Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan anugrah kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah “Reklamasi Lahan Bekas Tambang”
ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad
S.A.W kepada keluarga-Nya, sahabat-Nya, serta umatnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terimakasih juga kepada dosen Agrostologi, Bapak Dr.Ir.
Heryawan Kemal Mustafa, M Sc., yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai reklamasi lahan bekas tambang, dan
juga bagaimana cara menangani masalah tersebut. Kami pun menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
lahan bekas tambang saat ini lebih sering ditujukan untuk tujuan revegetasi
dengan tanaman-tanaman kehutanan. Hal ini terjadi karena status lahan tambang
berada di luar kawasan hutan, reklamasi dapat dilakukan untuk tujuan non-
akhir penggunaan lahan bekas tambang. Namun karena berbagai faktor, reklamasi
lahan bekas tambang yang lokasinya di luar kawasan hutan saat ini pun seringkali
diarahkan untuk revegetasi dengan tanaman kehutanan. Oleh sebab itu, berbagai
devisa besar bagi negara. Tercatat bahwa pada tahun 2007, penerimaan Negara
kerusakan lingkungan yang sangat parah terutama pada hutan hujan tropika yang
dapat pulih, mendekati atau bahkan lebih baik dibandingkan kondisi semula. Dan
salah satu cara yang dapat dilakuakan adalah dengan melakukan reklamasi lahan.
erosi.
5. Apa saja tanaman yang dapat di tanam pada lahan bekas tambang.
1.3. Tujuan
erosi.
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Lahan
Lahan adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat aliran atau interaksi
input dan output dari komponen inorganik maupun organik (Nugroho dan Dahuri,
2004). Dalam keadaan demikian, lahan adalah aset yang memberikan manfaat
bagi manusia seperti ditampilkan oleh ciri-cirinya dibagi menjadi dua yaitu:
2) Manfaat tidak langsung (non-use value) dapat diduga dari unsur hara,
dapat diwariskan.
cirinya mencakup segala tanda pengenal, baik yang bersifat cukup mantap
maupun yang dapat diramalkan bersifat mendaur, dari biosfer, atmosfer, tanah,
dari masa lampau sampai masa kini, sejauh tanda-tanda tersebut memberikan
pengaruh murad atas penggunaan lahan oleh manusia pada masa kini dan masa
1.2. Pertambangan
selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan atau
adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau
tidak dapat diperbaharui dan sering ditemukan pada lokasi- lokasi yang terpencil.
Selain itu, pembangunan membutuhkan investasi yang besar terutama untuk
jumlah cadangan sumberdaya alam tidak dapat diketahui dengan pasti, pasar dan
pada tingkat resiko yang tinggi baik dari segi aspek fisik, perdagangan, social
c. Bahan galian tambang apabila di tumpuk atau disimpan pada stock fliling
ke daerah hilir.
tercuci.
III
PEMBAHASAN
Penataan lansekap sangat berkaitan dengan aspek konservasi tanah dan air serta
rencana penggunaan lahan bekas tambang. Sementara itu dalam kesuburan media
sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Tidak kalah
penting adalah aspek penanaman dan perawatan tanaman. Dalam aspek ini akan
tanaman.
besar yang perlu dikeluarkan dalam reklamasi lahan bekas tambang adalah pada
saat kegiatan penataan lansekap.Pada tahap ini ribuan metrik ton bahan tailing
atau over burden dipindahkan untuk memperoleh bentuk akhir lansekap yang
konservasi tanah dan air dan membuat bentuk lahan sesuai dengan tujuan
reklamasi tambang. Jika lahan akan diperuntukkan bagi tanaman kehutanan, maka
bentuk lansekap perlu didesain mirip dengan bentuk alami sebelum penambangan.
Penggunaan lahan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura perlu ditata agar
sesuai dengan bentuk yang sesuai dengan sifat tanamannya. Tanaman hortikultura
perumahan,maka perlu didesain alokasi lahan untuk rumah, jalan, taman, dll.
perusahaan tambang adalah menutup lubang tambang (pit). Sampai saat ini
ketiadaan bahan, pada akhir masa tambang akan tetap tersisa lubang-lubang
tambang. Lubang tambang initidak perlu dipaksakan untuk ditutup karena dapat
berfungsi sebagai reservoir air. Di beberapa daerah lahan bekas tambang, lubang
tambang yang dipenuhi air menjadi sumber air minum bagi satwa liar. Bahkan di
luar negeri lubang bekas tambang menjadi tempat rekreasi yang sangat menarik.
Erosi tanah terjadi apabila pada saat hujan turun terjadi aliran permukaan
(run off water) yang menggerus permukaan tanah. Untuk mengurangierosi tanah,
dan panjang, atau membuat teras (bench) pada sisi lereng pendek tetapi
penguatan pada sisi saluran air dengan berbagai ahan alami,seperti batu, kerikil,
mulsa). Mulsa akan mengurangi energi pukulan butir-butir air hujan yang jatuh
ukuran yang lebih halus. Partikel tanah yang halus elanjutnya akan menutupi pori
tanah, sehingga menurunkan laju infiltrasi air ke dalam tanah. Turunnya laju
erosi.
Jerami padi, janjang kosong buah sawit, jerami alang-alang dan berbagai
tetap lebih baik karena akan menambah kadar bahan organik tanah dan N melalui
bintil akar.
secara fisik, kimia dan biologis. Kesuburan tanah secara fisik yaitu dapat dilihat
dari kestabilan agregat, textur tanah,struktur tanah, kedalaman tanah, daya pegang
air, tata udara/porositas untuk oksigen, permeabilitas tanah dan berat jenis tanah.
Indikator kualitas tanah secara kimia yaitu reaksi tanan (asam-basa), ketersediaan
unsur hara, koloid tanah, Kapasitas Tukar Kation (KTK), kejenuhan basa (KB)
dilihat dari mikroba sintetikyang ada (Rozobium dan mikroba tanah), Mikroba
dan air merupakan bagian yang paling dinamis. Tanaman menyerap hara dan air
serasah yang tertimbun di permukaan tanah berupa daun dan ranting serta
melalui akar-akar dantudung akar yang mati serta dari eksudasi akar (Kurniatun
Hairiah, Sri Rahayu Utami, Betha Lusiana dan Meine van Noordwijk, 2015).
waktu yang lama, ratusan bahkan ribuan tahun sedangkan proses penambangan
Keberadaan sapi sebagai salah satu komponen fauna penghasil bahan organik
penambangan.
terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup
merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah
yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari
lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat
dan Sumber Daya Mineral, 2008), pemulihan lahan bekas tambang untuk
dari reklamasi adalah terciptanya bekas tambang yang kondisinya aman, stabil
dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan
peruntukannya.
erosi dan aliran permukaan. Hasil pangkasan dapat digunakan sebagai mulsa
tanah, dan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Tanaman legume yang dapat
berasal dari daun, ranting dan cabang, batang, buah dan akar yang mati. Selain
itu, perakaran leguminosa dapat membangun mikoriza, yaitu suatu asosiasi antara
akar dan fungi arbuskular yang dapat menyumbangkan P bagi tanaman. Ditinjau
yang relatif tinggi serta nutrien yang baik, sehingga dapat meningkatkan kapasitas
tampung ternak.
tanaman tahan dalam keadaan kering, dan dapat hidup dibawah naungan serta
c. Daun berbentuk elips agak kasar dan berbulu lembut pada kedua
permukaanya
e. Buah polong panjang mencapai 9-17 cm berwarna hijau pada waktu muda
setelah tua berubah warna menjadi kecoklat-coklatan tiap buah berisi 12–
Hal ini karena tanaman legum dapat memberikan unsur hara kedalam tanah
terutama unsur nitrogen sehingga nitrogen dalam tanah selalu tersedia dan dapat
kebutuhan hijauan pakan ternak sepanjang tahun baik kuantitas dan kualitasnya
dan penyakit serta mudah tumbuh pada berbagai tipe tanah, drainase yang jelek,
mudah berbunga, berbiji serta dapat dipakai sebagai tanaman campuran dengan
berbagai jenis tanaman rumput maupun sebagai tanaman sisipan pada padang
KESIMPULAN
(Centrosema Pubescens).
ejurnal.litbang.pertanian.go.id
http://www.academia.edu/4353993/Reklamasi_dan_Pengelolaan_Lahan_Bekas_T
https://www.academia.edu/4354009/Meningkatkan_Keberhasilan_Reklamasi_Lah
WIB
http://www.agrobisnisinfo.com/2015/08/legume-cp-centrosema-pubescens-
hijauan.html
http://pakan.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/blog/read/kegiatan/lahan-
pasca-tambang
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10616/mengenal-
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/699/jbptunikompp-gdl-dwisatriah-34933-8-
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/62634/1/ART2009_ISK.pdf