Anda di halaman 1dari 12

AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA DI PT BUKIT ASAM

(PERSERO) TBK TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kerja Praktek

Oleh:

Raca Derry Dwi Putra 0302118i419002


M.Rakha Rajasa Putra 03021181419063
Bunga Rizky Syania 03021181419168

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN
KERJA PRAKTEK

1. Judul : Aktivitas Penambangan Batubara di PT. Bukit Asam


(Persero) Tbk, Tanjung Enim Sumatera Selatan
A. Pengusul :
Nama/NIM : Raca Derry Dwi Putra (03021181419002)
M.Rakha Rajasa Putra (03021181419063)
Bunga Rizky Syania (03021181419168)
B. Institusi : Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya
2. Tempat : PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Tanjung Enim
3. Waktu : 9 Januari 2017 s.d 9 Februari 2016
Indralaya, Desember 2016

Pemohon 1, Pemohon 2, Pemohon 3,

Raca Derry Dwi Putra M.Rakha Rajasa Putra Bunga Rizky Syania
NIM 03021181419002 NIM 03021181419063 NIM03021181419168

Dosen Pembimbing

Ir. Bochori, MT., IPM


NIP. 197410252002121003

Mengetahui,
KetuaJurusanTeknikPertambangan
UniversitasSriwijaya,

Dr.Hj.Rr. Harminuke Eko Handayani.,S.T.,M.T.


NIP.1969020991997032001
A. JUDUL
Aktivitas Penambangan Batubara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung
Enim, Sumatera Selatan.

B. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan.

C. LATAR BELAKANG
Berdasarkan UU RI No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara, Pertambangan adalah sebagian atau seluruh kegiatan dalam
rangka penelititan, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pasca tambang.
Bahan galian yang diambil dalam kegiatan pertambangan merupakan
sumberdaya yang tak dapat diperbaharui dan ketersediannya terbatas, ini
adalah tantangan era industri yang menuntut tersedianya sumber daya manusia
yang handal dan berkualitas serta siap pakai dan dapat bersaing dalam
menjawab tantangan dimasa mendatang, terlebih lagi dalam memasuki era
pasar bebas. Mahasiswa sebagai salah satu komponen sumber daya manusia
mempunyai tanggung jawab membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing, dimana dengan
bekal pengetahuan dan pengalaman diharapkan nantinya mahasiswa dapat
menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas.
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan
batubara yang berada di Wilayah Sumatera Selatan, Provinsi Sumatera Selatan
menyimpan sumber daya energi yang cukup besar, salah satunya batubara
yang berada di PT.BA. Tidak menutup kemungkinan Provinsi Sumsel dapat
dicanangkan sebagai Lumbung Energi Nasional.
Menurut Soni Apriadi (2007), PT Bukit Asam (Persero) Tbk sesuai
untuk lokasi pembelajaran mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang
berkualitas dan bertanggung jawab harus membekali dirinya dengan ilmu
pengetahuan, teknologi modern, dan pengalaman agar dapat berdaya saing.
Maka dari itu, pemohon mengajukan Kerja Praktek (KP) di PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk, Tanjung Enim dengan judul Aktivitas Penambangan Batubara
di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim Sumatera Selatan untuk
mendapatkan gambaran secara langsung di lapangan mengenai tahapan-
tahapan aktivitas penambangan batubara, mulai dari pencarian sampai tahap
pemasaran. Dengan pengalaman yang nantinya diperoleh, semoga wawasan
dan aplikasi ilmu di dunia pertambangan secara nyata dapat bertambah dan
bermanfaat.

D. DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan Kuliah Praktek ini diselenggarakan berdasarkan :
1. Adanya kesenjangan antar pengetahuan teori yang dipelajari saat kuliah
dengan prakteknya di lapangan, baik itu merupakan persoalan-persoalan
industri, masyarakat, maupun keahlian yang terus berkembang.
2. Program link and match antara dunia industri dengan perguruan tinggi
3. Kurikulum tahun 2014 yang berlaku di Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya yang menjadikan Kerja Praktek sebagai syarat untuk
pengerjaan Tugas Akhir dan kelulusan sarjana.

E. TUJUAN
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas penambangan yang dilakukan di PT Bukit Asam
(Persero) Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan
2. Mengetahui dan memahami metode penambangan serta peralatan-
peralatan yang digunakan pada proses produksi di PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk, Tanjung Enim,Sumatera Selatan

F. PERMASALAHAN
Permasalahan pada Kerja Praktek ini adalah :
1. Apa saja aktivitas penambangan yang dilakukan di PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk, Tanjung Enim Sumatera Selatan?
2. Bagaimana metode penambangan serta peralatan-peralatan yang
digunakan pada proses produksi di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung
Enim Sumatera Selatan?

G. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah pada Kerja Praktek ini dibatasi pada aktivitas
penambangan batubara, metode penambangan serta peralatan-peralatan yang
digunakan di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

H. TINJAUAN PUSTAKA
Batubara adalah suatu batuan sedimen tersusun atas unsur karbon,
hidrogen,oksigen, nitrogen, dan sulfur. Batubara ialah batuan sedimen yang
secara kimia dan fisika adalah heterogen yang mengandung unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang serta
nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu senyawa anorganik
pembentuk-ash tersebar sebagai partikel zat mineral terpisah-pisah di seluruh
senyawa batubara. Beberapa jenis batubara meleleh menjadi plastis apabila
dipanaskan, tetapi meninggalkan suatu residu yang disebut kokas. Batubara
dapat dibakar untuk membangkitkan uap atau dikarbonisasikan untuk
membuat bahan bakar cair atau dihidrogenasikan untuk membuat metan. Gas
sintetis atau bahan bakar berupa gas dapat diproduksi sebagai produk utama
dengan jalan gasifikasi sempurna dari batubara dengan oksisgen dan uapatau
udara dan uap (Elliot, 1981).
Kegiatan pertambangan bertujuan untuk mengambil bahan-bahan galian
berharga saat ini dapat berupa tambang terbuka maupun tambang bawah
tanah. Saat ini jenis bahan galian yang sangat diminati adalah batubara.
Berdasarkan data (Badan Geologi 2014), Indonesia memiliki cadangan
32.384,74 juta ton batubara dan saat ini batubara memiliki peranan yang
strategis baik dalam perekonomian baik daerah maupun nasional.
Menurut Sukandarrumidi (2008), Dalam kegiatan Pertambangan batubara
terdapat dua cara penambangan batubara yaitu cara tambang dalam
(Underground Mining),yang dilakukan pertama yaitu membuat lubang
persiapan dapat berupa lubang (shaft) maupun lubang mendatar atau menurun
menuju ke lapisan batubara yang akan ditambang dan cara tambang terbuka
(Surface Mining), yang dilakukan pertama pembersihan lahan dan pengupasan
tanah penutup.
Dalam tambang terbuka memiliki beberapa cara penambangan salah
satunya (open pit mining). Menurut Arif Irwandy (2002), (open pit mining)
adalah bukaan di permukaan bumi untuk endapan batubara atau bijih yang
terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah dengan medan kerja digali
ke arah bawah sehingga akan membentuk semacam cekungan atau pit.
Dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara No.4 Tahun 2009 (2012),
pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di
dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Secara garis
besar kegiatan penambangan (open pit mining) terbagi atas beberapa tahapan,
yaitu :
1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Menurut Tenriajeng (2003), pembersihan lahan pada lokasi
penambangan dilakukan secara simultan dengan pengupasan tanah penutup.
Pekerjaan ini dilakukan bertahap sesuai dengan arah kemajuan
penambangan yang direncanakan. Peralatan yang digunakan dalam tahap
pembersihan ini adalah bulldozer dan excavator.
2. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping of Overburden)
Pada kegiatan pengupasan tanah penutup, hal yang perlu diperhatikan
yaitu pengupasan topsoil. Menurut Tenriajeng (2003), topsoil merupakan
unsur yang sangat berguna sehingga dalam pengupasannya perlu dilakukan
dengan cermat dan hati-hati agar kerusakan dan kehilangan tanah humus
dapat diminimalisir sehingga dapat dipergunakan kembali. Pengupasan
tanah penutup dilakukan pada saat pembukaan jenjang di tiap-tiap front
tambang. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator.
3. Pembongkaran / Penggalian Interburden (stripping of Interburden)
Menurut Tenriajeng (2003), pembongkaran atau penggalian
merupakan suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan
atau akan dibuang, kegiatan pembongkaran / penggalian dapat dilakukan
dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non-
mekanis.
4. Pemuatan Interburden (Loading Interburden)
Menurut Partanto dalam Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3 (2000),
pemuatan Interburden adalah kegiatan untuk mengambil dan memuat
material ke dalam alat angkut, atau ke suatu tempat penimbunan material
(stockyard), ke dalam suatu penampungan atau pengatur aliran material
(hopper, bin, feeder, dan sebagainya), adapun peralatan pemuatan
diantaranya yaitu power shovel, back hoe, drag line.
Menurut Indonesianto (2005), faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap produksi alat muat (loading equipment) adalah jenis/tipe dan
kondisi alat muat, jenis/macam material yang akan dikerjakan, kapasitas
dari alat angkut (hauling equipment), pola muat, dan skill dari operatornya.
5. Pengangkutan Lapisan Interburden (Hauling Interburden)
Menurut Partanto dalam Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3 (2000),
pengangkutan Lapisan Interburden adalah kegiatan untuk memindahkan
endapan atau batuan, tanah buangan (waste, interburden), karyawan dan
peralatan atau material untuk operasi penambangan, adapun peralatan
pengangkutan diantaranya yaitu dump truck.
6. Penimbunan Disposal (Dumping)
Menurut Indonesianto (2005), dumping merupakan kegiatan
penimbunan material yang dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan,
mudah atau tidaknya manuver alat angkut tersebut selama melakukan
penimbunan.
7. Penggalian Batubara (Digging)
Menurut Muchidin.,(2006), Penggalian merupakan suatu kegiatan
penggalian/pengambilan batubara dari lapangan yang akan dipindahkan ke
stockpile, kegiatan penggalian/pengambilan batubara ini dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan mekanis seperti backhoe atau power shovel.
8. Pemuatan Batubara (Loading coal)
Menurut Muchidin.,(2006), Pemuatan batubara adalah kegiatan untuk
mengambil dan memuat batubara ke dalam alat angkut, untuk dibawa ke
suatu tempat penimbunan batubara (dump station), peralatan yang
digunakan dalam pemuatan batubara biasanya menggunakan backhoe atau
dragline.
9. Pengangkutan Batubara (Hauling)
Menurut Muchidin.,(2006), Pengangkutan batubara adalah kegiatan
untuk memindahkan batubara dari lokasi penambangan ke atempat
penimbunan batubara dengan menggunakan alat mekanis yang biasanya
digunakan yaitu dump truck. Lokasi penimbunan batubara biasanya tidak
terlalu jauh dari area penambangan untuk meminimalisir besarnya biaya
operasi penambangan.
10. Penimbunan Batubara di Dump Station
Menurut Sudrajat (2002), Penimbunan batubara di dump station
merupakan kegiatan penimbangan secara periodic tonase batubara yang
diangkut oleh dumptruck dari lokasi penambangan, kemudian batubara
diangkut melalui belt conveyor atau dump truck menuju area stockpile.
11. Penimbunan Batubara di Temporary Stockpile
Menurut Sukamto (2004), Penimbunan batubara di stockpile
merupakan kegiatan penimbunan terakhir dari operasi penambangan
sebelum batubara mendapatkan perlakuan selanjutnya seperti langsung
dijual ke konsumen melalui kapal,kereta api atau peningkatan kualitas
batubara seperti menutu pabrik pencucian atau di blending. Lokasi stockpile
harus disesuaikan untuk mudah atau tidaknya manuver alat angkut tersebut
selama melakukan penimbunan tersebut.
Pemilihan metode penambangan didasarkan pada tingkat keekonomisan
tambang tersebut jika berproduksi salah satu metode yang digunakan adalah
Metode kombinasi antara alat gali muat backhoe dan alat angkut dump truck
guna menunjang produksi. Produksi adalah banyaknya material yang dapat
dipindahkan atau digali per satuan waktu. Produktivitas adalah jumlah produksi
per jam. Umumnya pemindahan material dihitung berdasarkan volume (m 3 atau
cuyd), sedangkan pada batubara biasanya produksi dinyatakan dalam ton .
Selain produksi yang harus diperhatikan dalam penambangan yaitu
kapasitas alat. Kapasitas alat merupakan jumlah material yang dapat diisi,
dimuat atau diangkut oleh suatu alat. Pabrik pembuatan alat akan memberikan
spesifikasi unit alat termasuk kapasitas teoritisnya. Kapasitas aktual alat
berkaitan erat dengan faktor pengembangan material atau sering disebut swell
factor. Hal ini disebabkan adanya penambahan volume akibat pemberaian
material insitu atau pengurangan volume akibat pemadatan material loose.
Ada tiga bentuk volume material yang mempengaruhi perhitungan
pemindahannya, yaitu dinyatakan dalam Bank Cubic Meter (BCM), Loose
Cubic Meter (LCM) dan Compacted Cubic Meter (CCM) (Darmansyah, 1998).
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan densitas akibat penggalian atau
pemadatan dari material. Faktor penting yang menentukan berat bahan yang
digali dari alat angkut dengan kapasitas angkut dan kapasitas gali per Bank
Cubic Meter (BCM) harus diperhatikan agar mengetahui kesesuaian alat gali dan
angkut (match factor) serta produktivitas alat angkut dan alat muat guna
mendapatkan hasil yang efisien dan efektif.

I. METODOLOGI
Berikut ini adalah metodologi yang akan dilakukan :
1. Pengumpulan data, yang mencakup :
a. Data primer, mencakup pengamatan langsung aktivitas
penambangan di front kerja.
b. Data sekunder, mencakup studi literatur, laporan dan
penelitian sebelumnya.
2. Penyusunan laporan, melakukan bimbingan secara berkala dan pembuatan
laporan secara sistematis.

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal 09 Januari s.d 09 Februari 2017.
Waktu pelaksanaan dapat diperpanjang sesuai dengan kebijakan perusahaan
penyelenggara. Tetapi kami mohon agar jadwal pelaksanaan tidak jauh dari
waktu yang telah kami ajukan.

Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai


berikut :
Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Orientasi Lapangan
2 Pengamatan dan Observasi Lapangan
3 Pengumpulan Data Lapangan
4 Konsultasi dan Bimbingan
5 Penyusunan Laporan

K. PESERTA KEGIATAN
Untuk pelaksanaan Kerja Praktek ini rencananya mahasiswa yang ikut
serta dalam proposal kegiatan ini berjumlah 3 (tiga) orang dari Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Adapun mahasiswa
peserta kegiatan Kerja Praktek tersebut adalah sebagai berikut:

.1 Nama : Raca Derry


Dwi Putra
Nim : 03021181419002
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Pertambangan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 08 November 1996
No. Tlp/Hp : 082282649466
Email : rddp08@gmail.com

.2 Nama : M.Rakha
Rajasa Putra
Nim : 03021181419063
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Pertambangan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 19 juli 1996
No. Tlp/Hp : 085267560817
Email : r.putrarakha@yahoo.com

.3 Nama : Bunga Rizky


Syania
Nim : 03021181419168
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Pertambangan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : Jambi / 15 Februari 1997
No. Tlp/Hp : 081273292701
Email : bungarizkysyania@gmail.com
L. PENUTUP
Demikian proposal permohonan Kerja Praktek yang kami rencanakan
akan dilakukan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim. Besar
harapan kami akan dapat melakukan kerja praktek dan mendapat sambutan
yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang
kami miliki, maka kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik
moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk kerja praktek ini.
Bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksaan Kerja Praktek ini
adalah:
1. Adanya bimbingan selama melaksanakan Kerja Praktek.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan Kerja
Praktek.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan
pihak institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara
harmonis demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri
pertambangan Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami
ucapkan terima kasih.

M. DAFTAR PUSTAKA

Apriadi,Soni, 2007, Pemindahan Tanah Mekanis, Seri Tambang Umum UPN


Veteran, Yogyakarta.
Elliot, M.A dan Yohe, G.R. 1981. The Coal Industry and Coal Research and
Development in Prospective, dalam Muchjidin. 2005. Pengendalian
Mutu dalam Industri Batubara. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Indonesianto, Yanto, 2005, Pemindahan Tanah Mekanis, Seri Tambang Umum
UPN Veteran, Yogyakarta.
Irwandy Arif.,2002, Perencanaan Tambang, Gunadarma, Jakarta.
Mandiri, Fokusindo, 2012, Undang-Undang Pertambangan Mineral dan
Batubara, Fokusindo Mandiri, Bandung.
Muchidin.,2006, Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara, ITB, Bandung.
Sudrajat,2002,Operasi Penambangan Batubara, ITB ,Bandung
Sukamto,2004, Perencanaan Tambang,Gunadarma Jakarta
Sukandarrumidi, 2008, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Tenriajeng, Andi Tenrisukki, 2003, Pemindahan Tanah Mekanis, Gunadarma,
Jakarta.
Teguh, Eko. 2000, Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai