Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mita Eka Septiani

NIM : 26040120140086

Kelas : Ilmu Kelautan B

DASAR DASAR AMDAL

1. Studi Kasus 1
PT Meta Agro Lestari yang berdiri pada tahun 2014 memperoleh ijin lokasi untuk
mengelola areal perkebunan kelapa sawit seluas 18.000 hektar. 
Kesimpulan:
Berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 PT Meta Agro Lestari dalam segi pengecualian
tidak perlu wajib AMDAL. Hal ini dikarenakan masih dalam tahap pembangunan
infrastruktur. Dari segi luas area yang digunakan harus melakukan wajib AMDAL,
karena lokasi yang digunakan ini berdekatan dengan kawasan hutan lindung. Oleh karena
itu PT Meta Argo Lestari tidak perlu wajib AMDAL, tetapi perlu mempersiapkan
dokumen UKL UPL.
2. Studi Kasus 2
PT Sorikmas Mining perusahaan tambang mengajukan permohonan izin  eksplorasi di
kawasan lindung (data per 20 September 2005) ke Dephut seluas 30 ribu ha
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021pada lampiran II (mengacu pada
multisektor) dari segi luasan PT SOrikmas Mining perlu melakukan wajib AMDAL.
Selain itu, dokumen UKL UPL juga harus dipersiapkan. Hal ini dikarenakan luasan
wilayah yang digunakan sebesar 30.000 ha.
3. Studi Kasus 3
Penambangan galian golongan C di wilayah Kabupaten Magelang oleh Bumi Selaras
seluas 10,28 hectare di Desa Ngablak, Srumbung.
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021, penambangan golongan C harus wajib
AMDAL. Hal ini dikarenakan luasannya melebihi skala yang telah ditentukan.
4. Studi Kasus 4
Sebuah mall akan dibangun di Boyolali. Lokasinya, rencananya akan dibangun diatas
lahan seluas 2,7 hektar yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan atau di jalur lingkar
selatan Boyolali, di wilayah Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk. Mall ini akan berdiri
dua lantai dengan luas bangunan 11.000 meter persegi.
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 tahun 2021, kegiatan ini memiliki luas lebih dari 1
hektar dan kurang dari 5 hektar. Dari pernyataan tersebut luasan area ini termasuk ke
dalam skala/besaran UKL-UPL. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembangunan mall
yang tidak termasuk dalam wajib AMDAL, sehingga dokumen yang perlu dibuat dalam
kegiatan ini adalah UKL-UPL.
5. Studi Kasus 5
Jembatan layang atau flyover bakal dibangun di kawasan Palang Krapyak, Desa
Merbung, Kecamatan Klaten Selatan. Menurut informasi  flyover tersebut dibangun
sepanjang 1 kilometer. Rencana pembangunan flyover sudah sejak lama didengungkan
untuk mengatasi kemacetan Palang Krapyak. Rencana tersebut bakal terealisasi dalam
waktu dekat. Kepala Desa Merbung, Muh. Andi Setiawan, mengatakan kawasan Palang
Krapyak kerap macet terutama saat pagi antara pukul 06.00 WIB hingga 07.30 WIB.
Kesimpulan:
Berdasarkan LHK Nomor 4 tahun 2021, pembangunan jembatan gantung, jalan layangan,
flyover, dan underpass dengan panjang lebih dari 500 meter termasuk dalam besaran
AMDAL. Sedangkan jika luas kurang dari 500 meter termasuk dalam besaran UKL-UPL,
sehingga kegiatan ini termasuk dalam pembangunan yang wajib AMDAL.
6. Studi Kasus 6
 Kondisi Kali Grogol di Jalan Haji Ipin, Jakarta mengalami penyempitan karena
adanya bangunan di tengah kali, sehingga sudah cukup lama, setiap kali ada
kiriman air dari hulu, Kali Grogol selalu meluap," katanya.
 Pembongkaran lima bangunan liar di atas Kali Grogol dilakukan sejak Selasa
hingga hari ini. Setelah bersih, Sudin SDA akan mulai pengerukan dan pelebaran
untuk normalisasi sungai itu sepanjang 600 meter.
 Sudin SDA akan melebarkan Kali Grogol dekat Jalan Haji Ipin menjadi 12 meter
dan membangun turap sementara sepanjang 35 meter. Daya tampung volume air
setelah pengerukan dan pelebaran ini naik dari 40 meter kubik menjadi 60 meter
kubik.

Kesimpulan:

Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 tahun 2021, besaran AMDAL merupakan


panjang lebih dari atau sama dengan 15 km dan volume lebih besar dari atau sama
dengan 500 ribu m3. Oleh karena itu, normalisasi Sungai Kedukan tidak wajib
AMDAL melainkan diganti menggunakan dokumen UKL-UPL.

7. Studi Kasus 7
National Hospital Surabaya merupakan rumah sakit bertaraf internasional, pada lahan
seluas 1,5 ha, bangunan rumah sakit tersebut terdiri dari dua tower yang akan dibangun
secara bertahap seiring kebutuhan masyarakat. Rumah sakit memiliki 10 lantai, termasuk
dua lantai basement serta Annex Building setinggi 5 lantai, rumah sakit ini memiliki total
luas bangunan sekurang-kurangnya mencapai 32.000 meter persegi.
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021, kegiatan ini merupakan kegiatan yang
wajib AMDAL. Hal ini dikarenakan National Hospital Surabaya memiliki total luas
32.000 persegi. Dalam skala/besaran >5ha dan >10.000 m2, sehingga perlu menyiapkan
dokumen UKL-UPL.
8. Studi Kasus 8
Perusahaan properti Grup Sinar Mas, Sinarmas Land, dan Kawan Lama Group (pemilik
Ace Hardware) bekerja sama membangun proyek mal kedua Living World di dekat
Jakarta, tepatnya di Grand Wisata Bekasi, Jawa Barat. Proyek ini berdiri di atas lahan
seluas 4 hektare dengan luas bangunan mal dan area parkir sekitar 155.000 meter persegi.
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 lampiran 2, multisektoral nomor 1 berdasarkan poin
a, pembangunan mall merupakan kegiatan yang tidak wajib AMDAL. Hal ini
dikarenakan luas yang digunakan tidak lebih dari 5 hektar, sedangkan pada poin b wajib
AMDAL dikarenakan lahan yang terbangun lebih dari 10.000 meter persegi.
9. Studi Kasus 9
Sumber air baku air minum untuk keperluan bangunan pengolahan air minum Buaran I
danII, Pejompongan I dan II, serta Pulo Gadung mengambil dari Saluran Tarum Barat
(STB)atau West Tarum Channel (WTC) yang diperoleh dari Bendungan Jatiluhur sejak
tahun1996. Saat ini total pengambilan air untuk penyediaan air bersih di Jakarta adalah
sebesar 15m³/detik
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 lampiran 1, Sektor Perikanan dan Kelautan,
pengolahan air minum dari Saluran Tarum Barat (STB) atau West Tarum Channel
(WTC)yang berasal dari Bendungan Jatiluhur ini harus wajib AMDAL. Hal ini
dikarenakan pengambilan air mencapai 15.000 liter/detik yang berarti melebihi skala
AMDAL yang hanya .50 liter/detik. Selain itu, lokasi yang digunakan tidak termasuk
pengecualian wajib AMDAL seperti yang tercantum pada PP Nomor 22 Tahun 2021
Pasal 10.
10. Studi Kasus 10
Honghua Group, berencana membangun kilang pengolahan minyak mentah di
Kalimantan Utara. Honghua Group akan menggali potensi pengeboran minyak mentah
dengan teknik eksploitasi lepas pantai. Adapun kapasitas kilang direncanakan mencapai
20.000 BOPD.
Kesimpulan:
Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020, pengolahan adalah kegiatan memurnikan,
memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu, dan mempertinggi nilai tambah Minyak
Bumi dan/atau Gas Bumi, tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan. Kegiatan kilang
pengolahan minyak mentah di Kalimantan Utara tidak termasuk wajib AMDAL. Tetapi,
dalam pelaksanaannya pihak Honghua Group perlu melakukan kontrak kerja sama
dengan wilayah yang digunakan untuk melakukan kegiatan eksploitasi minyak mentah.
Selain itu pihak Honghua Group juga harus melakukan izin usaha sebelum melaksanakan
kegiatan tersebut.
11. Studi Kasus 11
PT Daya Radar Utama akan menambah satu galangan kapal baru di Lamongan, Jawa
Timur. Perusahaan kapal nasional dengan kapasitas produksi enam sampai delapan unit
kapal per tahun ini berharap galangan baru ini mampu meningkatkan produksi mereka.
Dengan investasi sebesar Rp 400 miliar, Daya Radar berharap galangan kapal baru di
Lamongan ini mampu mendongkrak produksi hingga dua kali lipat. Selain itu, jika
sebelumnya hanya mampu membuat kapal berbobot 750-1.000 deadweight tonnes
(DWT), meningkat menjadi 50.000 - 70.000 DWT.
Kesimpulan:
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021, kegiatan penambahan galangan kapal
dengan kapasitas mencapai 50.000-70.000 DWT termasuk dalam kegiatan wajib
AMDAL. Dalam Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021 kegiatan ini termasuk dalam
skala/besaran AMDAL. Sehingga dokumen yang digunakan dalam kegiatan tersebut
adalah AMDAL.
12. Studi Kasus 12
 Di kota Balikpapan, kawasan industri kariangau yang biasa di singkat KIK. KIK
berada di kawasan pesisir . Posisi ini amat menguntung kan , karena
mempermudah investor menyangkut dan mendistribusikan produknya dari dan ke
Balikpapan. Kawasan ini juga memiliki pelabuhan internasional peti kemas
dengan luas 150.000 m2 atau 15  hektare , yang di peruntungkan sebagai
pelayanan peti kemas , general cargo, curah dan pengapalan batu bara. Pelabuhan
peti kemas akan di kembangkan dengan rencana pembangunan ; dermaga peti
kemas sepanjang 650 meter (5 (BERTH) , dermaga terminal multi purpose
sepanjang 520 metter (4 BERTH)  lapangan penumpukan seluas 33, 258 meter
persegi, dermaga terminal curah sepanjang 260 meter (2 BERTH) dan pengerukan
alur dan penampahan stockpiling untuk terminal batu bara sebanyak 8 (delapan)
buah (150 m x 82 ,25     m).
 Kawasan industri di KIK akan menempati lahan seluas 640,30 hektare yang
terbagi dalam kawasan industri kecil , menengah dan besar . Kawasan penunjang
fasilitas umum dan sosial ( perumahan, pendidikan , tempat ibadah, dll) seluas
263,05 hektare . Sementara kawasan konservasi dan preservasi 687,87hektare ,
perumahan 187 ,95 hektare , hutan kawasan 63,98 hektare , area buffer 186,28
hektare , pelabuhan 64,22 hektare , pergudangan 32,47 hektare dan
aandrygunawan6rea power plant 63, 81 hektare ,total seluruh kawasan seluas
2.189,93 hektare.
Kesimpulan:

Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020, kegiatan tersebut tidak wajib AMDAL.


Kawasan industri ini akan menempati lahan seluas 640,30 hektare yang terbagi dalam
kawasan industri kecil, menegah, dan besar. Dalam pelaksanaan produksinya industri
ini memerlukan lokasi khusus, sehingga tidak diwajibkan berlokasi di kawasan
industri.

Anda mungkin juga menyukai