Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURNAL
PERANCANGAN DINDING PENAHAN TANAH
TIPE KANTILEVER DI BOGOR

Oleh :

Nama : Paulus Marchel Bakri


NPM : 15316741
Jurusan : Teknik Sipil
Pembimbing : Ellysa, S.T., M.T.

Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat


Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Jurnal : Perancangan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Di Bogor


Penulis Pertama : Paulus Marchel Bakri
Penulis Kedua : Ellysa, S.T., M.T.
NPM : 15316741
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Depok, 22 April 2022

Menyetujui,

Penulis Pertama Penulis Kedua

Paulus Marchel Bakri Ellysa, S.T., M.T.


PERANCANGAN DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER DI
BOGOR
1
Ellysa, S.T., M.T.
2
Paulus Marchel Bakri
15316741
1
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
ellysa@staff.gunadarma.ac.id
2
Jl. Mayor Oking No. 16, Cibinong, Bogor 16719
paulus.marchel@gmail.com
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

ABSTRAK
Jalan Raya Bogor adalah jalan raya yang menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota
Bogor. Pada sisi jalan raya Bogor terdapat lereng yang Sebagian besar masih belum
diberikan perkuatan sehingga terjadi kelongsoran tanah yang cukup membahayakan bagi
pengguna jalan raya bogor tersebut. Perhitungan perencanaan dilakukan secara manual
untuk memeriksa faktor keamanan. Perhitungan mengacu pada SNI 8460:2017 tentang
Persyaratan Perancangan Geoteknik dan untuk perhitungan rancangan anggaran biaya
mengacu pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Republik Indonesia
Nomor 28/PRT/M/2016 tentang pedoman analisis harga satuan pekerjaan bidang
pekerjaan umum. Analisis stabilitas tanah dengan tipe dinding penahan tanah kantilever
memiliki dimensi dinding penahan tanah dengan tinggi 7 meter, lebar pelat fondasi 5
meter, tinggi pelat fondasi 0,7 meter dan lebar dari dinding penahan tanah 1 meter
didapatkan hasil penelitian tanah dan perhitungan stabilitas tanah di dapat hasil stabilitas
terhadap pengggeseran sebesar 2,76, hasil stabilitas terhadap penggulingan sebesar 3,56,
hasil terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah sebesar 5,62, dan penurunan total
sebesar 26,93 mm. Dari perhitungan stabilitas tanah diperoleh penulangan untuk bagian
vertikal dinding penahan tanah potongan I – I didapatkan D19-300, potongan II – II
didapat D19-250, dan potongan III – III didapat D19-250. Tulangan pelat fondasi
potongan IV – IV didapat D19-200 dan potongan V – V didapat D19-200. Total biaya
yang dibutuhan untuk perancangan dinding penahan tanah tipe kantilever dengan
menggunakan harga satuan kota Bogor tahun 2019 sebesar Rp. 2.423.654.505 yang sudah
ditambahkan dengan PPN sebesar 15% (dua miliar empat ratus dua puluh tiga juta enam
ratus lima puluh empat ribu lima ratus lima rupiah).

Kata Kunci: Analisis stabilitas lereng, Dinding penahan tanah, Dinding penahan tanah
kantilever, Penurunan, Rancangan anggaran biaya.

ABSTRACT
Jalan Raya Bogor is a highway that connects the City of Jakarta with the City of Bogor.
On the side of the Bogor highway, there are slopes, most of which have not been
reinforced, resulting in landslides which are quite dangerous for the users of the Bogor
highway. Planning calculations are done manually to check the safety factor. The
calculation refers to SNI 8460:2017 concerning Geotechnical Design Requirements and
for the calculation of the draft budget refers to the Regulation of the Minister of Public
Works and Housing of the Republic of Indonesia Number 28 / PRT / M / 2016 concerning
guidelines for analyzing unit prices of work in the field of public works. Analysis of soil
stability with the cantilevered retaining wall type has the dimensions of the retaining wall
with a height of 7 meters, a foundation plate width of 5 meters, a foundation plate height
of 0.7 meters and a width of a 1 meter retaining wall. The results of soil research and
calculation of soil stability can be obtained. the result of stability to sliding along base
was 2.76, the result of stability to overturning was 3.56, the result of bearing capacity
failure was 5.62, and the total reduction was 26.93 mm. From the calculation of soil
stability, it is obtained that the reinforcement for the vertical part of the soil retaining
wall pieces I - I get D19-300, pieces II - II get D19-250, and pieces III - III get D19-250.
Reinforcement of the foundation plate pieces IV - IV obtained D19-200 and pieces V - V
obtained D19-200. The total cost needed for designing a cantilever-type retaining wall
using the Bogor city unit price in 2019 is Rp. 2,423,654,505 which has been added with
VAT of 15% (two billion four hundred twenty-three million six hundred fifty-four
thousand five hundred and five rupiah).

Keywords: Slope stability analysis, Retaining wall, Cantilevered retaining wall,


Settlement, Design budget.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jalan raya merupakan fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat untuk
beraktifitas. Aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat tidak luput dari akses jalan
transportasi dan mobilisasi. Oleh karena itu jalan raya harus memiliki tingkat keamanan
dan kenyamanan yang baik. Di samping efek perkerasan jalan dan aspal yang digunakan,
jalan raya juga harus di buat pada daerah yang aman lokasi pembuatannya. Namun tidak
semua jalan dapat dibuat pada daerah topografi yang baik, salah satunya adalah ruas jalan
raya Bogor yang menghubungkan kota Jakarta dan kota Bogor. Ruas jalan raya tersebut
sebagian besar sisi sampingnya adalah lereng curam sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk terjadinya longsor pada jalan raya tersebut.
Lereng didefinisikan sebagai permukaan tanah yang tidak horizontal. Pada
permukaan lereng, komponen gravitasi yang bekerja pada tanah cenderung akan
menggerakan tanah ke bawah (Hardiyatmo, 2007). Jika gaya gravitasi yang terjadi
melampaui gaya geser maksimum yang mampu ditahan oleh suatu lereng, maka akan
terjadi kelongsoran. Karenanya diperlukan analisis stabilitas untuk mengetahui keamanan
yang dimiliki oleh suatu lereng, apabila keamanan yang dimiliki tidak memenuhi
persyaratan maka perlu dilakukan Tindakan perkuatan tanah agar memenuhi syarat aman
pada lereng tersebut.
Longsor di jalan raya Bogor ini sering terjadi di tepi jalan sampai pada daerah
perkerasan jalan dan sangat mengganggu bagi para pengguna jalan karena mengakibatkan
penyempitan jalan. Maka dari itu, diperlukan stabilisasi tanah dan perkuatan di lereng.
Stabilisasi tanah adalah perubahan tanah untuk meningkatkan sifat fisiknya. Ada
beberapa metode dalam rangka untuk stabilisasi tanah, yaitu dengan menggunakan
metode fisik, kimiawi, mekanik, dan biologi. Pada umumnya, stabilisasi tanah dengan
menggunakan metode fisik adalah metode yang banyak digunakan untuk mengatasi
longsor, yaitu menggunakan dinding penahan tanah.
Dinding penahan tanah adalah struktur yang dirancang untuk menopang beban
tanah yang ada di belakang dinding penahan tanah tersebut. Dinding-dinding penahan
adalah konstruksi yang digunakan untuk memberikan stabilitas tanah atau bahan lain
yang kondisi massa bahannya tidak memiliki kemiringan alami, dan juga digunakan
untuk menahan atau menopang timbunan tanah atau onggokan material lainnya (Bowles,
1999: 49). Berdasarkan kalimat di atas, untuk mengurangi intensitas bencana longsor,
maka diperlukan dinding penahan tanah di daerah Bogor termasuk jalan raya Bogor
karena jalan tersebut merupakan jalan arteri yang menghubungan Jakarta – Bogor
begitupun sebaliknya.

Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Merancang konstruksi stabilitas dan menghitung nilai faktor keamanan dengan
menggunakan dinding penahan tanah tipe kantilever.
b. Menghitung rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam perancangan dinding
penahan tanah tipe kantilever.

METODE PENELITIAN
Perhitungan perencanaan dinding penahan tipe kantilever dilakukan dengan cara
manual dengan menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:
1. Stabilitas lereng
Perhitungan stabilitas lereng dihitung menggunakan sistem trial and error dengan
metode irisan (metode Fellenius).
2. Tekanan tanah lateral
Perhitungan tekanan tanah lateral aktif dan lateral pasif menggunakan teori
Rangkine dengan tipe tanah kohesif.
3. Desain dinding penahan tanah
Desain dinding penahan tanah, dimensi tulangan, dan momen dilakukan dengan
bantuan program Microsoft Excel dan AutoCAD. Desain dinding penahan tanah
dapat mempengaruhi stabilitas tanah, maka jika stabilitas tanah tidak memenuhi
faktor aman, dimensi di desain kembali hingga stabilitas tanah memenuhi faktor
aman.
4. Cek stabilitas
Pengecekan stabilitas tanah dilakukan dengan menggunakan sistem trial and error.
Jika terjadi penggulingan, pergeseran, ataupun keruntuhan dukung tanah, dan
penurunan yang melebihi standar, maka harus dilakukan perhitungan ulang.
5. Penulangan
Perhitungan penulangan mengacu pada SNI 2847-2013 tentang Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel dan
AutoCAD.
6. Rencana anggaran biaya
Perhitungan anggaran biaya dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel.
Perhitungan anggaran biaya juga mengacu pada AHSP tahun 2019.

Metode Fellenius
Analisis stabilitas lereng cara Fellenius menganggap gaya-gaya yang bekerja pada
sisi kana-kiri dari sembarang irisan mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang
longsor. Metode Fellenius (Ordinary Method of Slice) diperkenalkan pertama oleh
Fellenius (1927,1936) berdasarkan bahwa gaya memiliki sudut kemiringan paralel
dengan dasar irisan FK dihitung dengan keseimbangan momen. Fellenius menyatakan
bahwa keruntuhan terjadi melalui rotasi dari suasi blok tanah pada permukaan longsor
yang berbentuk lingkaran dengan titik pusat O sebagai rotasi. Metode Fellenius
menganggap bahwa gaya normal bekerja di antara irisan.

Gambar 1 Lereng dengan Busur Lingkaran Bidang Longsor


(Sumber: Saifuddin Arief, 2008)

Faktor keamanan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang menahan


dan gaya yang menggeserkan/ menggerakkan. Angka aman untuk lereng agar lereng
stabil dan tidak terjadi kelongsoran berdasarkan SNI 8460-2017 tentang Persyaratan
Perancangan Geoteknik adalah lebih besar dari 1,25.
Pada diagram alir dibawah ini akan dijelaskan perencanaan dinding penahan tanah
tipe kantilever dengan cara manual.

Gambar 2 Diagram Alir Perencanaan


Gambar 3 Alur Perencanaan Dinding Penahan Tanah

PEMBAHASAN
Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas lereng dilakukan untuk memperoleh nilai faktor aman lereng
sehingga dapat diketahui tingkat stabilitas lereng terhadap kelongsoran. Untuk metode
dan rumus perhitungan stabilitas lereng yang digunakan adalah metode Fellenius atau
metode irisan. Metode irisan sendiri membagi bidang kelongsoran menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil secara vertikal dan keseimbangan tiap irisan diperhatikan.
Perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Fellenius dan dihitung dengan
bantuan program Ms. Excel dan AutoCAD dengan data perhitungan sebagai berikut:
φ = 29˚
𝛾1 = 11,92 kN/m3
𝛾2 = 10,05 kN/m3
c = 24,52 kN/m2
R = 14 m
O

R
1400

7
5 6
3 4
500

700
2
Lapisan 1

800

Lapisan 2

Gambar 4 Analisis Stabilitas Lereng

Tabel 1 Perhitungan Faktor Keamanan Metode Fellenius (Metode Irisan)


Luas Wn α
Irisan Sinα.n Cosα.n ΔLn Wn.Sinα.n Wn.Cosα.n
(m2) (kN/m) (˚)
1a 1,01
13,43 23 0,39 0,92 1,08 5,25 12,36
1b 0,14
2a 1,12
36,25 33 0,54 0,84 1,14 19,74 30,40
2b 2,27
3a 0,48
51,46 38 0,62 0,79 1,21 31,68 40,55
3b 4,55
4a 0,01
45,05 43 0,68 0,73 1,30 30,73 32,95
4b 4,47
5 3,54 42,18 48 0,74 0,67 1,44 31,35 28,22
6 2,38 28,39 55 0,82 0,57 1,65 23,25 16,28
7 0,91 10,82 62 0,88 0,47 2,06 9,55 5,08
Σ 9,88 151,55 165,85

Perhitungan faktor keamanan mengacu pada persamaan 2.1 sebagai berikut:


=
∑ = ( ∆L + W × αn × ∅)
FK = =
∑ = (W × αn)
=
∑ (24 2 × 9 88 + 6 8 × 29)
= = =
∑ = ( )
= 2,205 > 1,50 OK!

Dari hasil perhitungan stabilitas tanah didapat nilai FK = 2,205 > 1,5 yang berarti
lereng ini sudah stabil, namun tidak menutup kemungkinan untuk di masa depan lereng
ini akan mengalami longsor dikarenakan oleh terkena gerusan air.

Penetapan Tipe Dinding Penahan Tanah


Berdasarkan judul dari penulisan ini, yaitu perancangan dinding penahan tanah tipe
kantilever di daerah Bogor, dimensi dinding kantilever yang penulis gunakan memiliki
tinggi 7 meter dan menggunakan konstruksi mutu beton f’c = 24,9 MPa. Beban yang
bekerja pada dinding penahan tanah adalah beban merata dengan q = 15 kN/m diambil
dari beban lalu lintas untuk stabilitas (DPU, 2001) dan beban di luar jalan (SNI
8460:2017).
Dimensi dinding penahan tanah ditetapkan sebagai berikut:
Tinggi dinding penahan tanah (H) = 7,00 m
Lebar pelat kaki = 5,00 m
Tebal pelat kaki depan dan belakang = 0,70 m
Lebar pelat kaki depan = 1,60 m
Lebar pelat kaki belakang = 2,70 m

Perhitungan Tekanan Tanah Aktif


Tekanan tanah aktif dihitung berdasarkan teori Rangkine dengan mengacu pada
persamaan (2.2) dan (2.4), dengan data sebagai berikut:
α = 90˚
β = 0˚
φ = 29˚
𝛾 = 10,05 kN/m3
40

29°
Pa
630

70

160 70 270

Gambar 5 Arah Tekanan Tanah Aktif Dinding Penahan Tanah

− φ
Ka =
+ φ
− 29°
Ka =
+ 29°
Ka = 0,347
Setelah menghitung koefisien tekanan tanah aktif (Ka) perhitungan selanjutnya
adalah perhitungan tekanan tanah aktif (Pa).
Pa = 0 0 × H2 × γ × K
Pa = 0 0 × 7 002 × 0 0 × 0 347
Pa = 85,45 kN
Untuk perhitungan tekanan pasif diabaikan dikarenakan tidak adanya tekanan dari
arah pasif.

Perhitungan Dinding Penahan Tanah


Desain dinding penahan tanah dan momen dihitung dengan menggunakan bantuan
program AutoCAD untuk mendesain dan Microsoft Excel untuk menghitung. Desain dari
dinding penahan tanah dapat mempengaruhi stabilitas dari dinding penahan tanah itu
sendiri. Jika stabilitas dinding penahan tanah tidak memenuhi faktor aman, maka dimensi
dari dinding penahan tanah didesain kembali hingga stabilitas dinding penahan tanah
memenuhi faktor aman.
q = 15 kN/m2
40

630

70 3
O

160 70 270

Gambar 6 Dimensi Dinding Penahan Tanah

Tabel 2 Berat Dimensi Dinding Penahan Tanah


B H L Vol. Beton/Tanah Berat W
Komponen
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
W1 0,40 6,30 1,00 25,00 63,00
W2 0,30 6,30 1,00 25,00 23,63
W3 5,00 0,70 1,00 25,00 87,50
W4 2,70 6,30 1,00 10,05 170,99
B L q (kN/m2)
q 2,70 1,00 15,00 40,50
ΣW 385,612

Tabel 3 Rekapitulasi Momen Gaya Vertikal


Berat W Jarak dari O Momen ke O
Komponen
(kN) (m) (kN.m)
W1 63,00 2,10 132,30
W2 23,63 1,75 41,34
W3 87,50 2,50 218,75
W4 170,99 3,65 624,10
Wq 40,50 3,65 147,83
Σ w 1164,32
Stabilitas Terhadap Pergeseran
Pengecekan terhadap pergeseran:
cd = 24,52 kN/m2
B = 5,00 m
ΣW = 385,61 kN
δ = 29˚
ΣPh = 121,88 kN
Stabilitas penggeseran dinding penahan tanah dengan perhitungan sebagai berikut:
Rh = × B + ΣW × δ
= 24 2 × 00 + 38 6 × 29
= 336,34 kN/m
Σ
Fgs = ΣP
336 34
= 2 88
= 2,76 > 1,50 OK!
Berdasarkan perhitungan di atas stabilitas terhadap penggeseran telah memenuhi
faktor keamanan yang disyaratkan.

Stabilitas Terhadap Penggulingan


Pengecekan terhadap penggulingan:
ΣMw = 1164,32 kN.m
ΣMgl = 326,62 kN.m
Σ w
Fgl = Σ
64 32
= 326 62
= 3,56 > 1,50 OK!
Berdasarkan perhitungan di atas stabilitas terhadap penggulingan telah
memenuhi faktor keamanan yang disyaratkan.

Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Daya Dukung


Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung dilakukan pengecekan.
Didapatkan hasil yaitu:
qu = 498,45 kN/m2
q’ = 88,75 kN/m2
Maka stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya dukungnya adalah:
q
F =
q'
498 4
= 88 7
= 5,62 > 3,00 OK!
Berdasarkan perhitungan di atas stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya
dukung telah memenuhi faktor keamanan yang disyaratkan.

Penurunan
Penurunan fondasi yang terletak pada tanah berbutir halus dibagi menjadi dua yaitu
penurunan segera dan penurunan konsolidasi. Perhitungan penurunan dengan ketinggian
7 m didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Penurunan Segera
Si = 0,018463 m ≈ 18,46 mm
2. Penurunan Konsolidasi
Sc = 0,008467 m ≈ 8,47 mm
3. Penurunan Total
S = Si + S c
= 26,93 mm
Berdasarkan perhitungan di atas penurunan total yang terjadi pada dinding penahan
tanah sebesar 26,93 mm.

Penulangan
Menghitung adanya beban dan reaksi tanah dibagi menjadi dua yaitu:
1. Faktor Beban Mati
Tabel 4 Gaya Vertikal dan Momen Terhadap Kaki Depan (Titik O)
Berat Jarak Momen
Keteranagan Deskripsi W dari O ke O
(kN) (m) (kN.m)
W1 0,4 × 6,30 × 1,00 × 25,00 × 1,20 75,60 2,10 158,76
0,3 × 6,30 × 0,5 × 1,00 × 25,00 ×
W2 56,70 1,75 99,23
1,20
W3 5,00 × 0,70 × 1,00 × 25,00 × 1,20 105,00 2,50 262,50
W4 2,70 × 6,30 × 1,00 × 10,05 × 1,20 205,18 3,65 748,93
Wq 2,70 × 1,00 × 15,00 × 1,60 64,80 3,65 236,52
ΣW 507,28 Σ w 1505,93
2. Faktor Gaya Horizontal
Tabel 5 Gaya Horizontal Terfaktor
Beban horisontal Jarak Momen
Keterangan Deskripsi terfaktor dari tekanan dari O ke O
tanah aktif total, Pa (kN) (m) (kN.m)
Pa1 85,45 × 1,20 102,54 2,33 238,92
Pa2 36,43 × 1,60 58,29 3,50 204,02
ΣPa 160,83 Σ gl 442,94

Penulangan Dinding Vertikal


1. Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor
Mu = 0 ×γ× 2×K × (3) ×
20 + 0 ×q× 2×K × 60
= 0 × 0 0 × 2×0 347
𝑦
× ( ) × 20 + 0 × 00
3
× 2×0 347× 60
= 0,69747y3 + 4,164y2
Vu = 0 ×γ× 2×K ×
20 + q× ×K × 60
2
= 0 × 0 0 × ×0 347×
20 + 00× ×0 347× 60
2
= 2,09241y + 8,328y
Tabel 6 Hasil Hitungan Momen dan Gaya Lintang Terfaktor
Vu Mu
Potongan y y2 y3
(kN) (kN.m)
I-I 2,10 4,41 9,26 26,72 24,78
II - II 4,20 17,64 74,09 71,89 124,95
III - III 6,30 39,69 250,05 135,51 339,27

2. Hitungan Kuat Geser Beton pada Dinding Vertikal

Tabel 7 Hasil Kuat Geser Beton pada Dinding Vertikal


ΦVn =
fc' bw d Vc Vu
Potongan ΦVc
(Mpa) (mm) (mm) (kN) (kN) (kN)
I-I 24,90 1000,00 406,00 337,66 253,24 26,72
II - II 24,90 1000,00 506,00 420,82 315,62 71,89
III - III 24,90 1000,00 606,00 503,99 377,99 135,51

3. Hitungan Kebutuhan Tulangan Momen pada Dinding Vertikal

Tabel 8 Hasil Kebutuhan Tulangan Momen pada Dinding Vertikal


D.
y Mu d b As n Jarak
Potongan Tulanga
(m) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (buah) (mm)
I-I 2,10 24,78 406,00 1000,00 812,00 19,00 3 300
II - II 4,20 124,95 506,00 1000,00 1012,00 19,00 4 250
III - III 6,30 339,27 606,00 1000,00 1212,00 19,00 4 250

Penulangan Pelat Kaki


1. Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor

Tabel 9 Hasil Perhitungan Gaya Geser dan Momen pada Pelat Kaki
Vu Mu
Potongan
(kN) (kN.m)
IV - IV 85,34 89,47
V- V 102,29 164,26

2. Hitungan Kuat Geser Beton pada Pelat Kaki

Tabel 10 Hasil Kuat Geser Beton pada Pelat Kaki


ΦVn =
fc' bw d Vc Vu
Potongan ΦVc
(Mpa) (mm) (mm) (kN) (kN) (kN)
IV - IV 24,90 1000,00 606,00 503,99 377,99 85,34
V- V 24,90 1000,00 606,00 503,99 377,99 102,29
3. Hitungan Kebutuhan Tulangan Momen pada Pelat Kaki

Tabel 11 Hasil Kebutuhan Tulangan Momen pada Pelat Kaki


D.
Mu d b As n Jarak
Potongan Tulangan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (buah) (mm)
IV - IV 89,47 606,00 1000,00 1212,00 19,00 4 250
V- V 164,26 606,00 1000,00 1212,00 19,00 4 250

Rencana Anggaran Biaya


Anggaran biaya yang dibutuhkan pada perancangan dinding penahan tanah tipe
kantilever disusun berdasarkan desain dinding penahan tanah yang diperoleh.
Perhitungan mengacu pada harga satuan Kota Bogor tahun anggaran 2019. Rencana
anggaran biaya juga dihitung berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016 tentang pedoman analisis harga
satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum.

Tabel 12 Harga Satuan Pekerja dan Alat yang Digunakan


Harga
No. Keterangan Satuan
(Rp.)
1. Pekerja 130.000,00 OH
2. Mandor 207.000,00 OH
3. Tukang Batu/Gali 104.000,00 OH
4. Kepala Tukang Batu 156.000,00 OH
5. Tukang Kayu 129.000,00 OH
6. Kelapa Tukang Kayu 158.000,00 OH
7. Tukang Besi Beton 143.000,00 OH
8. Kepala Tukang Besi Beton 192.000,00 OH
9. Tukang Besi Profil 140.000,00 OH
10. Kepala Tukang Besi Profil 192.000,00 OH
11. Operator Alat Besar 135.000,00 OH
12. Excavator Backhoe 201.000,00 jam
13. Mesin Pompa Beton 360.000,00 jam
14. Vibrator 225.000,00 hari
Tabel 13 Harga Satuan Material yang Digunakan
Harga
No. Uraian Harga Bahan Satuan
(Rp.)
1. Beton ready mix K-300 1.219.000,00 m3
2. Besi beton polos 13.000,00 kg
3. Besi beton ulir 13.000,00 kg
4. Paku biasa 4 - 7 cm 15.000,00 kg
5. Kawat bendrat 15.000,00 kg
6. Multiflex 12 mm 149.000,00 lbr
7. Kayu kaso 5/7 cm 86.000,00 m3
8. Minyak bekisting 17.500,00 ltr

Tabel 14 Pekerjaan 1 m3 Penggalian Tanah


Harga
No. Uraian Satuan Koefisien Harga
Satuan
1. Tenaga
Pekerja OH 0,750 130.000,00 97.500,00
Mandor OH 0,025 207.000,00 5.175,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 102.675,00
2. Bahan
-
Jumlah Harga Bahan -
3. Peralatan
Excavator jam 0,0373 201.000,00 7.497,30
Jumlah Harga Alat 7.497,30
Jumlah 110.172,30
Overhead & Profit (15%) 16.525,85
Harga Satuan Pekerjaan 126.698,15

Tabel 15 Pemasangan 1 m2 Bekisting dinding beton dengan multiflex 12 mm


Harga
No. Uraian Satuan Koefisien Harga
Satuan
1. Tenaga
Pekerja OH 0,240 130.000,00 31.200,00
Tukang kayu OH 0,120 129.000,00 15.480,00
Kepala tukang OH 0,012 158.000,00 1.896,00
Mandor OH 0,024 207.000,00 4.968,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 53.544,00
2. Bahan
Multiflex 12mm lbr 0,128 149.000,00 19.072,00
Kaso 5/7 cm m3 0,005 86.000,00 430,00
Paku 5 dan 7 cm kg 0,240 15.000,00 3.600,00
Minyak bekisting ltr 0,200 17.500,00 3.500,00
Jumlah Harga Bahan 26.602,00
3. Peralatan
-
Jumlah Harga Alat -
Jumlah 80.146,00
Overhead & Profit (15%) 12.021,90
Harga Satuan Pekerjaan 92.167,90
Tabel 16 Pekerjaan Pembesian
Harga
No. Uraian Satuan Koefisien Harga
Satuan
1. Tenaga
Pekerja OH 0,700 130.000,00 91.000,00
Tukang besi OH 0,700 143.000,00 100.100,00
Kepala tukang OH 0,070 192.000,00 13.440,00
Mandor OH 0,070 207.000,00 14.490,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 219.030,00
2. Bahan
Besi beton
kg 105,000 13.000,00 1.365.000,00
(polos/ulir)
Kawat bendrat kg 1,500 15.000,00 22.500,00
Jumlah Harga Bahan 1.387.500,00
3. Peralatan
-
Jumlah Harga Alat -
Jumlah 1.606.530,00
Overhead & Profit (15%) 240.979,50
Harga Satuan Pekerjaan 1.847.509,50

Tabel 17 Pekerjaan 1 m3 Beton Menggunakan Ready Mix


Harga
No. Uraian Satuan Koefisien Harga
Satuan
1. Tenaga
Pekerja OH 1,000 130.000,00 130.000,00
Tukang batu OH 0,250 104.000,00 26.000,00
Kepala tukang OH 0,025 156.000,00 3.900,00
Mandor OH 0,100 207.000,00 20.700,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 180.600,00
2. Bahan
Campuran beton
m3 1,020 1.219.000,00 1.243.380,00
ready mix
Jumlah Harga Bahan 1.243.380,00
3. Peralatan
Pompa beton hari 0,120 360.000,00 43.200,00
Jumlah Harga Alat 43.200,00
Jumlah 1.467.180,00
Overhead & Profit (15%) 220.077,00
Harga Satuan Pekerjaan 1.687.257,00

Tabel 18 Pekerjaan 1 m3 Urugan Tanah Kembali


Harga
No. Uraian Satuan Koefisien Harga
Satuan
1. Tenaga
Pekerja OH 0,330 130.000,00 42.900,00
Mandor OH 0,033 207.000,00 6.831,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 49.731,00
2. Bahan
-
Jumlah Harga Bahan -
3. Peralatan
Excavator jam 0,0373 201.000,00 7.497,30
Jumlah Harga Alat 7.497,30
Jumlah 57.228,30
Overhead & Profit (15%) 8.584,25
Harga Satuan Pekerjaan 65.812,55
Tabel 19 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Harga
No. Pekerjaan Satuan Volume Harga
Satuan
1. Galian tanah m3 126,000 126.698,15 15.963.966,27
Bekisting dinding
2. m2 630,000 92.167,90 58.065.777,00
menggunakan multiflex
3. Pembesian kg 1230,960 1.847.509,50 2.274.210.294,12
4. Beton ready mix K-300 m3 40,716 1.687.257,00 68.697.639,45
5. Urugan tanah m3 102,060 65.812,55 6.716.828,34
Jumlah 2.423.654.505,19

PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu, hasil perhitungan stabilitas terhadap penggeseran didapat nilai sebesar
2,76, stabilitas terhadap penggulingan didapat nilai sebesar 3,56, dan stabilitas terhadap
keruntuhan kapasitas dukung tanah didapat nilai sebesar 5,62. Hal tersebut menunjukkan
bahwa dinding penahan tanah sudah melebihi persyaratan faktor keamanan. Hasil
perhitungan perancangan dinding penahan tanah tipe kantilever membutuhkan biaya
konstruksi sebesar Rp. 2.423.654.505,19.
Dalam merancang suatu struktur dinding penahan tanah harus memperhatikan
keamanan dari struktur yang akan dirancang. Pemilihan bentuk dan dimensi dinding
penahan tanah harus dipertimbangkan, karena dapat mempengaruhi stabilitas terhadap
geser, stabilitas terhadap guling dan stabilitas terhadap kapasitas daya dukung.

DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph (translated by Sinaban Pantur), Analisis dan Disain Pondasi Edisi ke Tiga
Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.
. “Lateral Earth Pressure Problems involved with Cantilever Retaining
Structures and Stability of those Structures” B E .U
of Southern Queensland. Australia. 2014.
Das, Braja M. (translated by Mochtar. N. E and Mochtar I.B.), Mekanika Tanah
(Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995.
H A & z P. “STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN
TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG -
BUKITTINGGI KM 64+500” Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 7 No.1, pp. 57-74, 2011.
Hardiyatmo, Hary C., Analisis dan Perancangan Fondasi I Edisi Tiga, Penerbit Gadjah
Mada University Press, Bulaksumur, Yogyakarta, 2014.
Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016. Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Kementrian Pekerjaan Umum.
Jakarta. 2016
U. . . N. & H I. ”The Stability Analysis Study of Conventional
Retaining Walls Variation Design in Vertical Slope” Journal of Physics:
Conference Series, Vol. 1444, 2020.
Sharma, Chetan & B Vj “Evaluation of the effect of lateral soil pressure on
cantilever retaining wall with soil type variation” IOSR Journal of Mechanical and
Civil Engineering (IOSR-JMCE), Vol. 11, Issue 2, Ver. III, pp 36-42, 2014.
SNI 8460:2017. Persyaratan Perancangan Geoteknik. Badan Standarisasi Nasional
Indonesia. Jakarta. 2017.
Wesley, Laurence D., Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2012.

Anda mungkin juga menyukai