sesar naik yang terindikasi khususnya pada batuan-batuan yang relatif tua berumur Tersier (65-2
juta tahun yang lalu). Kondisi aktual singkapan clayshale yang memperlihatkan retakan-retakan
oleh proses slake deterioration seharusnya menjadi pertimbangan juga saat pembangunan
Jembatan Cisomang.
mengungkapkan sesuatu yang tidak terlihat (unforeseen geological conditions). Sesuatu yang tidak
terlihat ini lah yang banyak menimbulkan masalah, baik berdampak pada biaya maupun waktu
konstruksi itu sendiri.
Solusi terbaik dalam masalah yang akan timbul dalam suatu konstruksi adalah mengetahui kondisi
geologi seakurat mungkin sehingga suatu masalah yang bisa terjadi bisa dihindari atau
diminimalisasi. Site investigation adalah salah satu cara investigasi ke lapangan dengan melakukan
deskripsi batuan dengan tujuan identifikasi dan karakterisasi tanah dan batuan di lapangan. Banyak
sistem klasifikasi yang dikaitkan untuk mengelompokkan tanah dan batuan ke kategori yang sesuai
atau memiliki properti yang sama. Pelapukan batuan menjadi salah satu masalah utama dalam
investigasi geologi pra-konstruksi. Perbedaan tingkat pelapukan akan menyebabkan properti fisik
yang berbeda pula, seperti kuat tekan dan kuat geser. Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan
rekayasa adalah bahaya geologi. Bahaya geologi yang dominan dibahas adalah gempa bumi,
tsunami, gunung api, dan pergerakan tanah.
Dalam pembangunan elevated road di Maros, Sulawesi Selatan banyak dijumpai perkembangan
pelapukan dan/atau karstifikasi dan bidang diskontinuitas yang akan mempengaruhi kestabilan
lereng-lereng yang akan sangat mempengaruhi proses konstruksi elevated road. Banyak resiko
ground surface collapse yang bisa terjadi di wilayah karst.
Pada pembangunan ruas Tol Semarang-Solo juga memiliki masalah karena adanya paleo longsor
yang terjadi lagi saat proses konstruksi. Sama seperti ruas Tol Cipularang, ruas Tol Semarang-
Solo juga dibangun diatas formasi dengan litologi dominan batulempung. Sehingga banyak
dilakukan analisis pada batuan yang memiliki sifat slaking dan swelling.
GL 3221 Geologi Teknik
Reza Aryo Seto
Tugas 1 12016020
Cara melakukan karakterisasi diskontinuitas atau bidang-bidang lemah adalah dengan melakukan
scanline survey dan cell mapping.