Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BESAR

PERANCANGAN BANGUNAN AIR


REVETMENT

DISUSUN OLEH :

AULYA RAHMA VIONI (G1B021030)


ANNISA MAWARDA (G1B021074)

DOSEN PENGAMPU :

Ir. BESPERI, S.T ., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS BESAR
PERANCANGAN BANGUNAN AIR
REVETMENT

DISUSUN OLEH :

AULYA RAHMA VIONI (G1B021030)


ANNISA MAWARDA (G1B021074)

Disetujui Oleh:

DOSEN ASISTEN DOSEN

Ir. BESPERI, S.T., M.T. SHANDI ANUGRAH OKTAMA. P


NIP. 19690417 200012 1 003 NPM.G1B020030
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. Raya KandangLimun Bengkulu, Telp : 21170-21884-26793
Kode Pos : 38371. A

SURAT KETERANGAN

Dosen pembimbing mata kuliah Perancangan bangunan Air menjelaskan


bahwa mahasiswa:
ANGGOTA : AULYA RAHMA VIONI (G1B021030)
ANNISA MAWARDA (G1B021074)
SEMESTER : VI ( ENAM )
Telah menyelesaikan Tugas Besar Perancangan Bangunan Air dengan nilai:
( A / A- / B+ / B / B- / C+ / C / D / E )

Bengkulu, Maret 2024


Dosen

Ir. BESPERI, S.T., M.T.


NIP. 19690417 200012 1 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Mata
Kuliah Perancangan Bangunan Air dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan ke alam yang modern ini.
Dalam halini kami menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari semua pihak tentunya Tugas Besar ini tidak akan terselesaikan. Kami
mengucakan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Ir.Besperi, S.T ., M.T selaku Dosen Mata Kuliah Perancangan Bangunan
Air.
2. Shandi Anugrah Oktama.P selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Perancangan
Bangunan Air.
3. Rekan rekan mahasiswa/i Program Studi Teknik Sipil Universitas Bengkulu
atas kerjasamanya dalam penyusunan Tugas Besar ini.
Semoga tugas besar ini dapat member manfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Maka apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini, penyusun
memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pembaca. Untuk itu penyusun
memohon saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan melengkapi
penyusunan laporan ini.
WassalamualaikumWr.Wb.

Bengkulu, Maret 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 17.000 pulau
dan wilayah kawasan pantai panjangnya mencapai 80.000 km atau dua kali
keliling bumi dan khatulistiwa. Kawasan wilayah pantai memiliki potensi yang
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar. Namun berbagai
kegiatan yang ada di daerah pantai menimbulkan peningkatan kebutuhan akan
lahan dan in struktur di kawasan tersebut. Aktifitas manusia dan kegiatan
pembangunan di daerah pantai serta faktor alam seperti gelombang, pasang surut
dan arus dapat menimbulkan dampak negatif di daerah pantai dengan erosi dan
sedimentasi pantai. Erosi pantai juga dapat menimbulkan terjadinya kemunduran
garis pantai dan rusaknya berbagai fasilitas. Untuk mencegah maupun
menanggulangi permasalahan yang terjadi, maka perlu dilakukan pembangunan
perlindungan pantai secara alami dan perlindungan secara buatan.
Pantai yang ada di Bengkulu merupakan salah satu tempat tujuan pariwisata
yang ada di indonesia. Pantai di Bengkulu merupakan salah satu daya tarik yang
sangat diminati oleh wisatawan mancanegara dan domestik. Pantai juga sebagai
tempat untuk olah raga air, mandi, berjemur, dan berekreasi disamping keunikan
budaya dan keindahan alam yang lainya. Salah satu pantai yang ada di Bengkulu
adalah Pantai Kualo.
Pantai Kualo yang sedang berkembang dengan pemandangan pantainya ini
memiliki satu masalah yaitu telah mengalami erosi, yang berdampak pada fasilitas
umum, perkebunan, dan lainya. Guna menangulangi dan mengantisipasi erosi ini
maka diperlukannya perencanaan bangunan pengaman pantai yaitu revetment,
yang di harapkan mampu menahan dan menyerap tekanan gelombang yang
terjadi.
Bangunan revetment adalah bangunan yang dibangun pada garis pantai dan
digunakan untuk melindungi pantai dari serangan gelombang dan limpasan
gelombang kedarat. Daerah yang dilindungi adalah daratan tepat di belakang
bangunan revetment.
1.2 RumusanMasalah
1. Jelaskan definisi bangunan pelindung pantai & bangunan revetment ?
2. Jelaskan manfaat dari bangunan revetment?
3. Jelaskan bagian-bagian bangunan revetment?
4. Jelaskan Jenis-jenis revetment?
5. Apa kelebihan dan kekurangan bangunan revetment?
6. Bagaimana pemeliharaan bangunan revetment?
7. Perhitungan apa saja yang digunakan untuk perencanaan bangunan
revetment ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari bangunan pelindung pantai dan mengetahui apa
itu bangunan revetment
2. Mengetahui manfat dari bangunan revetment
3. Mengetahui bagian-bagian bangunan revetment
4. Mengetahui Jenis-jenis revetment
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bangunan revetment
6. Mengetahui cara pemeliharaan bangunan revetment
7. Mengetahui perhitungan yang digunakan dalam perencanaan bangunan
revetment
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh yaitu sebagai penambah wawasan tentang bangunan-
bangunan pelindung pantai dan Mampu Merencanakan pembuatan bangunan
pelindung pantai Revetment.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangunan Pantai


Bangunan pantai merupakan segala jenis infrastruktur yang dibangun di garis
pantai dan dapat berfungsi sebagai pelindung pantai dan daratan atau pelabuhan
yang dirancang khusus di pantai untuk segala jenis aktvitas. Bangunan pantai
digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan
gelombang dan arus.
Klasifikasikan bangunan pantai sesuai dengan fungsinya dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
1.) Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar dengan garis pantai, terutama
berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang
(overtopping) ke darat.
2.) Konstruksi yang dibangun kira – kira tegak lurus pantai dan sambung pantai.
Kelompok ini meliputi Groin dan Jetty, dan
3.) Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kira – kira sejajar dengan garis
pantai, termasuk kelompok ini adalah pemecah gelombang (breakwater).
Tipe bangunan pantai yang digunakan biasanya ditentukan oleh
ketersediaan material di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air
dan ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Faktor penting lainnya
adalah karakteristik dasar laut yang mendukung bangunan tersebut di bawah
pengaruh gelombang. Fungsi bangunan pelindung akan menentukan pemilihan
bentuk bangunan pelindung, karenanya dalam perencanaan bangunan pelindung
pantai perlu ditinjau fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang, tinggi, stabilitas
bangunan dan tanah fondasi serta elevasi muka air baik di depan maupun di
belakang bangunan. Disini akan lebih dipaparkan pembahasan mengenai
Revetment (Perkuatan Lereng)
2.2 Pengertian Bangunan Revetment (Perkuatan Lereng)
Dalam bidang restorasi sungai, rekayasa sungai, dan teknik pantai, revetmen
adalah struktur pelindung yang dibangun di bantaran sungai atau pantai untuk
menyerap energi dari aliran air atau ombak. Revetments di sungai dan pantai
umumnya dibangun untuk mencegah pergeseran garis pantai dan erosi.
Revetments merupakan sebuah permukaan penutup yang terdiri dari material
tahan erosi dan ditempatkan langsung pada sebuah lereng atau tanggul untuk
melindungi dari gelombang dan arus yang kuat. Konstruksi ini biasanya dibangun
untuk menjaga bentuk garis pantai dan melindungi lereng.Revetments dibangun
menggunakan armorstone atau rip-rap stone disesuaikan dengan besarnya energi
gelombang yang bekerja pada lingkungan tersebut. Dalam konstruksi revetments
ini juga digunakan geotextile sebagai underlayer. Penggunaan geotextile bertujuan
melindungi bagian bawah konstruksi agar tidak terkontaminasi oleh tanah dari
dasar laut atau material-material yang tidak diinginkan lainnya.
Bangunan Revetment bisa menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi
erosi di pantai yang banyak aktivitas pariwisatanya, karena bangunan ini biasanya
dibangun pada garis pantai yang digunakan untuk melindungi antai langsung dari
terjangan ombak.

2.3 Manfaat Bangunan Revetment


1) Perlindungan dari erosi : Revetment mencegah erosi tanah dengan
bertindak sebagai penghalang.
2) Stabilitas struktural : Batuan pada dinding revetment membantu menopang
kemiringan tanah.
3) Penahan slip-off: Banyak revetment yang dibangun pada dinding yang
menahan tanah agar tidak tergelincir, mencegah tanah longsor dan tanah
longsor. Hal ini terutama efektif di daerah dengan lereng pegunungan yang
curam.
4) Revetment digunakan seperti bendungan yang menahan air di satu sisi dan
mencegahnya berpindah ke area lain.
5) Kapasitas aliran sungai yang lebih luas : Karena kedalaman revetment, air
dapat mengalir lebih mudah sehingga membanjiri daerah di belakangnya.
Air juga dapat mengikis tanah di belakang revetment sehingga sungai terus
mengalir.
6) Pelestarian penggunaan yang ada: Dalam beberapa kasus, pengerukan
dasar sungai harus dihentikan sebelum revetment dibangun dan harus
dihentikan setelahnya jika pengerukan tersebut dilakukan sedemikian rupa
sehingga mencegah penggunaan lebih lanjut bagian sungai tersebut.
7) Habitat yang lebih baik bagi ikan dan kehidupan akuatik lainnya:
Revetment berfungsi sebagai alat penahan ikan. Revetment memperlambat
aliran air sehingga air sungai dapat melewati daerah sekitarnya untuk
menciptakan habitat yang lebih baik bagi hewan air, seperti ikan.
8) Beberapa unit atau bangunan yang dibangun di atas revetment dapat
menyebabkan kerusakan akibat ketinggian air.
9) Karena menciptakan kawasan alami yang lebih luas bagi satwa liar dan
burung, revetment sering digunakan di cagar alam dan taman, yang
membantu melindungi hewan yang lebih agresif agar tidak diburu oleh
hewan lain.
10) Akses tepi pantai bagi pekerja, kepentingan umum, rekreasi dan
pariwisata: Revetment menciptakan kawasan stabil di garis pantai yang
memungkinkan akses mudah ke kawasan tepi pantai, sehingga
memungkinkan untuk rekreasi. Hal ini juga akan memungkinkan
masyarakat untuk mendapatkan akses ke area di sekitarnya yang mungkin
sulit atau berbahaya untuk dijangkau.

2.4 Bagian-bagian Bangunan Revetment


Pada umumnya Revetment mempunyai 2 bagian utama yaitu:
a.) Dasar Revetment
Dasar Revetment dibangun dengan menggunakan material yang kokoh dan
stabil, seperti batu besar atau beton yang diletakan di dasar laut. Fungsi dari dasar
Revetment adalah untuk menahan tekanan dan gerakan tanah di dasar laut atau
sungai, sehingga struktur Revetment tidak bergeser atau jatuh.
b.) Dinding Vertikal
Dinding vertikal Revetment di bangun di atas dasar Revetment dengan
menggunakan material yang sama atau bisa jdi berbeda, seperti batu kecil, beton,
atau kayu. Fungsi dari dinding vertikal Revetment adalah untuk menahan dan
mengurangi energy dari gelombang laut atau arus sungai yang menghantam tepi
pantai atau sungai. Dinding vertikal Revetment juga dapat membantu
menstabilkan tebing pantai dan mengurangi resiko tanah longsor.

2.5 Jenis-jenis Bangunan Revetment


Ada beberapa jenis Revetment yang dapat digunakan tergantung pada kondisi
pantai atau sungai dan tujuan pembangunanya. Beberapa jenis Revetment yang
umum digunakan antara lain:
a.) Revetment batu alam (Natural Rock Revetment)
Revetment batu alam dibangun dengan menggunakan batu-batu besar yang
diletakan secara teratur dan rapat di dasar laut atau sungai. Revetment batu alam
sangat kuat dan tahan lama, namun biaya pembangunannya relative mahal.
b.) Revetment Beton (Concrete Revetment)
Revetment beton dibangun dengan mengunakan beton bertulang yang di cor
dilokasi pembangunan, Revetment beton cukup kuat dan tahan lama, namun biaya
pembangunan relative mahal.
c.) Revetment Kayu
Revetment kayu dibangun dengan menggunakan balok kayu atau papan yang
diikat atau ditanamkan didasar laut. Revetment kayu cukup murah dan mudah
untuk dibangun, namun tahan lama tergantung pada jenis kayu yang digunakan
pada perlindungan yang dilakukan terhadap serangan organism laut.
d.) Revetment Gabion
Revetment gabion dibangun dengan menggunakan kotak kawat yang diisi
dengan batu alam atau mineral lain. Kotak kawat tersebut kemudian disusun di
dasar laut atau sungai untuk membentuk dinding vertikal. Revetment ini cukup
kuat dan relatif murah dibanding dengan revetment lainnya.
e.) Revetment Pasir (Sand Revetment)
Revetment pasir dibangun dengan menimbun pasir di tepi pantai untuk
membentuk dinding vertikal revetment pasir mudah di bangun namun tidak tahan
lama karena pasir mudah tergerus oleh air dan angin.
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Bangunan Revetment
1.) Kelebihan Revetmen
a) Revetment adalah struktur pelindung yang dibangun di bantaran sungai
atau pantai untuk menyerap energi dari aliran air atau ombak, hal ini
menjadikan bangunan revetment ini bisa melindungi pasir dan pantai dari
kerusakan jangka panjang akibat erosi.
b) Revetment tidak membatasi aliran air seperti halnya metode lain, sehingga
baik bagi lingkungan serta bagi pengemar kayak dan perahu yang senang
berada di air laut.
c) Harga pembuatan bangunan revetment bisa dibilang terjangkau , terutama
jika menggunakan bahan daur ulang seperti ban bekas.
2.) Kekuranga Revetment
a) Revetment harus dipelihara pada titik tertentu yang dapat memakan waktu
dan cukup sulit. Jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan baik maka
kestabilan struktur akan terganggu
b) Revetment hanya bisa digunakan untuk perlindungan terhadap gelombang
yang relative kecil.
c) Kemungkinan besar terjadinya penggerusan yang cukup dalam dikaki
bangunan yang menyebabkan bangunan menjadi tidak stabil.

2.7 Pemeliharaan Bangunan Revetment


1) Revertment atau bangunan pelindung tebing adalah bangunan untuk
melindungi tebing sungai secara langsung terhadap kerusakan akibat
tekanan arus sungai, atau adanya potensi kelongsoran tebing. Bangunan
pelindung tebing, umumnya terdiri atas jenis perkuatan pasangan batu,
beton, pasangan bronjong.Tata cara perencanaan teknik pelindung tebing
dari pasangan batu dapat mengikuti acuan SNI 03-3441-1994.
2) Inspeksi pengamatan kondisi bangunan pelindung tebing atau revetment,
secara visual, dilakukan paling sedikit 1(satu) kali dalam satu bulan untuk
memastikan kondisi bangunan dalam keadaan baik. Pengamatan umumnya
mencakup keutuhan tubuh dan lereng bangunan, kondisi puncak, serta
kaki dan tumpuan bangunan pelindung tebing.
3) Termasuk dalam pengamatan ini, adalah identifikasi kerusakan yang
antara lain disebabkan oleh erosi atau penggerusan aliran sungai,
keretakan atau kebocoran dan longsoran lereng bangunan pelindung tebing
sungai, kerusakan pada kawat pengikat bronjong dan lepasnya batuan
dalam bronjong, penurunan struktur bronjong.
4) Apabila pada saat dilakukannya inspeksi visual, ditemui adanya kerusakan
atau kondisi pada sebagian struktur atau komponen bangunan prasarana
revertment yang kritis yang perlu dilakukan perbaikan untuk menghindari
potensi kerusakan yang lebih parah, perlu direkomendasikan untuk
dilakukan penelitian detail melalui walkthrough. Beberapa contoh antara
lain : kerusakan longsoran dan kikisan tebing tanggul, kerusakan pada kaki
revetment.
5) Pemeliharaan bangunan pelindung tebing secara rutin berupa kegiatan
pembersihan tubuh bangunan dari sampah yang tersangkut atau berupa
pembersihan dan pencabutan tumbuhan liar pada permukaan bangunan,
atau pembersihan lubang-lubang drainase pada permukaan tembok,
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu ) bulan.
6) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk perbaikan ini (meliputi antara
lain : penambalan tembok pasangan yang terlepas, perbaikan dinding
tembok yang retak atau pecah, serta perbaikan kaki bangunan yang
tergerus stau gerowong dengan toe protection, yang untuk upaya
perbaikannya tidak diperlukan desain), dan merupakan
rekomendasihasilkegiatanpenelusuran(walkthrough)yang dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, terutama sebelum waktu musim
banjir.
2.8 Perhitungan Yang Digunakan Dalam Perencanaan Bangunan Revetment
2.8.1 Perhitungan Elevasi Muka Air Rencana :

DWL = HWL + Sw…………………………………………………..(2.1)

Dik :

DWL : Elevasi muka air rencana

Sw : Wave set-up

2.8.2 Perhitungan Elevasi Mercu Revetment :

Elevasi mercu = DWL + Ru + Fb………………………………...…(2.2)

Dik :

DWL : Design water level (elevasi muka air rencana)

Ru : Run-up gelombang

Fb : Tinggi jagaan (0,5 – 1,5 m)

2.8.3 Perhitungan Lapis Lindung :


a. Lapis pelindung luar :
3
γr . H r
W= ……………………………...(2.3)
KD . ¿ ¿

γr
Dimana : Sr = ………………………………………..……(2.4)
γα

b. Tebal lapis lindung(t1)


(t 1)=n . k ∆
w
γr [ ]
1/3…………..…………...………...(2.5)

c. Lapis lindung kedua :


W
W 2= ……………….…………………………..……(2.6)
10
Tebal lapis lindung Kedua :

(t 2)=n. k ∆
[ ] w
γr
1/3…………………………………(2.7)

d. Lapis core layer :


W
W 3= ……………….…………………....…………(2.8)
200
2.8.4 Lebar Puncak Revetment

B=n . k ∆
[ ]
w
γr
1/3…………………………………...…………….(2.9)
BAB III
PERHITUNGAN PERENCANAAN

3.1 Perhitungan Elevasi Muka Air Rencana :


Elevasi muka air rencana dihitung dengan rumus sebagai berikut:
DWL = HWL + Sw
Dimana :
DWL : Elevasi muka air rencana
Sw : Wave set-up
a. Wave set-up
Untuk perhitungan wave set-up digunakan data dari perhitungan
gelombang rencana (Bambang Triatmodjo 2011 : 94) dimana, Hb =5,453 m ,
T = 10,643 detik. Maka besar wave set-up adalah:

[
S w=0 , 19 1−2 , 82 √
Hb
g.r
2
Hb.
]
= 0,19¿
5,453
= 2,82 √ 2
9 , 81. 10,643
= 0,829 m

Sehingga diperoleh elevasi muka air rencana:


DWL = HWL + Sw DWL
= 1,38 + 0,829
= 2,209 m
3.2 Perhitungan Elevasi Mercu Revetment
Elevasi puncak revetment ditentukan berdasarkan tinggi run-up, kemiringan
sisi bangunan revetment, elevasi muka air rencana jagaan. Adapun perhitunganny
sebagai berikut:
Elevasi puncak = DWL + Ru + Fb
= 2,209 + 3,166 + 0,5
= 5,875 m ≈ 5,90 m
3.3 Perhitungan Lapis Lindung
a. Lapis pelindung luar :
3
γr . H r
W= dimana Sr
KD . ¿ ¿
γr
= Sr =
γα
3
2 , 6.2 , 878
W 1= = 5,84 ton = 5840 kg
2.¿¿
Tebal lapis lindung :

(t 1)=n . k ∆
[ ] w
γr
1/3.

(t 1)=2 . 1 ,15
[ ]5 , 84
2,6
1/3 = 3,01 m

b. Lapis lindung kedua :


W 5 ,84
W 2= = =¿0,584 = 584 kg
10 10
Tebal lapis lindung kedua :

(t 2)=n. k ∆
[ ] w
γr
1/3.

(t 2)=2.1 , 15
[ 0 ,584
2 ,6 ]1 /3 = 1,40 m

c. Lapis core layer :


W 5 ,84
W 3= = =¿ 0,0292 ton = 29,2 kg
200 200
3.4 Lebar Puncak Revetment :

B=n . k ∆
[ ]
w
γr
1/3 → B = 3.1,10

= [ ]1/3 =
5 , 84
2,6
4,32 m
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan bangunan revetment adalah struktur buatan yang sangat


penting dalam melindungi pantai atau sungai dari erosi dan abrasi. Ada beberapa
jenis bangunan revetment yang dapat digunakan, tergantung pada situasi dan
kondisi pantai atau sungai yang ada dan tujuan dibangunya revetment tersebut.
Bangunan revetment juga memiliki berbagai manfaat yang dapat membantu kita
dalam menjaga pantai atau sungai.

4.2 Saran

Dalam perencanaan bangunan revetment, perlunya untuk memperhatikan


pemahaman lokasi yang tepat serta perlu untuk memperhatikan dampak dari
bangunan tersebut terhadap lingkungan dan perlindungan yang cukup terhadap
organism laut. Tak kala penting juga perlunya pemahaman akan biaya
perencanaan serta pemeliharaan bangunan revetment.

Anda mungkin juga menyukai