Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PELABUHAN

“TUGAS IV BANGUNAN – BANGUNAN PANTAI”

Dosen pengampu : Davy Ivan R. Jansen.ST.,MT

Disusun Oleh:

Nama : Siqirius Vicky Djitmau

NIM : 2020061014006

Kelas :B

Prodi : S1 – Teknik Sipil

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CEDERAWASIH

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
karunia, rahmat dan kenikmatan yang diberikan sehingga saya dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Bangunan – Bangunan Pantai ”
Pada kesempatan ini saya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar –
besarnya kepada dosen matakuliah Perencanaan Pelabuhan yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang
membantu dalam pembuatan proposal ini.
Kami jauh dari sempurna, dan merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga laporan ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Jayapura, 17 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
2.1 BANGUNAN – BANGUNAN PANTAI.....................................................................................2
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................9
3.2 SARAN..........................................................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan
air surut terendah (Bambang Triatmojo, “Teknik Pantai”). Garis pantai adalah garis batas
pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berubah
sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Perubahan garis pantai
disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia. Faktor alam diantaranya gelombang
laut, arus laut, angin, sedimentasi sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktivitas tektonik
dan vulkanik. Sedangkan faktor manusia antara lain pembangunan pelabuhan dan
fasilitas-fasilitasnya (misalnya breakwater), pertambangan, pengerukan, perusakan
vegetasi pantai, pertambakan, perlindungan pantai serta reklamasi pantai.

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu


menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan
tanggapan dinamis alami terhadap laut. Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh
littoral transport, yang didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah dekat pantai
(nearshore zone) oleh gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu transpor sepanjang pantai (longshore transport) dan transpor tegak lurus
pantai (onshore-offshore transport). Material pasir yang ditranspor disebut dengan littoral
drift. Transpor tegak lurus pantai terutama ditentukan oleh kemiringan gelombang,
ukuran sedimen dan kemiringan pantai. Pada umumnya gelombang dengan kemiringan
besar menggerakkan material kearah laut (abrasi), dan gelombang kecil dengan periode
panjang menggerakkan material kearah darat (akresi).

1.2 Rumusan Masalah

adapun rumusan masalah dari latar belakang yang diatas yaitu:

1. Apa saja bangunan – bangunan pantai?

1.3 Tujuan Penelitian

adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:


1. mengetahui apa saja bangunan – bangunan pantai

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 BANGUNAN – BANGUNAN PANTAI

Pada Umumnya bangunan pantai digunakan sebagai infrastruktur yang berfungsi sebagai
pelindung pantai. Akibat pengaruh dari beberapa faktor seperti pasang surut air laut, akan
mudah menggerakkan sedimen-sedimen di sekitar garis pantai, sehingga akan sering
terjadi erosi pada pantai.

Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai. Selain
proses alami, seperti angin, arus dan gelombang, aktivitas manusia menjadi penyebab
terjadinya erosi pantai seperti; pembukaan lahan baru dengan menebang hutan mangrove
untuk kepentingan permukiman, dan pembangunan infrastruktur. Juga pemanfaatan
ekosistem terumbu karang sebagai sumber pangan (ikan-ikan karang), sumber bahan
bangunan (galian karang), komoditas perdagangan (ikan hias), dan obyek wisata
(keindahan dan keanekaragaman hayati) sehingga mengganggu terhadap fungsi
perlindungan pantai. Selain itu kerusakan terumbu karang bisa terjadi sebagai akibat
bencana alam, seperti gempa dan tsunami, yang selalu menimbulkan kerusakan pada
wilayah pesisir.

Salah satu metode penanggulangan erosi pantai adalah penggunaan struktur pelindung
pantai, dimana struktur tersebut berfungsi sebagai peredam energi gelombang pada lokasi
tertentu. Namun banyak tulisan sebelumnya bahwa struktur pelindung pantai dengan
material batu alam yang cenderung tidak ramah lingkungan dan tidak ekonomis lagi
apabila dilaksanakan pada daerah-daerah pantai yang mengalami kesulitan dalam
memperoleh material tersebut.

2
Selain itu, di beberapa daerah yang memiliki fetching area yang cukup panjang
mampu menghasilkan gelombang laut yang cukup besar, untuk itu perlu sebuah bangunan
yang mampu meredam kekuatan dari gelombang laut yang mendekati pantai. Bangunan
Pantai adalah segala jenis infrastruktur yang dibangun di garis pantai dan dapat berfungsi
sebagai pelindung pantai dan daratan atau pelabuhan. Dibawah ini merupakan macam
macam jenis bangunan pantai dan pengertiannya. Berikut beberapa jenis dari bangunan
pantai:

1. Sea Dikes

Sea Dikes salah satu struktur pantai yang memiliki fungsi utama untuk melindungi
daerah dataran rendah terhadap banjir akibat air laut yang masuk. Sea dikes
dibangun dari material halus seperti pasir dan tanah liat dan dibentuk seperti
gundukan dengan kemiringan yang landai agar mengurangi efek erosi dari
gelombang yang datang. Permukaan tanggul biasanya berupa rumput, aspal,
bebatuan ataupun beton bertulang. Menurut ilmu geologi, adalah lembaran batuan
yang terbentuk di rekahan pada tubuh batuan yang sudah ada. Dike dapat berasal
baik magmatik maupun sedimen, dike magmatik terbentuk ketika magma
mengintrusi ke celah batuan yang ada kemudian mengkristal sebagai intrusi
lembar, baik memotong seluruh lapisan batuan atau melalui massa batuan yang
tak berlapis. Dike klastik terbentuk ketika sedimen mengisi rekahan batuan yang
telah ada.

3
2. Sea wall
Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai yang dibuat
sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu dibuat sejajar
pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung. Seawall juga
dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai pelindung/penahan
terhadap kekuatan gelombang. Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi
padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan batu atau pipa beton sehingga
seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi gelombang yang memukul
permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan gerusan pada
bagian tumitnya. salah satu jenis Sea Wall :
- Steel Sheet Pile Sea Wall
Steel Sheet Pile Seawall merupakan jenis seawall yang menggunakan baja
lembaran yang ditancapkan ke dalam tanah. Seawall jenis ini biasanya
digunakan di daerah yang intensitas gelombangnya relatif kecil.

3. Groin
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak
lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa
beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga
pasir terperangkap pada “upcurrent side,” sedangkan pada “downcurrent side”
terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut. Penggunaan Groin
dengan menggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya perlindungan

4
pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa
groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar
perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.Selain tipe lurus seperti yang ada
pada gambar ada juga groin tipe L dan tipe T, yang kesemuanya dibangun
berdasarkan kebutuhan.

4. Bulkhead
Struktur pantai-paralel vertikal yang dirancang untuk mencegah limpasan, banjir,
atau erosi tanah. Bulkheads biasanya ditempatkan di sepanjang daerah yang
mudah terkikis atau lereng curam dan dibangun dari kayu, baja, atau lembaran
vinyl. Bulkheads idealnya diletakkan di tempat-tempat dengan lebar basin
terbatas, kanal sempit, cekungan buatan, dan sepanjang tebing curam tinggi.
Bulkheads dapat tahan lama, merupakan struktur tahan lama yang dapat dirancang
untuk menahan berbagai kekuatan gelombang.

5. Jetty
Jetty merupakan struktur sempit yang melindungi garis pantai dari arus dan
pasang surut. Jetty biasanya terbuat dari kayu, tanah, batu, atau beton. Mereka
membentang dari pantai ke tengah perairan. Arus dan pasang surut dari lautan

5
secara bertahap membasuh pantai atau fitur lain di sepanjang garis pantai. Ini
disebut erosi. Arus sungai yang kuat atau gelombang dari danau juga dapat
mengikis garis pantai. Jetty melindungi garis pantai dari badan air dengan
bertindak sebagai penghalang terhadap erosi dari arus, pasang surut, dan
gelombang. Jetty juga dapat digunakan untuk menghubungkan tanah dengan air
dalam lebih jauh dari pantai untuk keperluan kapal docking muat kargo.
Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir.
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena
pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara.
Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian
diendapkan. endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara
sungai. penutupan muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah
sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan
sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses
penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan
membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sedimen
sepanjang pantai.

6. Breakwater
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan
yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.
Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai
terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke
pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat
menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

6
7. Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan
proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Hal
ini secara signifikan lebih murah daripada melindungi seluruh bagian depan dan
dapat memberikan perlindungan sementara atau jangka panjang dengan aktif dari
berbagai macam resiko. Tanjung sementara dapat dibentuk dari gabions atau
kantong pasir, namun umurnya biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun.
Tanjung buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai, membentuk garis
pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok sehingga energi
gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan akhirnya membentuk pesisir
rencana yang lebih stabil dan dapat berkembang.
Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung. struktur pendek
dengan celah panjang akan memberikan perlindungan lokal tetapi tidak mungkin
mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan. Jika erosi berlangsung
terus-menerus tanjung mungkin perlu diperpanjang atau dipindahkan untuk
mencegah kegagalan struktural, meskipun tanjung buatan akan terus memberikan
perlindungan sebagai breakwaters perairan dekat pantai.

7
8. Beach Nourishment
Beach Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga menjaga pantai
tetap stabil. Kita ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau
terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilitasi [antai dapat dilakukan dengan
penambahan suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi
secara terus menerus , maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala dengan
laju sama dengan kehilangan pasir . Untuk pantai yang cukup panjang maka
penambahan pasir dengan cara pembelian kurang efektif sehingga digunakan
alternatif pasir diambil dari hasil sedimentasi sis lain dari pantai.

8
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bangunan pantai sangatlah penting,
karena bangunan pantai dapat mencegah berbagai masalah pantai. contoh pencegahan yang di
dapatkan ketika membangun bangunan pantai antara lain mencegah erosi, atau sedimentasi di
pantai. sehingga bangunan pantai sangatlah dibutuhkan.

3.2 SARAN

sarannya yaitu jika dalam perencanaan pelabuhan disuatu wilayah harus membuat bangunan
pantai agar ada perlndungan pantai.

Anda mungkin juga menyukai