Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 2302 - 6715

P-ISSN: 2302- 6715


E-ISSN: 2654- 7732

STUDI EVALUASI PASCATAMBANG PT. RATU SAMBAN MINING


KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI BENGKULU

Arief Huzeini¹), Hery Suhartoyo²), Agus Susatya²)


1)
PT. Ratu Samban Mining Kota Bengkulu
2)
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

ABSTRAK
PT. Ratu Samban Mining adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
Batubara dengan luas izin Operasi Produksi seluas 1.955.06 Ha, secara administratif terletak
di desa Renah Kandis Kecamatan Pagar Jati, daerah Sekayun Kecamatan Bang Haji, Desa
Air Kotok dan Desa Batu Beriang Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah,
Provinsi Bengkulu. Pada suatu saat industri pertambangan akan berakhir atau ditutup, baik
dikarenakan sumber daya alam habis maupun hal-hal yang menyebabkan industri
pertambangan tersebut berhenti sehingga pada saat kegiatan pertambangan tersebut berhenti
atau ditutup, maka akan timbul permasalahan-permasalahan, antara lain terganggunya fungsi
lingkungan hidup. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran
kondisi akhir pasca operasional penambangan, melakukan evaluasi kinerja PT. Ratu Samban
Mining serta memberikan rekomendasi pascatambang. Metode analisis data yang digunakan
adalah metode desk study dengan data-data utamanya adalah Permen ESDM Nomor 7 Tahun
2014. Hasil evaluasi pascatambang PT. Ratu Samban Mining Berdasarkan Permen ESDM
Nomor 7 Tahun 2014 didapatkan bahwa pelaksanaan pascatambang yang telah direalisasikan
mendapatkan nilai 28,57 %. Hal ini berarti bernilai Jelek. Untuk pengembalian Izin usaha
Pertambangan (IUP) ke Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan berlaku, maka program pascatambang dapat dilaksanakan
kembali masa perbaikannya selama 5 tahun, sehingga program pascatambang dapat mencapai
nilai yang memadai yaitu > 80.
Kata Kunci : ratu samban mining, pascatambang, reklamai

PENDAHULUAN

Merujuk pada definisi yang terhadap kualitas air permukaan, air tanah,
tertuang dalam UU No 4 tahun 2009 air laut, dan udara sesuai dengan standar
tentang Pertambangan Mineral dan baku mutu lingkungan hidup dan ketentuan
Batubara, pascatambang diartikan sebagai peraturan perundang-undangan.
kegiatan setelah akhir sebagian atau Reklamasi adalah usaha
seluruh kegiatan usaha pertambangan memperbaiki (memulihkan kembali) lahan
untuk memulihkan fungsi lingkungan dan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha
fungsi sosial. Untuk mewujudkan pertambangan, agar dapat berfungsi secara
pembangunan berkelanjutan, kegiatan optimal sesuai dengan kemampuannya
usaha pertambangan harus dilaksanakan (Latifah, 2003). Penanganan tanah zona
dengan memperhatikan prinsip lingkungan pengakaran perlu dilakukan pada waktu
hidup, transparansi dan partisipasi pengupasan tanah penutup pada saat
masyarakat. Prinsip pengelolaan memulai kegiatan penambangan. Tanah
lingkungan hidup meliputi perlindungan penutup dikupas, dipindahkan dan

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 29


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

ditimbun disekitar area pit yang dibuka hal Pada saat kegiatan pertambangan
ini dilakukan untuk digunakan untuk tersebut berhenti atau ditutup, maka akan
menimbun kembali lahan bekas tambang timbul permasalahan-permasalahan, antara
tersebut. lain terganggunya fungsi lingkungan hidup
Sembiring (2008) mengemukakan serta turunnya kualitas sosial dan
bahwa areal bekas tambang yang belum kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu
direvegetasi mempengaruhi kemampuan sangatlah diperlukan perencanaan
tanah dalam menahan erosi, pukulan air penutupan tambang dalam rangka upaya
hujan yang langsung ke permukaan tanah menanggulangi permasalahan-
menyebabkan butir-butir tanah akan permasalahan tersebut untuk menjamin
hancur dan selanjutnya akan menutupi pemanfaatan lahan di wilayah bekas
pori-pori tanah dan membuat tanah kegiatan pertambangan agar berfungsi
menjadi padat. sesuai peruntukannya.
Bioremediasi/ Fitoremediasi lahan Memang kenyataannya kegiatan
pascatambang batubara, bioremediasi pertambangan akan memberi dampak baik
adalah suatu proses pemulihan polutan dampak negatif maupun dampak positif.
dengan memanfaatkan jasa makhluk hidup Dampak positif yang diterima mungkin
seperti mikroba (bakteri, fungi, khamir), tidak akan lebih besar dibandingkan
tumbuhan hijau atau enzim yang dampak negatif yang timbul pasca operasi
dihasilkan dalam proses metabolisme tambang. Kegiatan pertambangan tidak
mereka (Widyati, 2008). akan pernah terlepas dari persoalan
Berdasarkan Peraturan Menteri lingkungan hidup. Indonesia merupakan
ESDM Nomor 7 tahun 2014 Rencana salah satu negara di dunia yang mengalami
Penutupan Tambang di bagi menjadi dua kerusakan lingkungan serius akibat
bagian yaitu rencana pascatambang dan kegiatan pertambangan.
rencana reklamasi tambang. Rencana Perubahan kondisi lingkungan yang
pascatambang ini wajib dibuat oleh terjadi di lokasi tambang dan sekitarnya
perusahaan dan menjadi prasyarat merupakan konsekuensi dari proses
dikeluarkannya IUP/IUPK Operasi kegiatan penambangan. Maraknya
Produksi sebagaimana diatur dalam UU pembukaan lahan pertambangan
No. 4 Tahun 2009 Pasal 99 Ayat 1. Setiap nampaknya tidak dibarengi dengan
pemegang IUP dan IUPK wajib kesadaran akan dampak yang ditimbulkan
menyerahkan rencana reklamasi dan terhadap lingkungan.
rencana pascatambang pada saat Kerusakan lingkungan yang
mengajukan permohonan IUP Operasi ditimbulkan sebagai dampak negatif dari
Produksi atau IUPK Operasi Produksi. kegiatan pertambangan adalah banyaknya
Pada Peraturan Menteri ESDM lahan tambang yang termasuk dalam IUP
Nomor 7 Tahun 2014, kewajiban yang rusak pasca kegiatan penambangan.
melakukan monitoring dan evaluasi Menurut Setiawaty (2012), sektor
dilakukan sebagai syarat pencairan dana pertambangan merupakan salah satu sektor
jaminan reklamasi, yang dijelaskan pada kegiatan ekonomi yang di samping
pasal 46, 51, 57 dan 60-62. Evaluasi kegiatannya menghasilkan produksi hasil
keberhasilan pascatambang mempunyai tambang, juga menimbulkan dampak
kriteria-kriteria yang dapat menjadi aspek kerusakan lahan dan bentang alam yang
dasar penilaian sebagaimana yang tertuang sifatnya sukar dikembalikan ke bentuk
di Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 semula (irreversible).
Tahun 2014, pertimbangan didalam Adanya konsep green mining
pembobotan penilaian pascatambang. diharapkan akan menciptakan hubungan
yang seimbang antara perusahaan pelaku

30 Volume 8 Nomor 1, April 2019


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732

penambangan, masyarakat dan alam (Yin penelitian ini adalah: 1). Memberikan
dkk., 2009). Namun demikian, seperti yang gambaran kondisi akhir pasca operasional
dikemukakan oleh Dong-sheng dkk. penambangan, 2). . Melakukan evaluasi
(2009), sangat sulit membuat pilihan antara kinerja PT. Ratu Samban Mining, 3).
eksploitasi sumber daya dan perlindungan Memberikan rekomendasi pascatambang.
lingkungan ekologi. Perlu dicarikan cara
untuk menyelesaikan kontradiksi antara METODE PENELITIAN
teori dan yang terjadi dilapangan.
Kegiatan penambangan dapat Penelitian ini dilakukan pada bulan
menimbulkan kerusakan, karena sekali Mei 2018- Juli 2018, lokasi penelitian
suatu daerah dibuka untuk operasi secara administratif, berada di lokasi Izin
pertambangan, maka daerah tersebut akan Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT.
berpotensi menjadi rusak. Dalam rangka Ratu Samban Mining KW.BT.011-011 ter-
mengembalikan kondisi tanah sedemikian letak di dan desa Renah Kandis Kecamatan
rupa sehingga dapat berfungsi dan berdaya Pagar Jati, daerah Sekayun Kecamatan
guna sesuai peruntukannya, maka Bang Haji, Desa Air Kotok dan Desa Batu
terhadap lahan bekas pertambangan, selain Beriang Kecamatan Pematang Tiga Kabu-
dilakukan penutupan tambang juga harus paten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengku-
dilakukan pemulihan kawasan bekas lu (Gambar 1).
pertambangan. Oleh sebab itu tujuan dari

Gambar 1. Peta Lokasi Kesampaian daerah.

Metode analisis data yang digunakan ada- dokumen pascatambang dan gambaran ro-
lah metode desk study dengan data-data na akhir kegiatan penambangan. Kondisi
utamanya adalah Permen ESDM Nomor 7 akhir pasca operasional yang tertuang da-
Tahun 2014, data rencana penambangan, lam laporan telah diamati langsung melalui

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 31


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

pengamatan lapangan yang disesuaikan 1. Data wilayah rona awal Pascatambang.


dengan dokumen pascatambang untuk se- 2. Data bukaan lahan untuk tapak proyek
lanjutnya diberikan skoring berdasarkan dan wilayah yang tertambang.
luasan yang telah dilakukan pem- 3. Data tahapan program reklamasi yang
bongkaran, penataan, reklamasi, pengen- akan dilaksanakan.
dalian dan pemulihan. Selanjutnya dil- 4. Data tahapan program pemeliharaan
akukan penyesuaian dengan kriteria keber- dan perawatan tapak bekas tambang yang
hasilan Permen ESDM Nomor 7 Tahun akan dilaksanakan.
2014 sebagai dasar penilaian untuk dil-
akukan pembobotan berdasarkan jumlah b. Data sekunder
area yang direalisasikan, dari hasil 1. Literatur- literatur yang berhubungan
penilaian yang telah disesuaikan dengan dengan Reklamasi dan Pascatambang.
Permen ESDM didapatkan kesimpulan 2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber
akhir penelitian, setelah mendapatkan kes- Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2014.
impulan akhir maka penulis memberikan 3. Peta Geologi Regional Kabupaten
Rekomendasi pascatambang. Bengkulu Tengah.
4. Peta Rona Awal PT. Ratu Samban Min-
ing.
Persiapan Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah Garmin GPSmap62s digunakan un-
tuk penentuan titik lokasi dan pengecekan Kegiatan Pascatambang PT. Ratu
luasan, Camera Digital untuk dokumentasi Samban Mining berdasarkan Permen
kegiatan di lapangan. Untuk kepentingan ESDM Nomor 7 Tahun 2014 tentang pas-
analisis citra digunakan antara lain catambang, dengan kegiatan sebagai beri-
perangkat komputer dengan perangkat lu- kut : PT. Ratu Samban Mining memiliki
nak software SASPlanet, Software Arcgis tiga akses jembatan hanya satu jembatan
10.1, dan peralatan survey lainnya seperti yang telah dibongkar dua jembatan lainnya
kompas Shuntoo untuk pengecekan arah dijadikan akses untuk fasilitas umum, ada-
dan sudut kemiringan. pun fasilitas lain seperti pos jaga sudah
dilakukan pembongkaran.
Tahapan Pengumpulan Data Standar keberhasilan pem-
Studi Literatur bongkaran fasilitas tambang telah tertuang
Studi literatur dilakukan pada saat sebelum dalam dokumen pascatambang adalah
dan sesudah penelitian dilakukan. Literatur dengan tidak ditemukan lagi puing-puing
yang digunakan berasal dari dokumen dan pondasi yang belum terbongkar.
Rencana Penambangan dan laporan- Rencana pembongkaran fasilitas tambang
laporan yang berhubungan dengan tersebut sebesar 264 m² tetapi realisasinya
penelitian ini. sebesar 84 m². Hasil penilaian kriteria
keberhasilan berdasarkan permen ESDM
Nomor 7 Tahun 2014 adalah 31,82 %
Pengambilan Data (Gambar 2).
a. Data Primer

32 Volume 8 Nomor 1, April 2019


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732

Gambar 2. Akses Jembatan di Blok III & Pos Jaga.

Pada area kolam sedimen seluruhnya su- bongkaran dan penataan sehingga masih
dah dilakukan pembongkaran dengan tidak ditemukan kolam yang belum di bongkar
ditemukan lagi tanggul kolam sedimen ser- dan ditata. Rencana pembongkaran fasili-
ta tidak ditemukan adanya air yang terge- tas tambang tersebut sebesar 5,329.8 m2
nang. Standar keberhasilan pembongkaran tetapi realisasinya sebesar 29,8 m2. Hasil
fasilitas pengolahan dan/pemurnian telah penilaian kriteria keberhasilan berdasarkan
tertuang dalam dokumen pascatambang, permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014 ada-
sedangkan area settling pond PT. Ratu lah 0,56 % (Gambar 3).
Samban Mining belum dilakukan pem-

Gambar 3. Settling Pond Pit F & Pit B1-2.

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 33


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

Berdasarkan pengamatan pada area fasili- balikan ke masyarakat sesuai dengan


tas penunjang PT. Ratu Samban Mining amanat undang-undang mineral dan batu-
ada beberapa fasilitas penunjang sudah dil- bara nomor 4 tahun 2009 pasal 12 dan per-
akukan pembongkaran, dan juga masih ada aturan pemerintah nomor 32 tahun 1969
yang belum dilakukan pembongkaran pasal 43. Rencana pembongkaran fasilitas
disebabkan masih bisa dipergunakan untuk penunjang tambang tersebut sebesar
fasilitas umum. Fasilitas penunjang PT. 320.424 m² tetapi realisasinya sebesar 227
Ratu Samban Mining diserahkan ke m². Hasil penilaian kriteria keberhasilan
pemerintah melalui pemda kabupaten atau berdasarkan permen ESDM Nomor 7 Ta-
dinas terkait kemudian selanjutnya dikem- hun 2014 adalah 0,07 %.

Gambar 4. Bangunan Fasilitas Tambang.

Pada area dumping dan stockpile, hampir yang mengalami erosi. Rencana reklamasi
seluruhnya belum dilakukan reklamasi lahan bekas fasilitas tambang tersebut
dikarnakan saat terhentinya kegiatan sebesar 141.500 m² tetapi realisasinya
penambangan, perusahaan di demo oleh sebesar 31.300 m². Hasil penilaian kriteria
masyarakat sehingga saat ini masih keberhasilan berdasarkan permen ESDM
ditemukan area yang belum direklamasi Nomor 7 Tahun 2014 adalah 22,12 %.
dan masih kritis serta sebagian lahan ada

Gambar 5. ROM Stockpile di Batu Beriang.

34 Volume 8 Nomor 1, April 2019


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732

Sejalan dengan penutupan PIT area maka belum sama sekali dilakukan reklamasi
kolam pengolahan sedimen di timbun masih ditemukan genangan air dan
kembali dan diratakan serta dilakukan re- tanggul, rencana reklamasi lahan bekas
vegetasi, pada area kolam sedimen PT. Ra- fasilitas pengolahan tambang tersebut
tu Samban Mining seluruhnya sudah dil- sebesar 5.329,8 m2 tetapi realisasinya
akukan reklamasi sehingga tidak sebesar 29,8 m2. Hasil penilaian kriteria
ditemukan area yang belum direklamasi keberhasilan berdasarkan permen ESDM
standar keberhasilan keberhasilan rekla- Nomor 7 Tahun 2014 adalah 0.56 %.
masi tertuang dalam dokumen rencana
pascatambang. Untuk kolam settling pond

Gambar 6. Settling Pond Blok II pit 5

Berdasarkan pengamatan pada area fasili- 227 m². Hasil penilaian kriteria keberhasi-
tas penunjang PT. Ratu Samban Mining lan berdasarkan permen ESDM Nomor 7
ada beberapa fasilitas penunjang sudah Tahun 2014 adalah 0,07 %.
direklamasi, dan juga masih ada yang be- Daerah penambangan PT. Ratu
lum dilakukan reklamasi dikarnakan fasili- Samban Mining ini tidak mempunyai indi-
tas tersebut masih bisa dipergunakan untuk kasi Air Asam Tambang (AAT) sehingga
kepentingan umum pertimbangan ini tidak ada pengamanan atau penanganan
dengan alasan fasilitas tersebut berada khusus. Rencana pengamanan lahan bekas
didekat pemukiman masyarakat, fasilitas fasilitas tambang tersebut sebesar 141.500
ini selanjutnya di serahkankan ke m² tetapi realisasi pengamanan atau pe-
pemerintah melalui pemda kabupaten atau nanganannya sebesar (nihil) m². Hasil
dinas terkait kemudian selanjutnya dis- penilaian kriteria keberhasilan berdasarkan
erahkan ke masyarakat sesuai dengan permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014 ada-
amanat Undang-undang Mineral dan Batu- lah 0 %.
bara Nomor 4 Tahun 2009 pasal 12 dan Kolam sedimen PT. Ratu Samban
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun Mining pada tahap pascatambang ini selalu
1969 pasal 43. Rencana pembongkaran dipantau dan di cek pH air nya oleh UPTD
fasilitas penunjang tambang tersebut sebe- Laboratorium Lingkungan Pemerintah Ko-
sar 320.424 m² tetapi realisasinya sebesar ta Bengkulu Dinas Lingkungan Hidup

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 35


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

dengan Sertifikasi Hasil Uji Nomor: pembuatan Oil Trap di TPS B3, menye-
445/004/UPTD-LH Kota BKL/2018 diakan bak penampungan LB3.
dengan hasil analisa pH air 7,10. Rencana Daerah penambangan PT. Ratu
pemulihan lahan bekas fasilitas tambang Samban Mining ini berada jauh dari tempat
tersebut sebesar 5.329,8 m2 dan terealisasi pengisian BBM, bangunan Bengkel atau-
sebesar 5.329,8 m2. Hasil penilaian kriteria pun TPS B3, bangunan nya dibuat per-
keberhasilan berdasarkan permen ESDM manen dengan beton agar limbah tersebut
Nomor 7 Tahun 2014 adalah 100 %. tidak terkontaminasi langsung dengan
PT. Ratu Samban Mining belum tanah. Rencana pengamanan lahan bekas
melaksanakan tes uji lab untuk area lokasi fasilitas tambang tersebut sebesar 672 m2
berpotensi terkontaminasi di area fasilitas tetapi realisasinya sebesar 572 m2. Hasil
penunjang, sehingga belum ada pemulihan penilaian kriteria keberhasilan berdasarkan
tanah pada area yang berpotensi ter- permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014 ada-
kontaminasi, namun PT. Ratu Samban lah 85.12 %.
Mining melaksanakan pencegahan dengan

(a) (b)
Gambar 7 (a). Plow Chort Alur Oil Trap di TPS B3 dan (b).Lahan Rawan Terkontaminasi
LB3/ Hidrocarbon.
Sesuai dengan Permen ESDM No- men ESDM Nomor 7 Tahun 2014 tentang
mor 7 Tahun 2014 tentang pelaksanaan pelaksanaan reklamasi dan pascatambang
reklamasi dan pascatambang pada kegiatan maka dapat dilakukan penilaian keberhasi-
usaha pertambangan mineral dan batubara lan pascatambang pada lahan bekas tam-
Setelah dilakukan evaluasi berdasarkan bang batubara PT. Ratu Samban Mining.
kriteria dan indikator keberhasilan rekla- Penilaian keberhasilan pascatambang dapat
masi dan pascatambang dengan dasar Per- dilihat pada Tabel 1.

36 Volume 8 Nomor 1, April 2019


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732

Tabel 1. Penilaian Pascatambang PT. Ratu Samban Mining berdasarkan Peraturan Menteri
ESDM Nomor 7 Tahun 2014.
Bobot Evaluasi Hasil Penilaian
No Uraian Kegiatan Bobot (%) (%)
1. Tapak Bekas Tambang : (30)
Pembongkaran 5 31,82 1,591
Reklamasi 15 22,12 3,318
Pengamanan semua lahan 10 0 0
bekas tambang yang
berpotensi bahaya
Fasilitas Pengolahan (40)
2.
dan/atau pemurnian :
Pembongkaran 10 0,56 0,056
Reklamasi 15 0,56 0,084
Pemulihan (remediasi) tanah 15 100 15
yang terkontaminasi
3. Fasilitas Penunjang : (30)
Pembongkaran 5 0,07 0,003
Reklamasi 15 0,07 0,010
Pemulihan (remediasi) tanah 10 85,12 8,512
yang terkontaminasi
Total 10 % 28,57 %
Sumber (Source) : Pengamatan di PT. Ratu Samban Mining, 2018 .

Evaluasi Pascatambang PT. Ratu penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan


Samban Mining dilakukan penilaian Ber- pascatambang yang telah direalisasikan
dasarkan Permen ESDM Nomor 7 Tahun mendapatkan nilai 28,57 %. Hal ini berarti
2014 tentang pelaksanaan reklamasi dan bernilai Jelek (hasil program pascatambang
pascatambang usaha pertambangan miner- tidak dapat diterima dan diperlukan per-
al dan batubara. Berdasarkan penilaian pa- baikan yang intensif).
da tiap kriteria yang telah dilakukan pada

Tabel 2. Keterangan Kriteria Penilaian Pascatambang.


No Total Nilai Keterangan
1. Total nilai ˃80 Baik (hasil pelaksanaan program pascatambang
dapat diterima).
2. Total nilai 60-80 Sedang (hasil pelaksanaan program pascatambang
diterima dengan catatan perlu dilakukan perbaikan
sampai mencapai nilai ˃80.)
3. Total nilai ˂60 Jelek (hasil program pascatambang tidak dapat
diterima dan diperlukan perbaikan yag intensif).
Untuk pengembalian Izin usaha pertambangan
(IUP) ke Menteri, Gubernur, atau Bupati/ Walikota
sesuai kewenangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan berlaku, apabila
izinnya sudah habis, maka program pascatambang
dapat dilaksanakan kembali masa perbaikannya
selama 5 tahun, sehingga program pascatambang
dapat mencapai nilai yang memadai yaitu ˃80.

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 37


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

KESIMPULAN Surface Ecological Environment


Protection in Desert District. A
Ada beberapa faktor yang Case Study in Shendong Mining
mengakibatkan ketidak efektifan pascat- Area, Northwest of China.
Procedia Earth and Planetary
ambang tersebut. Ada beberapa faktor Science. Vol.1 pp 1114–1120.
yang mengakibatkan ketidak efektifan pas- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
catambang tersebut. Secara ringkas gam- Peraturan Menteri Energi
baran kondisi akhir pasca operasional Sumber Daya Mineral Republik
penambangan di wilayah PT. Ratu Samban Indonesia Nomor 07 Tahun
Mining seperti tapak bekas tambang di- 2014 tentang Pelaksanaan
mana akses jembatan 25% sudah dilakukan Reklamasi dan Pascatambang
pembongkaran dan pos jaga sudah pada Kegiatan Usaha
dibongkar 100%. Pada area dumping serta Pertambangan Mineral dan
Batubara. Jakarta
stockpile seluruhnya belum di reklamasi. Latifah, S. 2003. Kegiatan Reklamasi Pada
Untuk fasilitas pengolahan dan/atau pem- Lahan Pascatambang.
urnian seperti settlingpond belum sama http://repository.usu.ac.id/bitstrea
sekali dilakukan pembongkaran dan m/123456789/920/1/hutan-siti1.
reklamasi tetapi untuk kolam sedimen pada pdf. diakses tanggal 16 September
blok II dan III sudah dilakukan pem- 2011.
bongkaran dan reklamasi, ada beberapa Latifah, S. 2003. Kegiatan Reklamasi
fasilitas penunjang yang belum dilakukan Lahan Pada Bekas Tambang.
pembongkaran antara lain tangki BBM, Program Ilmu Kehutanan, Jurusan
Manajemen Hutan, USU.
bangunan bengkel, mess karyawan, Setiawaty P. and Susi. 2012. Valuasi
bangunan kantor tempat ibadah dan lain- Ekonomi Pertambangan Selaras
lain, terkusus untuk kegiatan remediasi Lingkungan Lestari. (Studi Kasus
lahan yang terkontaminasi ada beberapa Pertambangan Emas Pongkor).
area seperti tangki BBM belum dilakukan Jurnal Green Growth dan
pengamanan dan pemulihan, sedangkan Manajemen Lingkungan. Vol. 1.
area bangunan bengkel dan TPS B3 sudah Sembiring S. (2008) Sifat Kimia dan Fisik
dilakukan pemulihan dan penanganan. Tanah pada Areal Bekas Tambang
Dari hasil evaluasi Pascatambang PT. Ratu Bauksit di Pulau Bintan, Riau,
Balai Penelitian Kehutanan Aek
Samban Mining Berdasarkan Permen Nauli.
ESDM Nomor 7 Tahun 2014 tentang Widyati, E. 2008. Pemanfaatan Bakteri
pelaksanaan reklamasi dan pascatambang Pereduksi Sulfat untuk
usaha pertambangan mineral dan batubara Bioremediasi Tanah Bekas
PT. Ratu Samban Mining didapatkan bah- Tambang Batubara. Biodiversitas
wa pelaksanaan pascatambang yang telah Vol. 8 (4). pp: 283-286.
direalisasikan mendapatkan nilai 28,57 %. Widyati, E. 2008. Peranan Mikroba Tanah
Hal ini berarti bernilai Jelek (hasil program pada Kegiatan Rehabilitasi Lahan
pascatambang tidak dapat diterima dan di- Bekas Tambang. Info Hutan. Vol.
V No. 2. pp: 151-160.
perlukan perbaikan yang intensif). Yin, L. Ming, Z. Zhen-fang and M. Xing.
2009. Study on Incentive
DAFTAR PUSTAKA Mechanisms of Coal Green
Mining. Procedia Earth and
Dong-sheng, Z., F. Gang-wei, M. Li- Planetary Science. Vol.1 pp
qiang, W. An and L. Yu-de. 2009. 211–218.
Harmony of Large Scale
Underground Mining and

38 Volume 8 Nomor 1, April 2019

Anda mungkin juga menyukai