan

Kestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung dengan persamaan


berikut :

ΣM
SFguling = Σ M ≥ 2
H

Stabilitas dinding penahan terhadap penggeseran

Gaya perlawanan yang terjadi berupa lekatan antara tanah dasar pondasi
dengan alas pondasi dinding penahan tanah. Untuk jenis tanah campuran
(lempung pasir) maka besarnya,
2
V . f . . Cb+ E p
SF = 3
Ea

SF ≥ 2 digunakan untuk jenis tanh kohesif, misal tanah lempung

Stabilitas dinding penahan terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah

Persamaan ini digunakan untuk menghitung kapasitas dukung ultimit pada


beban miring dan eksentris, yaitu :

qu = dciccNc + dqiqDq.γ.Nq + dγiγ.0,5.BγNγ

Faktor kemiringan beban menggunakan rumus :

[ ]
5
0,5 H
iq = 1− ≥0
V + A ' Ca Ctgϕ

ic = iq – (1 – iq) / Nc tgϕ

Dengan catatan : Nctgϕ = Nq – 1

Dan faktor kapasitas dukung menggunakan rumus :

ϕ
Nq = e axp ' tg2 (45’+ )
2

N q−1
Nc =
tgϕ '

Nγ = 1,5 ( Nq – 1 ) tgϕ’

Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung didentifikasi sebagai :

qu V
F= ≥3→q
q B'
F. METODOLOGI PENELITIAN
 Lokasi penelitian
Proyek Pembangunan Gedung Gereja Betfage, Desa Soya – Kec Sirimau
 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitiaan ini
yaitu :
 Metode Kepustakaan (Library Research)
Metode Kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara
dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang
dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh
dari buku-buku atau internet.
 Studi Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data primer.
G. Jenis data
Adapun jenis data yang dipakai dalam penulisan ini adalah:
1) Data Primer
Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung
dengan melihat langsung kondisi lapangan.
2) Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh media perantara
melalui data yang penulis dapat dari kantor perencanaan/owner.
H. Sumber Data
Sumber Data yang diperoleh dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
 Data Primer : Survey langsung objek penelitian.
 Data Sekunder : Literatur yang diambil melalui internet, jurnal
penelitian, maupun buku-buku yang menyangkut dengan penelitian.

I. Bagan alir tahapan penelitian

Gambar 1. Bagan alir tahapan penelitian


J. BAYANGAN HASIL

 Perhitungan stabilitas dinding penahan tanah secara manual

Stabilitas dinding penahan tanah ini didasarkan pada buku analisis dan
perancangan fondasi ( Hardiatmo, 2010 ). Stabilitas terhadap pergeseran :

 Faktor keamanan terhadap geseran F (sliding) :

Σ Rh Ca . B' + Σw . tan δ b + P p
Fgs = Σ P =
h Σ Ph

1,630.7,8+ 150,69 tan 20.29+17.91


= 35,10
= 2,475 > 2 (Aman)

 Stabilitas terhadap penggulingan :

Σ Mw Σ M w+ Σ M 744,33+ 10,939
F gl = Σ M = p'v
= 191,45
= 3,945 > 2
gl Σ M ph
(Aman)

 Stabilitas terhadap keruntuhan kapsitas daya dukung :

Kapasitas dukung ultimit

qult = dc.ic.c.Nc + dq.iq.Po.Nq + dγ.iγ.0,5.γ.B.Nγ

= 99,97721 ton/m2

 Tekanan fondasi ke tanah dasar terbagi rata

V ( Σw + Σv) (150,69+36,50)
q’ = B' = = = 20,514 ton/m2
B' 7,414
 Faktor aman terhadap daya dukung tanah

q u 99,97721
F = = 20,514 = 4,874 > 3 (Aman)
q'

Jadi asumsi dimensi awal dari dinding penahan tanah, sudah aman terhadap
stabilitas pergeseran ( Sliding ), penggulingan ( Overturning ), dan daya dukung
tanah ( Bearing Capacity ).

Perhitungan dengan program Geo 5

Setelah dimensi dari dinding penahan tanah di Input ke dalam program


Geo5 seperti langakah – langkah pada bagan alir di atas, maka program Geo5
mendapatkan Output sebagai berikut :

1. Pemeriksaan untuk stabilitas penggulingan


Resisting moment Mres = 3094,90 kNm/m
Overturning moment Movr = 1523,42 kNm/m
Safety factor = 2.03 > 2
Wall for overturning is SATISFACTORY ( Aman )
2. Pemeriksaan untuk stabilitas pergeseran
Resisting horizontal force Hres = 518,76 kNm/m
Active horizontal force Hact = 218,98 kNm/m
Safety factor = 2.37 > 2
Wall for slip is SATISFACTORY ( Aman )
3. Pemeriksaan terhadap eksentrisitas pelat fondasi
Max. eccentricity of normal force e = 1857,8 mm
Maximum allowable eccentricity ealw = 2574,0 mm
Eccentricity of the normal force is SATISFACTORY ( Aman )
4. Pemeriksaan terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah
Max. stress at fotting bottom σ = 188,40 kPa
Bearing capacity of foundation soil Rd = 999,70 kPa
Safety factor = 5,31 > 2
Bearing capacity of foundation soil is SATISFACTORY ( Aman )

Dari hasil perhitungan di atas dapat di dapatkan hasil perhitungan stabilitas


manual dan program Geo5, sebagai berikut :

Tabel 1. Perbandingan hasil perhitungan manual dan program Geo 5

Stabilitas Manual Program Geo 5 Faktor Aman Keterangan


Penggulingan 3,945 2,03 2 Aman
Pergeseran 2,475 2,37 2 Aman
Daya dukung tanah 4,874 5,31 2-3 Aman

Setelah memperhatikan hasil dalam tabel di atas, diketahui bahwa hasil


akhir dari perhitungan stabilitasdinding penahan tanah dengan dimensi yang sama.
Perhitungan manual dengan hasil perhitungapn program Geo5, sama – sama
memperoleh angka aman yang telah ditetapkan untuk perhitungan stabilitas
dinding penahan tanah dengan tanah urug kohesif. Akan tetapi angka aman yang
diperoleh dari kedua perhitungan stabilitas tersebut berbeda. Perbedaan tersebut
terjadi karena pada perhitungan manual, tekanan tanah lateral menggunakan
metode Rankine sedangkan untuk perhitungan dengan program Geo5 perhitungan
tekanan tanah lateralnya menggunakan metode Rankine yang telah dimodifikasi,
yaitu metode Mazdrani. Metode Mazdrani ketika menghitung koefisien tekanan
tanah aktif maupun pasif langsung memasukkan nilai kohesi tanah, sedangkan
untuk metode Rankine ketika menghitung tekanan tanah aktif maupun pasif hanya
memasukkan sudut gesek dalam tanah dan kemiringan tanah.

J. DAFTAR PUSTAKA

Star,Anastasia.et al.2011.Program Desain Penulangan Dinding Penahan


Tanah (Retaining Wall) Menggunakan Perangkat Lunak Visual Basic.Net
2008.Kupang : Univ. Nusa Cendana

Budi Listyawan, Anto.et al.2013.Desain Dinding Penahan Tanah Dengan


Menggunakan Program Geo 5.Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Surakarta

DAS, M. Braja. (1994). “Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis”.Jakarta :


Erlangga

http://captainpiezocone.blogspot.com/2012/02/dinding-penahan-tanah-
dan-tekanan-tanah.html. 2012. “Dinding Penahan Tanah Dan Tekanan
Lateral”. Diakses Tanggal 13 Mei 2014

http://civilies.blogspot.com/2013/10/macam-macam-
pondasi.html.2013.”Macam-macam Pondasi”.Diakses taanggal 13 Mei
2014

Anda mungkin juga menyukai