Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Pembimbing Proposal
Universitas Sriwijaya,
Dr. Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, ST, MT Ir. Taufik Arief, M.S
NIP. 196902091997032001 NIP. 196309091989031002
B. JUDUL
Aktivitas Penambangan Batubara Di PT. Muara Alam Sejahtera unit Stockpile
Dermaga Kertapati, Palembang Sumatera Selatan.
A. LOKASI
PT. Muara Alam Sejahtera, unit Stockpile Dermaga Kertapati, Palembang,
Sumatera Selatan
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
D. LATAR BELAKANG
Perusahaan PT Muara Alam Sejahtera adalah satu perusahaan
tambang batubara swasta yang didirikan pada tahun 2004 dan berlokasi di
Kabupaten Lahat , Sumatera Selatan. PT. Muara Alam Sejahtera adalah salah
satu pemasok batubara terbesar di Sumatera Selatan dan salah satu termasuk
pemasok batubara terbesar di Indonesia. (Melodi, 2017)
PT Muara Alam Sejahtera Tbk termasuk Perusahaan pertambangan
batubara yang memiliki visi menjadi perusahan energy yang peduli terhadap
lingkungan serta dengan misi mengelola sumber energy dengan
mengembangkan kopetensi korporasi dan keunggulan insani untuk
memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan.
Dalam proses penambangannya PT Muara Alam Sejahtera
menggunakan peralatan operasional tambang yang canggih dan lengkap,
sumber daya manusia yang memiliki kualitas internasional, sistem pengelolaan
produksi yang baik, evaluasi dan penggantian sistem operasional secara
berkala, operasi penambangan hasil produksi yang relatif stabil, sumber
informasi seperti buku, jurnal, laporan penelitian sebelumnya yang memadai.
Dengan semakin berkembangnya ilmu dan kemajuan zaman dalam
bidang teknologi dan informasi, maka kebutuhan sumber daya manusia yang
berkualitas juga semakin meningkat pula. Sumber daya manusia itu amat
diperlukan untuk mendaya gunakan sumber daya alam baik yang dapat
diperbaharui maupun yang tak dapat diperbaharui. Oleh karena itu mahasiswa
sebagai cikal bakal dari sumberdaya manusia yang berkualitas yang akan
menempuh persaingan ketat di lapangan kerja nantinya harus membekali diri
dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mendukung
termasuk juga mahasiswa Teknik Pertambangan yang khusus mempelajari
tentang dunia pertambangan.
Berdasarkan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara
No.4 Tahun 2009 , pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan
kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Pertambangan juga termasuk sektor
yang banyak menghasilkan pendapatan untuk negara dikarenakan di Indonesia
terdapat banyak endapan mineral berharga dan batubara mulai dari Sumatera
sampai ke Papua.
Dengan demikian mahasiswa membutuhkan suatu kegiatan keilmuan
yang bersifat praktek untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat
perkuliahan di lapangan sehingga pemohon mengajukan permohonan Kerja
Praktek (KP) dan memilih judul “Aktivitas Penambangan Batubara di PT.
Muara Alam Sejahtera unit stockpile Dermaga Sumatera Selatan” Untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Sehingga diharapkan pemohon memperoleh
gambaran secara langsung mengenai tahap – tahap dan aktivitas pertambangan,
mulai dari penambangan, pengolahan batubar, hingga proses pemasaran
batubara.
B. DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan Kerja Praktek ini diselenggarakan berdasarkan :
1. Perlunya sinkronisasi yang sinergis antara pengetahuan teori yang
dipelajari saat kuliah dengan prakteknya dilapangan, baik itu merupakan
persoalan-persoalan industri, masyarakat, maupun keahlian yang terus
berkembang.
C. TUJUAN
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas penambangan batubara di PT. Muara Alam
Sejahtera,Sumatera Selatan
2. Mengetahui metode penambangan serta peralatan - peralatan yang
digunakan dalam proses penambangan batubara di PT. Muara Alam
Sejahtera Tanjung Enim,Sumatera Selatan
3. Mengetahui produktivitas dan kesesuaian kerja (match factor) dari alat
gali, muat dan angkut di PT. Muara Alam Sejahtera Tanjung
Enim,Sumatera Selatan
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Pertambangan
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyalidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan, kontruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengnagkutan dan penjualan, serta
kegiatan pasca tambang (kementrian ESDM tahun 2014)
Saat ini jenis bahan galian yang sangat diminati adalah batubara.
Berdasarkan data (Badan Geologi. 2014), Indonesia memiliki cadangan
32.384,74 juta ton batubara dan saat ini batubara memiliki peranan yang
strategis baik dalam perekonomian baik daerah maupun nasional.
Dalam kegiatan Pertambangan batubara terdapat dua cara penambangan
batubara yaitu cara tambang dalam (Underground Mining),yang dilakukan
pertama yaitu membuat lubang persiapan dapat berupa lubang (shaft) maupun
lubang mendatar atau menurun menuju ke lapisan batubara yang akan
ditambang dan cara tambang terbuka (Surface Mining), yang dilakukan
pertama pembersihan lahan dan pengupasan tanah penutup (Sukandarrumidi,
2008).
Dalam tambang terbuka memiliki beberapa cara penambangan salah
satunya (open pit mining). (open pit mining) adalah bukaan di permukaan bumi
untuk endapan batubara atau bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar
atau lembah dengan medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan
membentuk semacam cekungan atau pit (Irwandy, 2002).
2. Tahapan Pertambangan
Dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara No.4 Tahun 2009 (2012),
pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di
dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Secara garis
besar kegiatan penambangan batubara yang dalam hal ini open pit mining
terbagi atas beberapa tahapan, yaitu :
a. MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut
bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena
menunggu alat angkut yang belum datang.
b. MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak
terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.
c. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja
kurang dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut.
(Tenriajeng, 2003)
Berlaku untuk peralatan baru dan siap pakai, kemampuan minimal 70%
dan belum mengalami perbaikan apapun serta dalam keadaan lengkap.
Berlaku untuk peralatan lama yang dalam keadaan yang siap beroperasi
dengan kemampuan minimal 70% namun sudah dipakai lebih dari satu
tahun atau seribu jam kerja.
H. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan
atau merupakan perbandingan antar waktu yang dipakai untuk bekerja
dengan waktu yang tersedia. Dari hasil pengamatan dilapangan tentu
terdapat keterlambatan dalam penggunaan jam kerja yang tersedia, sehingga
jam kerja efektif berkurang. Hambatan–hambatan yang terjadi selama jam
kerja dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hambatan yang dapat dihindari
dan hambatan yang tidak dapat dihindari. Waktu kerja efektif dapat dihitung
dengan rumus :
Wke
Wke Wk t (Whd Whdt ) sedangkan efisiensi kerja = 100%
Wkt
Keterangan:
Wke = Waktu kerja efektif, menit
Whd = Waktu hambatan yang dapat dihindari
Wkt = Waktu kerja yang tersedia
E. JADWAL
PELAKSANAAN
Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal 10 September sampai 9 Oktober
2018 dengan rincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Minggu Tanggal Kegiatan
F. PENUTUP
Demikian proposal permohonan Kerja Praktek yang direncanakan
dilakukan di PT. Muara Alam Sejahtera Tanjung Enim,Sumatera Selatan. Besar
harapan kami untuk dapat melakukan Kerja Praktek dan mendapat sambutan
yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang
kami miliki, maka kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik
moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran Kerja Praktek
ini.
Bantuan yang sangat kami harapkan dalm pelaksanaan Kerja Praktek ini
adalah :
1. Adanya bimbingan selama Kerja Praktek.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan Kerja
Praktek.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak
institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara
harmonis demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri
pertambangan Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami
ucapkan terima kasih.
G. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, 2007,Peralatan Tambang,Gunadarma Jakarta.
Indonesianto, Y. 2007. Pemindahan Tanah mekanis, Seri Tambang Umum UPN
“Veteran”, Yogyakarta.
Irwandy, 2002, Perencanaan Tambang, Gunadarma, Jakarta.
Muchidin, 2006. Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara, ITB, Bandung.
Partanto, 2000, Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung.
Sanjoyo, 2005. Operasi Penambangan Batubara, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sudrajat, 2002.Operasi Penambangan Batubara, ITB ,Bandung
Sukamto, 2004. Perencanaan Tambang,Gunadarma Jakarta
Sukandarrumidi, 2008. Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Tenriajeng, A.T, 2003. Pemindahan Tanah Mekanis, Gunadarma, Jakarta.
Widi Hartono. 2005. Pemindahan Tanah Mekanik (Alat-alat Berat). Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS UPT Penerbitan dan Pencetakan
UNS (UNS Press). Jawa Tengah.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP