Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

PT. TIMAH Tbk

Jl. Jendral Sudirman 51 Pangkal Pinang 33121, Bangka, Indonesia

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kerja Praktek di

PT. TIMAH Tbk

Disusun Oleh :

Suriyadi (410014104)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2018
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

Kepada

PT. TIMAH Tbk

Yang diajukan oleh :

Nama : Suriyadi

Nim : 410014104

Jurusan : Teknik Geologi

Judul : IDENTIFIKASI SEBARAN DAN KARATERISTIK

TIMAH PADA LAPANGAN X, PT. TIMAH Tbk

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Kerja Praktek


pada Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta.

Mengetahui/Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Geologi STTNAS

Ign. Adi Prabowo, ST. M.Si


NIK : 1973 0251
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

memang tidak mewajibkan mahasiswa untuk melakukan kerja praktek. Namun,

kerja praktek tersebut berada di salah satu tipe tugas akhir, yaitu tugas akhir tipe

II. Kerja praktek juga merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk

mengaplikasikan atau menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

Tingkat persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat seiring dengan

semakin pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, menyebabkan dunia

kerja menuntut tersedianya tenaga kerja yang dapat menguasai pekerjaannya

dengan baik, terampil dan professional.

Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan bertanggung jawab

mempersiapkan calon-calon tenaga kerja yang profesional. Bila perguruan

tinggi hanya memberikan pendidikan sebatas teori saja kepada mahasiswa, akan

kurang memadai dalam prakteknya, maka perguruan tinggi tersebut hanya akan

meluluskan sarjana yang kurang mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya

selama di bangku kuliah karena belum mengenal secara langsung dunia kerja

yang akan dimasukinya.

Menyadari akan hal ini, kami selaku mahasiswa jurusan Teknik Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta ingin melaksanakan kerja

praktek yang bisa membuat kami mampu bersaing dalam dunia kerja.
Dalam rangka merealisasikan tujuan tersebut diperlukan kerja sama

antara pihak Perguruan Tinggi dengan instansi yang terkait sebagai wadah bagi

mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan memberikan gambaran mengenai

realita yang akan dihadapi ketika menyelesaikan studi di perguruan tinggi.

Salah satu instansi yang berkaitan adalah PT. TIMAH Tbk.

PT. TIMAH Tbk, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

bidang sumber daya timah, yang berlokasi di wilayah Kepulauan Bangka

Belitung.

1.2. Maksud dan Tujuan

Kami bermaksud melakukan kerja praktek di PT. TIMAH Tbk, selaku

perusahaan yang melakukan penambangan dan pengolahan timah. Adapun

tujuan Kerja Praktek yang akan dilaksanakan adalah :

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui berbagai aspek permasalahan

dalam bidang Timah dan teknik eksplorasinya.

2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan observasi tentang aspek- aspek

dalam bidang Timah serta ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan hal tersebut.

3. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui cara kerja

perangkat-perangkat (software) yang digunakan dalam pengambilan,

pengolahan dan interpretasi data.

4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui arti penting dan peranan PT.

TIMAH Tbk, terhadap masyarakat luas dengan proses pelayanan jasa dan

penentuan kebijakan.

5. Melatih para mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.


1.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober 2018


ataupun disesuaikan dengan waktu yang dijadwalkan perusahaan. Penelitian ini
akan dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan. Sedangkan untuk lokasi
penelitian akan dilaksanakan pada PT. TIMAH Tbk ( apabila perusahaan
menyetujui dan memberikan kepada pemohon ).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Timah adalah logam yang lunak yang berwarna putih kebiruan-perak

yang mudah dibentuk tidak mudah bereaksi, dengan titik leleh rendah sehingga

banyak digunakan oleh manusia (Taylor, 1979 dalam Mardiah). Mineral utama

penghasil timah adalah cassiterite (SnO2). Sehubungan semakin sedikitnya

cadangan bijih timah yang ada pada peta jalur timah tradisional atau Tin Belt

Indonesia khususnya yang berada di darat dan hampir 2/3 dari luas daerah jalur

Timah Indonesia berada dibawah permukaan laut maka diperlukan suatu

evaluasi potensi endapan timah dengan menggunakan metode-metode baru

yang tepat sehingga dapat ditemukan lagi endapan timah ekonomis.

2.2 Geologi Regional

Stratigrafi pulau Bangka secara rinci geologi maupun mineralisasi biji

timah di Pulau Bangka sudah banyak dipelajari. Westerveld (1939), Van

Bemmelen (1949), Katili (1976), Priem dkk (1975), Batchelor (1979),

Gondwana (1980), Osberger (1965), dalam Katili (1980) mempunyai urutan

yaitu Kelompok Pemali, Formasi Tanjung Genting, Satuan Granit, Formasi

Ranggam dan Aluvium, sedangkan struktur pulau bangka terdiri dari sesar

mendatar berarah Utara-Selatan dan sesar naik berarah Timur Laut – Barat Daya

dipaparkan dalam Ko (1986). Pulau Bangka secara umum termasuk dalam

paparan sunda (Sunda land) dan merupakan bagian jalur timah (tin belt) yang
membentang dari Myanmar, Thailand, Kamboja, Semenanjung Malaysia,

Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung sampai Kalimantan (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Sunda Land dan Tatanan Tektonik Sumatera dengan arah penunjaman lempeng
samudera (Curray dkk, 1979 dalam Mardiah)

Keberadaan pulau-pulau timah erat kaitanya dengan sabuk bagian

tengah Semenanjung Malaysia yang mempunyai umur kisaran 207-230 ma

(Cobbing dkk, 19992), dimana rangkaian sabuk-sabuk sebaran granit

membentuk kelompok-kelompok granit yang berbeda terdistribusikan secara

luas sebagai pluton dan batolit (Gambar 2.2). Granit pembawa timah

mempunyai komposisi kisaran kandungan SiO2 umumnya di atas 70% yang

kemudian dikorelasikan mempunyai kesamaan dengan sabuk bagian tengah

(main range provinces) dimana granit pada sabuk ini dikenal sebagai granit

tipe S yang mengandung timah (Hutchison, 1989).


Gambar 2.2 Sebaran Granit di Sumatera, granit di pulau-pulau timah dan SE Asia (Cobbinig, 2005

dalam Mardiah).

Daerah telitian khususnya dan Pulau Bangka keseluruhan adalah

bagian dari Sunda Land yang terangkat dari Peneplain Sunda merupakan

bagian dari Granit Belt berumur Yura – Kapur, kaya akan mineral cassiterite

sehingga sering disebut sebagai Tin Belt. Sejarah geologi dimulai pada Zaman

Paleozoikum dimana Pulau Bangka dan laut sekitarnya merupakan daratan.

Kemudian pada zaman Karbon – Trias berubah menjadi laut dangkal,


orogenesa kedua terjadi pada masa Mesozoikum Pulau Bangka muncul

kepermukaan.

Intrusi granit menerobos batuan yang lebih tua pada zaman Trias –

Yura Atas, menghasilkan proses metamorfosa sentuh, bersamaan dengan

proses tersebut terjadi proses pneumatolitik yang menghasilkan mineral

cassiterite yang mengisi rekahan-rekahan pada granit, selanjutnya pada zaman

Kenozoikum, erosi intensif terjadi menyebabkan tersingkapnya granit dan

diikuti oleh proses pelapukan, transportasi dan pengendapan pada lembah-

lembah, sehingga ikut mengendapkan mineral cassiterite pada lembah-lembah

tersebut, Pencairan es pada kala Pliostosen mengakibatkan beberapa daerah di

pulau Bangka berubah menjadi laut dangkal, dan proses erosi berlanjut

sehingga membentuk Pulau Bangka menjadi daratan hampir rata seperti

sekarang ini

Endapan kaksa adalah lapisan pasir kaya akan mineral kasiterit yang

terdapat di dasar lembah, tepatnya diatas batuan dasar lembah, tepatnya diatas

batuan dasar (bed rock) (Gambar 2.3). Menurut Koeningswald, umur endapan

kaksa berkisar antara 400.000 – 500.000 tahun yang lalu atau sekitar Pleistosen

Tengah. Menurut Diest (1865) dan Posewitz (1866) percaya bahwa

pembentukan kaksa bagian dari endapan timah sungai (stream tin deposite),

sedangkan Goot. De (1866), berpendapat bahwa kaksa yang berada diatas

batuan dasar terjadi keran proses residual. Eoston (1919 – 1937), dalam

studinya ia menganalisa dengan lebih cermat perpindahan ciri iklim pada masa

Kuarter dan iklim gurun yang kering ke iklim lembab hingga iklim tropis
seperti sekarang sebagai faktor pengantar proses terbentuknya kaksa. Endapan

kaksa terjadi karena proses erosi sedikit terhadap endapan eluvium dan

kolovium dimana mineral berat diendapkan dekat sumber dan mineral rinagn

diendapkan jauh dari sumber. Deposit ini terjadi pada Pliosen – Kuarter pada

batuan dasar Pra-tersier dengan dicirikan umumnya terdapat pada lembah-

lembah, dan juga ditemukan sebagai lapisan tipis diatas batuan Pra-tersier.

Morfologi endapan kaksa dipengaruhi oleh bentuk konfigurasi batuan dasar.

Mincan adalah sautu endapan terjadi karena “rework” atas endapan

sedimen sebelum dengan bercirikan umumnya endapan tipis, kasiterit relatif

halus dan membundar dan tidak terletak di atas batuan Pra-tersier. Morfologi

atau bentuk endapan mencan dipengaruhi oleh bentuk endapan/lapisan sungai

dan gradien sungai.

Gambar 2.3 Jenis endapan kaksa dan mincan (Mardiah


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Pada penelitian ini, adapun untuk mencapai hasil yang diiinginkan, maka

peneliti akan melakukan beberapa metode, yang dibagi –bagi menjadi beberapa

tahap yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pengumpulan Data, Tahap Pengolahan Data

(Studio dan Laboratorium), Tahap Interpretasi Data, dan Tahap Penyusunan

Laporan.

1.1.1 Tahap Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan studi pustaka mengenai keadaan geologi

daerah penelitian baik berupa penelitian terdahulu, jurnal, dan buku penelitian

geologi. Selain itu, mempersiapkan studi fluida, baik metode, cara, dan

interpretasinya.

1.1.2 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengambilan data di daerah penelitian. Data

yang diambil merupakan pemilihan sampel fluida pada beberapa sampel,

khususnya sampel air dan uap panas bumi yang ingin diketahui kondisi

keterbentukan fluidanya. Serta melihat sistem produksi panas bumi, dalam

memprediksi cadangan panas bumi yang tersedia untuk di eksplorasi.


1.1.3 Tahap Pengolahan dan Interpretasi Data

Pengolahan data dilakukan melalui analisa geokimia panas bumi,

khususnya analisa geotermometer dan analisa asal fluida..

1.1.4 Tahap Penyusunan Laporan

Pendahuluan, metode, hasil data, dan pembahasan mengenai judul

penelitian ini dilaporkan secara tertulis berupa laporan dan lisan pada sidang

kolokium baik di perusahaan maupun universitas.

3.2 Laporan

Hasil penelitian ini akan diberikan dalam bentuk susunan laporan baik secara

tertulis maupun dengan bentuk presentasi, juga dalam bentuk laporan Tugas Akhir

(TA) yang akan di kolokiumkan di depan Dewan Dosen Penguji, Jurusan Teknik

Geologi, Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS),

Yogyakarta sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik Geologi.

3.3 Rencana Jadwal Penelitian

Waktu penelitian direncanakan akan dimulai pada tanggal 01 Oktober 2018

sampai dengan 31 Oktober 2018. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang

lebih satu bulan.


Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian.

No Kegiatan Oktober

1 2 3 4

1 Orientasi Lapangan

2 Pengamatan Lapangan

3 Pengumpulan Data Lapangan

4 Penyusunan Laporan

Rencana kegiatan tersebut dapat berubah dengan menyesuaikan tugas yang

diberikan oleh PT.TIMAH Tbk. Pada dasarnya, rencana tersebut merupakan suatu

gambaran kasar pencapaian target Kerja Praktek yang akan dilaksanakan sehingga

pelaksanaan Kerja Praktek diharapkan dapat berlangsung secara optimal dan efisien

dalam skala ruang dan waktu.

Kami juga sangat berharap kepada PT.TIMAH Tbk apabila jawaban dari

proposal yang kami ajukan dijawab selambat-lambatnya 1- 3 minggu sebelum

tanggal pelaksanaan.
BAB IV

PENUTUP

Pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan menjadi jalinan kerjasama yang

baik antara lembaga pendidikan dan pihak perusahaan, yaitu antara Sekolah Tinggi

Teknologi Nasional Yogyakarta khususnya Jurusan Teknik Geologi dan

PT.TIMAH Tbk. Merupakan suatu kesempatan yang berharga apabila kami

(mahasiswa) dapat melakukan Kerja Praktek yang didukung oleh PT.TIMAH Tbk,

sehingga dapat membuka wawasan dan pengalaman mahasiswa pada bidang

eksplorasi maupun eksploitasi dalam dunia Pertambangan.

Hasil dari Kerja Praktek ini akan disusun dalam bentuk laporan hasil

penelitian dan akan dipresentasikan di lingkungan Jurusan Teknik Geologi, Sekolah

Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Besar harapan atas terkabulnya

permohonan Kerja Praktek ini. Atas perhatian dan bantuannya, kami mengucapkan

banyak terima kasih.

Yogyakarta, September 2018

Penulis/Pemohon,
LAMPIRAN

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, kami lampirkan beberapa

dokumen, antara lain :

- Surat pengantar kerja praktek dari Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

- Curriculum Vitae

- Transkrip Nilai

Anda mungkin juga menyukai