Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adiel Wusqa Yunaldi RLM Pert-12

Npm : 203210332
Kelas: 2C/Teknik Perminyakan

Niaga dan Dampaknya Terhadap Lingkungan


1. Jelaskan dengan Bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan kegiatan Niaga?
Jawab:
Niaga merupakan proses jual, beli, ekspor, impor minyak bumi atau hasil olahannya
termasuk juga niaga gas bumi melalui pipa.
Kegiatan usaha niaga:

a. Umum (wholesale) : proses jual, beli, ekspor, impor BBM, bahan bakar dan hasil
olahan dalam jumlah besar yang menguasai atau memiliki fasilitas dan sarana
niaga dan berhak menyalurkan kepada pengguna akhir dengan merek tertentu.

b. Terbatas (trading) : usaha penjualan produk migas dan hasil olahan migas yang
tidak memiliki fasilitas dan niaga terbatas LNG. Badan usaha yang memiliki izin
usaha dapt melakukan pengankutan atau penyimpanan sebagai penunjang usaha
niaga.

2. Bagaimana deskripsi kegiatan niaga? (bisa dengan dilengkapi gambar atau video
kegiatan niaga)
Jawab:

3. Berapa estimasi biaya, jangka waktu dan lama kegiatan niaga?


Jawab:
1. Biaya : biaya yang timbul akibat kegiatan niaga migas adalah tanggung jawab
perusahaan yang memiliki izin, tidak disebutkan besar biaya yang digunakan.

2. Jangka waktu : Mentri energi dan sumber daya mineral memberikan izin
udaha dengan masa berlaku paling lama 20 tahun terhadap permohonan izin
usaha yang disetujui. Dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan
perpanjangan, diberikan berdasarkan kinerja perusahaan dan evaluasi tahunan.
3. Lama kegiatan niaga : lama kegiatan niaga selama 20 tahun dan dapat
diperpanjang berdasarkan kinerja perusahaan dan evaluasi tahunan. Izin niaga
umum dan terbatas paling lama dalam jangka waktu 10 hari kerja setelah
diterima usulan dimaksud dalam pasal 16.

4. Cari studi kasus di dunia dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan niaga?
Jawab:
Permasalahan Minyak dan Gas (MIGAS) di Riau
Sumber daya minyak (Crude Oil) terbanyak di Indonesia berada di Propinsi
Riau. Cadangan minyak bumi (proven dan potensial) di lokasi ini menurut Badan
Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak cadangan minyak bumi terbukti (proven)
Indonesia tahun 2007 sebesar 4,4 milyar barrel separuhnya berada di Provinsi
Riau (BP Migas, 2008). Cadangan batubara yang dimilikinya sekitar 1,5juta ton
tahun 2010 (Tribun, 26 Februai 2010).
Ketersediaan sumber daya alam minyak dan gas mendorong meningkatkan
aktivitas kegiatan pertambangan sektor migas di Riau. Kegiatan ekplorasi,
eksploitasi, dan pasca tambang membawa dampak kepada daerah. Dampak
kegiatan Migas membawa ektemalitas (Barry: 2005) yakni: manfaat positif dan
negatif.
Dampak eksternal Positif memberikan manfaat kemasyarakat daerah terutama
penerimaan keuangan dari Dana Bagi Hasil Migas. Lebih dari 50 % penerimaan
daerah berasal dari DBH (BPS Provinsi Riau, 2007). Demikian juga dengan
kegiatan perekonomian. Sektor migas memberikan kontribusi sangat signifikan
terhadap perkeonomian Riau.
Berdasarkan Data BPS 2007, sector minyak sampai tahun 2006 masih
mendominasi perekonomian Riau dengan rata - rata kontribusi sector minyak yang
masuk dalam sektor pertambangan diatas 50.
1. Dampak terhadap lingkungan fisik
Pengembangan pertambangan dan energi memerlukan wailayah. Oleh sobab
itu dikenal dengan nama wilayah pertambangan. Wilayah merupakan lokasi
geografis tempat beradanya kegiatan manusia. Sebelum adanya kegiatan
tambang diberbagai lokasi, wilayah tersebut sudah digunakan olch okosistem
lain. Ekosistem ditempat tersebut berada dalam kondisi keseimbangan.
Kondisi keseimbangan ala mini memberikan keasrian dan kelestarian alam.
Akibat adanya kegiatan ektaksi tambang dari alam berupa kegiatan
pengambilan sebagian komponen alam maka keseimbangan ini terganggu.
Jika gangguan ini tidak bisa diterima oleh daya dukung alam maka tentunya
yang terjadi kerusakan alam.

2. Dampak terhadap ekonomi daerah/wilayah/negara


Dampak adanya kegiatan tambang yang sangat dirasa oleh penduduk setempat
adalah pindah dari lokasi tambang. Kegiatan penambangan sangat tidak
dimungkinkan berdampingan atau didalam lingkungan tempat tingal
masyarakat. Perusahaan menambang bertujuan untuk mendapatkan sumber
daya pertambangan seperti emas, perak, dan tembaga; dan untuk batu mulia
seperti permata dan rubi; serta untuk mineral seperti uranium, asbes, batubara,
pasir dan garam. Berbagai kegiatan tambang dapat memunculkan bencana.
Suatu wilayah pertambangan dengan sumber daya alam yang berbeda
memiliki karakteristik berbeda pula. Kondisi pertambangan sangat berbeda
tergantung dari lokasi, jenis dan ukuran dari operasi pertambangan tersebut.
Dengan memahami ancaman pertambangan terhadap kesehatan dan
kesejahteraan dalam jangka panjang, dan dengan melakukan tindakan
pencegahan untuk mengurangi ancaman bahaya di semua lokasi penambangan
Dualisme kehidupan antara masyarakat tambang besar dengan masyarakat
luar/ sekitar tambang: masyarakat diluar tambang memiliki kehidupan
tradisional dilain pihak masyarakat tambang memiliki kehidupan modem
akibat pendapatan yang lebih baik dari masyarakat non tambang.

3. Dampak terhadap sosial budaya


Konflik penyelesaian sengketa lahan menjadi kerja rutin bagi pemerintah
daerah. Proses pindahnya menjadi masalah bagi masyarakat tersebut.
Terutama dengan adanya situs atau peninggalan nenek moyang yang memiliki
nilai sosial tinggi dipandang oleh masyarakat tersebut.

5. Bagaimana upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan dari kegiatan niaga


supaya dampak positif meningkat dan dampak negative menurun?
Jawab:
1. Maksimalisasi Dampak Positif
Mengedepankan aspek Lingkungan yang ramah lingkungan, tanpa
pencemaran dan emisi/ radiasi maupun Limbah beracun serta meningkatkan
pemakaian Energi secara Efisien.
2. Minimalisasi Dampak Negatif
Peraturan Presiden No. 109 tahun 2006 tentang Penanggulangan keadaan
Darurat Tumpahan Minyak di Laut Kejadian tumpahan minyak di laut harus
sesegera mungkin ditanggulangi sebelum menyebar luas dan tidak terkendali
dengan tujuan penyelamatan lingkungan dan juga pen kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai