Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH TIPE

CANTILEVER (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN


GEDUNG GEREJA BETHFAGE, KAYU TIGA, DESA SOYA
KECAMATAN SIRIMAU - KOTA AMBON)

J O S H U A M I C H A E L L AT U H E R U
(1319154026)
LATAR BELAKANG
Dinding penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan
penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang
berhubungan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi
berbeda. Menurut Setiawan (2011), dinding penahan tanah atau juga
biasa disebut tembok penahan tanah adalah suatu konstruksi yang
dibangun untuk menahan tanah atau mencegah keruntuhan tanah yang
curam atau lereng yang dibangun di tempat yang kemantapannya tidak
dapat dijamin oleh lereng itu sendiri, serta untuk mendapatkan
bidang yang tegak.

Pembangunan Gedung Gereja Bethfage Jalan Sirimau - Desa Soya, Kec


Sirimau terletak pada kawasan dengan kondisi elevasi lereng tanah yang
berbeda. Pada bangunan gereja lama sering terjadi longsor yang
menyebabkan tertutupnya selasar gereja oleh tanah longsoran. Untuk
menjaga kestabilan lereng-lereng tersebut tersebut maka dibuatlah
dinding penahan tanah tipe Cantilever. Dinding penahan tanah
merupakan struktur penting untuk jalan raya dan bangunan lainnya yang
memiliki kontur atau elevasi tanah yang berbeda.
Rumusan Masalah & Tujuan Penulisan

Rumusan Masalah Tujuan Penulisan


1. Berapa besar distribusi tekanan tanah 1. Mendapatkan distribusi tekanan tanah
lateral yang bekerja pada dinding penahan lateral yang bekerja pada dinding
tanah ? penahan tanah
2. Bagaimana desain dinding penahan tanah 2. Mendesain dinding penahan tanah yang
yang aman terhadap penggeseran, aman terhadap pergeseran,
penggulingan dan keruntuhan kapasitas penggulingan dan keruntuhan kapasitas
dukung tanah ? dukung tanah
Manfaat Penelitian

1. Sebagai syarat tugas akhir dan diharapkan dapat menambah pengetahuan


penulis secara umum berkaitan dengan perencanaan dinding penahan tanah
dan stabilitas dinding penahan tanah.
2. Diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam proses pembangunan Gedung
Gereja Bethfage.
Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)
Dinding penahan tanah merupakan salah satu konsep perkuatan tanah yang
banyak digunakan dalam pekerjaan rekayasa sipil. Dinding penahan tanah
merupakan dinding yang digunakan untuk menahan beban tanah secara vertikal
ataupun terhadap kemiringan tertentu. Hakam, A., & Mulya, R. P. (2011)
mengutip penyataan (Bowles, 1999) menyatakan bahwa, Dinding penahan adalah
konstruksi yang digunakan untuk memberikan stabilitas tanah atau bahan lain
yang kondisi massa bahannya tidak memiliki kemiringan alami, dan juga
digunakan untuk menahan atau menopang timbunan tanah atau onggokan
material lainnya. Secara umum fungsi dari dinding penahan tanah (Retaining wall)
adalah untuk menahan besarnya tekanan tanah akibat parameter tanah yang
buruk sehingga longsor bisa dicegah, serta untuk melindungi kemiringan tanah
dan melengkapi kemiringan dengan pondasi yang kokoh. Konstruksi dinding
penahan pada umumnya digunakan untuk menjaga kestabilan tanah atau bahan-
bahan lainnya, akibat tidak dapat menahan keadaan lereng yang lebih besar.
PROPORSI DINDING PENAHAN

Dalam mendesain dinding penahan tanah menurut


Braja Das bahwa bagian atas batang dinding
penahan tidak boleh kurang dari sekitar 0,3 m (=12
inch.) untuk penempatan beton yang tepat.
Kedalaman, D. ke bagian bawah pelat dasar harus
minimal 0,6 m ( 2 kaki).
TEKANAN TANAH LATERAL
Dalam perencanaan dinding penahan tanah diperlukan pengetahuan mengenai
tekanan tanah lateral. Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan
tanah sangat bergantung pada regangan lateral relative terhadap dinding. Dalam
beberapa hal, hitungan tekanan tanah lateral ini berdasarkan pada kondisi
regangannya. Jika analisis tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi, maka
dapat mengakibatkan kesalahan perancangan. Maka dari itu pengertian tentang
hubungan regangan lateral dengan tekanan tanah pada dinding sangat dibutuhkan
STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH
 Stabilitas Terhadap Guling
Stabilitas terhadap guling merupakan stabilitas
yang ditinjau berdasarkan kondisi tanah yang
terguling yang diakibatkan oleh tekanan tanah
lateral dari tanah urug di belakang dinding
penahan tanah.
 Stabilitas Terhadap Geser
Stabilitas terhadap geser yaitu
perbandingan gaya - gaya yang
menahan dan mendorong dinding
penahan tanah
 Stabilitas Terhadap Daya Dukung

Daya dukung tanah adalah kemampuan


tanah untuk menahan beban konstruksi.
Untuk menghitung stabilitas dinding
penahan tanah adalah menggunakan
persamaan Hansen dan Vesic yang
digunakan untuk menghitung beban
miring dan eksentris.
METODOLOGI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN JENIS DATA


Desa Soya – Kayu Tiga Kecamatan Sirimau Jenis data primer diperoleh dari observasi
pada Pembangunan Gedung Gereja Betfage, langsung kondisi lapangan, dan data hasil
Kota Ambon. pengujian berupa data propertis tanah.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA VARIABEL PENELITIAN


1. Penelitian Lapangan 1. Tekanan tanah lateral
2. Pengujian laboratorium 2. Stabilitas dinding penahan tanah terhadap
3. Penelitian Kepustakaan atau studi geser, guling, dan daya dukung tanah
literatur
METODE ANALISIS DATA
1. Pengujian Propertis Tanah
• Uji Kadar Air
• Uji Berat Jenis
• Uji Batas Atterberg Limit
• Uji Analisis Saringan
• Uji Kuat Geser Tanah
2. Hitungan Stabilitas Dinding Penahan Tanah
• Stabilitas terhadap Penggulingan
• Stabilitas terhadap Penggerseran
• Stabilitas terhadap Keruntuhan Kapasitas
Dukung Tanah
Mulai
DIAGRAM ALIR
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Uji Laboratorium :
Data Primer 1. Uji Kadar Air Tanah
Parameter Tanah dari hasil 2. Uji Berat Jenis Tanah
pengujian di laboratorium yaitu :
3. Uji Atterberg Limit
1. Propertis Tanah
2. Kuat Geser Tanah 4. Uji Analisis Saringan
5. Uji Kuat Geser Tanah

Analisa Data
1. Hitung tekanan tanah pasif
dan aktif.
2. Hitung kestabilan geser,
guling dan daya dukung.

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai