Anda di halaman 1dari 17

JELTA 1 (1) 2022

PELANGGARAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN


DI INDONESIA : STUDI KASUS IZIN USAHA
PERTAMBANGAN DI KEPULAUAN SANGIHE

(MINING MANAGEMENT VIOLATIONS IN


INDONESIA: A CASE STUDY OF MINING BUSINESS
LICENSES IN THE SANGIHE ISLANDS)
Sri Nurwanda
Fakultas Hukum, Universitas Negeri Gorontalo
Snwanda321@gmail.com

Abstrak
Pertambangan di Indonesia perlu di kelola dengan baik, untuk itu tulisan ini akan
mengangkat tentang kondisi industri Pertambangan di Indonesia, Pengelolaan Pertambangan
Yang Baik dan Upaya Mengurangi Dampak Negatif Pertambangan. Dengan menggunakan
penelitian kualitatif, pengumpulan data menggunakan studi dokumen. Didapatkan hasil
bahwa dengan kecepatan perkembangan industri pertambangan di indonesia dalam hal ini
pertambangan yang ada di Kepulauan Sangihe perlu untuk mengatasi dampak negatifnya
dengan memberlakukan good mining dan mengupayakan meminimalisir dampak negatif
pertambangan melalui penuntasan izin usaha pertambangan, serta berhati-hati membuat
kebijakan di bidang pertambangan dengan membuat standar pengelolaan Lingkungan Hidup
yang tinggi dalam industri Pertambangan tersebut. Membuat kebijakan yang berpihak kepada
rakyat, memberi perlindungan kepada masyarakat sekitar wilayah tambang.
Kata Kunci: Pertambangan, Izin Usaha Pertambangan, Kepulauan Sangihe

Abstract
Mining in Indonesia needs to be managed properly, for that this article will discuss the condition
of the mining industry in Indonesia, good mining management and efforts to reduce the negative
impacts of mining. By using qualitative research, data collection using document studies. The
results show that with the speed of development of the mining industry in Indonesia, in this case
the mining in the Sangihe Islands, it is necessary to overcome the negative impacts by
implementing good mining and seeking to minimize the negative impacts of mining through the
completion of mining business permits, as well as being careful in making policies in the mining
sector by establish a high standard of environmental management in the mining industry.
Making policies that are in favor of the people, providing protection to the community around the
mining area.
Keywords: Mining, Mining Business Permit, Sangihe Islands

1
JELTA 1 (1) 2022

PENDAHULUAN kelayakan, konstruksi, penambangan


Latar Belakang pengolahan dan pemurnian,
Indonesia secara regional berada pengangkutan dan penjualan serta
pada dua buah lempeng besar yaitu kegiatan pasca tambang.3
lempeng Pacifik di Utara dan lempeng Dari rangkaian dan tahapan
Australia di Selatan. Akibat tumbukan kegiatan pertambangan diatas dapat
kedua lempeng tersebut, telah dilihat bahwa kegiatan pertambangan
menempatkan Indonesia menjadi salah memerlukan keahlian yang khusus
satu wilayah Negara yang rawan dan menggunakan tekhnologi yang
dengan bencana gempa bumi, tsunami canggih dalam pelaksanaannya.
dan letusan gunung berapi. Namun, Disamping itu kegiatan pertambangan
dibalik bencana alam akibat tumbukan mempunyai keterkaitan yang sangat
dua lempeng tersebut,membawa erat dengan keberadaan lingkungan
hikmah yang tak ternilai harganya. hidup dan masyarakat disekitar
Akibat aktifitas pergerakan kedua wilayah pertambangan, sehingga
lempeng tersebut pulalah akhirnya membutuhkan pengawasan dan
menghasilkan tatanan tektonik yang perhatian yang ekstra oleh pemerintah
lengkap. Kondisi geologi demikian dari tahap awal penelitian sampai
mendukung pembentukan dengan kegiatan reklamasi dan pasca
minaeralisasi berbagai mineral atau tambang. Hal ini sudah sepatutunya
bahan galian berharga sebagai karena bagi negara, investasi
anugerah Tuhan YME yang patut pertambangan adalah aset yang harus
disyukuri, misalnya mineral logam dan dilindungi dan dijaga keberadaannya.
lain-lain.1 Pemerintah menganggap bahwa
Pertambangan merupakan investasi di industri ini merupakan
sebagian atau seluruh tahapan salah satu penopang utama ekonomi
rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan yang dapat memberi pemasukan besar
penyelidikan bahan galian sampai kepada negara melalui pajak dan
dengan pemasaran bahan galian. royalti.
Secara umum tahapan kegiatan Namun perlu untuk diperhatikan
pertambangan terdiri dari Penyelidikan bahwa pertambangan mempunyai
Umum (Prospeksi), Eksplorasi, beberapa karakteristik, yaitu tidak
Penambangan, Pengolahan, dapat diperbaharui (non renewable),
Pengangkutan, Pemasaran serta mempunyai resiko relatif lebih tinggi
kegiatan Pasca tambang. . 2 dan pengusahaannya mempunyai
Usaha Pertambangan sendiri dampak lingkungan baik fisik maupun
adalah sebagian atau seluruh tahapan lingkungan yang relatif lebih tinggi
kegiatan dalam rangka penelitian, dibandingkan pengusahaan komoditi
pengelolaan dan pengusahaan mineral lain pada umumnya.4
dan batubara yang meliputi Dampak lingkungan yang
penyelidikan umum, eksplorasi, studi ditimbulkan oleh pertambangan
berbeda antara jenis tambang yang
1Sujono, Geoplogi dan Mula jadi Emas,
Puslitbang Mineral dan Batubara, 2004, 3 Ibid

Hal.90. 4 Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar


2 UU Minerba No.4 Tahun 2009 Pasal 1
Grafika, Jakarta, 2011, hal.43

2
JELTA 1 (1) 2022

satu dengan yang lain. Tambang yang f) Pemberian Ijin Usaha


ada berada jauh di bawah permukaan Pertambangan (IUP),
bumi seperti tambang minyak dan gas pembinaan, penyelesaian
(migas) sehingga penambangannya konflik masyarakat, dan
dilakukan dengan membuat sumur. pengawasan usaha
Oleh sebab itu, penambangannya pertambangan yang berada
relatif tidak membutuhkan daerah pada lintas wilayah provinsi
yang luas di permukaan. Tambang dan/atau wilayah laut lebih
ada yang digali di permukaan atau dari 12 (dua belas) mil dari
tambang dengan membuat terowongan garis pantai;
dekat permukaan seperti batu bara, g) Pemberian Ijin Usaha
tembaga, emas dan lain-lain sehingga Pertambangan (IUP),
relatif membutuhkan daerah yang luas pembinaan, penyelesaian
di permukaannya dan sebagai akibat konflik masyarakat, dan
dampak lingkungan fisik maupun pengawasan usaha
sosialnya lebih besar. Apalagi tambang pertambangan dimana lokasi
tersebut tadinya merupakan mata penambangannya berada pada
pencaharian penduduk setempat. lintas wilayah provinsi
Pengelolaan sektor pertambangan dan/atau wilayah laut lebih
di Indonesia didasarkan pada Pasal 33 dari 12 (dua belas) mil dari
ayat (3) Undang-undang Dasar Tahun garis pantai;
1945 yang menyatakan bahwa “bumi, h) Pemberian Ijin Usaha
air dan kekayaan alam yang Pertambangan (IUP),
terkandung didalamnya dikuasai oleh pembinaan, penyelesaian
negara dan dipergunakan sebesar- konflik masyarakat, dan
besarnya untuk kemakmuran rakyat” pengawasan usaha
Kewenangan Pemerintah dalam pertambangan operasi produksi
pengelolaan pertambangan mineral yang berdampak lingkungan
dan batubara, antara lain, adalah:5 langsung lintas provinsi
a) Penetapan kebijakan nasional; dan/atau dalam wilayah laut
b) Pembuatan peraturan lebih dari 12 (dua belas) mil
perundangundangan; dari garis pantai;
c) Penetapan standar nasional, i) Pemberian Ijin Usaha
pedoman, dan kriteria; Pertambangan Khusus (IUPK)
d) Penetapan sistem perizinan Eksplorasi dan Ijin Usaha
pertambangan mineral dan Pertambangan Khusus (IUPK)
batubara nasional; Operasi Produksi;
e) Penetapan Wilayah j) Melakukan evaluasi pemegang
pertambangan (WP) yang Ijin Usaha Produksi (IUP)
dilakukan setelah berkoordinasi Operasi Produksi, yang
dengan pemerintah daerah dan dikeluarkan oleh pemerintah
berkonsultasi dengan Dewan daerah, yang telah
Perwakilan Rakyat Republik menimbulkan kerusakan
Indonesia; lingkungan serta yang tidak
5 UU Minerba No. 4 Tahun 2009 Bab IV, Pasal
3
JELTA 1 (1) 2022

menerapkan kaidah masyarakat tidak pernah diajak


pertambangan yang baik. berkonsultasi, terutama yang tinggal
Lebih dari separuh luas Pulau di paruh utara pulau. Izin lingkungan
Sangihe di Kabupaten Kepulauan itu baru mencakup lahan seluas 65
Sangihe, Sulawesi Utara, ditetapkan hektar di Kampung Bowone, tetapi
sebagai wilayah pertambangan emas dikhawatirkan akan terus meluas.
milik PT Tambang Mas Sangihe. Koalisi Secara hukum, tidak boleh ada
organisasi masyarakat di Kepulauan tambang di Sangihe yang tergolong
Sangihe meresponsnya dengan pulau kecil, dengan luas kurang dari
penolakan karena khawatir akan 2.000 kilometer persegi, sesuai Pasal
kerusakan alam. Pemberian izin usaha 23 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 1
pertambangan tersebut juga disebut Tahun 2014 tentang Pengelolaan
menyalahi hukum. Data Minerba One Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil
Map Indonesia Kementerian Energi dan (WP3K). Banyak yang mem-
Sumber Daya Mineral (ESDM) pertanyakan keabsahan perpanjangan
menunjukkan, PT Tambang Mas kontrak karya PT TMS. Menurut UU
Sangihe (TMS) mengantongi kontrak No 3/2020 tentang Mineral dan Batu
karya pertambangan emas di paruh Bara (Minerba), kontrak karya hanya
selatan Pulau Sangihe seluas 42.000 boleh diperpanjang dua kali, masing-
hektar. Wilayah itu lebih dari setengah masing 10 tahun. Namun,
luas Pulau Sangihe beserta pulau kecil Kementerian ESDM langsung
di sekitarnya, yaitu 73.698 hektar. PT memberikan izin sampai 33 tahun
TMS kini telah memasuki tahapan setelah jeda 4 tahun sejak 2017.
kegiatan operasi produksi setelah Masyarakat sepakat tidak ingin alam
mengantongi Surat Keputusan Sangihe dirusak tambang. Penamban-
163.K/MB.04/DJB/2021. Perusahaan gan di daerah pesisir akan memicu
itu pun berhak mengeksploitasi emas pencemaran laut akibat tailing
dan tembaga di enam kecamatan yang (pembuangan limbah ke laut),
terbagi menjadi 80 kampung selama 33 sebagaimana terjadi di Teluk Buyat,
tahun, terhitung dari 29 Januari 2021 Minahasa Tenggara sehingga warga
hingga 28 Januari 2054. Hal ini keracunan merkuri pada 2004.
menuai penolakan dari gerakan Save Tambang di wilayah daratan juga akan
Sangihe Island. isu ini baru menjadi menggusur perkebunan warga yang
perhatian mereka satu bulan terakhir. ditumbuhi sagu, kelapa, dan umbi-
Itu setelah media setempat umbian. Sangihe juga akan kehilangan
mengabarkan PT TMS akan membeli hutan lindung di Gunung Sahenda-
tanah warga Kampung Bowone, rumang.
Kecamatan Tabukan Selatan Tengah,
seharga Rp 50 juta per hektar alias Rp Rumusan Masalah
5.000 per meter persegi. Dokumen Berdasarkan uraian latar
analisis mengenai dampak lingkungan belakang diatas maka masalah yang
(amdal) untuk PT TMS telah rampung akan penulis angkat adalah:
dan menjadi landasan izin lingkungan 1. Bagaimana Kondisi Industri
dari Pemprov Sulut pada September Pertambangan di Indonesia
2020. Namun, ia mengklaim 2. Bagaimana Pengelolaan
Pertambangan Yang Baik?
4
JELTA 1 (1) 2022

3. Bagaimana Penyelesaian Kasus sebagaimana layaknya penelitian


Izin Usaha Pertambangan di bidang hukum yang berkaitan erat
Kepulauan Sangihe ? dengan masyarakat sebagai tambahan
4. Bagaimana Upaya Mengurangi dan pelengkap dengan menggunakan
Dampak Negatif Pertambangan? pendapat para ahli.
Metode Penelitian PEMBAHASAN
Pendekatan Kondisi Industri Pertambangan di
Indonesia
Penelitian ini menggunakan Pesatnya angka peningkatan
metode pendekatan kualitatif yang pertumbuhan sector pertambangan di
digunakan dengan harapan dapat Indonesia tidak terlepas dari tuntutan
diperoleh data yang diinginkan oleh terhadap peningkatan pertumbuhan
penulis gambaran yang jelas dan utuh ekonomi di negara Indonesia.
Metode Pengumpulan Data Kontribusi industri pertambangan
Metode pengumpulan data yang sendiri kepada Negara berkisar antara
dilakukan yaitu studi dokumen yang 14% - 15% dari pendapatan Negara,
dilakukan dengan mengkaji dokumen- dan negara sangat menggemari
dokumen terkait topik penelitian. industri destruktif ini dan tidak jarang
Penelitian ini dilakukan dengan mengeluarkan regulasi dan kebijakan
mengumpulkan data-data yang yang menguntungkan pemodal di
tersedia berupa: sector pertambangan.
a. Bahan-bahan atau data hukum Meskipun pada awalnya
primer. kegiatan pertambangan pada awalnya
b. Bahan-bahan hukum sekunder, ditujukan untuk meningkatkan
yaitu berupa: pertumbuhan ekonomi, namun pada
1) Buku para sarjana hukum kenyataannya pertambangan justru
Indonesia. membawa kerugian ekonomi yang
2) Tulisan dan pendapat para ahli besar, yang merupakan gambaran
hukum yang diungkapkan baik di mengenai apa yang akan terjadi
media cetak maupun elektronik. dimasa yang akan datang jika
3) Jurnal-jurnal hukum maupun pemerintah tidak cepat tanggap dalam
artikel serta peraturan-peraturan menyikapi sektor ini. Praktik
yang berkaitan dengan bahan- pertambangan yang dilakukan di
bahan yang diperlukan dalam hutan lindung misalnya, merupakan
penyusunan. proses divestasi modal ekologi ( Rp 70
Teknik Analisa Data triliun per tahun) terhadap
keberlanjutan pembangunan di 25
Setelah data terkumpul
kabupaten/kota yang masyarakatnya
kemudian dianalisa dengan teknik
masih sangat menggantungkan
analisis kualitatif sehingga data
hidupnya pada peranan hutan sebagai
tersebut dapat menjawab segala
sumber kehidupan. Selain penurunan
permasalahan yang menjadi dasar
nilai Produk Domestik Regional
dilakukannya penelitian ini. Data yang
Bruto (PDRB) dari 25 kabupaten/kota
terkumpul dianalisa dengan memilih,
yang rata-rata hanya sekitar Rp 42
menyajikan dan menyimpulkan,
triliun per tahun, kegiatan ini secara
5
JELTA 1 (1) 2022

bertahap juga akan menurunkan nilai 1. Kepedulian terhadap K3


Pendapatan Asli Daerah (PAD). (Kesehatan dan Keselamatan
Sehingga tidak kurang dari Rp 70 Kerja) serta keselamatan
triliun per tahun, Indonesia akan operasi pertambangan;
kehilangan nilai modal ekologi yang 2. Penerapan kaidah lindung
selama ini berperan dalam lingkungan dengan melakukan
mempertahankan keberlanjutan pengelolaan dan pemantauan
pertumbuhan ekonomi dan kinerja lingkungan pertambangan,
fiskal di seluruh wilayah termasuk reklamasi serta
kabupaten/kota yang memiliki luas pascatambang;
total hamper 28 juta hektar tersebut. 6 3. Pengelolaan semua sisa/residu
Melihat hal ini maka perlu untuk dari kegiatan pertambangan
pemerintah menyusun langkah yang dalam bentuk padat, cair, atau
lebih efisien dalam menyikapi masalah gas sampai memenuhi baku
ini. mutu lingkungan sebelum di
Pengelolaan Pertambangan Yang lepas ke media lingkungan;
Baik 4. Penerapan prinsip konservasi
Good Mining Practice adalah sumberdaya dan cadangan;
suatu kegiatan pertambangan yang 5. Menciptakan nilai tambah bagi
mentaati aturan, terencana dengan pengembangan wilayah dan
baik, menerapkan teknologi yang masyarakat sekitar;
sesuai yang berlandaskan pada 6. Kepatuhan terhadap hukum
efektifitas dan efisiensi, melaksanakan dan perundangan yang berlaku
konservasi bahan galian, 7. Menggunakan standarisasi
mengendalikan dan memelihara fungsi keteknikan dan teknologi
lingkungan, menjamin keselamatan pertambangan dalam
kerja, mengakomodir keinginan dan aktivitasnya
partisipasi masyarakat, menghasilkan 8. Pengembangan potensi dan
nilai tambah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kemampuan dan kesejahteraan setempat terutama dari
masyarakat sekitar serta menciptakan optimalisasi dan konversi
pembangunan yang berlanjutan.7 pemanfaatan mineral
Berdasarkan UU No. 4 Tahun 9. Menjamin keberlanjutan
2009 tentang Pertambangan Mineral kegiatan pembangunan setelah
dan Batubara, ada beberapa ciri Good periode pasca tammbang
Mining Practice, antara lain: 8 10. Memberikan benefit yang
6 Harjanti,Wiwik. (2006, Juni) Upaya Alternatif memadai bagi investor
Bagi Pemerintah Indonesia Dalam Mengurangi Dalam UU No 4 Tahun 2009
Dampak Negatif Kegiatan Pertambangan Di
Indonesia, Risalah Hukum, Edisi Nomor 3 hal tentang Pertambangan Mineral dan
45-46 Batubara juga di jelaskan ada
7 Usman Nasrudin Dudi, Dkk. (2017, Januari
beberapa aspek yang perlu
)Good Mining Practice Sebagai Penopang
Pengelolaan Pertambangan Berkelanjutan Dan dilaksanakan dalam Good mining
Berwawasan Lingkungan. Ethos (Jurnal Practice (GMP) yaitu:
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): Vol 5,
1. Perizinan dan Aspek Legalitas
No.1, 1-7

6
JELTA 1 (1) 2022

2. Keselamatan dan Kesehatan 7. Pasca tambang akan mengalami


Kerja Pertambangan (K3 kesulitan dan sulit
Pertambangan) penanganannya
3. Keselamatan Operasi 8. Semua pihak akan mendapat
Pertambangan(KO Pertambanga rugi ( pemerintah perusahaan
n) dan masyarakat)
4. Pengelolaan dan Pemantauan 9. Kegiatan pertambangan akan
Lingkungan Pertambangan, dituding sebagai suatu kegiatan
Termasuk Reklamasi dan Pasca yang merusak lingkungan
Tambang
5. Upaya Konservasi Sumberdaya Penyelesaian Kasus Izin Usaha
Mineral dan Batubara Pertambangan di Kepulauan Sangihe
6. Pengelolaan sisa tambang dari Perizinan usaha pertambangan
suatu kegiatan usaha milik PT Tambang Mas Sangihe (TMS)
pertambangan bai cair, padat, berdasarkan SK 163.K/MB.04/DJB
gas sampai memenuhi baku Tahun 2021 membahas Izin Usaha
mutu lingkungan. Pertambangan (IUP) untuk
Penerapan good mining practices penggunaan produksi, dimana izin
akan memberi manfaatkan sebesar- tersebut ditetapkan saat selesai
besarnya bagi masyarakat, perusahaan dilaksanakannya IUP Eksplorasi
mendapatkan keuntungan yang sebagaimana telah tertera di Pasal 1
maksimal secara aman, masyarakat ayat 9 UU 4/2009 akan Penambangan
merasakan peningkatan Mineral dan Batu Bara, dengan area
kesejateraanya, pemerintah tidak lokasi yang di berikan izin yaitu seluas
kesulitan dalam pengawasan dan 4.200 Ha² dan kegiatan pertambangan
penerapan peraturan, dan lingkuungan seluas 65,48 Ha³ di Kepulauan
masih produktif. Sebaliknya jika Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.10
pertambangan tidak dilakukan dengan Dengan adanya surat keputusan
baik dan benar, maka akan tersebut menandakan bahwa PT TMS
berakibatkan pada : 9 dalam hal ini sudah mendapatkan izin
1. Kesulitan dalam pelaksanaan untuk memulai langkah selanjutnya
kegiatan dari Izin Eksplorasi ke tahap produksi
2. Hasil tambang tidak akan efisien dan pengolahan hasil alam. Izin
dan ekonomis adalah suatu persetujuan oleh
3. Produksi akan tersendat/tidak pemerintah untuk menyikapi keadaan-
lancer keadaan tertentu yang berlawanan
4. Kemungkinan terjadinya dengan ketentuan perundang-
kecelakaan tambang akan tinggi undangan. Sebelum mendapatkan izin
5. Pengrusakan dan gangguan tersebut tentunya ada proses yang
terhadap lingkungan akan harus dilewati salah satunya adalah
timbul 10 Xaviera Qatrunnada Diana Sudiati, Izzah
6. Terjadinya pemborosan bahan Khalif Raihan Abidin, “Penyalahgunaan
galian Wewenang Pemerintah Dalam Pemberian Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Pada Perusahaan
PT Tambang Mas Sangihe (TMS) Di Kabupaten
9 Saputo Adi, Good Mining Practice Tugas Kepulauan Sangihe,” Jurnal Kawruh Abiyasa
Kuliah Manajemen Pertambangan. Hal.12 1, no. 1 (2021): 94–110)
7
JELTA 1 (1) 2022

ulasan terhadap konsekuensi C, yang berbunyi “. prosedur dan


lingkungan yang dipahami dengan aktivitas yang secara potensial bisa
sebutan AMDAL. Amdal pada dasarnya melahirkan efek buruk pada alam
bersumber dari pemikiran manusia serta inefisiensi dan kemerosotan
mengenai pembangunan dengan sumber daya alam dalam
prinsip ramah lingkungan dan kemaslahatannya”. Melihat dari izin
bertujuan untuk pembangunan wilayah pertambangan yang diterima
berkelanjutan, sebagaimana terdapat PT TMS di Pulau Sangihe mencakup
dalam Konferensi Stockholm 1972. hutan lindung, maka fenomena
Definisi terkait AMDAL dipaparkan kegiatan yang berpotensi memberikan
dalam UUPLH No.23/1997 Pasal 1 ayat efek buruk pada lingkungan hidup ini
(21) dan UUPPLH No.32/2009 Pasal 1 termasuk ruang lingkup dari pasal 23
ayat (11. UUPLH mendefinisikan huruf E, yang berbunyi “prosedur dan
AMDAL sebagai analisis terhadap efek aktivitas yang melahirkan pengaruh
yang ditimbulkan bagi suatu usaha terhadap perawatan zona konservasi
dan/atau aktivitas yang digelar di sumber daya alam dan/atau proteksi
alam, yang dijadikan syarat terhadap cagar budaya”.13 Maka dalam
penentuan kebijakan berkenaan pembuatan AMDAL tersebut haruslah
pengurusan usaha dan/ atau dilakukan secara terperinci demi
kegiatan.11 Penjabaran itu sama halnya kehidupan manusia khususnya
dengan definisi yang diberikan oleh maupun lingkungan hidup yang
UUPPLH 32/2009, dimana AMDAL berdampingan dengannya. Dapat
didefinisikan sebagai analitis atas efek dikatakan bahwa AMDAL adalah
yang ditimbulkan bagi suatu usaha manajemen pengurusan alam,
dan/atau aktivitas pada alam, yang menandakan manajemen pada alam
diperlukan bagi proses penentuan bisa difungsikan melalui pendekatan
kebijakan tentang penyelenggaraan manajemen. Dalam pengelolaan
usaha dan/ atau kegiatan.12 Kegiatan lingkungan, pendekatan lingkungan
yang berpotensi memberikan efek memprioritaskan kepiawaian manusia
buruk pada alam tentu mengantongi pada pengelolaan lingkungannya,
AMDAL. Hal tersebut serasi pada yang sehingga muncul suatu istilah “ramah
tercantum dalam UUPPLH pasal 22 lingkungan”.14 Amdal tiada cuma
yang kemudian dijelaskan dalam pasal membahas analisis terhadap aspek
23 terkait kegiatan berpotensi bio-geofisik dan kimia saja, melainkan
memberikan efek buruk pada mencakup unsur-unsur sosial
lingkungan hidup. Pertambangan masyarakat, dan kenyamanan
termasuk dalam kegiatan yang masyarakat. 15 Perihal terhadap
berpotensi memberikan efek buruk
pada lingkungan hidup dengan 13 Penjelasan Undang Undang Nomor 32
memenuhi kriteria pada pasal 23 huruf Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 23 huruf
E
11 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 14 Supriadi, Hukum Lingkungan Di Indonesia
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008).
Lingkungan Hidup
12 Penjelasan Undang Undang Nomor 32 Tahun
15 Karla Kalangi, „Kedudukan Amdal
Tentang Eksploitasi
2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Pertambangan Menurut
Lingkungan Hidup Pasal 23 huruf C
UndangUndang Nomor. 32 Tahun 2009
8
JELTA 1 (1) 2022

Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

9
JELTA 1 (1) 2022

analisis dalam pembuatan AMDAL Sangihe. Surat Izin Pertambangan


adalah unsur fisikkimia, ekologi, aspek- (IUP) yang diterbitkan pemerintah
aspek sosial masyarakat, dan memegang kontribusi krusial terkait
kenyamanan masyarakat. berperan kesuksesan pemerintah mengontrol
jadi penyempurna telaah kepantasan proporsi alam sekaligus mendorong
perencanaan aktivitas. Dalam proses aktivitas pengambilan manfaat pada
AMDAL, penelaahan suatu perkara sumber daya alam berdasarkan
digelar dengan pola pendekatan prinsip-prinsip pembangunan.
beragam disiplin ilmu (scientific Ketentuan-ketentuan yang termaktub
approach) yang mengaplikasikan pada persepsi pembangunan
ketentuan pokok-pokok ilmiah berkesinambungan dipaparkan
sekaligus menjabarkan kaitannya mendetail pada kongres global yang
sebab-akibat suatu masalah ditimbulkan dari konferensi PBB
lingkungan dan cara perihal lingkungan dan pembaharuan
penyelesaiannya. 16 Surat Keputusan UNCED pada Rio de Janerio di tahun
(SK). 163.K/MB.04/DJB Tahun 2021 1992. Salah satu dari kelima prinsip-
diberlakukan dari tanggal 29 Januari prinsip utama pembangunan
2021 dan berakhir pada tanggal 28 berkelanjutan adalah prinsip
Januari 2054 ini sangat membuat perlindungan keanekaragaman hayati
warga setempat terkejut. Karena atau habitat yang menjadi kunci
proses permohonan hingga perizinan keberlangsungan ekosistem makhluk
tersebut diterbitkan tidak ada unsur hidup. Sebagian wilayah yang berada
keterbukaan informasi kepada warga dalam jangkauan izin pertambangan
setempat. Warga hanya mendengar merupakan habitat bagi hewan-hewan
bahwa surat izin tersebut sudah endemik Pulau Sangihe
diterbitkan dan pihak perusahaan melangsungkan hidupnya, salah
memberikan penawaran kompensasi satunya adalah burung nuri talaud.
ganti lahan kepada warga senilai Kediaman orisinal burung nuri
Rp.5000/m².17 AMDAL dalam surat sebenarnya wilayah hutan yang lebar
keputusan tersebut juga perlu diperkirakan 1.000² km serta
dipertanyakan, kenapa bisa diketinggian 0-800 m dpl yang
pemerintah mengeluarkan izin usaha termasuk bagian wilayah Hutan
pertambangan untuk wilayah seluas Lindung Sahendaruman. Burung nuri
42.0 hektare. dengan luas Pulau talaud dimasukkan kelompok varietas
Sangihe hanya seluas 736 Km². Lebih dalam keadaan darurat dan rawan
dari setengahnya termasuk kedalam karena mendapat beraneka ragam
wilayah izin pertambangan. Wilayah itu penindasan. Penindasan yang utama
termasuk permukiman warga dan berdampak adalah penjeratan illegal
sebagian Hutan Lindung di Pulau dengan tujuan diperjualbelikan dan
Lingkungan Hidup‟, Lex Privatum, 6.1 (2018),
habitatnya yang menjadi minim
43–51 dikarenakan banyaknya pembukaan
16 Daud Silalahi, Analisis Mengenai Dampak
lahan untuk kepentingan manusia.
Lingkungan Dalam Sistem Hukum Indonesia
(Bandung: Mandar Maju, 1995) Adanya burung nuri di kediamannya
17 Intan Umbar, „Warga Akui PT TMS Tawar
bisa berperan sebagai reservoir akan
Lahan Sangihe Rp5 Ribu Per Meter: Seperti banyaknya plasma nutfah, baik selaku
Beli Kangkung‟, Merdeka.Com
1
JELTA 1 (1) 2022

konservasi variabilitas hayati ataupun Berdasarkan hal tersebut, dalam hal


menjadi materi pemuliaan. Selaku ini Surat Izin Usaha Pertambangan
bentuk pemanfaatan dan merupakan (IUP) yang diterbitkan pemerintah
salah satu upaya pelestarian secara cenderung berlawanan dengan usaha
berkesinambungan. 18 Untuk me- pemerintah untuk melestarikan
lestarikan keberadaan hewan-hewan hewan-hewan endemik yang terancam
yang terancam punah pemerintah punah. Hal tersebut dapat dilihat
menerbitkan PP 7/1999 dengan dengan wilayah yang merupakan
berisikan draft jenis-jenis spesies yang habitat asli burung nuri termasuk ke
dikelompokkan ke dalam hewan dalam bagian wilayah pertambangan
dengan status perlindungan.19 yang diberikan izin oleh pemerintah.
Ditetapkannya Hutan Lindung Dalam hal ini, peranan AMDAL sangat
Sahendaruman (3.549 Ha) Pulau dipertanyakan masyarakat. AMDAL
Sangir Besar dan Suaka Margasatwa yang seharusnya memberikan
Karakelang (24.669 Ha) serta Hutan perlindungan bagi kelangsungan dan
Lindung (9.000 Ha) di Pulau keanekaragaman ekosistem
Karakelang selaku zona hutan lingkungan ini dinilai menyimpang
preservasi pada Kepulauan Sangihe dari tujuan utamanya. AMDAL dalam
ditujukan terhadap kegiatan penjagaan Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP)
dan pengembangbiakan burung nuri tersebut dinilai oleh sebagian
talaud selaku varietas penting akan pengamat lingkungan cenderung
kepulauan Sangihe-Talaud.20 mengesamping-kan nilai-nilai social
Kepmenhut 57/2008 perihal Komando dan tujuan ekologi tetapi
Strategis Preservasi Varietas Nasional mengedepankan tujuan ekonomi.
2008-2018 menjabarkan terkait Penerapan ketentuan pembangunan
dengan kondisi burung nuri talaud berkelanjutan seharusnya dapat
yang berada dalam ancaman selaras dengan 3 sasaran
kepunahan sehingga burung tersebut pembangunan, ialah sasaran
dimasukkan ke dalam kelompok satwa perekonomian, sasaran sosial, dan
yang mendapatkan prioritas tinggi sasaran lingkungan. Sasaran
untuk dilakukannya upaya perekonomian ditujukan untuk
penyelamatan dan pelestariannya.21 menghasilkan pertumbuhan,
pemerataan dan efisiensi di bidang
18 Triana E C Bangkulu, Revolson Alexius
Mege, and Semuel Mokosuli, „Barcoding ekonomi. Sementara itu sasaran sosial
Molekuler Burung Nuri Talaud Berdasarkan ditujukan untuk pemberdayaan,
Gen COI ( Cytochrome Oxidase Subunit I )‟, partisipasi, mobilitas sosial, dan
Nukleus Biosains, 1.1 (2020), 21–25.
19 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 identitas budaya. Kemudian sasaran
yang berisi ratusan jenis spesies dalam status lingkungan ditujukan untuk
perlindungan.
mewujudkan keutuhan ekosistem,
20 Diah Irawati Dwi Arini and Isdomo
Yuliantoro, “Tipologi Dan Motivasi Masyarakat daya dukung, dan keanekaragaman
Pemelihara Nuri Talaud Sebagai Burung hayati serta lingkungan pada
Dilindungi Di Pulau Karakelang,” Jurnal
Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan 13, umumnya. AMDAL memegang peranan
no. 1 (2016): 37–46, yang sangat penting bagi konsep
21 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57
pembangunan berkelanjutan. Bila
Tahun 2008 Tentang Arahan Strategis
Konservasi Spesies Nasional 2008. dinilai AMDAL tidak berhasil

1
JELTA 1 (1) 2022

mewujudkan ketiga tujuan Sustainable administrasi terhadap tatanan.


Development tersebut maka dapat AMDAL dalam UU Ciptaker ini dirubah
menimbulkan ancaman eksistensi menjadi Rencana Detail Tata Ruang
keberadaan generasi sekarang maupun (RDTR) yang selaras dengan Permen
generasi masa depan.22 AMDAL dalam Lingkungan Hidup Republik Indonesia
surat izin tersebut merupakan proyeksi P.24/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/7
diberlakukannya UU 11/2020 perihal Tahun 2018 terkait dikecualikannya
Cipta Kerja. Dalam UU tersebut izin beberapa hal dalam perencanaan
lingkungan diintegrasikan dalam Pasal akibat lingkungan terhadap usaha.
1 ayat (35) yang berhubungan dengan Tujuan mendasar pemerintah
lingkungan hidup. Dalam regulasi menerbitkan UU Cipta Kerja ini adalah
terdahulu mewajibkan setiap kegiatan menarik investor untuk berinvestasi di
jika akan berdampak terhadap Indonesia dengan mengedepankan
lingkungan diwajibkan untuk kemudahan dalam perizinan usaha.
membuat permohonan penerbitan Omnibus Law atau UU Ciptaker
surat izin lingkungan dan penyusunan mengesampingkan pertimbangan
AMDAL terlebih dahulu. Selanjutnya faktor lingkungan hidup dalam wujud
dilakukan penilaian terhadap adanya perubahan penghilangan izin
kepantasan kegiatan tersebut lingkungan, dengan menimbulkan
dilakukan oleh instansi terkait dan akibat hukum yaitu ketidakpastian
apabila telah disetujui maka kemudian hukum terhadap pelaku usaha.
membuat Rancangan Pengelolaan Sebelumnya, AMDAL dijadikan media
Lingkungan (RKL) dan Rancangan pengambil keputusan tentang
Pemantauan Lingkungan (RPL). Akan perizinan suatu kegiatan atau aktivitas
tetapi, adanya peralihan setelah usaha, sekarang hanyalah ditetapkan
diterbitkannya UU Cipta Kerja. UU sebagai salah satu factor pemerintah
Cipta Kerja memberikan wujud baru melakukan pertimbangan pen-
terhadap izin lingkungan sehingga gambilan keputusan. Hal ini
terbentuk persetujuan lingkungan, dan menjelaskan bagaimana tindakan
hal itu mempengaruhi evaluasi tersebut cenderung mendiskriminasi
kepantasan berkas AMDAL akan hilang masalah-masalah yang berkaitan
disebabkan komite penilai dan dengan lingkungan pada masa ini.
pengawas AMDAL sudah dihilangkan
pada ketentuan Ciptaker.23 Menyoroti Upaya Yang Dapat Dilakukan Oleh
pentingnya AMDAL jika dikaitkan Pemerintah Dalam Mengurangi
bersamaan tatanan baru dan selaras Dampak Negatif Kegiatan
akan UU Omnibus law maka AMDAL Pertambangan Di Indonesia
mempunyai sejumlah perubahan Upaya-upaya yang dapat
dilakukan oleh pemerintah dalam
22 Muhammad Akib, Hukum Lingkungan
mengurangi dampak negative kegiatan
Persfektif Global Dan Nasional (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014). pertambangan di Indonesia antara
23 Dwi Febriyanti, Sartika Nur Aini, Alya Vena
lain : 24
Resta, Raka Bagaskara P.K.P, “Fungsi AMDAL
Dalam Pengendalian Kerusakan dan
Pencemaran Lingkungan Setelah 24 Harjanti Wiwik, Upaya Alternatif Bagi
Diundangkannya UU Cipta Kerja”, Widya Pemerintah Indonesia Dalam Mengurangi
Pranata Hukum 3, No 2 (2021):115- 135. Dampak Negatif Kegiatan Pertambangan Di
1
JELTA 1 (1) 2022

1. Pembenahan regulasi dengan dan ekonomi yang besar bagi


mencabut kebijakan-kebijakan di masyarakat.
Bidang Pertambangan yang 2. Berhati-hati dalam membuat
secara hierarki bertentangan kebijakan di bidang
dengan UUD 1945 dan semangat pertambangan. Keterpurukan
yang ada di dalamnya. Undang- investasi di bidang
undang Nomor 19 tahun 2004 pertambangan yang terjadi pada
tentang Penetapan Perppu masa pemerintahan Habibie
Nomor 1 tahun 2004 atas membuat Indonesia memberi
perubahan Undang-undang sejumlah kemudahan
Nomor 41 tahun 1999 tentang kemudahan dalam rangka
Kehutanan yang isinya menarik investor baru di bidang
menunjuk pada legitimasi pertambangan. Hal ini
kegiatan pertambangan terbuka menyebabkan kurangnya control
yang dapat dilakukan di hutan pemerintah atas sumber daya
lindung merupakan salah satu alam Indonesia yang berakibat
peraturan yang pantas dicabut. keluarnya kebijakan yang
Pemberlakuan undang-undang menguntungkan pihak investor,
ini selain bertentangan dengan antara lain dengan
asas pembentukan peraturan menyederhanakan proses
perundang-undangan karena pengesahan pengajuan kontrak,
bertentangan dengan Undang- pemberian kewenangan yang
undang Nomor 41 tentang lebih besar pada pemerintah
Kehutanan dan UUD 1954 Pasal propinsi dalam mengesahkan
33 ayat (3). Selain itu, pengambilalihan tanah.
pemberlakuan undang-undang Kebijakan-kebijakan semacam
ini sangat tidak realistis ini justru merugikan Indonesia
mengingat hutan lindung sejak dalam hal ekonomi dan
awal memang difungsikan untuk membahayakan keberadaan
meningkatkan kesejahteraan cadangan sumber daya mineral
masyarakat, terutama yang terdapat di Indonesia.
masyarakat yang ada di sekitar Dalam hal ini pemerintah
hutan lindung sekaligus untuk seharusnya lebih selektif dalam
mewujudkan kelestarian Sumber memberikan perijinan/ kuasa
Daya Alam dan lingkungan bagi untuk melakukan kegiatan
generasi sekarang dan yang akan pertambangan pada pengelola
datang. Dengan dijadikannya pertambangan dengan
hutan lindung sebagai area memberikan standar pemberian
pertambangan, sumber daya ijin pertambangan yang
alam akan terancam punah diberlakukan secara ketat.
dan dalam jangka panjang akan Selain itu sistem kontrak karya
menimbulkan kerugian ekologi yang berlaku dalam eksploitasi
mineral di bidang pertambangan
saat ini membuat posisi
Indonesia. Risalah Hukum, Edisi Nomor 3,
Juni 2006 Hal. 47-49 Indonesia lemah karena kedua

1
JELTA 1 (1) 2022

pihak memiliki kewajiban dan Selama ini perusahaan


hak yang sama satu sama lain, pertambangan cenderung untuk
sehingga dengan demikian meninggalkan kawasan eks
Pemerintah kehilangan tambang begitu saja tanpa
kekuasaan pengaturan proses reklamasi yang layak.
administratif pertambangan di Apalagi jika pertambangan yang
Indonesia. Posisi Indonesia dilakukan adalah pertambangan
sebagai salah satu pihak dalam terbuka, jenis pertambangan
Perjanjian Pertambangan dalam dengan cara ini lebih tidak
bentuk kontrak karya yang mungkin direklamasi karena
selama ini berlangsung kerusakan yang ditimbulkannya
mengharuskan Indonesia pada bentang alam permukaan
berhati-hati dalam membuat bumi sangat parah.
kebijakan di bidang
pertambangan. Betapa tidak, PENUTUP
Undang-undang Nomor 1 tahun Kesimpulan
1967 tentang Penanaman Modal Berdasarkan hasil uraian
Asing khususnya pada Pasal 8 pembahasan diatas maka kesimpulan
merupakan salah satu celah dari tulisan ini adalah:
yang memberikan peluang besar 1. Kondisi pertambangan saat ini
bagi investor asing untuk ikut terus berkembang pesat sejalan
ambil bagian dalam kegiatan dengan perekonomian yang ada.
pertambangan. Ketentuan yang Disamping pesatnya
ada tersebut kemudian perkembangan tambang tidak
diperlebar lagi dengan terlepas dari dampak yang
diberlakukannya Undang ditimbulkannya, baik bagi
undang Nomor 11 tahun 1967 lingkungan maupun manusia itu
tentang Ketentuan-ketentuan sendiri. Selain itu tambang
Pokok Pertambangan. termasuk dalam SDA yang tidak
3. Membuat standar pengelolaan dapat diperbarui sehingga
Lingkungan Hidup yang tinggi penting untuk mengelola secara
dalam industry Pertambangan. efektif untuk kelangsungan
Salah satu ciri kegiatan bangsa kedepan
pertambangan adalah bahwa 2. Untuk mengelola pertambangan
kegiatan ini memiliki resiko yang baik diperlukan beberapa
yang tinggi, padat teknologi dan aspek seperti Perizinan dan
padat modal. Resiko tinggi pada Aspek Legalitas
kegiatan pertambangan terdapat a. Keselamatan dan Kesehatan
selain pada keselamatan kerja Kerja Pertambangan (K3
bagi pekerja tambang juga pada Pertambangan)
lingkungan area pertambangan b. Keselamatan Operasi
terutama akibat yang dapat Pertambangan(KO Pertamban
ditimbulkannya pada lingkungan gan)
hidup pasca kegiatan c. Pengelolaan dan Pemantauan
pertambangan yang berlangsung. Lingkungan Pertambangan,

1
JELTA 1 (1) 2022

Termasuk Reklamasi dan mengenai daftar satwa yang


Pasca Tambang dimasukkan ke dalam status
d. Upaya Konservasi perlindungan. Berdasarkan hal
Sumberdaya Mineral dan tersebut, dalam hal ini Surat Izin
Batubara Usaha Pertambangan (IUP) yang
e. Pengelolaan sisa tambang dari diterbitkan pemerintah
suatu kegiatan usaha cenderung berlawanan dengan
pertambangan bai cair, padat, usaha pemerintah untuk
gas sampai memenuhi baku melestarikan hewan-hewan
mutu lingkungan. endemik yang terancam punah.
3. Dengan adanya surat keputusan Penerapan ketentuan
tersebut menandakan bahwa PT pembangunan berkelanjutan
TMS dalam hal ini sudah seharusnya dapat selaras dengan
mendapatkan izin untuk memulai 3 sasaran pembangunan, ialah
langkah selanjutnya dari Izin sasaran perekonomian, sasaran
Eksplorasi yaitu ke tahap sosial, dan sasaran lingkungan.
produksi dan pengolahan hasil 4. Upaya-upaya yang dapat
alam. Kegiatan yang berpotensi dilakukan oleh pemerintah dalam
memberikan efek buruk pada mengurangi dampak negatif
alam tentu mengantongi AMDAL. kegiatan pertambangan ini
Hal tersebut sesuai dengan yang antara lain:
tercantum dalam UUPPLH pasal a. Pembenahan regulasi dengan
22 yang kemudian dijelaskan mencabut kebijakan-
dalam pasal 23 terkait kegiatan ebijakan di Bidang
yang berpotensi memberikan Pertambangan yang secara
pengaruh buruk pada lingkungan hierarki bertentangan dengan
hidup. Surat Izin Pertambangan UUD 1945 dan semangat
(IUP) yang diterbitkan pemerintah yang ada di dalamnya.
memegang posisi penentu terkait b. Berhati-hati dalam membuat
kesuksesan pemerintah menjaga kebijakan di bidang
proporsi alam sekaligus pertambangan.
mendorong kegiatan akan hal c. Membuat standar
memanfaatkan sumber daya alam pengelolaan Lingkungan
dengan metode ramah Hidup yang tinggi dalam
lingkungan. Sebagian wilayah industri Pertambangan.
yang berada dalam jangkauan d. Membuat kebijakan di bidang
izin pertambangan merupakan pertambangan yang berpihak
habitat bagi hewan hewan kepada rakyat.
endemik pulau sangihe e. Memberi perlindungan
melangsungkan hidupnya, salah kepada masyarakat di sekitar
satunya adalah burung Nuri lokasi pertambangan
talaud. Untuk melestarikan
keberadaan hewan-hewan yang Saran
terancam punah pemerintah Besarnya dampak negatif yang
menerbitkan PP No.7/1999 diakibatkan oleh kegiatan

1
JELTA 1 (1) 2022

pertambangan memerlukan realisasi tersebut untuk kawasan konservasi


cepat yang nyata dari pemerintah. Cara flora dan fauna langka, maka tidak
yang dapat ditempuh oleh pemerintah boleh tumpang tindih dengan
yakni: kebijakan pemanfaatan hutan. Hutan
a. Dengan melakukan kaji dan lindung harus mendapat perhatian
uji ulang terhadap setiap khusus dari pemerintah dalam rangka
regulasi yang mengatur mempertahankan spesies yang hampir
mengenai Pemanfaatan punah. Hal tersebut merupakan
Sumber Daya Alam dan cerminan dari prinsip pembangunan
Mineral, khususnya di bidang yang berkelanjutan yang berguna
pertambangan sehingga tidak untuk generasi selanjutnya.
ada peraturan atau kebijakan Pemerintah dalam menerbitkan surat
yang saling bertentangan dan keputusan tersebut harusnya dengan
menciptakan ketertiban di sifat transparansi, sehingga warga
bidang pertambangan sekitar dapat mengetahui akan proses
b. Melakukan penelitian dan sebelum maupun sesudah perizinan
pengkajian secara itu diterbitkan.
menyeluruh terhadap potensi
Sumber Daya Alam yang DAFTAR PUSTAKA
dimiliki oleh Indonesia Buku
sehingga dapat diketahui Daud Silalahi, Analisis Mengenai
jumlah aman yang dapat di Dampak Lingkungan Dalam
eksploitasi dan diproduksi Sistem Hukum Indonesia
secara optimal baik dari segi (Bandung: Mandar Maju, 1995)
kualitas maupun kuantitas. Diah Irawati Dwi Arini and Isdomo
Yuliantoro, “Tipologi Dan Motivasi
c. Meningkatkan mutu dan Masyarakat Pemelihara Nuri
standarisasi pengelolaan Talaud Sebagai Burung
lingkungan hidup pada Dilindungi Di Pulau Karakelang,”
industri pertambangan secara Jurnal Penelitian Sosial Dan
umum sehingga dapat Ekonomi Kehutanan 13, no. 1
menghapus anggapan bahwa (2016).
Muhammad Akib, Hukum Lingkungan
industri pertambangan sama
Persfektif Global Dan Nasional
dengan limbah dan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014).
kerusakan, serta Sujono, Geoplogi dan Mula jadi Emas,
menghentikan penambangan Puslitbang Mineral dan Batubara,
di hutan lindung. Supriadi, Hukum Lingkungan Di
d. Memberikan pengayoman dan Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika,
rasa aman kepada rakyat atas 2008).
Jurnal
pelaksanaan kegiatan
Dwi Febriyanti, Sartika Nur Aini, Alya
pertambangan, terutama bagi Vena Resta, Raka Bagaskara
masyarakat yang berada di P.K.P, “Fungsi AMDAL Dalam
sekitar lokasi pertambangan. Pengendalian Kerusakan dan
Pemerintah harus konsisten Pencemaran Lingkungan Setelah
dalam membuat kebijakan, dimana Diundangkannya UU Cipta Kerja”,
jika telah diputuskan kawasan hutan Widya Pranata Hukum 3, No 2
(2021):115- 135.
1
JELTA 1 (1) 2022

Harjanti Wiwik, Upaya Alternatif Bagi Undang Undang Nomor 32 Tahun


Pemerintah Indonesia Dalam
2009 Tentang Perlindungan Dan
Mengurangi Dampak Negatif
Kegiatan Pertambangan Di Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Indonesia. Risalah Hukum, Edisi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
Nomor 3, Juni 2006 Hal. 47-49 1999
Harjanti,Wiwik. (2006, Juni) Upaya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
Alternatif Bagi Pemerintah 57 Tahun 2008 Tentang Arahan
Indonesia Dalam Mengurangi Strategis Konservasi Spesies
Dampak Negatif Kegiatan
Nasional 2008.
Pertambangan Di Indonesia,
Risalah Hukum, Edisi Nomor 3 hal Website
45-46 Intan Umbar, „Warga Akui PT TMS
Karla Kalangi, „Kedudukan Amdal Tawar Lahan Sangihe Rp5 Ribu Per
Tentang Eksploitasi Pertambangan Meter: Seperti Beli Kangkung‟,
Menurut UndangUndang Nomor. Merdeka.Com
32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup‟, Lex Privatum,
6.1 (2018)
Triana E C Bangkulu, Revolson Alexius
Mege, and Semuel Mokosuli,
„Barcoding Molekuler Burung Nuri
Talaud Berdasarkan Gen COI (
Cytochrome Oxidase Subunit I )‟,
Nukleus Biosains, 1.1 (2020), 21–
25
Usman Nasrudin Dudi, Dkk. (2017,
Januari )Good Mining Practice
Sebagai Penopang Pengelolaan
Pertambangan Berkelanjutan Dan
Berwawasan Lingkungan. Ethos
(Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat): Vol 5, No.1, 1-7
Xaviera Qatrunnada Diana Sudiati,
Izzah Khalif Raihan Abidin,
“Penyalahgunaan Wewenang
Pemerintah Dalam Pemberian Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Pada
Perusahaan PT Tambang Mas
Sangihe (TMS) Di Kabupaten
Kepulauan Sangihe,” Jurnal
Kawruh Abiyasa 1, no. 1 (2021).
Makalah
Saputo Adi, Good Mining Practice
Tugas Kuliah Manajemen
Pertambangan. Hal.12
Undang-Undang
UU Minerba No.4 Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai