Anda di halaman 1dari 4

MITIGASI BENCANA PADA KAWASAN WISATA

KOTA TUA DI KOTA BENGKULU

PENDAHULUAN
Mitigasi bencana merupakan beberapa upaya dalam mengurangi resiko bencana, baik itu melalui
beberapa pembangunan fisik, penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(UU No.24 Tahun 2007). Bencana alam seperti gempa bumi, longsor, banjir, bahkan tsunami ini
merupakan hal yang tidak bisa kita hindari akan tetapi terdapat beberapa upaya dalam kita untuk
mengantisipasi bahkan mengurangi dampak yang terjadi pada area bencana tersebut. Wilayah Indonesia
yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yaitu : lempeng Hindia-Australia di sebelah
selatan, lempeng Eurasia di sebelah barat dan lempeng Pasifik di sebelah timur (BNPB) ini merupakan
penyebab Indonesia rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik.

Banyaknya bencana alam yang terjadi merupakan hal – hal yang tak terduga akan tetapi beberapa
diantaranya dapat kita antispasi pengurangan dampak pada area bencana tersebut seperti halnya tanah
longsor. Tanah longsor atau gerakan tanah merupakan bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan
tanah atau masa bebatuan seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Potensi bencana tanah
longsor di beberapa wilayah di Indonesia sangat besar , terutama di daerah perbukitan, lembah dan
pegunungan.

Menurut data informasi bencana Indonesia BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
pada tahun 2017 telah terjadi bencana tanah longsor sebanyak 848 kejadian dari total 2.862 kejadian
bencana alam yang mengakibatkan 163 orang meninggal dan hilang, 185 orang luka-luka, 59.641
terpaksa mengungsi dan kerusakan bangunan rumah,gedung dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Hal ini
disebabkan banyaknya wilayah Indonesia yang termasuk daerah rentan terhadap tanah longsor. Salah satu
penanggulangan tanah longsor dengan cara memonitoring pergeseran tanah di area yang rawan dan
menggunakan sistem deteksi dini potensi tanah longsor yang dapat mengukur pergerakan tanah, suhu dan
kelembapan tanah secara realtime sehingga ini dapat memberikan kita pilihan terkait tindakan apa yang
harus kita ambil jika terjadinya bencana tersebut agar kita dapat meminimalisir korban jiwa.

Bencana tanah longsor sering terjadi pada beberapa daerah di Kota Bengkulu salah satunya pada
wisata Kota Tuo yang terjadi kelongsoran pada 24/02/2023 yang mengakibatkan ambruknya tanah di
jalan sekitaran wisata kota tuo yang mengakibatkan hampir semua sarana yang ada dapat membahayakan
pengunjung yang datang (BengkuluEkspres.com). pada kejadian disebabkan oleh meluapnya air sungai
sehingga mengakibatkan pengkikisan lahan dan terjadinya longsor.

Gambar 1. 1 Kondisi Kawasan Wisata Kota Tuo

sumber: pribadi, 2023


Terdapat beberapa isu miring pada mei 2022 lalu, namun belum mendapat kelanjutannya, saat itu
disebutkan bahwa terdapat dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak kontraktor yang melaksanakan
pembangunan di wisata kota tuo Bengkulu. Adanya pengurangan volume bangunan pada bagian pelapis
tebing sungai Bengkulu. Selain itu juga terdapat ketidaksesuaian pada pemasangan pipa besi yang tidak
sesuai dengan spesifikasi yang ada. Pada hal ini menimbulkan isu terhadap pembangunan konstruksi
didekat wilayah sungai Bengkulu yang mana adanya beberapa standar yang harus dipenuhi untuk
pembangunan seperti monitoring tanah untuk mencegah dan mengantisipasi jika terjadinya bencana alam.

Walaupun daerahnya rawan bencana alam, tetapi Kota Bengkulu hingga saat ini tetap aman dari
bencana alam. Berdasarkan hal tersebut, menarik untuk diamati tentang kemampuan yang dimiliki
masyarakat yang ada di Kota Bengkulu dalam memitigasi bencana. Dengan demikian tujuan penelitian
adalah menganalisis potensi bencana longsor terkait perubahan iklim dan situasi sekitar di Kota Bengkulu
dan menganalisis kemampuan mitigasi bencana masyarakat Kota Bengkulu.

Metode Penelitian
penelitian ini dilakukan secara observasi atau terjun langsung ke lokasi. lokasi tersebut berada di destinasi
wisata kota tua yaitu Jalan Ps. Bengkulu, Kec. Sungai Serut, Kota Bengkulu. pada area Kawasan wisata
tersebut memiliki tanah yang berjenis gambut. menurut kementrian PUPR pusat penelitian dan
pengembangan sumber daya air gambut adalah material alam yang memiliki kompresibilitas tinggi dan
kuat geser yang rendah.

rancangan teknologi pondasi bangunan air di tanah gambut ada beberapa persyaratan penting dan Batasan
yang harus dipertimbangkan yaitu meliputi: fungsi bangunan air, umur rencana, kriteria performa. banyak
tipe bangunan air yang dibangun pada tanah gambut yaitu salah satunya permasalah di Kawasan kota tua
Bengulu yaitu tanggul jalan yang jebol. umur rencana bangunan air selain bendungan umumnya berkisar
20 tahun-50 tahun, bangunan air dengan menggunakan metode yang umum kemungkinan akan sulit untuk
untuk mencapai umur tersebut terkait sifatnya yang gambut. oleh karena itu perlu adanya persyaratan
teknis dan tampilan seperti factor keamanan, dan deformasi.

metode konstruksi yang digunakan pada bangunan air yaitu menggunakan konstruksi pondasi tiang
pancang beton Cast In Place. ide metode konstruksi tiang pancang ini hamper mirip dengan tiang bor
pile, yang diawali dengan pembuatan lobang bor kemudian pengecoran. perbedaannya adalah lubang
yang dibuat dengan proses pemancangan casing baja sementara, ada beberapa tahapan konstruksi tuang
pancang beton Cast In Place:

1) pemancangan casing yang telah dilengkapi sepatu agar tanah gambut tidak masuk kedalam casing
tersebut, casing dimasukan sampai kedalam rencana atau mencapai kapasitas daya dukung yang
direncanakan.
2) pemasangan tulangan dilengkapi dengan centralizer untuk memastikan tulangan tetap berada di
tengah
3) pengecoran dengan beton K100
4) penarikan casing setelah 1 jam pengecoran
5) pengecoran pile cap
pada jalur evakuasi yang ada di Kawasan kota tua tersebut memiliki beberapa yaitu beberapa titik kumpul
terdekat yaitu berada di Jalan WR. Supratman Jl. Budi Utomo – Jalan Bandaraya menuju universitas
Bengkulu dengan ketinggian 21 meter dan luas 35.300 m2. Pasar Bengkulu – Jalan Kalimantan – Jalan
Enggano menuju kantor lurah Kp Kelawi dengan ketinggian 19 meter dan luas 2500m2. peranan
informasi rambu dan arah jalur evakuasi di jalan Kawasan kota tua kota Bengkulu berupa pemasangan
rambu-rambu yang lebih banyak sehingga jaringan informasi arahan jalur evakuasi tersebut tersampaikan
kepada masyarakat di Kawasan kota tua tersebut.

Hasil Dan Pembahasan


potensi bencana pada Kawasan kota tuo tersebut meliputi potensi longsor karena longsor disebebkan oleh
beberapa hal antara lain Gerakan tanah, lereng yang curam, curah hujan, jenis tanah, pengolahan lahan,
dan beban dinamis lalu lintas atau kegiatan pembangunan. tanah yang berada di Kawasan kota tuo
memiliki tanah yang sifatnya gambut, permaebilitas tanah gambut tersebut relative besar sehingga proses
penggabungan akan sangat cepat dalam hitungan beberapa hari. selain itu kecepatan penurunan tanah
gambut cukup besar sehingga penting untuk di perhitungkan dalam desain umur rencana sebuah tanggul.
untuk struktur pada lapisan tanah gambut yang sangat tebal dengan persyaratan deformasi yang ketat
tidak ada alternatif lain selain menggunakan pondasi tiang. untuk kedalaman pondasi lebih dari 5 meter
tipe pondasi tiang pancang beton cast in place lebih ekonomis disbanding tiang pancang pipa baja, beton,
dan kayu, dengan demikian menggunakan pondasi ini yang relative mudah dan efektif dalam
menanggulangi masalah tanah yang turun/turunan.

Anda mungkin juga menyukai