Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKOLOGI POLITIK

AKTIVITAS PERTAMBANGAN OLEH SEMEN INDONESIA DI TUBAN

EVA SUSANTI PARASSA


P023211020

PROGRAM DOKTOR (S3) STUDI PEMBANGUNAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
A. LATARBELAKANG.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri semen sekaligus bergerak di bidang pertambangan.
Bidang pertambangan yang sedang dikerjakan adalah penambangan
batugamping dan tanah liat, keduanya merupakan bahan baku utama dalam
pembuatan semen. Berdasarkan SIPD PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. No.
545.4/184/116/1994 tanggal 14 Mei 1994, luas daerah penambangan
batugamping adalah 797,4379 Ha yang terletak di kecamatan Kerek dan
kecamatan Merakurak, kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Produksi batugamping yang ditambang sebesar 16 juta ton per tahun,
sedangkan produksi tanah liat yang ditambang sebesar 4 juta ton per tahun.
Perusahaan ini memproduksi semen sebesar 1.425.000 ton/bulan (Seksi
Perencanaan dan Pengawasan Tambang, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.,
2016). Kegiatan penambangan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
menggunakan sistem tambang terbuka (surface mining) dengan metode
penambangan kuari. Kegiatan tersebut terdiri dari pembongkaran, pemuatan, dan
pengangkutan. Seluruh pembongkaran dan pemuatan dilakukan oleh excavator
dan proses pengangkutan dilakukan oleh dump truck.
Kegiatan penambangan dikerjakan oleh anak perusahaan PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk. yaitu PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG). Pada
tambang terbuka, desain lereng merupakan salah satu tantangan terbesar pada
setiap tahap perencanaan dan operasi. Hal ini membutuhkan pengetahuan khusus
mengenai kondisi geologi setempat. Tujuan dari setiap desain tambang terbuka
adalah untuk memberikan suatu konfigurasi penggalian yang optimal dalam
konteks keselamatan, efisien, dan ekonomis (Read dan Stacey, 2009). Jika lereng
yang terbentuk sebagai akibat proses penambangan (pit slope) dan yang
merupakan sarana penunjang operasi penambangan (bendungan, jalan, dan lain-
lain) tidak stabil, maka kegiatan produksi akan terganggu dan mengakibatkan
ketidaksinambungan produksi. Oleh karena itu, analisis kemantapan lereng baik
pada tahap perancangan maupun tahap penambangan dan paska tambang
merupakan suatu bagian yang penting dan harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan-gangguan terhadap kelancaran produksi serta bencana fatal
yang berakibat pada keselamatan pekerja dan peralatan (Harries dkk, 2009).
B. PEMBAHASAN.
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kepentingan rakyat dengan memperhatikan lingkungan hidup sekitarnya. Salah
satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan
penambangan bahan galian, tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut
dapat menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, habibat fauna menjadi
rusak, penurunan kualitas tanah dan penurunan permukaan air tanah, timbulnya
debu dan kebisingan. Salah satu bentuk penanganan dampak dari kegiatan
penambangan adalah melakukan reklamasi terencana. Lokasi kuari batu gamping
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. berada di Desa Temandang, Pongpongan
Kecamatan Merakurak.
Secara astronomis daerah tersebut terletak antara 60 52’04” LS – 6 0 54’00”
LS dan 1110 54’20” BT - 1110 57’10” BT. Lokasi kuari batugamping Temandang
dapat dilihat pada Peta 2.1 kuari ini terdiri dari beberapa sub kuari. Luas kuari
batugamping Temandang adalah 797,4 Ha dan mempunyai ketinggian maximum
114 m dpl.
Batas-batas adminitrasi wilayah PT. Semen Indonesia (Persero) adalah sebagai
berikut:
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Glondong.
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Merakurak.
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Montong.
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Montong
Kegiatan penambangan sangat berpotensi merusak lingkungan karena sifat
kegiatannya yang merubah bentang alam. Dampak dari kegiatan tersebut adalah
dapat mengubah lingkungan hidup secara fisik, kimia dan biologi. Salah satu
dampak negatif dari kegiatan penambangan adalah terbentuknya cekungan bekas
penambangan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan reklamasi yang tepat untuk
menangani masalah lingkungan akibat kegiatan penambangan sehingga area
bekas penambangan tersebut berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya.
Oleh karena itu, pihak dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan
proses reklamasi lahan pada lahan bekas tambang. Upaya ini dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mematahkan image bahan penambangan itu merusah lahan
lingkungan masyarakat.
Ada beberapa dampak lingkungan yang dirasakan oleh warga sekitar terkait
dengan aksi penambangan yang dilakukan oleh pihak dari PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk yaitu pencemaran udara. Selain dampak pencemaran udara dan
debu, warga juga dibuat resah dengan getaran dari aktivitas ledakan tambang batu
kapur yang mengakibatkan sejumlah rumah warga retak. Serta dampak kebising
dari aktivitas produksi semen. Maka dari itu, pihak dari Selain dampak pencemaran
udara dan debu, warga juga dibuat resah dengan getaran dari aktivitas ledakan
tambang batu kapur yang mengakibatkan sejumlah rumah warga retak. Serta
dampak kebising dari aktivitas produksi semen melakukan proses reklamasi
secara bertahap.
Pelaksanaan reklamasi dilakakukan secara terencana, mulai dari tahap
prapenambangan serta sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat
berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Reklamasi pada tahap pra-
penambangan dilakukan untuk membuat bufferzone di sekeliling lokasi tambang.
Selain berfungsi untuk pengendali erosi dan sedimentasi, bufferzone juga
berfungsi sebagai untuk meminimalkan dampak estetika, debu, dan bising ketika
operasi penambangan berlangsung.
Bufferzone ini mempunyai lebar 50 meter dan mengelilingi area penambangan
batugamping. Penanaman pohon di area bufferzone rencananya akan diserahkan
kepada para petani, yang sebelumnya sebagai penggarap kebun di area milik
Perum Perhutani. Apabila satu block sudah mencapai elevasi +30 m dpl, maka
reklamasi dapat dilakukan begitu seterusnya dilakukan pada block berikutnya.
Kegiatan reklamasi akan terus dilakukan sampai pada tahap pasca tambang, yaitu
pada bekas kuari penambangan, atau pada akhir penambangan dalam semua
luasan block, sehingga dapat dibudidayakan. Kegiatan ini juga merupakan upaya
pengembalian fungsi lahan, sebagai lahan hutan produksi, pertanian, maupun
kegunaan lainnya untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Taman Bukit Daun juga merupakan salah satu hasil dari sentuhan reklamasi
PT Semen Indonesia yang lokasinya berada di Desa Sumberarum, Kec. Kerek,
Kab. Tuban, Prov. Jawa timur. Taman ini dibuat pada Desember 2016 dan
rampung pada Januari 2018. Taman Bukit Daun didesain menyerupai bentuk daun
jika dilihat dari atas, Taman seluas 1 ha ini memiliki tanaman langka dan sejumlah
jenis tanaman lainnya. Pemanfaatan lahan pasca tambang batu gamping ini
adalah upaya reklamasi pengolahan lahan kritis menjadi lahan yang memiliki
manfaat optimal dan produktif untuk masyarakat daerah. Potensi pemanfaatan
kawasan pasca tambang menjadi kawasan wisata Taman Bukit Daun dapat
menjadi salah satu alternatif untuk mendorong produktifitas sosial ekonomi
masyarakat sekitar. Hal ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan
adanya aktivitas pariwisata. Lapangan kerja tetap tersedia, mengasah masyarakat
untuk kreatif dan inovatif menjadi wirausaha yang pada akhirnya akan memberi
kesejahteraan pada masyarakat.

C. KESIMPULAN.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangan harus melalui proses reklamasi
pada tahapan akhir, sesuai dengan kebijakan undang-undang agar diperuntukkan
sesuai dengan kebijakan yang berguna untuk masyarakat sekitar, tidak
menggangu habitat asli dari lahan pasca tambang tersebut, agar tidak merusak
ataupun mengubah lahan awal, dapat dilakukan revegetasi atau pemanfaatan
lahan menjadi lahan destinasi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat, daerah dan juga negara.
Daftar Pustaka.

Agincourt Resourches, 2019. “Manfaat Reklamasi Pada Daerah Pertambangan”.


Jakarta.
Bambang Ismoyo, 2018. “Tengah Populer, Taman Bukit Daun Tuban Mulanya
Adalah Ini”.
Bowo Pribadi, 2018. “Menyulap lahan bekas tambang jadi kebun botani”. Jakarta.
Ir. M. Hendrasto, M.sc 2015. “Mekanisme dan Kriteria Keberhasilan Reklamasi dan
Pascatambang”. Jakarta.
Issi Iskandar, 2020. “Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang untuk
Tujuan Revegetasi”.
Teguh Yuono, 2015 “Pengaturan Pemanfaatan Lahan Untuk Pengembangan
Jalan Yang Berwawasan Lingkungan”.

Anda mungkin juga menyukai