OLEH :
PATTRIX SEVTYANSS MANGOKI
P3A117083
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………...……………………………………………………i
BAB I PENDAHULIAN……………………………………………………………
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………...
4.2 Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Gravity wall
Gravity wall adalah jenis struktur penahan tanah yang memanfaatkan
berat sendiri struktur untuk menahan beban tanah dari kegagalan
bearing capacity, overturning, maupun sliding
b. Cantilever wall
Cantilever wall adalah jenis struktur penahan tanah yang biasa terbuat
dari material beton bertulang dan memiliki plat pada dasar struktur (key
base slab)
c. Counterford wall
Counterford wall adalah jenis struktur penahan tanah yang memiliki
siar penyangga pada bagian belakang struktur tersebut yang berfungsi
untuk menyeimbangkan struktur akibat beban tanah
d. Butressed Wall
Butressed wall adalah jenis struktur penahan tanah yang memiliki
prinsip kerja yang sama dengan counterford wall dimana terdapat siar
penyangga namun di bagian depan struktur
(Sumber : Earth Retaining Wall Structures Manual, 2010)
Di mana :
Tekanan tanah aktif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining wall
apabila retaining wall tersebut harus menahan lomgsornya tanah. Dengan kata
lain tekanan tanah aktif dapat terjadi apabila retaining wall bergerak menjahui
tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan :
Pa = Ka x γ x H
Di mana :
Di mana
Palb = 0,5' ( g' H²' Ka )
Keterangan :
Setelah diperoleh tekanan tanah (horisontal aktif dan pasif) , kita lakukan
pengecekan terhadap stabilitas dinding penahan tersebut dari bahaya Geser
, Guling , dan daya dukung tanah yang bersangkutan supaya jangan
sampai terlampaui.
Tanpa Kohesi
Pa ¹ = 1/2 H ² x γ x Ka
Dengan Kohesi
Pa = Pa ' - Pa "
Dimana Pa " = 2 x H x c x √Ka
Pada Gambar 2.3. terlihat suatu massa tanah yang ditahan oleh struktur penahan
tanah AB dengan tinggi H. Dinding penahan AB berada dalam keadaan diam,
sedangkan untuk massa tanah dalam keadaan keseimbangan elastic (elastic
equilibrium). Koefisien tekanan tanah lateral dalam keadaan diam dapat
dituliskan berdasarkan hubungan empiris yang dikenalkan oleh Jaky (1944)
ebagai berikut :
K 0=1−sin φ
1. Tanah adalah bahan yang isotropis, homogen, dan tak berkohesi sehingga
friksi antara struktur dengan tanah diabaikan.
2. Tegangan lateral tanah hanya dibatasi pada dinding vertical 900 (rigid
body).
3. Kegagalan yang terjadi merupakan sliding wedge yang diasumsikan sebagai
kegagalan planar
4. Tekanan tanah lateral bervariasi secara linear dengan kedalaman dan
1
tekanan pada ketinggian dari dasar dinding
3
5. Resultan gaya yang dihasilkan sejajar dengan permukaan backfill
Teori dari Rankine tentang koefisien tekanan tanah aktif dan pasif pada
permukaan tanah datar dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
θ'
Ka=tan 2 45− ( 2 )
θ'
Kp=tan 2 45+ ( 2 )
σ ' h a=σ ' v . K a−2c ' √ K a
dimana :
Ka : Koefisien tekanan tanah aktif
c’ : Kohesi
dimana :
Ka : Koefisien tekanan tanah aktif
Teori dari Coulomb mengenai koefisien tekanan tanah aktif (Ka) dan tekanan
tanah pasif (Kp) dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
sin2 (β +θ' )
Ka=
sin 2 β .sin ( β−δ ) ¿ ¿ ¿¿
sin 2 ( c−θ' )
K p= 2
sin β . sin ( β +δ ) ¿ ¿ ¿ ¿
dimana :
c’ : Kohesi
α : Sudut kemiringan backfill
Dari Gambar 2.7. menunjukan dinding penahan tanah dalam kondisi tekanan
tanah pasif dapat bergerak lebih jauh sebelum mencapai mengalami kegagalan.
Sedangkan dalam kondisi aktif, apabila tanah menerima gaya lateral yang sama maka
akan lebih cepat mengalami kegagalan dibanding pada kondisi pasif. Hal ini
disebabkan pergerakan dinding penahan tanah dalam kondisi aktif tidak dapat
bergerak sejauh saat pada kondisi pasif. Berikut adalah jarak pergerakan dinding
penahan tanah sebagai fungsi dari ketinggian yang diperlukan untuk mencapai
kondisi keruntuhan minimal aktif maupun pasif :
Tabel 2.1. Hubungan ketinggian dengan pergeseran horizontal pada kondisi aktif
Tabel 2.2. Hubungan ketinggian dengan pergeseran horizontal pada kondisi pasif
a. Beban statis merupakan beban yang bekerja pada struktur secara tetap dan
memilki sifat steady-states.
b. Beban dinamis merupakan beban yang bekerja pada struktur secara tiba-tiba dan
pada umumnya tidak memiliki sifat steady-states dengan lokasi yang berbeda-
beda pada struktur.
Beban pada struktur yang disebabkan adanya pergerakan tanah, dimana dapat
dikarenakan gempa bumi (tektonik ataupun vulkanik) sehingga
mempengaruhi struktur. Beban gempa ini merupakan jenis pembebanan
terhadap fungsi waktu, sehingga respons yang terjadi pada struktur sangat
tergantung pada lamanya beban gempa tersebut terjadi.
Beban pada struktur yang disebabkan adanya hambatan aliran angin oleh
struktur, sehingga energi kinetik angin berubah menjadi tekanan energy
potensial yang dapat mempengaruhi struktur.
Beban-beban lain yang dapat terjadi karena faktor-faktor tertentu seperti letak
geografis, iklim, dll. Beberapa contoh dari beban ini adalah beban salju
ataupun beban hujan pada beberapa negara.
2.3 Tegangan Tanah Lateral saat Gempa
Beban gempa merupakan salah satu jenis pembebanan yang dapat
mempengaruhi struktur penahan tanah terutama untuk struktur galian dalam. Hal ini
disebabkan adanya penambahan nilai tegangan lateral pada saat terjadinnya gempa
sehingga disebut tegangan lateral total. Tegangan total ini terdiri dari tegangan lateral
tanah mula-mula (sebelum terjadi gempa) dan tegangan lateral tanah yang disebabkan
oleh gempa
1. Metode analisis kondisi batas (Limit state analyses) merupakan metode dimana
gerakan relatif dinding penahan tanah dan tanah timbunan cukup besar hingga
dapat mempengaruhi batas kuat geser tanah (batas keruntuhan)
2. Metode pendekatan elastic merupakan metode dimana pergerakan tanah
dengan dinding penahan dibatasi dengan asumsi bahwa deformasi yang
diizinkan hanya dalam batasan elastic linier. Pada metode ini tanah
dimodelkan sebagai material elastic linier
3. Metode Intermediate merupakan metode dimana tanah tidak dimodelkan
sebagai material elastic ataupun batas runtuh, tetapi dimodelkan dalam kondisi
aktual n
BAB III
PEMBAHASAN
Hitungan tekanan tanah lateral secara grafis dapat dilakukakn dengan cara Culman
(1875). Cara ini digunakan untuk dimana terdapat gesekan antara tanah dan dinding,
bentuk permukaan tanah urugan yang tidak rata, dan kondisi dimana terdapat beban
terbagi rata diatas permukaan tanah. Karena itu, cara ini sangat berguna unutk
memperkirakan besarnya tekanan tanah lateral.
Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan tanah aktif cara Culmann pada tanah
granular (kohesi c= 0), adalah sebagai berikut (lihat 2.15);
Contoh soal
Dinding penahan tanah diperlihatkan gambar dibawah ini, data tanah b= 18
kN/m3; = 350; =850 dan δ = 200.
Tentukan besarnya tekanan tanah aktif dengan cara grafik Culmann. Hitung berat
baji Tanah per meter lebar (dengan memperhatikan skala gambar).
Panjang vector yang dipasang pada garis AC merupakan berat kumulatif dari baji-
baji tanah yang akan lonsor:
A w1, = W1 = 119,3 kN
Aw1, = W1 + W2 = 257,0 kN
Aw1, = W1 + W2 + W3 = 437 kN
Aw1, = W1 + W2 + W3 + W4 =501,9 kN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
massa tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat. +angunan dinding penahan
Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan
tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya tanah lateral sangat dipengaruhi
oleh perubahan letak dari dinding penahan tanah dan sifat tanahnya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bing.com/search?
q=makalah+mekanika+tanah&pc=MOZD&form=MOZLBR,
https://www.scribd.com/document/390910919/bab2-tekanan-tanah-lateral,
https://www.scribd.com/doc/52114295/Tekanan-Tanah-Lateral, http://pustaka-
ts.blogspot.com/2010/11/dinding-penahan-retaining-wall-tekanan.htm,
https://lovedoc.org/document/doDownload/link_rand/abglzJgxurNNNsKPFAVw7IV5
gQxCmGmmHsy61FulW8ZzrzfW00iXy3SEKg7WNj9lByhs3,https://www.scribd.com/
doc/53750836/MAKALAH-MEKANIKA-TANAH