Materi Revisi 4.1 2023 - 113746
Materi Revisi 4.1 2023 - 113746
Hasil belajar
Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan dilokasi kegiatan pabrik peleburan
timah (shelter). Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak lingkungan karena dijadikan
sebagai pembanding dan perkiraan dampak yangakan datang. Rona lingkungan yang ditelaah tidak semua
komponen lingkungan tetapi hanya terbatas pada indicator yang paling tepat dan penting dalam kaitannya
dengan dampak atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada tahap operasional
Parameter kualitas udara yang dianalisis meliputi sulfur dioksida, carbon monoksida, nitrogen
dioksida, hidrokarbon, partikel suspense debu dan Pb. Jumlah titik sampel kualitas udara diwilayah tapak
proyek dan sekitar proyek berjumlah 3 titik sampel.
Kebisingan dikumpulkan dengan pengukuran langsung dengan mengggunakan sound level meter.
Untuk lebih jelasnya data kualitas udara yang akan diukur dan lokasi pengukura, disajikan [ada tabel 4.1.
berikut :
C (x,o,o,h)= x=
Q
π δy δz U
x exp[ ]
−H ²
2 δz ²
Keterangan :
C = konsentrasi pada jarak x meter dari stack..
Q = Laju emisi konstan (ug/detik).
U = kecepatan angina (m/detik).
H = ketinggian emisi efektif dari cerobong (m).
δ z = koefisien dispersi horizontal (m).
δ y = koefisien dispersi vertical (m).
X.y = jarak horizontal dari sumber emisi (m)
y = tinggi permukaan di atas tanah
π = 3.14
δy dan δz ditentukan oleh keadaan cuaca yaitu stabilitas udara yang dipengaruhi oleh kecepatan angin
penerimaan radiasi surya pada siang hari dan penutupan awan pada malam hari.
Keterangan :
Loi = Tingkat kebisingan kendaraan tipe 1
Ni = jumlah kendaraan yang lewat per jam
Si = jarak sumber bising terhadap titik pengukuran
D = jarak sumber bising terhadap titik pengukuran
S = “shielding factor” untuk daerah terbuka dengan tanaman agak jarang = S dBA
L2 = L1 – 1- Log R2/R1
Dimana :
L2 = tingkat kebisingan pada jarak R2 (dBA)
L1 = tingkat kebisingan pada jarak R1 (dBA)
R2 = jarak pendengar dari sumber bising (meter)
R1 = jarak bising dari sumbernya (meter)
Analisis kebisingan berpedoman kepada baku mutu tingkat kebisingan berdasarkan keputusan
menteri lingkungan hidup republik Indonesia nomor Kep-48/MenLH/10.1996 tentang baku tingkat
kebisingan.
Contoh soal :
1. Bagaimana cara mengukur kualitas udara ada industry tersebut ?
2. Jelaskan 2 pendekatan yang digunakan dalam mengukur kebisingan ?
Jawab :
1. Cara mengukur kualitas udara pada industry timah yaitu, membandingkan hasil pengukuran
dengan baku mutu lingkungan udara ambien.
2. Pendekatan yang digunakan pada sumber bergerak dan sumber tidak bergerak.
Latihan Lanjutan :