Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mita Eka Septiani

NIM : 26040120140086

Kelas : IK D

RINGKASAN KULIAH UMUM

PENGELOLAAN DAN MITIGASI BENCANA DI KAWASAN PESISIR

 Bencana pesisir disebablan oleh faktor alam, non alam, dan manusia mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
 Sesuai dengan PP 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil, kategori jenis bencana pesisir, gempa bumi, tsunami, gelombang
ekstrim, gelombang laut berbahaya, letusan gunung api, banjir, kenaikan muka air laut,
tanah longsor, erosi pantai, angina putting beliung, dan jenis bencana lainnya.
 Controlling Methods : Hard Structure yang terdiri dari Jetties, Sea Wall, Revetments,
Breakwater, dan Groin.
 Jetties dibangun untuk melindungi struktur seperti Pelabuhan atau kegiatan lain di area
pesisir. Tujuannya selain untuk mencegah pengendapan sedimen biasanya dibuat
sepasang dan merupakan perpanjangan dari estuari atau kanal. Menimbulkan
pengendapan di satu sisi namun sisi yang lain terjadi erosi.
 Sea Wall, struktur yang dibangun parallel dengan garis pantai yang tujuannya untuk
mengurangi energy gelombang atau erosi. Struktur ini menimbulkan perencanaan
engineering yang matang. Pembangunannya membutuhkan biaya yang mahal.
 Revetments, struktur yang terbuat dari batu atau beton sejajar dengan pantai dan
dipasang pada slope untuk melindungi pantai dari erosi atau abrasi akibat gelombang.
Dibandingkan dengan Sea Wall, struktur ini mengurangi erosi pada bagian bawah
struktur. Biayanya juga relative lebih murah. Kekurangannya adalah akses boat lebih
sulit dan juga berbahaya untuk orang yang berjalan diatasnya.
 Breakswater, bangunan breakwater ditempatkan pada sisi pulau yang berhadapan
langsung dengan laut. Breakwater berfungsi untuk merendam energi gelombangatau
arus. Biayanya mahal dan sering terjadi kegagalan pada fondasinya.
 Groin, struktur impermeable yang dibangun tegak lurus dengan garis pantai. Material
bisa dibuat dari berbagai material seperti beton, batu, logam, atau berbasis alam seperti
bamboo dan kayu. Groin efektif pada arus yang dominan ke satu arah. Jika terlalu tinggi
dan panjang akan meningkatkan sedimentasi, dan sebaliknya jika terlalu pendek dan
terlalu permeable tidak efektif dalam menangkap sedimen.
 Beach Nourisment, teknik engineering yang cukup popular untuk perlindungan pesisir.
Prinsipnya adalah penambahan pasir untuk menggantikan material yang tererosi.
Material yang digunakan biasanya diambil dari pergerukan di laut yang lebih dalam
untuk kemudian ditransportasikan pada daerah pantai yang dituju. Namun demikian,
karena material dari laut dalam lebih kecil ukuran butirnya, sehingga mudah tererosi.
 Sans Dune Stabilization, umumnya sand dune sangat penting dalam memberikan
perlindungan secara alami terhadap kawasan pantai dari energy gelombang. Salah satu
cara yang bisa digunakan adalah dengan revegetasi, diantaranya dengan menanam
mangrove.
 Program penanaman mangrove, program reklamasi mangrove dimulai tahun 2005 yang
bertujuan untuk mempercepat kolonisasi mangrove. Menggunakan 7 jenis mangrove
dalam percobaan penanaman. Penanaman menggunakan propagule dan rata-rata hidup
10-90%. Tantangan terberat adalah kondisi sedimentasi yang tinggi menghambat akses
ke lokasi penanaman. Total area yang telah ditanam seluas 500 Ha.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai