Keputusan penggunaan lahan pasca tambang dapat ditentukan bersama dengan masyarakat
lokal yang hidup di sekitar lahan bekas tambang.
Diusahakan bahwa nilai / fungsi lahan pasca tambang lebih baik / lebih bagus sebelum
adanya penambangan.
Sesuai / sinergi dengan perencanaan ruang wilayah sekitarnya.
Secara teknis lahan pasca tambang diusahakan dapat memberikan atmosfer iklim lokal, soil,
keindahan topografi yang lebih baik.
Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal secara optimal
Program Persiapan
Penutupan Tambang dan Perencanaan Reklamasi
1. Kebijakan dan komitmen perusahaan
Kebijakan dan komitmen Pelaku Usaha dalam hal ini mencakup keputusan dan komitmen
jangka panjang tentang upaya antisipatif terhadap implikasi negatif penutupan tambang.
Kebijakan dan komitmen ini tergantung pada banyak faktor, antara lain faktor bahan galian
yang ditambang, metoda penambangan, transportasi, kondisi lingkungan dan kondisi
masyarakat di lokasi tambang dan lain sebagainya.
Sebagai contoh kebijakan dan komitmen Pelaku Usaha adalah tentang lubang bekas tambang
apakah akan ditimbun kembali atau tidak. Kalau faktor alam tidak memungkinkan untuk
dilakukan pengisian lobang bekas tambang (backfilling), maka kebijakan dan komitmen apa
yang akan diambil oleh perusahaan dalam rangka antisipasi implikasi negatif dari penutupan
tambang.
Contoh dalam kebijakan dan komitmen sosial mencakup upaya peningkatan kesejahteraan
dan kapasitas masyarakat. Kebijakan dan komitmen pelestarian keragaman hayati mencakup
upaya melakukan survei keragaman hayati asal dan kemudian melakukan budidaya untuk
melestarikan.
2. Program Pelestarian Fungsi Lingkungan
Program pelestarian fungsi lingkungan harus mulai dilaksanakan sebelum lahan ditambang.
Program ini mencakup penelitian dan identifikasi fungsi-fungsi lingkungan dan upaya
melestarikannya. Program berisi upaya dan biaya pelestarian fungsi lingkungan.
Fungsi lingkungan yang berkaitan dengan operasi pertambangan, antara lain fungsi
keragaman hayati, fungsi air permukaan dan air tahan, fungsi hutan sebagai resapan air,
fungsi lahan dalam kehidupan sosial budaya dan sebagainya.
3. Program Transformasi Sosial Secara Berkelanjutan
Program ini merupakan realisasi dari kebijakan dan komitmen Pelalu Usaha Tambang dalam
jangka panjang terhadap tujuan transformasi sosial guna meningkatkan kesejahteraan
kapasitas masyarakat yang berlanjut sampai era pasca tambang. Dalam praktek Program
Transformasi Sosial ini dijabarkan dalam program Community Development / CSR dengan
menerapkan prinsip community based, resourse based dan sustainable.
4. Program Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Program Reklamasi Lahan adalah program yang berkelanjutan dari awal sampai akhir proses
pertambangan. Program ini merupakan implementasi fisik dari program-program lain dalam
Program Persiapan Penutupan Tambang. Program Reklamasi Lahan Bekas Tambang ini pada
dasarnya terdiri atas Survei Penetapan Tujuan Reklamasi.
Hak kepemilikan tanah pasca tambang, transformasi sosial pasca tambang
Hak kepemilikan tanah setelah digunakan untuk pertambangan belum diatur dalam peraturan
perundangan di Indonesia. UU No. 11 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Pertambangan
hanya mengatur penggunaan tanah untuk pertambangan dengan ganti rugi, sedang
kepemilikan tanah setelah digunakan untuk pertambangan tidak diatur. Akibatnya status
kepemilikan tanah, terutama tanah milik pribadi dan milik adat setelah digunakan untuk
pertambangan menjadi tidak jelas.
Sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Berwawasan Lingkungan yang berpusat
pada kesejahteraan umat manusia dan karena tanah merupakan asset ekonomi dan budaya
bagi masyarakat, maka harus ada jaminan bahwa kepemilikan tanah tidak gugur karena
digunakan untuk pertambangan yang sifatnya sementara itu.
Dengan demikian maka pemilik tanah memiliki hak untuk mendapatkan kembali tanah
miliknya dalam keadaan produktif (menghasilkan). Dengan demikian tanah akan merupakan
sumber daya yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Akibatnya, Pelaku Usaha harus menentukan dan mengupayakan kegiatan pasca tambang di
sekitar tapak (site) pertambangan secara kontinyu baik dari sisi aktivias sosial maupun
pemulihan lingkungan yang harus mendapatkan pemantauan dan pengelolaannya
Beberapa contoh lahan pasca tambang
Untuk pertanian
Untuk habitat liar
Hutan tanaman sejenis
Perumahan / permukiman
Kawasan industri
Lapangan golf atau arena rekreasi
Pemakaman umum
Hijauan makanan ternak