ABSTRAK
PT Vale menjalankan kegiatan pertambangan terbuka meliputi pembukaan lahan dan
pengupasan lapisan permukaan tanah; penggalian material tanah dan material tambang; serta
pengangkutan material tanah dan material tambang. PT Vale Indonesia menambang nikel
laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Keberadaan perusahaan
tambang di tengah-tengah masyarakat dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Dapat dilihat dari sisi negatifnya, kegiatan pertambangan merupakan aktivitas yang
menimbulkan banyak permasalahan daripada manfaatnnya, contohnya seperti konflik
perebutan lahan, menggangu kesehatan masyarakat, terjadinya kerusakan lingkungan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki ekosistem lahan pascatambang dan sebagai
kepatuhan hukum. PT Vale berkomitmen membatasi luas lahan terbuka untuk kegiatan
operasi pertambangan, dan melaksanakan pengelolaan keanekaragaman hayati di wilayah
operasi pertambangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT Vale juga melakukan kegiatan
rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas, di luar area operasi pertambangan, serta
meningkatkan komposisi pohon perintis lokal hingga 40% pada kegiatan revegetasi.
Kata Kunci : Dampak, Lingkungan, Pertambangan, Material tambang
A. Pendahuluan
PT Vale Indonesia didirikan berdasarkan Akta No. 49 tanggal 25 Juli 1968 yang dibuat di
Notaris Eliza Pondaag, notaris publik di Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan disetujui
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/18 tanggal
26 Juli 1968 dan diumumkan dalam Tambahan No. 93 Berita Negara Republik Indonesia
No. 62 tanggal 2 Agustus 1968. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan dan terakhir diubah dengan Akta No.121 tanggal 29 Juni 2015, yang dibuat di
hadapan Notaris Leolin Jayayanti S.H., notaris publik di Jakarta, tentang Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPS Luar Biasa”) pada tanggal 29 Juni 2015. Perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-0938647.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015 dan telah
memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0948078 Tahun 2015
tanggal 3 Juli 2015.
Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014
dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi
Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara
(24.752 hektar). PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk
akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai
75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, kami menggunakan
teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Nikel yang kami hasilkan
diekspor seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak
khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut.
Luas lahan tambang yang direklamasi pada tahun 2020 mencapai 176,24 hektar, atau
101,46% dari target 173,71 hektar, sehingga secara kumulatif luas lahan reklamasi
pascatambang hingga 31 Desember 2020 menjadi 3.012,44 hektar. Dengan demikian total
luasan sisa lahan terbuka untuk kegiatan pertambangan pada tahun 2020 adalah 281,44
hektar, sehingga telah memenuhi batasan yang ditetapkan. Pada akhir periode pelaporan,
kondisi lahan yang sudah direhabilitasi dikembalikan seperti awal peruntukannya.
Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan deskriptif. Kuantitatis adalah angka penelitian
ilmiah yang menyadarkan kebenaran pada sisi kriteria ilmu empiris yang berusaha untuk
mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan menjelaskan kejadian.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer meliputi lingkungan
masyarakat sekitar atau yang berkerja di tambang, karyawan perusahaan pertambangan
nikel, dan data-data sekunder berupa catatan dan kearsipan yang dapat menunjang karya
ilmiah ini seperti data dari website resmi PT Vale Indonesia Tbk. Tenknik pengumpulan
data yang diperlukan ialah observasi dan dokumen yang dibutuhkan berupa dokumen atau
catatan data dari website resmi perseroan. Sementara itu, analisis data yang digunakan
adalah analisi data model interakti melalui tahapan-tahapan yaitu pengumpulan data,
pemilihan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dengan mencari
makna setiap gejala yang diperoleh dari data website resmie PT Vale Indonesia Tbk.
E. Penutup
Kegiatan pertambangan sangat rentan terhadap isu-isu lingkungan. Seperti kegiatan yang
dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk, oleh karena itu dalam kegiatan pertambangan PT
Vale Indonesia Tbk berkomitmen terus berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan, pada seluruh kegiatan yang dijalankan. Dukungan pengelolaan lingkungan
itulah yang mengamankan kegiatan pertambangan. PT Vale secara terus menerus
melakukan analisis dan respons terhadap tantangan yang dihadapi dalam bidang
lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk mendukung pengembangan strategi yang
berkelanjutan dalam bentuk pembuatan program yang memang dibutuhkan.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada PT Vale Indonesia Tbk yaitu harus lebih
menekankan disiplin yang tegas dan bertanggung jawab bagi perseroan agar selalu tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitar area pertambangan. Selain itu, bagi
perusahaan tambang untuk menutup lubang-lubang bekas tambang agar tidak
membahayakan masyarakat sekitar serta selalu menaati prosedur-prosedur peraturan
pertambangan guna menghindari terjadinya dampak negatif yang tidak diinginkan seperti
kerusakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
PT Vale Indonesia Tbk. (2020). Sustainbility Report PT Vale Inonesia Tahun 2020.
Jakarta: Vale Indonesia