Anda di halaman 1dari 30

Tugas Teknik Pondasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di dalam era pembangunan sekarang ini, pembangunan hampir
meliputi dari segala bidang. Pembangunan tersebut dapat dicapai berkat
didukung dengan tersedianya sumber daya manusia. Hampir keseluruhan
pembangunan baik infrastruktur tidak lepas dari pengruh teknologi sebagai
pendukung keberhasilan pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat serta memberikan kesan yang lebih baik pada
wilayah pembangunan tersebut.
Kondisi lahan pembangunan yang ada tidak selamanya sesuai dengan
harapan yang kita inginkan, namum bukan suatu hal yang tidak mungkin
karena dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang serta teknologi
yang semakin canggih maka pelaksanaan pembangunan – pembanguana
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melaksanakan pembangunan, sering kali kita dihadapkan pada
permasalahan terutama pada pembangunan daerah berbukit dimana daerah ini
rawan terhadap longsor. Oleh karena itu, untuk melindungi bangunan di
atasnya maka dibutuhkan suatu struktur dinding penahan yang dapat
menahan tekanan tanah yang ada pada daerah tersebut.

1.2. Perumusan Masalah


Dalam pembuatan dinding penahan tanah ada beberapa permasalahan
yang dihadapi antara lain mengenai kestabilan lereng dari dinding penahan
tanah, dimensi dinding penahan tanah, dll.

1.3. Batasan Masalah


Dalam penulisan tugas pondasi kali ini yang akan dibahas yaitu
mengenai perhitungan dimensi dan analisa stabilitas dinding penahan tanah
dengan menggunakan metode Rankine.

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

1.4. Tujuan
1. Untuk mempelajari cara perhitungan keamanan dinding penahan
tanah dengan melakukan analisa terhadap guling, geser, dan daya dukung
tanah pada dinding penahan tanah.
2. Untuk menetahui cara pendimensian pembuatan dinding penahan
tanah.

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Tanah


Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan –
endapan yang relative lepas yang terletak di permukaan batuan besar. Ikatan
antara butiran yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat
organic, atau oksida – oksida yang mengendap di antara partikel – partikel.
Ruaang antara partikel – partikel dapat berisi air, udara ataupun keduanya.
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya yang terjadi di dekat
permukaan bumi membentuk tanah. Pembentukan tanah dari batuan
induknya, dapat berupa proses fisik maupun kimia. Proses pembentukan
tanah secara fisik mengubah batuan menjadi partikel – partikel yang lebih
kecil, dapat terjadi akibat adanya pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau
hancurnya partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Partikel –
partikel dapat berbentuk bulat bergerigi maupun bentuk – bentuk diantaranya.
Umumnya, pelapukan proses kimia dapat oleh pengaruh oksigen, karbon
dioksida, air dan proses – proses kimia lainnya.

2.2. Pengertian Gerakan Tanah


Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan massa tanah batuan
dengan arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula, karena
pengaruh gravitasi, arus air dan beban luar.
Istilah kedudukan pengenal tipe pergerakan tanah, membantu dalam
menentukan penyebab dan pemilihan cara penanggulangannya. Klasifikasi
gerakan tanah ditetapkan berdasarkan :
a. Jenis material dan dasar batuan di dalam tanah,
b. Jenis gerakan dengan deskripsi mengenai bentuk bidang longsoran.

2.3. Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Penyebab terjadinya gerakan tanah dibedakan menjadi 2 bagian,


Gangguan luar dan Gangguan dalam :
1. Gangguan luar
a.Gerakan tanah adalah getaran yang ditimbulkan oleh gangguan
antara lain : gempa bumi, ledakan yang dapat menyebabkan getaran
tanah;
b. Pembebanan tambahan, terutama disebabkan oleh aktivitas
manusia;
c.Hilangnya tumbuhan penutup dapat menyebabkan timbulnya alur
pada beberapa daerah tertentu, erosi makin meningkat dan akhirnya
terjadi keruntuhan.
2. Gangguan dalam
a.Naiknya berat massa batuan;
b. Naiknya muka air pada dinding penahan tanah;
c.Kecepatan deformasi semakin bertambah seiring dengan
penambahan bebannya.

2.4. Teori Terjadinya Longsor


Kebanyakan dari kasus terjadinya longsor disebabkan karena faktor
alam, tetapi ada pula disebabkan karena ulah manusia, misalnya penebangan
pohon / tumbuhan – tumbuhan pada tebing atau lereng – lereng tinggi.
Kemantapan terhadap kemungkinan terjadinya longsoran tergantung dari
kondisi tanah dasar ( jenis perlapisan dan kuat geser ), tinggi dan sudut lereng
timbunan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi atau menanggulangi longsor ini
maka digunakan dinding penahan sebagai solusi.
Tekanan tanah timbul selama pergeseran tanah ( atau selama
peragangan ) tetapi sebelum tanah tersebut mengalami keruntuhan, maka
tegangan – tegangan ( stresses ) tersebut tidak mempunyai harga tertentu.
Tegangan – tegangan tersebut juga belum tentu terdapat pada bagian yang
runtuh karena sangat sukar untuk menghasilkan keadaan kesetimbangan
plastic secara serempak dimana – mana di dalam massa tanah. Hal ini
biasanya merupakan peristiwa yang progresif. Walaupun demikian, hal ini

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

pada prakyeknya sudah dianalisa sebagai suatu kejadian keadaan yang ideal,
baik untuk mempermudah persoalannya maupun dari segi pembahasan
ketelitiannya dalam menentukan parameter – parameter tanah yang
diperlukan.

2.5. Pengertian Dinding Penahan Tanah


Dinding yang dipergunakan untuk pengturan dua permukaan tanah
yang tidak sama tinggi dinamakn dinding penahan. Pada bagian dimana
permukaan tanah lebih tinggi dari pada dinding penahan tanah dinamakan
backfill ( urukan di belakang tembok / dinding ).
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi penahan agar tanah
tidak longsor. Konstruksi ini digunakan untuk tebing yang agak curam / tegak
yang tanpa dinding penahan tebing tersebut akan longsor. Dinding penahan
tanah ini juga digunakan bila suatu jalan dibangun beerbatasan dengan
sungai, danau atau tanah rawa.
Berdasarkan bentuk konstruksinya, dinding penahan tanah dapat
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
1. Dinding gravitasi, sesuai dengan namanya, stabilitasnya tergantung
pada beratnya.

Gambar 1.1 Dinding Grafitasi

2. Dinding konsol ( cantilever ), adalah dinding beton bertulang yang


menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada di belakang

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

dinding dari kemiringan alami yang terjadi. Sebagian stabilitas dinding


ini dicapai dari berat tanah yang ada di atas bagian tumit plat dasar.

Gambar 1.2 Dinding Kantilever

3. Dinding penahan pertebalan belakang ( counterfort retaining


wall ), serupa dengan dinding penahan konsol, kecuali dinding penahan
tersebut digunakan untuk konsol panjang atau untuk tekanan – tekanan
yang sangat tinggi dibelakang dinding dan mempunyai pertebalan
belakang, yang mengikat dinding dan dasar bersama – sama, yang
dibangun pada interval – interval sepanjang dinding untuk mengurangi
momen – momen lentur dan geser.

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Gambar 1.3 Dinding penahan pertebalan belakang

4. Dinding penahan pertebalan depan ( buttressed retaining wall ),


serupa dengan dinding pertebalan belakang, bedanya batang desaknya (
bracing ) berada di depan dinding dan batang desak tersebut mengalami
kompresi sebagai ganti dari tarikan.

Gambar 1.4 Dinding penahan pertebalan depan

5. dinding penahan kisi ( crib walls ), merupakan bagian – bagian


yang dibangun dari potongan – potongan beton pracetak ( precast
concrete ), logam atau kayu dan didukung potongan – potongan angker
ditanam di dalam tanah untuk mencapai stabilitas, dan dinding – dinding
semi gravitasi, yakni dinding – dinding yang sifatnya terletak diantara
sifat dinding gravitasi sebenarnya dan sifat dinding konsol.

6. Tumpuan – tumpuan jembatan ( bridge abutments ), sering kali


merupakan dinding – dinding penahan dengan perluasan dinding
tumpuan untuk menahan urukan jalan masuk dan merupakan proteksi
untuk menahan erosi.

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Gambar 1.5 Tumpuan – tumpuan penahan

2.6. Perencanaan Dinding Penahan Tanah


a. Langkah – langkah dalam perencanaan dinding penahan tanah
meliputi :
1. tipe dinding penahan tanah,
2. penetapan dimensi awal dinding penahan tanah,
3. perhitungan gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah,
4. pengontrolan stabilitas dinding penahan tanah.
b.Beban – beban yang dipakai untuk perencanaan :
1. berat sendiri dari konstruksi yang terdiri atas berat dinding penahan
tanah ditambah dengan berat tanah urug diatasnya,
2. tekanan tanah,
3. beban luar terjadi apabila permukaan tanah di belakang dinding
akan digunakan untuk jalan raya atau lainnya, maka beban tersebut
harus diperhitungkan.
c.Kemantapan dinding penahan tanah :
1. dinding harus aman terhadap guling,

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

2. dinding harus aman terhadap geser,


3. dinding harus aman terhadap daya dukung tanah,
4. tergantung pada situasi lapangan dan ukuran dari dinding penahan,
seluruh system dinding penahan dan tanah di belakang ( dinding )
harus aman terhadap kelongsoran lereng.

2.7. Ukuran Dinding Penahan Tanah


Menurut zainal N ( 1995 ), perencanaan dinding penahan tanah
berlangsung dengan pemilihan dimensi – dimensi tetap, kemudian dianalisa
dari segi persyaratan stabilitas dan persyaratan konstruksi agar dapat
diperbaiki jika ada kekurangan sehingga memenuhi persyaratan. Karena ini
merupakan sebuah proses percobaan ( trial process ). Dimensi – dimensi
dinding penahan harus sesuai dengan stabilitas konstruksi dan memenuhi
persyaratan bangunan setempat.
Dalam perencanaan dinding penahan tanah, tipe dinding ditentukan
sesuai dengan kondisi keadaan lapangan, maka ukuran dinding perlu
diperkirakan sebelumnya, kelayakan ukuran yang diperlukan dinding
penahan tanah mempunyai pengaruh besar dalam efisiensi pekerjaan
perancanaan. Oleh karena itu, sebagai acuan untuk menentukan ukuran awal
dinding penahan tanah menurut Zainal N ( 1995 ) adalah sebagai berikut :

A. Untuk Dinding Gravitasi

B’

Gambar 2.1 Ukuran dinding gravitasi

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
D = Tinggi tumit pondasi
B’ = Lebar kolom
H = Tinggi pondasi
Dimana :
Lebar plat B adalah 0,5 – 0,7 H.
Lebar bagian puncak B’ diambil 0,30 meter dan biasanya dipakai 0,30 meter.
Tebal D diambil H/8.

B. Untuk Dinding Kantilever


B

B1 D B2

C1 C2

Gambar 2.2 Ukuran dinding kantilever

Kemeringan muka dinding minimum 1 : 15 ( 1 : m ).


Lebar plat B adalah 0,5 – 0,8 H tebal plat ujung adalah H/8.
B’, C1 dan C2 diambil 30 cm.
Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
C1, C2 = Tinggi tumit pondasi
B’ = Lebar kolom
H = Tinggi pondasi

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

C. Untuk Dinding dengan Penopang ( counterfort )

B’

H B2

H/12-H/10

B=0,5 s/d 0,7 H

Gambar 2.3 ukuran dinding penopang

Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
H = Tinggi pondasi
Dimana :
- Lereng minimum adalah 1 : 5
- Lebar plat B adalah 0,5 – 0,8H
- Tebal plat ujung adalah H/12 – H/10
- Lebar B’ adalah B/3
- B’ diambil > 30 cm
- Jarak counterfort 0,3 – 0,5 H
- Tebal counterfort 30 cm

2.8. Tekanan Tanah Lateral


Menurut Das B. M ( 1995 ) untuuk merencanakan dinding penahan
tanah harus memperhatikan tekanan tanah yang bekerja pda dinding menurut
Rankine. Tekanan tanah dapat dibedakan menjadi dua keadaan yaitu :

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

1. Tekanan tanah aktif


Tekanan tanah aktif terjadi apabila dinding penahan tanah bergerak
menjauhi massa tanah secara perlahan – lahan.

H Pa = 1/2 KaγH²

Ka.γ.H

Pa = ½ Ka γ H² ……………………………………………….( 2.1 )
Keterangan :
Pa = Tekanan tanah aktif ( kN/m )
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif ( Ka = σa / σv tan² [ 45 – θ/2 ] )
γ = Berat isi tanah ( kN/m³ )
H = Kedalaman tanah ( m )

2. Tekanan tanah pasif


Tekanan tanah pasif terjadi apabila dinding penahan didorong
secara perlahan – lahan kearah massa tanah.

1/2KpγH²
H

Pp = ½ Kp γ H² ………………………………………………...( 2.2 )

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Keterangan :
Pp = Tekanan tanah pasif ( kN/m )
Kp = Koefisien tanah pasif ( Kp = tan² [ 45 + θ/2 ] )
γ = Berat isi tanah ( kN/m³ )
H = Kedalaman tanah ( m )

2.9. Teori Rankine


Untuk mengevaluasi tekanan tanah aktif dan tanah pasif, Rankine
( 1857 ) menyelidiki keadaan tegangan di dalam tanah yang berada pada
kondisi keseimbangan plastis. Yang dimaksud dengan keseimbangan plastis (
plastic equilibrium ) di dalam tanah adalah suatu keadaan yang menyebabkan
tiap – tiap titik di dalam massa tanah menuju proses kesuatu keadaan runtuh.

Kondisi aktif menurut Rankine


Pada kondisi aktif sembarang elemen tanah akan sama seperti benda
uji dalam alat triaksial yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang
dikurangi, sedangkan tekanan aksial tetap konstan. Ketika tekanan horizontal
dikurangi pada suatu tekanan tertentu, kuat geser tanah akan sepenuhnya
berkembang dan tanah akan mengalami keruntuhan. Gaya horizontal yang
menyebabkan keruntuhan ini merupakan tekanan tanah aktif dan nilai
banding tekanan horizontal dan vertical pada kondisi ini, merupakan
koefisien tekanan tanah aktif atau Ka.

q (t/m²) q.Ka1

Tanah 1 : h’
Ø1, γ1, Pa1 h1γka1
Ka1 Pa2
C1 = 0 H

m. a. t
h’’ Pa3
Tanah 2 :
Ø2, γ2, Ka2 Pa4 Pw
C2 = 0 Pa5

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Gambar 2.6 Diagram tekanan tanah aktif Rankine. (Hirdayatmo, HC. Tahun
1994

Kondisi Pasif Menurut Rankine


Suatu massa tanah yang dibatasi oleh tembok dengan permukaan licin,
dipasang hingga kedalaman tak terhingga. Apabila tembok tersebut didorong
secara perlahan – lahan masuk ke dalam massa tanah, maka tegangan utama
σh akan bertambah secara terus menerus. Akhirnya akan didapatkan suatu
kondisi dimana tanah menjadi runtuh.

Pp1
Tanah 1 : h’ h’.γ.Kp1
Ø1, γ1, kp1
C1= 0
H Pp2

m. a. t
Tanah 2 : h” Pp3 PpW
Ø2, γ2, kp2 Pp4
C2= 0 Pp5

Gambar 2.7 Diagram tekanan tanah pasif Rankine. (Hardiyatmo, HC. Tahun
1994).

2.10. Pengaruh Tanah Berkohesi Terhadap Dinding Penahan Tanah


Untuk tanah urugan berkohesi atau nilai C tidak nol, tekanan tanah
aktif pada sembarang kedalaman dinding penahan gambar 2.8a diberikan
oleh persamaan :
Pa = HγKa −2c Ka …………………………………….( 2.3 )
Variasi Pa menurut kedalamannya dapat dilihat pada gambar 2.8b, seperti
yang sudah dipelajari nilai hc = 2c /( γ Ka ) , dimana untuk kondisi

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

undrained ( tanpa drainase ), dimanan θ = 0, Ka = 1, dan c = cu , maka


hc = 2cu / γ .
Tekanan tanah aktif total per satuan lebar dinding penahan dengan
tinggi H, adalah :

Pa = 1 Kaγ H 2 − 2c Ka ………………………………..( 2.4 )


2
Untuk kondisi θ = 0,

Pa = 1 γ H 2 − 2cuH ……………………………………..( 2.5 )


2
Karena tidak ada kontak antara tanah dan dinding sampai pada kedalaman
hc sampai H saja yang diperhitungkan. Pada kondisi ini, tekanan aktif total
persatuan panjang dinding H adalah :

Pa = 1 (γ HKa − 2c Ka)[H − 2c /(γ Ka )] ……………..


2
( 2.6 )
Gambar diagram tekanan tanah aktifnya dapat dilihat pada gambar 2.8
Untuk kondisi sudut gesek dalam θ = 0,

P a = 1 γ H 2 − 2cuH + 2cu2 / γ …………………………..( 2.7 )


2
Tekanan tanah pasif terhadap dinding setinggi H gambar 2.9a, dapat
dihitung dengan persamaan :
Pp =γHKp +2c Kp ……………………………………...
( 2.8 )
Pada permukaan tanah urugan H = 0, maka
Pp = 2c Kp ………………………………………………( 2.9 )
Variasi tekanan tanah pasir dengan kedalamannya, dapat dilihat pada
gambar 2.9b. Tekanan tanah pasif total per satuan lebar dinding penahan
tanah setinggi H, adalah :

Pp = 1 γ H 2 Kp + 2c KpH ……………………………….
2
( 2.10 )
Untuk θ = 0, nilai Kp = 1, maka

Pp = 1 γ H 2 + 2cuH ………………………………………( 2.11 )


2

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

2.11. Analisa Stabilitas


1. Kontrol terhadap geser
Gaya Pah mendapat perlawanan dari tekanan tanah S dan tekanan
tanah pasif Pph
S + Pp + 2c Ka H
Fk = >1,5
Pa + Pq ……………………………..( 2.12 )
S = (W tan θ) + Pp

Keterangan :
Fk = Faktor keamanan
S = Tahanan gesek tanah ( kN/m² )
Pp = Tekanan tanah pasif
Pah = Tekanan tanah aktif komponen horizontal ( kN )
Pav = Tekanan tanah aktif komponen vertical ( kN )

2. Kontrol terhadap guling


Mt
Fk guling = ⊇1,5 ……………………………………….( 2.13 )
Mg

Keterangan :
Mt = Momen tahanan ( kNm )
Mg = Momen guling ( kNm )
Fk = Faktor keamanan
P = Tekanan dari atas
M = Momen ( kNm )
B = Lebar ( m )

3. Kontrol terhadap daya dukung tanah


qult = c.Nc + q.Nq + 0,5.γ.B.Nγ …………………………..( 2.14 )
 θ
Nq = e π . tan θ . tan θ 2  45 +  … ………………………………( 2.15 )
 2

Nc =
( Nq − 1)
…………………………………………….( 2.16 )
tan θ
Nγ = 1,8( Nq −1). tan θ ……………………………………..( 2.17 )
Keterangan :

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

C = Kohesi ( ton/m² )
q = Beban pusat ( ton/m² )
γ = Berat isi tanah ( ton/m³ )
B = Lebar pondasi ( m )
Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung terzaghi, tergantung dari sudut
geser θ

Tabel 2.1 Koefisien daya dukung dari Terzaghi.

qult
Fk = >3 ……………………………………………..( 2.18 )
q maks

q maks =
∑W +
My
………………………………………..( 2.19 )
A Wy

q min =
∑W −
My
…………………………………………( 2.20 )
A Wy

Keterangan :
Fk = Faktor keamanan
q ult = Daya dukung tanah maksimum ( kN/m² )
q maks = Tekanan kontak antara tanah dengan dasar dinding (
kN/m² )
q min = Tekanan kontak antara tanah dengan dasar dinding (
kN/m² )
Dimana :
∑W = Jumlah momen guling
My = Momen horizontal
A = Lebar bawah pondasi
Wy = Jumlah beban

2.12. Pasangan Batu


Pada konstruksi dinding penahan tanah yang menggunakan
pasangan batu tidak terlalu banyak mengalami kesulitan karena posisi
tidak terkukuhkan oleh ketahanan monolit seperti halnya pada tembok

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

penahan beton, tetapi dengan sifat saling mengikat tiap batu. Apabila suatu
sebab keseimbangan tersebut hilang, akan terjadi penggembungan
permukaan tembok atau copotnya batu dan akhirnya berakibat terjadinya
keruntuhan.
Pada tembok penahan jenis ini terpaksa harus digunakan bahan
timbunan sebagai pencegahan terhadap peningkatan tekanan di bagian
belakang tembok penahan dikarenakan tekanan air.

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

BAB III
PERHITUNGAN

P = 24 K n

3 .50 1 .5 1.50

q = 15 K n / m²

? = 18 K n / m³
4.10
C = 20 K n / m³
? = 17 °
6 .50

7 .00
? = 18,4 K n / m³
? = 22 K n / m³
? = 18 °
2.90

0.5

1.5 1 .50 1 .50 1 .5

Dik :
• q = 15 kN/m²
• P = 21 kN
• γ beton = 2400 kg/m³
• f = 0,85
• γ1 = 18 kN/m³
• C1 = 20 kN/m³
• Ø1 = 17˚

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

• γ2 = 18,4 kN/m³
• C2 = 22 kN/m³
• Ø2 = 18˚
Dit :
• Gambar desain retaining wall.
• Hitung faktor keamanan ( FK ) Guling ≥ 1,5.
• Hitung faktor keamanan ( FK ) Geser ≥ 1,5.
• Hitung faktor keamanan ( FK ) Daya Dukung ≥ 3,0.

Jawab :

• Gambar desain retaining wall.


1,5 m 1,5 m
P
q

4,10
m
7m

0,5 m

1m 1,5 m 1,5 m 1m

• FAKTOR KEAMANAN ( FK ) GULING


1. Tekanan tanah aktif 1 ( ka1)

1 − sin θ1
ka 1 =
1 + sin θ1
1 − sin 17
ka 1 =
1 + sin 17
0,708
ka 1 =
1,292
ka 1 = 0,548

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

2. Tekanan tanah aktif 2 (Ka2)


1 − sin θ2
ka 2 =
1 + sin θ2
1 − sin 18
ka 2 =
1 + sin 18
0,691
ka 2 =
1,309
ka 2 = 0,528

3. Tekanan tanah pasif 1 ( kp1 ).


1 + sin θ1
kp 1 =
1 −sin θ1
1 + sin 17
kp 1 =
1 −sin 17
1,293
kp 1 =
0,707
kp 1 =1,828

4. Tekanan tanah pasif 2 ( kp2 ).

1 + sin θ 2
kp 2 =
1 − sin θ 2
1 + sin 18
kp 2 =
1 − sin 18
1,309
kp 2 =
0,309
kp 2 = 1,894

5. Menghitung akibat q, C dan Ɣ.

a. Akibat Beban Merata


P1 = q ×ka 1
P1 =15 ×0,548
P1 = 8,22 kN / m 2

P 2 = q × ka 2
P 2 =15 ×0,528
P 2 = 7,92 kN / m 2

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Akibat Kohesi
P3 = 2 ×C1 × ka 1
P3 = 2 ×20 × 0,548
P3 = 29 ,611 kN / m 2

P 4 = 2 ×C 2 × ka 2
P 4 = 2 × 22 × 0,528
P 4 = 31 .97 kN / m 2

Akibat berat isi dan sudut geser tanah


P5 = γ1 ×h1 ×ka 1
P5 =18 ×4,1 ×0,548
P5 = 40 ,44 kN / m 2

P 6 = γ1 ×h 1×ka 2
P 6 =18 ,4 ×4,1 ×0,528
P 6 = 39 ,832 kN / m 2

P 7 = γ 2 ×h 2 ×ka 2
P 7 =18 ,4 ×2,9 ×0,528
P 7 = 28 ,174 kN / m 2

P = 21 K n

2 .5 0 1 .5 1 .5 0

q = 15 K n / m ²

4 .1 0
? = 18 K n / m ³ P1 ( - )P 3
C = 20 K n / m ³ (+ ) P5
? = 17 °
6 .5 0 P 1 = 8.22 k n P 3 = 29.61 P 5 = 40.44

7 .0 0
? = 18,4 K n / m ³
? = 22 K n / m ³
P2
? = 18 °
(+ ) ( - )P 4
2 .9 0
P6
P7
0 .5
P 2 = 7.92 P 4 = 32.97 P 6 = 39.83 P 7 = 28.17 K n

1 .0 0 3 .0 0
x 1=
.0 0
m ×H1 6. Menghitung akibat
5 .0 0
1,5 = m ×7 beban titik ( beban P )
1,5
m=
7
m = 0,214 < 0,4
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
2
0,28 p n
σh = ×
H 2
(0,16 + .n 2 ) 3
Tugas Teknik Pondasi

• Z=1m
1 = n ×7
1
n= = 0,14
7

0,28 × 24 0,14 2
σh = ×
7 2
(0,16 + 0,14 2 ) 3
σh = 0,477 kN / m 2

• Z=2m
2 = n ×7
2
n= = 0,29
7

0,28 × 24 0,29 2
σh = ×
7 2
(0,16 + 0,29 2 ) 3
σh = 0,794 kN / m 2

• Z=3m
3 = n ×7
3
n= = 0,43
7

0,28 × 24 0,43 2
σh = ×
72 (0,16 + 0,43 2 ) 3
σh = 0,621 kN / m 2

• Z=4m
4 = n ×7
4
n= = 0,57
7

0,28 × 24 0,57 2
σh = ×
72 (0,16 + 0,57 2 ) 3
σh = 0,389 kN / m 2

• Z=5m
5 = n ×7
5
n= = 0,71
7
0,28 × 24 0,71 2
σh = ×
7 2
(0,16 + 0,71 2 ) 3
σh = 0,232 kN / m 2

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

• Z=6m
6 = n ×7
6
n= = 0,86
7

0,28 × 24 0,86 2
σh = ×
72 (0,16 + 0,86 2 ) 3
σh = 0,141 ` kN / m 2

• Z=7m
7 = n ×7
7
n= = 1,00
7
0,28 × 24 12
σh = ×
72 (0,16 +12 ) 3
σh = 0,088 kN / m 2

1
0,477

3
0,794
5

0,621
7
6

Akibat beban titik 8


9
0.389

v Z n σh 11
10
0,232
H
24 1 0.14 0.477 7
0,141
13
12

0,088

24 2 0.29 0.794 7
24 3 0.43 0.621 7
24 4 0.57 0.389 7
24 5 0.71 0.232 7
24 6 0.86 0.141 7
24 7 1.00 0.088 7

Mencari titik berat akibat beban titik ( beban P )

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Tabel titik berat akibat beban titik


( beban P )
Xi = 1/2
No. H A h Ai . Xi
1 0.477 0.000 A1 0.238 6.5θ 1.549
2 0.477 0.000 A2 0.477 5.67 2.703
3 0.794 0.477 A3 0.158 5.5 0.871
4 0.621 0.000 A4 0.621 4.67 2.898
5 0.794 0.621 A5 0.086 4.5 0.389
6 0.389 0.000 A6 0.389 3.67 1.427
7 0.621 0.389 A7 0.116 3.5 0.406
8 0.232 0.000 A8 0.232 2.67 0.621
9 0.389 0.232 A9 0.078 2.5 0.196
10 0.141 0.000 A10 0.141 1.67 0.235
11 0.232 0.141 A11 0.046 1.5 0.069
12 0.088 0.000 A12 0.088 0.67 0.059

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

13 0.141 0.088 A13 0.006 0.5 0.003


∑ P8 2.676 11.425

Contoh perhitungan no.1

A = ½ .tinggi.alas
= ½.1.0,477
= 0,238
Xi= titik berat
= 6,5
Ai.Xi= 0,238. 6,5
= 1.549

P8
= ΣA
i . Xi= 4.269
ΣAi
MT 11,425
= MG = 2,676 = 3,403 >1,5

1. Menghitung Momen Mengguling ( MG )

Akibat Momen Mengguling ( MG )

MG =
BEBAN P Ai X Xi Ai. Xi
P1 8.22 33.702 X1 4.95 166.825
P2 7.92 22.968 X2 1.45 33.304
-
P3 -29.61 -121.401 X3 4.95 600.935
-
P4 -31.97 -92.713 X4 1.45 134.434
P5 40.44 82.902 X5 4.27 707.430
P6 39.83 115.507 X6 1.45 167.485
P7 28.17 40.847 X7 0.97 78.970
P8 4.269 2.676 11.425
∑MG 430.070

Contoh Perhitungan no.1

Ai = P1.tinggi perlapisan tanah

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

= 8,22 . 4,1
= 33,702
Xi = tinggi titik berat
= 2,9 + (4,1/2)
= 4,95
MG = Ai.X,i
= 33,702.4,95

MG = (A1.X1) + (A2.X2) - (A3.X3) - (A4.X4) + (A5.X5) + (A6.X6). (A7.X7) +

(A8.X8)

=( 33.702.4,95) + (22.968. 1.45) - (-29.61. 4.95) - (-92.713. 1.45) +

(82.902. 4.27) + (115.507. 1.45). (40.847. 0.97) + (4.284. 2.320)

= 430.070
P = 21 K n

3 .5 0 1 .0 1.50

q = 15 K n / m²

W1

? = 18 K n / m³
W2
C = 20 K n / m³
? = 17 °
W5
Y1 ? = 18,4 K n / m³
7.25
? = 22 K n / m³
Y2 W6
W3
4.95 ? = 18 °
Y5
3 .75
Y 6 Y3
2 .551,7 0

W7 W4
Y7=Y4
0.25

1 .50 1.50
6 .00

Akibat Momen Tahanan / Menahan


( MT )

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

MT =
x (q) A Y Yi Wi Wi . Yi
x1 15.0 1.5 Y1 7.25 22.5 163.125
x2 18.0 6.15 Y2 4.95 110.7 547.965
x3 18.4 3.6 Y3 1.70 66.24 112.608
x4 24.0 1.25 Y4 0.25 30 7.500
x5 24.0 6.5 Y5 3.75 156 585.000
x6 24.0 4.33 Y6 2.55 104 265.200
x7 24.0 1.75 Y7 0.25 42 10.500
1691.89
∑MT 8

Contoh perhitungan no.1


q = beban merata
= 15

A= alasx.tinggi
=1,5.1
=1,5

Yi = jarak titik berat x


= 7,25

Wi = a.q
=15.15
=22,5

MT= wi.yi
= 22,5.7.25
= 1691.898

MT = (W1.Y1)+ (W2. Y 2)+ (W3. Y 3)+ (W4. Y 4)+ (W5. Y 5)+ (W6.
Y6).
= (163.125. 7.25). (547.965. 4.95). (112.608. 1.70). (7.500.
0.25). (585. 3.75). (265.2. 2.55). (10.5. 0.25)
= 1463,522
Mengecek Stabilitas Guling

MT 1691.898
SF = MG = 430 ,070 = 3,934 > 1,5 Konstruksi Aman

2. Mengecek Stabilitas Geser

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

Wi Pi V H
W1 22.500 P1 8.22 22.500 8.22
W2 110.700 P2 7.92 110.700 7.92
W3 66.240 P3 -29.61 66.240 -29.61
W4 30.000 P4 -31.97 30.000 -31.97
W5 156.000 P5 40.44 156.000 40.44
W6 104.000 P6 39.83 104.000 39.83
W7 42.000 P7 28.17 42.000 28.17
Total (∑ ) 531.440 6.300

ΣV × f
fK =
ΣH
531 ,44 ×0,85
= 6,30
= 71,702 > 1,5 Konstruksi Aman

Daya dukung Tanah


B=1m
Θ=18° Nc=18
Nq=16
Nɣ=1

Po = (Q.l)+ ɣ1.D1+ ɣ2.D1


= (15.1,5)+(18.4,1)+(18,4.2,9)
= 149,66

Qu = C.Nc + Po.Nq+0,5B. ɣ.Nɣ


= 22.18+(149,66).16+0,5.1.18,4.1
= 2799,76

qu
Q ijin=
SF
2799 ,76
=
3
= 933,25

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024


Tugas Teknik Pondasi

3. Kelongsoran
Lapisan 1
Berat tanah (G)
G1= ɣ.A.1
18.(

Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024

Anda mungkin juga menyukai